https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/fad/issue/feedFAD2023-03-08T08:32:57+00:00Open Journal Systems<p>Prosiding Fakultas Arsitektur dan Desain</p>https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/fad/article/view/1758PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR INDUSTRIAL PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN OTOMOTIF DI KECAMATAN REGOL, BANDUNG2023-03-02T09:25:50+00:00Syafrifriawansyafrifriawan01@mhs.itenas.ac.idJuarni Anitasyafrifriawan01@mhs.itenas.ac.idBambang Subektisyafrifriawan01@mhs.itenas.ac.id<p><strong>ABSTRAK</strong><br>Dunia otomotif merupakan sektor industri yang mencakup pembuatan, perakitan, dan penjualan. Majunya teknologi otomotif dan menerobos masuk pasar Indonesia membuat antusias masyarakat di beberapa kota terhadap otomotif semakin tinggi, salah satunya kota Bandung. Banyak masyarakat kota Bandung menggemari otomotif terutama para anak muda yang sangat hobi dalam memodif kendaraan yang mereka miliki, dan sangat tertarik dengan otomotif. Oleh karena itu, dibutuhkan sumber daya manusia yang ahli<br>dalam bidang otomotif, sehingga dapat memenuhi kebutuhan industri otomotif dan memajukan sektor tersebut. Sumber daya manusia yang ahli dalam bidang otomotif dapat diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan yang tepat. Sehingga di rencanakan untuk membangun Sekolah Menengah Kejuruan Otomotif di kecamatan Regol Bandung. Sekolah ini terdiri dari tiga jurusan yaitu Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO), Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM), dan Teknik Bodi Otomotif (TBO). Tujuan penelitian ini untuk membangun fasilitas pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan industri otomotif, mendukung serta menjadikan kawasan tersebut pusat industri otomotif kota Bandung. Metode penelitian ini menggunakan data sekunder dan survey ke lokasi untuk melakukan dokumentasi tapak. Berdasarkan tujuan tersebut, tema yang dipilih untuk desain sekolah ialah Arsitektur Industrial yang identik dengan bentuk bangunan geometri dan fasad bangunan yang dibiarkan terlihat apa adanya. Hasil rancangan desain pada SMK ini adalah bentuk bangunan persegi panjang yang memaksimalkan efektifitas dan efisiensi sirkulasi, struktur bangunan yang diekspos, pemakaian material mentah tanpa dilapisi, dan cenderung menggunakan warna monokrom sehingga menampakan kesan alami dan apa adanya seperti bangunan setengah jadi.</p> <p>Kata kunci: Arsitektur Industrial, Otomotif, Pendidikan, Sekolah Menengah Kejuruan.</p> <p><strong>ABSTRACT</strong><br>The automotive world is an industrial sector that includes manufacture, assembly and sales. The advancement of automotive technology and breaking into the Indonesian market has made the enthusiasm of the people in several cities towards automotive even higher, one of which is the city of Bandung. Many people in the city of Bandung are fond of automotive, especially young people who are very interested in modifying the vehicles they have, and are very interested in automotive. Therefore, human resources are needed who are experts in the automotive field, so that they can meet the needs of the automotive industry and advance the sector. Expert human resources in the automotive field can be obtained through proper education and training. So it is planned to build<br>an Automotive Vocational High School in the Regol Bandung sub-district. This school consists of three majors namely Automotive Light Vehicle Engineering (TKRO), Motorcycle Engineering and Business (TBSM), and Automotive Body Engineering (TBO). The purpose of this research is to build educational facilities that suit the needs of the automotive industry, support and make the area the<br>center of the automotive industry in the city of Bandung. This research method uses secondary data and site surveys to conduct site documentation. Based on these objectives, the theme chosen for the school design is Industrial Architecture which is synonymous with geometric building shapes and building facades that are left as they are. The results of the designs at this SMK are rectangular<br>building shapes that maximize circulation effectiveness and efficiency, exposed building structures, use of uncoated raw materials, and tend to use of monochrome colors so that they give a natural and as-is impression like a half-finished building.<br>Keywords: Automotive, Education, Industrial Architecture, Vocational School.</p>2023-02-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/fad/article/view/1759PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPICAL MODERN PADA PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PARIWISATA DI BOJONGSOANG KABUPATEN BANDUNG2023-03-02T09:41:48+00:00Muhammad Rifqi Azhari Syauqirifqi.haha@mhs.itenas.ac.idJuarni Anitarifqi.haha@mhs.itenas.ac.idBambang Subektirifqi.haha@mhs.itenas.ac.id<p><strong>ABSTRAK</strong><br>Sektor Pariwisata merupakan salah satu dari lima sektor prioritas pembangunan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, maka peluang bisnis pariwisata akan semakin berkembang di Indonesia, terutama di Kabupaten Bandung yang memiliki potensi agrowisata. Upaya dalam memfasilitasi hal tersebut, perlu dilakukan pengadaan fasilitas pendidikan pada bidang kepariwisataan. Sekolah Menengah Kejuruan Pariwisata bisa menjadi fasilitas pendidikan yang dapat menunjang sektor pariwisata. Permasalahan pada SMK tersebut adalah bagaimana efisiensi dalam pemeliharaan bangunan dan lokasi nya di Bojongsoang yang memiliki suhu lumayan panas dan curah hujan tinggi, oleh karena itu tema modern tropis dapat dipilih. Tema arsitektur modern tropis memanfaatkan pencahayaan alami dan penghawaan alami, sehingga kenyamanan thermal serta visual menjadi poin utama untuk menunjang kegiatan pembelajaran. Karakteristik dari tema arsitektur modern tropis yaitu mengembangkan bangunan yang mampu beradaptasi dengan iklim tropis dengan tetap memberikan kenyamanan dan keamanan bagi penghuninya, khususnya dalam kegiatan belajar mengajar. Metoda perancangan yang digunakan adalah metode deskriptif analitis secara kualitatif dengan menganalisa tapak, dan menggunakan studi literatur yang berkaitan dengan teori-teori yang mendukung proses perancangan. Penerapan modern tropis pada desain bangunan smk pariwisata ini berupa orientasi bangunan yang menghadap utara-selatan, penggunaan material alami dan kaca, bentuk atap miring, dan overstek pada atap yang cukup panjang.<br>Kata kunci: Arsitektur Modern Tropis, Bojongsoang, Sekolah Menengah Kejuruan Pariwisata</p> <p><strong>ABSTRACT</strong><br>The tourism sector is one of the five development priority sectors that have been determined by the government, so that tourism business opportunities will further develop in Indonesia, especially in Bandung Regency which has agro-tourism potential. Efforts to facilitate this, it is necessary to provide educational facilities in the field of tourism. SMK Tourism can be an educational facility that can support the tourism sector. The problem at SMK is how efficient it is in maintaining the building and its location in Bojongsoang which has quite hot temperatures and high rainfall, so that modern tropical themes can be chosen. The theme of tropical modern architecture utilizes natural lighting and natural ventilation, so that thermal and visual comfort are the main points to support learning activities. The distinctive feature of the theme of modern tropical architecture is developing buildings that are able to adapt to the tropical climate while still providing comfort and safety for the occupants, especially in teaching and learning activities. The design method used is a qualitative analytical descriptive method by analyzing the site, and using literature studies related to the theories that support the design process. The application of tropical modernity to the design of the Tourism High School building is in the form of a north-south facing building orientation, the use of natural materials and glass, a sloping roof shape, and a long roof overcut..