MENINGKATKAN KESADARAN BRAND KEBERADAAN KAMPUNG TENUN DI SAMARINDA MELALUI VIDEO BRAND STORY

Authors

  • MUHAMMAD FIQRY RAMADHAN Program Studi Desain Komunikasi Visual , Institut Teknologi Nasional Bandung.

Keywords:

cultural, weaving, village, sarong, identity, awareness, budaya, tenun, kampung, sarung, identitas, kesadaran

Abstract

In Indonesia, as a country rich in cultural diversity, there is an invaluable cultural heritage, one of which is the art of weaving. Weaving culture has become an integral part of Indonesian society, reflecting the uniqueness and beauty of each ethnic group and region. Over time, weaving art has not only become a symbol of ethnic identity but also a valuable heritage marking the long history of a community and village. The city of Samarinda, one of the cities with ethnic diversity, portrays cultural assimilation and acculturation in the woven results of Samarinda sarongs and the Weaving Village, which has passed down the skill of weaving through generations. Despite producing quality sarongs in Indonesia,
awareness among young adults is low due to the lack of information dissemination, especially in the digital era. Challenges include difficulties in access for those outside Kalimantan and a lack of awareness among young adults. Therefore, this design aims to increase brand awareness and education through social media, highlighting the lack of awareness due to the apathy of young adults.
Keywords: cultural, weaving, village, sarong, identity, awareness

ABSTRAK
Di Indonesia, sebagai negara yang kaya akan keanekaragaman budaya, memiliki warisan budaya yang tak ternilai, salah satunya adalah seni tenun. Budaya tenun telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Indonesia, mencerminkan keunikan dan keindahan setiap suku dan daerah. Seiring waktu, seni tenun tidak hanya menjadi simbol identitas etnis, tetapi juga merupakan warisan berharga yang menandai sejarah panjang suatu komunitas dan perkampungan. Kota Samarinda, salah satu Kota dengan keberagaman etnis, asimilasi dan akulturasi budaya tergambarkan dalam hasil tenunan sarung Samarinda dan Kampung Tenun yang telah mewariskan keahlian menenun turun temurun. Meskipun Kampung Tenun menghasilkan sarung berkualitas di Indonesia, kesadaran di kalangan dewasa awal rendah karena kurangnya pesebaran informasi, terutama di era digital. Kesulitan akses bagi masyarakat luar Kalimantan dan kurangnya kesadaran di kalangan dewasa awal menjadi tantangan. Oleh karena itu, perancangan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran brand dan edukasi melalui media sosial, dengan menyoroti kurangnya kesadaran akibat apatis dewasa awal. Kata kunci: budaya, tenun, kampung, sarung, identitas, kesadaran

References

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Sarung Samarinda, Museum Negeri Propinsi Kalimantan Timur “Mulawarman”.

Rasyid, Yunus, Sejarah Kota Samarinda, 1986

Safitri, Feby Ramadhany, Sejarah Kota Samarinda, 4 Agustus 2011. http://febyramadhany.blogspot.co.id/2011/08/sejarah-kota-samarinda.

Yang Kim and Kevin Budelman. 2019. Brand identity essentials : 100 principles for designing logos and building brands / Kevin Budelmann and Yang Kim.

lichfeldt, B. S., Chor, J., & Ballegard, N. L. (2010). The dining experience: A qualitative study of top restaurant visits in a Danish context. Journal of Tourism, 11(1), 43-60

Dasar-dasar Penelitian Kualitatif: Tata Langkah dan Teknik-teknik Teorisasi data. Terjemahan Moh. Sodik & Imam M. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Bogdan, Robert & Taylor, J. Steven. 1993. Kualitatif. Dasar-dasar Penelitian, (terjemahan A.Khozin Afandi). Surabaya: Usaha Nasional.

Strauss, Anselm dan Juliet Corbin. 2003. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif: Tata Langkah dan teknik-teknik T Corbin. 2003. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif: Tata Langkah dan teknikteknik Teorisasi data. Terjemahan Moh. Sodik & Imam M. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Mulyana, Deddy. 2001, Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial lainnya, Bandung: Penerbit PT. Rosda Karya.

Downloads

Published

2024-02-27

Issue

Section

2024 Desain Komunikasi Visual