<br>Keywords: Tropical Modern Architecture, Bojongsoang, Tourism Vocational High school</p>2023-02-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/fad/article/view/1760PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR BIOFILIK MODERN PADA PERANCANGAN SMK ADIWIDYA BANDUNG DI CILEUNYI2023-03-02T09:49:47+00:00Muhamad Rafliraflim2611@gmail.comNurtati Soewarnoraflim2611@gmail.comShirli Putri Asriraflim2611@gmail.comMustika Kusumaning Wardhaniraflim2611@gmail.com<p><strong>ABSTRAK</strong><br>Bandung adalah salah satu kota yang diminati untuk belajar. Hal ini mengakibatkan meningkatnya jumlah penduduk dan kebutuhan akan lahan untuk sarana pendidikan, terutama di kawasan pusat kota. Makalah ini akan memaparkan penggunaan konsep Arsitektur Biofilik pada perancangan SMK Adiwidya Bandung yang berlokasi di Cileunyi di sisi timur kota Bandung. Konsep Biofilik dipilih sebagai sebuah alternatif untuk menyikapi isu global warming yang melanda dunia. Metode deskriptif kualitatif dipilih untuk memperoleh data-data yang kemudian dianalisis dan diterapkan pada perancangan bangunan SMK. Adapun pola perancangan biofilik yang diterapkan yaitu nature in space patterns atau pola alam dalam ruang yang dipadukan dengan penerapan arsitektur modern five point of new architecture yaitu, pilotis, free plan, free facad, horizontal window dan roof garden. Diharapkan konsep ini dapat menciptakan sebuah bangunan pendidikan kejuruan otomotif yang nyaman dengan didukung oleh berbagai fasilitas sarana dan prasarana yang mendukung. Diharapkan pula penerapan konsep ini dapat menjadi bagian dari solusi permasalahan iklim yang terjadi di perkotaan.<br>Kata kunci: Sekolah menengah kejuruan otomotif, Arsitektur modern, Desain biofilik, Pola alam dalam ruang, Kecamatan Cileunyi</p> <p><strong>ABSTRACT</strong></p> <p>Bandung is one of the most popular cities for studying. The increasing interest of students in Bandung impacts the need for land for educational facilities, especially in urban areas. This paper will describe the concept of Biophilic Architecture in the design of Adiwidya Bandung Vocational School, located in Cileunyi on the east side of Bandung City. The concept of Biophilic was chosen as an alternative to address the issue of global warming that is sweeping the world. A qualitative descriptive method was chosen to obtain data which was then analyzed and applied to the design of Vocational school buildings. The biophilic design patterns applied are nature in space patterns or natural patterns in space combined with the application of modern architecture's five points of new architecture, namely, pilotis, free plan, free facade, horizontal window, and roof garden. Hopefully, this concept can create a comfortable school building supported by various supporting facilities and infrastructure. It is also hoped that applying this concept can be part of the solution to climate problems in cities.<br>Keywords: Automotive vocational high school, Modern architecture, Biophilic design, Nature in space patterns, Cileunyi district</p>2023-02-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/fad/article/view/1761PENERAPAN WALKABLE SCHOOL PADA PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KESENIAN DI KABUPATEN BANDUNG2023-03-02T09:58:40+00:00Dewi Anggun Pratiwiprada.aayu@mhs.itenas.ac.idRatu Sonya Mentari Haerdyprada.aayu@mhs.itenas.ac.id<p><strong>ABSTRAK</strong><br>Motivasi wisata di Kabupaten Bandung tertuju pada kearifan lokalnya. Namun, besar peminatnya lebih condong pada wisata alamnya dibandingkan dengan seni dan budaya Sunda yang membentuk identitasnya. Demi mendukung berkembangnya bidang profesi sekaligus pelestarian bidang seni dan kebudayaan dalam pariwisata, maka diusunglah perancangan Sekolah Menengah Kejuruan Kesenian sebagai wadah berkembangnya seni karawitan, seni tari, seni teater, dan broadcasting. Berlokasi di Desa Cimekar dengan lahan berkontur mendukung walkable school sebagai gagasan yang didasari atas keinginan untuk menciptakan sebuah lingkungan sekolah dengan akses pencapaian yang mudah dan nyaman dengan berjalan kaki. Metoda perancangan yang digunakan adalah metode deskriptif analitis secara kualitatif dengan menganalisa tapak, dan menggunakan studi literatur yang berkaitan dengan teori-teori yang mendukung proses perancangan. Penerapan walkability dalam rancangan SMK dicerminkan melalui kenyamanan pencapaian dalam akses menuju satu gedung ke gedung yang lain, memanfaatkan potensi kontur menjadi ruang komunal seperti lapangan, plaza, dan amphiteater dengan memperhatikan material yang digunakan apakah aman terhadap pengguna, cuaca, maupun lingkungan eksistingnya. Selain bagi pejalan kaki, disediakannya fasilitas dan infrastruktur yang menunjang kebutuhan para difabel, seperti penyediaan tangga ramp di dalam maupun di luar gedung. Menghasilkan sekolah dengan tempat belajar dan mengajar yang baik serta mendesain ruang untuk bereksplorasi yang sehat dan adaptif terhadap pengguna maupun lingkungannya.<br>Kata kunci: Aksesibilitas, Sarana dan Fasilitas, Sekolah Menengah Kejuruan, Walkability</p> <p><strong>ABSTRACT</strong><br>Tourism motivation in Bandung Regency is focused on local wisdom. However, most of the enthusiasts are more inclined towards nature tourism than the Sundanese arts and culture that form its identity. In order to support the development of the professional field as well as the preservation of the arts and culture in tourism, the design of the Arts Vocational High School was proposed as a place for the development of musical arts, dance, theater arts, and broadcasting. Located in Cimekar Village with contoured areas which supporting walkable school as an idea based on the desire to create a school environment with easy and comfortable access to achievements by walking. The design method used is a qualitative analytical descriptive method by analyzing the site, and using literature studies related to the theories that support the design process. The application of walkability in the design is reflected in the convenience of achieving access from one building to another, utilizing the potential of contours to become communal spaces such as fields, plazas, and amphitheaters by paying attention to whether the materials used are safe for users, weather, or the existing environment. In addition to pedestrians, facilities and infrastructure are provided to support the needs of persons with disabilities, such as the provision of ramps inside and outside the buildings. Producing schools<br>Vol. 3 | No. 1<br>Februari 2023<br>with good learning and teaching spaces and designing spaces for exploration that are healthy and adaptive to users and their environment.<br>Keywords: Accessibility, Facilities and Amenities, Vocational High School, Walkability</p>2023-02-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/fad/article/view/1762PENERAPAN ARSITEKTUR INDUSTRIAL PADA BANGUNAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN OTOMOTIF HITORI DI CIMAHI JAWA BARAT2023-03-02T10:04:20+00:00Arvian Nashar Allamarviannasharallam@mhs.itenas.ac.idTheresia Pynkyawatiarviannasharallam@mhs.itenas.ac.id<p><strong>ABSTRAK</strong><br>Industri Otomotif merupakan sektor yang berkembang dengan sangat cepat baik dalam sekala besar maupun kecil. Untuk memenuhi kebutuhan perkembangan tersebut diperlukan Pendidikan Vokasi dalam hal ini Sekolah Menengah Kejuruan, yang dapat menghasilkan sumber daya manusia terampil dan relevan dengan kebutuhan di dunia kerja baik saat ini maupun di masa depan. Demi mencapai tujuan tersebut, diperlukan perancangan Sekolah yang berkualitas dan relevan dengan dunia kerja terutama di Kawasan Bandung Raya. Karena pada dasarnya gaya bangunan sekolah – sekolah vokasi di Cimahi memiliki gaya arsitektur yang cenderung sama yaitu Arsitektur Kolonial tanpa mencirikan bagaimana tipologi, bentuk dan material yang relevan dengan bangunan industri, mengingat bahwa siswa SMK Otomotif diharapkan bekerja di Kawasan Industri. Dengan begitu penerapan Arsitektur Industrial dengan mengikuti tipologi yang diterapkan pada bangunan industri dengan komposisi massa yang cenderung sama dan pengimplementasian material – material dasar pada rancangan bangunan. Selain memperhatikan unsur fungsional, perancangan Sekolah ini juga menerapkan secondary-skin sebagai tambahan pada bangunan agar mampu menciptakan daya tarik bagi para calon siswa peminat dunia Otomotif.<br>Kata kunci: Industri Otomotif, Sekolah Menengah Kejuruan, Arsitektur Industrial, Fungsional</p> <p><strong>ABSTRACT</strong><br>The automotive industry is a sector that is growing very fast, both on a large and small scale. To meet these development needs, Vocational Education is needed, in this case,Vocational High Schools which can produce skilled human resources and are relevant to current and future needs in the world of work. In order to achieve this goal, it is necessary to design schools that are of high quality and relevant to the world of work, especially in the Greater Bandung area. Because basically the building style of vocational schools in Cimahi has an architectural style that tends to be the same, namely Colonial Architecture without characterizing how the typology, shape and material are relevant to industrial buildings, bearing in mind that Automotive Vocational High School students are expected to work in Industrial Areas. That way the application of Industrial Architecture follows the typology applied to industrial buildings with the mass composition that tends to be the same and the implementation of basic materials in building design. In addition to paying attention to functional elements, the design of this school also applies a secondary skin as an addition to the building so that it can create attractiveness for prospective students who are interested in the automotive world.<br>Keywords: Automotive Industry, Vocational High School, Architectur Industrial, Functional</p>2023-02-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/fad/article/view/1763PENERAPAN PRINSIP DESAIN ARSITEKTUR BIOFILIK PADA PERANCANGAN SMK PARIWISATA HARAPAN BANGSA DI PADALARANG KABUPATEN BANDUNG2023-03-03T01:06:59+00:00Syefira Salsabilantamisanesia@mhs.itenas.ac.idErwin Yuniarntamisanesia@mhs.itenas.ac.idNoveryna Dwika Reztrientamisanesia@mhs.itenas.ac.id<p><strong>ABSTRAK</strong><br>Jumlah peminat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota dan Kabupaten Bandung meningkat setiap tahunnya. Hal ini tidak sebanding dengan ketersediaan SMK yang ada. Hal ini menuntut adanya tindak lanjut untuk memenuhi kebutuhan SMK, terutama di daerah Kabupaten Bandung. Berdasarkan data pdddikti, jumlah Sekolah Menengah Kejuruan yang ada di Kabupaten bandung kurang lebih 62 sekolah. Sekolah-sekolah ini tersebar di beberapa kecamatan dengan jurusan yang berbeda beda di setiap sekolahnya. Dalam hal ini di daerah Kota Baru Parahyangan masih minim akan adanya bangunan sekolah menengah kejuruan. Tujuan dari perancangan SMK ini adalah untuk memenuhi kebutuhan ketersediaan SMK yang masih minim. Lingkup perancangan berupa desain sebuah bangunan sekolah menengah kejuruan yang lengkap dengan fasilitas pendukung lainnya berupa gedung aula, masjid, kantin, gedung penerima, dan hotel. Pemilihan tema arsitektur biofilik diambil agar adanya keselarasan bangunan terhadap lingkungan yang ada di sekitar sebagai bentuk apresiasi terhadap alam dan lingkungan serta bisa menciptakan sebuah kawasan pendidikan yang memberikan dampak positif bagi para pengguna, terutama bagi para siswa yang bersekolah. Penerapan tema dilakukan pada setiap bangunan yang ada pada kawasan, baik di dalam eksterior bangunan maupun interior bangunan. Eksterior bangunan didominasi oleh beberapa jenis tanaman serta penggunaan material alami berupa kayu. Untuk interior bangunan diberikan banyak bukaan dengan adanya beberapa jenis tanaman di dalamnya sehingga mendukung penerapan tema biofilik yaitu berupa thermal & air flow variability. Hasil rancangan sekolah menengah kejuruan ini diharapkan bisa menjadi ikon kawasan yang baik untuk para siswa maupun pengguna lainnya.<br>Kata kunci: Arsitektur Biofilik, Sekolah Menengah Kejuruan, Kota Baru Pahrayangan, Kabupaten Bandung, Perancangan</p> <p><strong>ABSTRACT</strong><br>The number of interested Vocational High Schools (SMK) in the City and Regency of Bandung increases every year. This is not comparable with the availability of existing SMK. This requires follow-up to meet the needs of SMKs, especially in the Bandung Regency area. Based on PDDIKTI data, the number of Vocational High Schools in Bandung Regency is approximately 62 schools. These schools are spread across several districts with different majors in each school. In this case, in the Kota Baru Parahyangan area, there are still very few vocational high school buildings. The purpose of designing this SMK is to meet the minimal availability of SMKs. The scope of the design is in the form of the design of a vocational high school building which is complete with other supporting facilities in the form of halls, mosques, canteens, receiving buildings, and hotels. The selection of the biophilic architectural theme was taken so that there is harmony between the building and the surrounding environment as a form of appreciation for nature and the environment and can create an educational area that has a positive impact on users, especially students who attend school. The application of the theme is carried out in every building in the area, both in the exterior of the building and the interior of the building. The exterior of the building is dominated by several types of plants and the use of natural materials such as wood. For the interior of the building, there are many openings with several types of plants in it so as to support the application of the biophilic theme, namely in the form of thermal & air flow variability. The results of this vocational high school design are expected to become regional icons that are good for students and other users.<br>Keywords: Biophilic Architecture, Vocational High School, Kota Baru<br>Pahrayangan, Bandung Regency, Design.</p>2023-02-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/fad/article/view/1764PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR KONTEMPORER PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG SENI PERTUNJUKAN DI KOTA BARU PARAHYANGAN2023-03-03T01:14:10+00:00Kurnia Ramadhanrpmuda16@mhs.itenas.ac.idErwin Yuniar Rahadianrpmuda16@mhs.itenas.ac.idNoveryna Dwika Reztrierpmuda16@mhs.itenas.ac.id<p><strong>ABSTRAK</strong><br>Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah satuan tingkat pendidikan menengah untuk mempersiapkan peserta didik untuk bekerja pada bidang tertentu. SMK adalah suatu pendidikan menengah dan jalur pendidikan formal dari sistem satuan pendidikan di Indonesia (Irwanto, 2015). Dengan Minimnya SMK yang memiliki jurusan kesenian di kawasan Kota Bandung maupun di Kab.Bandung Barat, maka Kota Baru Arts Vocational High School dapat menjadi solusi bagi para siswa lulusan SMP/Mts yang memiliki minat terhadap SenioPertunjukan, seperti Seni Tari, Seni Musik, Seni Teater, dan seni broadcasting. Tujuan umum dari perancangan Sekolah Menengah Kejuruan Bidang Kesenian Pertunjukan di Kota Baru Parahyangan ini yaitu membangun sebuah bangunan pendidikan yang nyaman dan efektif, serta dapat memberikan kebutuhan belajar yang sesuai dengan jurusan yang akan ada. Tema dan Konsep yang akan di terapkan pada bangunan SMK ini yaitu Arsitektur Kontemporer dengan prinsip dinamis. Konsep ini menawarkan bangunan dengan gaya modern yang kekinian, tapi dalam desainskerap dibedakan. Konsep Arsitektur Kontemporer dengan prinsip dinamis yang di terapkan pada bangunan Kota Baru Arts Vocational Highchool terdapat pada bangunan 1, untuk prinsip dinamis diterapkan pada fasad bangunan 3 dan amfiteater, penggunaan prinsip dinamis juga terdapat pada penataan ruang dalam dan pada tatanan ruang luarnya.<br>Kata kunci: Arsitektur Kontemporer, Kota Baru Parahyangan, Sekolah Menegah Kejuruan, Sekolah Seni.</p> <p><strong>ABSTRACT</strong><br>VocationalkHighhSchool (SMK) is a unit of secondary education level to prepare learners to work in a particular field. SMK is a secondary education and formal education pathway of the education unit system in Indonesia (Irwanto, 2015) . With the lack of vocational schools that have art majors in the Bandung City area and in West Bandung Regency, Kota Baru Arts Vocational High School can be a solution for students who graduate from SMP/Mts who have an interest in Performing Arts, such as Dance, Music, Theater Arts, and broadcasting arts. The general purpose of designing the Vocational High School for Performing Arts in Kota Baru Parahyangan is to build an educational building that is comfortable and effective, and can provide learning needs that are in accordance with the existing majors. The theme and concept that will be applied to this SMK building is Contemporary Architecture with dynamic principles. This concept offers buildings with a contemporary modern style, but in design is often distinguished. The concept of Contemporary Architecture with dynamic principles applied to the building of Kota Baru Arts Vocational Highchool is found in building 1, for dynamic principles applied to the facades of building 3 and amphitheaters, the use of dynamic principles is also found in the arrangement of the inner space and in the order of the outer space.<br>Keywords: Contemporary Architecture, Kota Baru Parahyangan, High Vocational School, Arts School.</p>2023-02-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/fad/article/view/1765PENERAPAN ARSITEKTUR KONTEMPORER PADA PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PARIWISATA DI KOTA BANDUNG2023-03-03T01:19:57+00:00Adrian Sastradihardjaadriansastrad@gmail.comDwi Kustianingrumadriansastrad@gmail.com<p><strong>ABSTRAK</strong><br>Perkembangan Arsitektur masa kini banyak di pengaruhi oleh Arsitektur Kontemporer, yaitu bentuk-bentuk Arsitektur yang mencirikan kebebasan berekspresi, keinginan untuk berperan dalam dalam dunia modern. Selain itu ada tema Smart Design yang merupakan upaya menyelesaikan masalah dalam desain sekolah ini aspek yang akan diterapkan pada bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Pariwisata ini meliputi fasad bangunan dan interior. Tema Kontemporer dan Smart Design ini akan diterapkan pada perancangan Smk Pariwisata di Summarecon Bandung, Sekolah ini di harapkan dapat memenuhi kebutuhan akan Pendidikan Pariwisata yang berada di Summarecon dan kota Bandung. Adapun fasilitas yang di berikan pada sekolah ini selain ruang belajar, ruang praktik yaitu cafetaria dan taman. Penerapan perancangan Kontemporer pada bangunan akan di rencanakan pada elemen material dan fasad, penerapan Smart Design pada bagian Interior yaitu di ruang kepala sekolah, ruang wakil kepala sekolah, staff tata usaha dan ruang guru. Adapun tujuannya ialah memberikan fasilitas nyaman dan efektif, serta dapat menyediakan tempat untuk menimba ilmu bagi kalangan pelajar yang akan menggunakannya berupa fasilitas sekolah dan prasarana yang sesuai dengan kebutuhan dan standar yang ada. Dalam Peninjauan lokasi tapak untuk sekarang diperlukan hanya sekedar data sekunder agar mendapatkan data-data yang valid terkait keadaan tapak pada situasi-situasi tertentu agar terjadi keselarasan antara bangunan dan tapak namun survei dengan dilaksanakan dengan ketentuan-ketentuan yang ada.<br>Kata kunci: Arsitektur Kontemporer,Smart design, Sekolah Menengah Kejuruan,Summarecon Bandung</p> <p><strong>ABSTRACT</strong><br>Today's architectural developments are heavily influenced by Contemporary Architecture, namely architectural forms that characterize freedom of expression, the desire to play a role in the modern world. In addition, there is the Smart Design theme which is an attempt to solve problems in the design of this school. The Smart Design aspect that will be applied to the Tourism Vocational High School building includes the building façade and interior. This Contemporary and Smart Design theme will be applied to the design of the Tourism Vocational High School at Summarecon Bandung. This school is expected to be able to meet the need for tourism education in Summarecon and the city of Bandung. The facilities provided at this school besides study rooms, practice rooms, namely cafeterias and parks. The application of contemporary design to buildings will be planned for the material and façade elements, the application of Smart Design in the Interior section, namely in the Principal's room, Deputy Principal's room, administrative staff and Teacher's room. The aim is to provide comfortable and effective facilities, as well as to be able to provide a place to gain knowledge for students who will use it in the form of school facilities and infrastructure that are in accordance with existing needs and standards. In reviewing the site location for now, only secondary data is needed in order to obtain valid data regarding site conditions in certain situations so that there is harmony between the building and the site, but surveys are carried out according to existing regulations.<br>Keywords: Contemporary Architecture, Vocational High School, Summarecon Bandung</p>2023-02-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/fad/article/view/1766PENERAPAN ARSITEKTUR KONTEMPORER PADA BANGUNAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN OTOMOTIF ANGKASA DI KABUPATEN MAJALENGKA2023-03-03T01:24:09+00:00Ridwan Alfariziridwanalfarizi1998@mhs.itenas.ac.idDwi Kustianingrumridwanalfarizi1998@mhs.itenas.ac.idWahyu Buana Putraridwanalfarizi1998@mhs.itenas.ac.id<p><strong>ABSTRAK</strong><br>Sekolah Menengah Kejuruan adalah Pendidikan formala yang menyelenggarakan Pendidikana menengaha kejuruan pada jenjang Pendidikann menengahi yangi mempersiapkan peserta didiki untuk bekerja di bidanga tertentu.i Siswa dapat melanjutkan pendidikani ke SMK setelah menyelesaikan pendidikan di tingkati SMP/Mts. Kabupatena Majalengkai berada di Provinsi Jawa Barat. aKabupaten Majalengka ini berjaraka 950 km sebelah Timur Lauta dari Kota Bandung dan 560 km dari Kota Cirebon.a Minimnya Sekolah Menengah Kejuruan Otomotif yang memiliki fasilitas mumpuni di Kabupaten Majalengka maka dengan dibangunnya Angkasa High School Automotive Majalengka ini semoga dapat menjadi daya tarik baru bagi para siswa lulusan SMP/Mts yang memiliki minat pada bidang otomotif seperti Teknik Kendaraano Ringani Otomotifi a(TKRO), iTekniki Bisnisi dan Sepeda Motori (TBSM), Teknik Bodi Otomotifi i(TBO).i Tujuan dari perancangan Sekolah Menengah Kejuruan bidang otomotif di Kabupaten Majalengka ini membangun sebuah bangunan Pendidikan yang nyaman serta dapat memberikan fasilitas belajar yang cukup. Dalam merancang sekolah ini digunakan Konsep Arsitektur Kontemporer, yang memiliki bentuk yang modern dan kekinian, ibaiki secara ibentuk Bangunan maupun tampilan fasad, jenisi material, pengolahana material, teknologin yang dipakaii serta menampilkana gayao yang lebihi baruw dan berbeda dari sekolah yang lainnya.<br>Kata kunci: Arsitektur Kontemporer, Kabupaten Majalengka, Sekolah Menengah Kejuruan, Sekolah Otomotif.</p> <p><strong>ABSTRACT</strong></p> <p>VocationalW Higho Schoolo iss a formali education that organizes vocational education at the secondaryw education leveli that prepares students tow work in certain fields. Students can continue their education to SMK after completing their education at the SMP/Mts level. Majalengka is a district in the province of West Java. Majalengka Regency is 95 km northeast of Bandung City and 56 km from Cirebon City. With the absence of an Automotive Vocational High School that has qualified facilities in Majalengka Regency, hopefully with the construction of the Angkasa Majalengka Automotive High School it can become a new attraction for junior high school/MTs graduates who have an interest in the automotive field such as Automotive Engineering Light Vehicles (TKRO), Business Engineering and Motorcycles (TBSM), Automotive Body Engineering (TBO). The aim of designing a SMK in the automotive field in Majalengka Regency is to build educational buildings that are comfortable and can provide adequate learning facilities. In designing this school, the Contemporary Architecture Concept was used which has a modern and up-to-date form, both inm termso ofo the shapew of the buildingo anda thea appearance of the facade, thes type of materials, material processing, and technology used and displays a style that is newer and different from other schools. Keywords: Contemporary Architecture, Kabupaten Majalengka, Vocational High School, Automotive School.</p>2023-02-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/fad/article/view/1767PENERAPAN BIOPHILIC ARCHITECTURE PADA PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KESENIAN DI KABUPATEN MAJALENGKA2023-03-03T06:44:11+00:00Indra Setiawanais18071999@mhs.itenas.ac.idDwi Kustianingrumis18071999@mhs.itenas.ac.idWahyu Buana Putrais18071999@mhs.itenas.ac.id<p><strong>ABSTRAK</strong><br>Pentingnya Lembaga Pendidikan dalam proses pembelajaran formal, salah satu bagian dari Pendidikan adalah Kesenian, sehingga diperlukan sebuah Lembaga Sekolah Menengah Kejuruan Kesenian yang mampu menunjang pembelajaran untuk menyeimbangkan antara Pendidikan dengan budaya lokal setempat. Wilayah Jatiwangi dikenal sebagai daerah produsen genteng dan pabrik seni, juga memproduksi bermacan produk terakota. Di Kabupaten Majalengka akan dirancang SMK Kesenian dengan fasilitas ruang belajar, laboratorium/bengkel praktik, perpustakaan, amphiteater dsb. Sekolah ini akan mengusung tema biophilic architecture dengan<br>pendekatan kearifan lokal untuk membuat ruang terbuka hijau dan menciptakan suasana sekolah lebih dekat dengan alam. Konsep biophilic merupakan suatu hubungan antara manusia, alam dan arsitektur, yang dapat meningkatkan konektivitas penghuni dengan lingkungan melalui penggunaan alam secara langsung, alam tidak langsung serta kondisi ruang dan tempat. Kearifan lokal ialah bagian dari budaya suatu masyarakat yang biasanya diwariskan secara turun temurun. Tema diatas akan diterapkan pada elemen-elemen perancangan bangunan dengan tema Nature in The Space sebagai dasar dalam mewujudkan suasana belajar dan proses<br>pembelajaran. Implementasi dari Kearifan lokal diterpakan pada fasad bangunan dan pagar-pagar sebagai penerapan dari kearifan lokal di Kabupaten Majalengka.</p> <p>Kata kunci: SMK Kesenian, Arsitektur Biofilik, Terakota, Majalengka.</p> <p><strong>ABSTRACT</strong><br>The importance of educational institutions in the formal learning process, one part of education is art, so an arts vocational high school institution is needed that is able to support learning to balance education with local culture. The Jatiwangi area is known as a roof tile producer and art factory, and also produces a variety of terracotta products. In Majalengka Regency an Arts Vocational School will be designed with study room facilities, laboratory/practice workshop, library, amphitheater etc. This school will carry the theme of biophilic architecture with a local wisdom approach to create green open spaces and create a school atmosphere closer to nature.<br>The biophilic concept is a relationship between humans, nature and architecture, which can increase occupant connectivity with the environment through the direct use of nature, indirect nature and conditions of space and place. Local wisdom is part of the culture of a society which is usually passed down from generation to generation. The theme above will be applied to elements of building design with the theme Nature in The Space as the basis for creating a learning atmosphere and learning process. The implementation of local wisdom is applied to building facades and fences as the application of local wisdom in Majalengka Regency.<br>Keywords: Art Vocational High School, Biophilic Architecture, Terracotta, Majalengka.</p>2023-02-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/fad/article/view/1768PENERAPAN ARSITEKTUR KONTEMPORER APUNG PADA PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SENI PERTUNJUKAN DI SUMMARECON BANDUNG2023-03-03T06:54:33+00:00Osmar Shobhi Fadhlurrahmanosmarshobhi@mhs.itenas.ac.idDwi Kustianingrumosmarshobhi@mhs.itenas.ac.idWahyu Buana Putraosmarshobhi@mhs.itenas.ac.id<p><strong>ABSTRAK</strong><br>Kebutuhan akan sekolah kesenian di Kota Bandung masih dibilang belum memenuhi kebutuhan, seperti kurangnya fasilitas, kurangnya diberi pengalaman, maupun lingkungan sekolah yang kurang mencerminkan sekolah seni yang mungkin kurang memberi semangat para siswanya. Terutama di daerah Gedebage Bandung, masih banyak orang tua yang mungkin menghindari untuk menyekolahkan anaknya di Gedebage Bandung karena berfikir kurangnya fasilitas atau penunjang yang memadai di daerah tersebut. Summarecon Bandung merupakan kawasan terpadu yang berada di Kecamatan Gedebage Bandung. Suummarecon Bandung merupakan kawasan strategis untuk dibangunnya Sekolah Menengah Kejuruan Seni karena dalam waktu beberapa tahun yang akan datang, daerah tersebut akan menjadi POV Bandung yang selanjutnya, dan dapat mematahkan stigma tentang bersekolah di Gedebage Bandung. Area yang dipilih juga dapat menunjang tema yang akan diusung yaitu Arsitektur Kontemporer Apung, dengan memanfaatkan kekurangan Gedebage yakni banjir dan menjadikannya sebagai daya nilai estetika tambahan di bangunan sekolah tersebut. Fasilitas yang akan tersedia disana meliputi amfiteater, sanggar tari, sanggar teater, studio musik, studio rekam. Perpaduan basah dan kering akan mengelilingi bangunan sekolah ini dan sentuhan-sentuhan material yang kokoh untuk menunjang kesan tema Kontemporer itu sendiri.<br>Kata kunci: Sekolah Menengah Kejuruan Seni, Kontemporer, Kontemporer Apung,</p> <p><strong>ABSTRACT</strong><br>The need for art schools in the city of Bandung is still said to have not been met the needs, such as a lack of facilities, a lack of experience, and a school environment that does not reflect an art school which may not encourage students. Especially in the Gedebage Bandung area, there are still many parents who may avoid sending their children to Gedebage Bandung because they think there is a lack of adequate facilities or support in the area. Summarecon Bandung is an integrated area located in the Gedebage District, Bandung. Suummarecon Bandung is a strategic area for the construction of an Arts Vocational High School because in t,he next few years, this area will become the next Bandung POV, and can break the stigma about going to school in Gedebage Bandung. The selected area can also support the theme that will be carried, namely Floating Contemporary Architecture, by taking advantage of Gedebage's shortcomings, namely flooding, and making it an additional aesthetic value in the school building. Facilities that e there include an amphitheater, dance studio, theater studio, music studio, and recording studio. A mix of wet and dry will surround this school building and sturdy material to support the impression of the Contemporary theme itself.<br>Keywords: Arts Vocational High School, Contamporary, Floating Contemporary</p>2023-02-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/fad/article/view/1769PENERAPAN ARSITEKTUR MODERN PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PARIWISATA DI KOTA BARU PARAHYANGAN2023-03-03T06:59:43+00:00Yuni Nurhayaniyuninurhayani28@mhs.itenas.ac.idUtamiyuninurhayani28@mhs.itenas.ac.idArdhiana Muhsinyuninurhayani28@mhs.itenas.ac.id<p><strong>ABSTRAK</strong><br>Kota Baru Parahyangan adalah kota mandiri yang ada di kota Bandung tepatnya di Kab Bandung Barat, memiliki tempat pendidikan kelas atas untuk kemajuan masa depan. Oleh karena itu, membuat bangunan gedung Sekolah Menengah Kejuruan Pariwisata menjadi alat untuk mendukung di daerah tersebut. Sekolah ini menggunakan konsep arsitektur modern. Arsitektur modern adalah kemajuan dalam teknologi bangunan, yang tujuan utamanya adalah untuk memaksimalkan fungsionalitas bangunan, menghindari ornamen dan hiasan yang berlebihan, dan mengusulkan prinsip-prinsip yang efisien dan fungsional. Penggunaan yang lebih baik untuk efisiensi waktu dan biaya. Fungsional, sendiri didefinisikan sebagai bangunan yang dapat menampung semua fungsi bangunan. Arsitektur modern menekankan prinsip bentuk di atas fungsi. Bangunan harus mengedepankan fungsi. Hal ini mengikuti jenis bangunan yang dirancang dengan penekanan kuat pada fungsi sekolah menengah kejuruan pariwisata. Di mana ruang-ruang ini dirancang seefisien mungkin untuk menciptakan ruang yang baik, di dalam gedung terdapat ruang terbuka yang digunakan untuk kegiatan di luar ruangan, di mana warna monokromatik merupakan ciri khas arsitektur modern itu sendiri.<br>Kata kunci: Arsitektur Modern, Fungsional, Sekolah Menengah Kejuruan Pariwisata</p> <p><strong>ABSTRACT</strong><br>Kota Baru Parahyangan is an independent Bandung city, a place of world-class education, future progress and prosperity. Therefore, the design of the College of Tourism building became a tool to support the area. The school uses the concept of modern architecture. Modern architecture is an advance in building technology, the main purpose of which is to maximize the functionality of buildings, avoid excessive decoration and decoration, and propose efficient and functional principles. Better use for time and cost efficiency. Functional, in turn, is defined as a building that can accommodate all the functions of a building. Modern architecture emphasizes the principle of form over function. The building must put forward the function. It follows a type of building designed with a strong emphasis on the functioning of tourism colleges. Where these spaces are designed as efficiently as possible to create a good space, inside the building there is an open space used for outdoor activities, where monochromatic colors are characteristic of modern architecture itself.</p> <p> </p>2023-02-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/fad/article/view/1770PERANCANGAN KONSEP ARSITEKTUR INDUSTRIAL PADA BANGUNAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN OTOMOTIF DI KOTA BARU PARAHYANGAN2023-03-03T07:09:36+00:00Davyndra Rahmanzardavyndra@mhs.itenas.ac.idMustika Kusumaning Wardhanirdavyndra@mhs.itenas.ac.idNurtati Soewarnordavyndra@mhs.itenas.ac.idShirli Putri Asrirdavyndra@mhs.itenas.ac.id<p><strong>ABSTRAK</strong><br>Industri Otomotif merupakan salah satu industri penyumbang terbesar di negara berkembang. Industri otomotif juga merupakan salah satu bidang yang sangat berkompetensi di setiap negara-negara yang berbeda. Indonesia masih belum mampu untuk memproduksi dan bersaing di bidang industri otomotif. Kebutuhan akan fasilitas industri otomotif perlu banyak diadakan di Indonesia. Dengan adanya Sekolah Menengah Kejuruan Otomotif, maka Automotive School Center menjadi pilihan yang tepat untuk memberikan fasilitas bagi peminat yang ingin mempelajari secara mendalam terkait ilmu otomotif. Automotive School Center juga dapat menjadi wadah untuk menarik minat di bidang industri otomotif melalui tema Arsitektur Industrial. Mengingat pengadaan sekolah yang akan bergerak di bidang industri dan semakin melonjaknya harga material, maka pemilihan tema Arsitektur Industrial sendiri menjadi tepat. Diharapkan dengan pemilihan konsep arsitektur industrial yang bertujuan untuk mengurangi material tambahan dan penggunaan material yang bersifat unfinished, pengguna dapat merasakan kenyamanan selama menjalani kegiatan belajar di sekolah tanpa mengurangi segi estetika pada bangunan.<br>Kata kunci: Arsitektur Industrial, Otomotif, Sekolah Menengah Kejuruan.</p> <p><strong>ABSTRACT</strong><br>The automotive industry is one of the largest contributing industry to developing countries. The automotive industry is also one of the highly competent fields in different countries. Indonesia is still unable to produce and compete in the automotive industry. There is an excellent need for automotive industry facilities in Indonesia. With the existence of the Automotive Vocational High School, the Automotive School Center is the right choice to provide facilities for enthusiasts who wish to study in depth related to automotive science. The Automotive School Center can also be a place to attract interest in the automotive industry through the Industrial Architecture theme. Considering the procurement of schools that will operate in the industrial sector and the increasing price of materials, the choice of the Industrial Architecture theme is appropriate. By selecting the concept of industrial architecture, which aims to reduce additional materials and the use of unfinished materials, users can feel comfortable while carrying out learning activities at school without reducing the aesthetics of the building.<br>Keywords: Industrial Architecture, Automotive, Vocational High School.</p>2023-02-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/fad/article/view/1771PENERAPAN ARSITEKTUR MODERN PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PARIWISATA PALAYAN PARAHYANGAN DI KOTA BARU PARAHYANGAN2023-03-03T07:16:16+00:00Azhar Fairuz Zuhairazharfairuz152@mhs.itenas.ac.idTheresia Pynkyawatiazharfairuz152@mhs.itenas.ac.idRatu Sonya Mentari Haerdyazharfairuz152@mhs.itenas.ac.id<p><strong>Abstrak</strong><br>Sekolah adalah suatu lembaga pendidikan formal yang di dalamnya terdapat aktifitas pembantu terdahap pedidikan keluarga, lembaga ini bertugas mengemban tanggung jawab pendidikan dalam hal hal keahlian dasar terhadap seorang anak yang siap untuk menghadapi dunia luar. Dalam dunia arsitektur sekolah lembaga ini tetntu saja harus menyediakan fasilitas utama maupun penunjang yang mengakomodasikan seluruh aktifitas dari pengguna nya. Maka dari itu, bangunan yang dirancang harus memiliki bentuk yang mewakili fungsi dari bangunan itu sendiri. Arsitektur Modern yang memiliki prinsip utama yaitu bentuk bangunan yang mengikuti fungsi, dan hal ini dapat menjadi sebuah solusi pada zaman sekarang yang tidak menghadirkan ornamen-ornamen yang rumit dan tidak membatasi ruang. Sudah banyak pengaplikasian gaya ini kedalam banyak bangunan dimana salah satu nya adalah sekolah. Perancangan Sekolah Menengah Kejuruan Pariwisata Palayan Parahyangan di Kota Baru Parahyangan yang menerapkan gaya arsitektur modern dimana bentuk bangunan sekolah ini berdasar kepada fungsi pendidikan. Dengan penerapan nya gaya ini<br>terhadap sekolah ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan aktivitas penggunanya. Dengan menerapkan konsep ruang terbuka membuat bangunan lebih terasa menjadi luas, dan membuat ruang transisi antar bangunan agar memberikan kesan seperti menyatu dengan lingkungan sekitar tanpa membatasi gerak penggunanya.<br>Kata kunci: Sekolah, Arsitektur Modern, Tanpa Ornamen, Bentuk, Ruang Terbuka</p> <p><strong>Abstract</strong><br>A school is a formal educational institution in which there are auxiliary activities in which family education is carried out, this institution is tasked with carrying out educational responsibilities in terms of basic skills for a child who is ready to face the outside world. In the world of school architecture, this institution must provide main and supporting facilities that accommodate all the activities of its users. Therefore, the designed building must have a shape that represents the function of the building itself. Modern Architecture has the main principle of building forms that follow the function, and this can be a solution today that does not present complicated ornaments and does not limit space. There have been many applications of this style into many buildings where one of them is a school. Design of Palayan Parahyangan Tourism Vocational High School in Kota Baru Parahyangan which applies a modern architectural style where the shape of the school building is based on the function of education. With the application of this style to this school, it is hoped that it can meet the needs of its users' activities. By applying the concept of open space, it makes the building feel more spacious, and makes the transition space between buildings to give the impression of being integrated with the surrounding environment without limiting the movement of its users.<br>Keywords: School, Modern Architecture, No Ornaments, Form, Open Space</p>2023-02-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/fad/article/view/1772PENERAPAN ARSITEKTUR BIOFILIK PADA PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PARIWISATA DI SUMMARECON KOTA BANDUNG2023-03-04T00:38:05+00:00Aryan Albiansyaharyanalbiansyah5@mhs.itenas.ac.idUtamiaryanalbiansyah5@mhs.itenas.ac.idArdhiana Muhsinaryanalbiansyah5@mhs.itenas.ac.id<p><strong>ABSTRAK</strong><br>Sekolah Menengah Kejuruan adalah Lembaga Pendidikan formal yang dapat menciptakan generasi penerus bangsa yang mendidik pelajar untuk mempunyai keahlian pada bidang – bidang tertentu yang nantinya akan dipersiapkan langsung masuk ke dalam lapangan pekerjaan setelah kegiatan formal disekolah tersebut berakhir. Sekolah kejuruan biasanya mengimplementasi beragam jenis konsep dan tema, namun perkembangan zaman membuat beberapa bangunan tidak memperhatikan keterkaitan dengan lingkungan alami. Tema bangunan biofilik pun muncul guna menjadi solusi pada permasalahan tersebut, karena menurut Kellert manusia akan mencapai titik optimalnya ketika berada pada lingkungan yang alami. Biofilik mempunyai beberapa prinsip untuk diterapkan pada sebuah gagasan desai, diantaranya alam di dalam ruang, bentuk pola alami, dan, bentuk / pola alam pada ruang. Arsitektur biofilik yang akan diterapkan dalam gagasan desain yaitu dengan penerapan elemen vegetasi pada rancangan yang bertujuan memanfaatkan cahaya yang dinamis, kehadiran air dan lain – lain, dengan menerapkan tema biofilik pada sekolah menengah kejuruan pariwisata diharapkan dapat memberikan pembelajaran yang optimal kepada siswa dan memberikan sebuah lingkungan yang terkoneksi dengan ruang – ruang yang menjadi tempat beraktivitas dari setiap penggunannya.<br>Kata kunci: Sekolah Menengah Kejuruan, Biofilik, lingkungan alami</p> <p><strong>ABSTRACT</strong><br>Vocational High School is a formal educational institution that can create the next generation of the nation that educates students to have expertise in certain fields which will later be prepared to enter the workforce immediately after formal activities at the school end. Schools usually implement various types of concepts and themes, but the times have made some buildings not pay attention to the relationship with the natural environment. The theme of biophilic buildings also appears to be a solution to this problem, because according to Kellert humans will reach their optimal point when they are in a natural environment. Biophilic has several principles to apply to a design idea, including nature in space, natural patterns of form, and natural forms/patterns in space. The biophilic architecture that will be applied in the design idea is by applying vegetation elements to the design which aims to make use of dynamic light, the presence of water and so on, by applying a biophilic theme to tourism vocational high schools it is expected to provide optimal learning to students and provide a environment that is connected to the spaces where the activities of each of its users are carried out.<br>Keywords: vocational school, biophilic, nature environment</p>2023-02-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/fad/article/view/1773PENERAPAN ARSITEKTUR AKULTURASI EKSPRESIONISME PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KESENIAN TIRTA GAMADI DI KABUPATEN BANDUNG BARAT2023-03-04T00:46:47+00:00M. Bhuana Y. Al-Iskandarbhuanaiskandar@mhs.itenas.ac.idTheresia Pynkyawatibhuanaiskandar@mhs.itenas.ac.idRatu Sonya Mentari Haerdybhuanaiskandar@mhs.itenas.ac.id<p><strong>ABSTRAK</strong><br>Pola budaya yang terus berkembang, merubah cara pandang baru akan implementasi vernakular dan nilai lokalitas dalam sebuah bangunan. Aspek bangunan menjadi indikasi penting dalam memperlihatkan identitas bagi penggunanya itu sendiri. Pemikiran ini berdampak pada harapan dan adaptasi gagasan baru yang lebih relevan untuk mencerminkan keadaan yang menggugah penggunanya, hal ini menjadi acuan dalam memperlihatkan dua tema yang digabungkan dalam sebuah bangunan sekolah. Nilai arsitektur Akulturasi dan Ekspresionisme dituangkan dalam satu kreasi. Upaya mengadaptasi nuansa lokal dengan lebih ekspresif dapat dilakukan guna merancang bangunan sekolah yang tidak terkesan monoton. Manifestasi desain ini memadukan olahan tatanan masa yang mengadaptasi filosofi alur rangkaian cerita dalam sebuah bangunan sekolah, transformasi dari bentuk atap Badak Heuay yang dijadikan terlihat lebih artistik dengan makna simbol, fasad yang mencerminkan karakter penggunanya dengan berbagai pola roster dan juga fasad adaptif yang menyelaraskan bentuk keseluruhan bangunan dengan penggunaan elemen kayu dan aksen yang cenderung dinamis, dan juga bagian fasad yang menerapkan mural di dinding sebagai metafora sekolah yang lebih terlihat bebas mengekspresikan kreasi. Diharapkan dari implementasi konsep desain ini memberikan cara pandang baru terhadap nilai arsitektur terutama sebuah bangunan sekolah yang lebih eksploratif untuk berperan penting pada sarana serta fasilitas lembaga pendidikan.<br>Kata kunci: Alkulturasi, Ekspresionisme, Elemen, Identitas, Simbol.</p> <p><strong>ABSTRACT</strong><br>Cultural patterns that continue to develop change new perspectives on the implementation of vernacular and locality values in a building. The building aspect is an important indication in showing the identity of the user himself. This thought has an impact on expectations and adaptation of new ideas that are more relevant to reflect the conditions that inspire its users, this becomes a reference in showing two themes that are combined in a school building. The architectural values of Acculturation and Expressionism are contained in one creation. Efforts to adapt local nuances more expressively can be done in order to design school buildings that don't seem monotonous. This design manifestation combines the processing of a mass order that adapts the philosophy of storylines in a school building, the transformation of the shape of the Badak Heuay roof which is made to look more artistic with symbolic meanings, the facade which reflects the character of its user with various roster patterns and also the adaptive facade which harmonizes the overall shape. buildings with the use of wood elements and accents that tend to be dynamic, and also the facade that applies murals on the walls as a school metaphor that looks more free to express creations. It is hoped that the implementation of this design concept will provide a new perspective on architectural values, especially a school building that is more exploratory to play an important role in the facilities and infrastructure of educational institutions.<br>Keywords: Acculturation, Expressionis, Element, Identity, Symbol.</p>2023-02-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/fad/article/view/1774PENERAPAN ARSITEKTUR KONTEMPORER PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KESENIAN PENAMPILAN DI SUMARECOON BANDUNG2023-03-04T00:52:29+00:00Risky Tirta Kusumariskytirtaa10@mhs.itenas.ac.idErwin Yuniar Rahadianriskytirtaa10@mhs.itenas.ac.idNoveryna Dwika Reztrieriskytirtaa10@mhs.itenas.ac.id<p><strong>Abstrak</strong><br>Teknologilinformasi dan komunikasi telah menjadi bagian dari kehidupan Generasi Z dan Alpha Milenial. Dalam lingkungan pendidikan dewasa ini, pengertian “pengetahuan” telah berubah dari kemampuan mengingat dan mengulang informasi menjadi kemampuan menemukan dan menggunakannya. Di era perkembangan teknologi yang pesat, lingkungan belajar yang berpusat pada siswa bisa dibilang lebih konstruktif dan fleksibel, serta lebih cocok untuk memperluas pengetahuan siswa. Sekolah Labda Vocasional Art yang berlokasi di Sumarecoon Bandung menerapkan tema desain kontemporer dan konsep Smart building yang strategi desainnya menawarkan fleksibilitas, konektivitas, kebebasan, ruang interaksi sosial adanya keselarasan dalam suatu bangunan yang menjadikan bangunan inovatif untuk bermain dan belajar di dalam dan di luar ruangan sambil mempertimbangkan perkembangan fisik, kognitif, emosional<br>Kata kunci: Labda Vocational Art School, Sumarecoon Bandung, Sekolah Menengah Kejuruan Seni Penampil, Arsitektur Kontemporer, Smart building</p> <p><strong>Abstract</strong><br>Information and communication technology has become part of the life of Generation Z and Alpha Millennials. In today's educational environment, the notion of "knowledge" has changed from the ability to remember and repeat information to the ability to find and use it. In an era of rapid technological development, student-centred learning environments are arguably more constructive and flexible, and more suitable for broadening student knowledge. The Labda Vocational Art School located in Sumarecoon Bandung applies contemporary design themes and S concepts whose strategic designs offer flexibility, connectivity, freedom, space for social interaction where there is harmony in a building which makes it an innovative building for playing and learning indoors and outdoors while considering physical, cognitive, emotional development<br>Keywords: Labda Vocational Art School, Sumarecoon Bandung, Performing Arts Vocational High School, Contemporary Architecture, Smart building.</p>2023-02-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/fad/article/view/1775PENERAPAN ARSITEKTUR MODERN TROPIS PADA PERANCANGAN SMK PARIWISATA DI BOJONGSOANG, KABUPATEN BANDUNG2023-03-04T00:59:33+00:00Anggita Tiara Maheswarianggitatiara16@mhs.itenas.ac.idTecky Hendrartoanggitatiara16@mhs.itenas.ac.idReza Pahlevi Sihombinganggitatiara16@mhs.itenas.ac.id<p><strong>ABSTRAK</strong><br>Sekolah merupakan salah satu sarana pendidikan yang menyuguhkan berbagai macam ilmu dengan perantara guru pengajar yang bertujuan agar peserta didiknya dapat mengembangkan minat, bakat dan potensi yang dimiliki. Peserta didik dilatih dan didik agar dapat terjun langsung pada dunia pekerjaan sesuai dengan bidang minatnya. Selain mengembangkan potensi, pendidikan juga mengajarkan mengenai moral dan akhlak yang baik dan sistem cara berpikir, sehingga saat selesai masa pendidikannya diharapkan dapat mewariskan hal – hal tersebut ke arah yang positif di masa depan. Pada perancangan ini sarana pendidikan yang akan didirikan<br>yaitu Sekolah Menengah Kejuruan Pariwisata dengan menerapkan konsep Arsitektur Tropis. Fokus gaya arsitektular ini ialah terfokus pada gagasan ruang saat mengolahnya, serta mengatur sirkulasi dan bukaan, karena berhubungan erat dengan suhu dan kelembaban. Sekolah ini akan dirancang pada lokasi site di daerah Bojongsoang, Kabupaten Bandung. Site ini dikelilingi oleh kawasan pemukiman dan perkantoran yang akan menjadi potensi jika mendirikan sarana pendidikan. Di daerah Bojongsoang ini memiliki tingkat kelembapan yang tinggi dengan suhu yang tinggi pula maka Arsitektur Tropis Modern dianggap cocok jika diterapkan pada perancangan. SMK Pariwisata. Perancangan ini diharapkan dapat memenuhi standar sarana pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Bandung. Karena masih sedikitnya sekolah kejuruan bahkan untuk SMK Pariwisata masih belum ada yang mendirikan.<br>Kata kunci: Sekolah Menengah Pariwisata, Arsitektur Modern Tropis</p> <p><strong>ABSTRACT</strong><br>School is one of the educational facilities that provide various kinds of knowledge with the<br>intermediary of teaching teachers whose aim is for students to develop their interests, talents and<br>potential. Students are trained and educated so that they can directly enter the world of work in<br>accordance with their areas of interest. In addition to developing potential, education also teaches<br>about good morals and morals and a system of ways of thinking, so that when they finish their<br>education they are expected to be able to pass on these things in a positive direction in the future.<br>In this design, the educational facility to be established is the Tourism Vocational High School by<br>applying the concept of Tropical Architecture. The focus of this architectural style is to focus on<br>the concept of space when processing it, as well as regulate circulation and openings, because<br>they are closely related to temperature and humidity. This school will be designed at a site location<br>in the Bojongsoang area, Bandung Regency. This site is surrounded by residential and office areas<br>which will be potential if building educational facilities. In the Bojongsoang area, there is a high<br>level of humidity with high temperatures, so Modern Tropical Architecture is considered suitable<br>when applied to design. Tourism Vocational High School. This design is expected to meet the<br>standard of educational facilities for Vocational High Schools in Bandung Regency. Because there<br>are still at least vocational schools, even for Tourism Vocational Schools, no one has yet been<br>established.<br>Keywords: High School of Tourism, Tropical Modern Architecture</p>2023-02-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/fad/article/view/1776KONSEP NEO VERNAKULAR DENGAN SENTUHAN ELEMEN MODERN PADA KAWASAN WISATA GUNUNG HALU2023-03-06T08:03:59+00:00Haikalkelz.ekel69@mhs.itenas.ac.idTecky Hendrartokelz.ekel69@mhs.itenas.ac.id<p><strong>Abstrak</strong><br>Perkembangan zaman tidak hanya meliputi teknologi maupun informasi saja, namun perkembangan zaman pula dapat meliputi dari segi arsitektur. Perkembangan lama kelamaan ini semakin berubah di dunia arsitektur modern ini muncul pada tahun 1750-an yang ada di eropa, dengan bergaya romantic classicicm atau lebih dikenal dengan aliran neoklasik. Arsitektur modern ini dianggap menjadi suatu debat atau argumen terhadap peran arsitektur klasik. Arsitektur klasik yang mencerminkan banyak pandangan seperti moral atau ekstravagan, imperialisasi atau republik, bahkan intelektualitas atau militerisme. Neo-vernakular ini menjadi adaptasi antara arsitektur tradisional juga arsitektur modern. Karena di era sekarang banyak masyarakat yang lupa akan arsitektur tradisional. Arsitektur Neo Vernakular adalah salah satu paham atau aliran yang berkembang pada era Post-Modern, Post-Modern lahir disebabkan pada era modern timbul ketidakpuasan dari para arsitek terhadap pola-pola yang berkesan monoton dan seiring perkembangan zaman Bangunan-Banguna tradisional mulai kurang diperhatikan bahkan mulai punah, maka dari itu bangunan yang bertemakan neo-vernakular ini dapat membantu untuk mengingatkan atau melestarikan bangunan yang bersifat tradisional dan dikemas dengan arsitektur yang modern, Neo Vernakular dapat diartikan sebagai arsitektur asli yang dibangun oleh masyarakat setempat dengan konsep baru sehingga masyarakat tidak bosan dan tertarik pada bangunan tradisional. Arsitektur Neo Vernakular juga berusaha untuk menjaga arsitektur lokal agar tidak tergerus oleh jaman dan hilang terlupakan di masa mendatang.<br>Kata Kunci: Neoklasik, Arsitektur Modern, Neo-vernakular, Arsitektur tradisional, Modern</p> <p><strong>Abstract</strong><br>The development of the age includes both technology and information, but it also covers architectural dimensions. These developments gradually changed in the world of modern architecture. This modern architecture is considered to be a debate or argument against the role of classical architecture. Classical architecture reflects many views such as morality or extravagance, imperialism or republic, even intellectuality or militarism. This neo-vernakular adaptation between traditional architecture and modern architecture. Because in today's era many societies forget traditional architecture. The architecture of neo vernakular is one of the concepts or flows that developed in the post-modern era, post-modern birth is due to the modern age the dissatisfaction of architects with monotonous patterns and as the development of traditional buildings begins to fade and even die out, Therefore, neo-vernaked-themed structures can help to remind or preserve traditional structures packed with modern architecture, neo vernaksnakes can be interpreted as original architecture built by local communities with new concepts so that people are less bored and interested in traditional buildings. Neo Vernacular Architecture also tries to keep local architecture from being eroded by the times and lost to oblivion in the future.<br>Keywords: Neoclassic, Modern architecture, Neo-vernakular, Traditional Architecture, Modern.</p>2023-02-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/fad/article/view/1777PENERAPAN ARSITEKTUR PSIKOLOGI TERHADAP PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SENI PERTUNJUKAN DI KOTA BARU PARAHYANGAN KABUPATEN BANDUNG BARAT2023-03-06T08:09:21+00:00Yasmine Putri Aninditayasmineputria19@mhs.itenas.ac.idUtamiyasmineputria19@mhs.itenas.ac.idArdhiana Muhsinyasmineputria19@mhs.itenas.ac.id<p><strong>Abstrak</strong><br>Dalam dunia arsitektur, psikologi berkaitan studi terhadap bangunan dan pengaruhnya terhadap perilaku manusia sebagai penggunanya. Arsitektur psikologi dipilih untuk proyek perancangan SMK Seni Pertunjukan karena saat diusia remaja (15-19 tahun) cenderung memiliki emosi yang tergolong sensitif, ingin mencoba hal-hal baru, memiliki keingintahuan yang tinggi, ingin mencari pengalaman, dan memiliki kemauan bersosialisasi yang cukup tinggi. Dengan kata lain secara psikologis, di usia remaja sudah berkembang namun belum memasuki tahap dewasa. Oleh karena itu membentuk psikologi remaja tergolong penting, salah satunya di sekolah. Dengan penerapan “friendly design” dapat mengaplikasikan konsep desain ke dalam rancangan bangunan dengan memaksimalkan area yang ada dapat menghasilkan sisi psikologi pengguna yang dapat memberikan rasa nyaman dan aman. Metode yang digunakan yaitu dengan studi lapangan, studi observasi dan studi literatur mengenai teori terkait. Dengan menerapkan desain sesuai dengan prinsip arsitektur psikologi berfokus pada bagaimana membuat desain yang dapat memanfaatkan area menjadi ruang komunal sebagai tempat untuk bersosialisasi antar individu lainnya. Selain untuk bersosialisasi, desain menerapkan bagaimana pengguna dapat menjadi lebih produktif serta kreatif. Dari penerapan konsep tersebut diharapkan dapat menjadi prasarana edukasi yang memiliki suasana nyaman sehingga menghasilkan aktivitas yang aktif dan produktif.<br>Kata Kunci: Arsitektur Psikologi, Friendly Design, Seni Pertunjukan</p> <p><strong>Abstract</strong><br>In architecture, psychology has related studies about buildings and their effects on human behavior as users. Psychology architecture was chosen for this project (Performing Arts Vocational High School) because when they have been teenagers (15-19 years old) they tend to have relatively sensitive emotions, want to try new things, have high curiosity, want to seek experience, and have the willingness to socialize. So psychologically, in adolescence, they have developed but have not yet entered adulthood. Therefore forming adolescent psychology is necessary, one of which is at school. By implementing "friendly design" you can apply design concepts to building designs by maximizing the existing area to produce a psychological side to the user that can provide a sense of comfort and security. The methods used are field studies, observational studies, and literature studies regarding related theories. By implementing architectural design principles, psychology focuses on design methods that can utilize the area as a communal space to socialize with others. In addition to socializing, the plans implement how users can be more productive and creative. From the application of this concept, hope that it will become an educational infrastructure that has a comfortable atmosphere to produce active and productive activities.<br>Keywords: Psychology Architecture, Friendly Design, Art Performance</p>2023-02-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/fad/article/view/1778PENERAPAN ARSITEKTUR KONTEMPORER PADA BANGUNAN PARAHYANGAN AUTOMOTIVE VOCATIONAL HIGH SCHOOL DI KOTA BARU PARAHYANGAN, KABUPATEN BANDUNG BARAT2023-03-06T08:15:09+00:00Fattih Alfadillah Andrianalfattih.fadillah21@mhs.itenas.ac.idErwin Yuniar Rahadianalfattih.fadillah21@mhs.itenas.ac.idNoveryna Dwika Reztriealfattih.fadillah21@mhs.itenas.ac.id<p><strong>Abstrak</strong><br>Pendidikan merupakan sebuah pembelajaran dalam ilmu pengetahuan, keterampilan serta kebiasaan dalam sekolompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi. Sekolah merupakan sebuah media Pendidikan Formal. Sekolah dibentuk untuk memberikan sarana pembelajaran untuk masyarakat yang ada disekitarnya. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan salah satu bentuk Pendidikan Formal yang memiliki fokus pembelajaran di bidang khusus, salah satunya otomotif. SMK Otomotif memberikan pembelajaran mengenai pembuatan, pemeliharaan dan perbaikan seputar kendaraan. Bangunan sekolah pada umumnya memiliki desain yang monoton, sehingga penerapan desain yang berbeda akan memberi kesan yang berbeda pada bangunan ini. Penerapan Desain kontemporer salah satunya, dengan penerapan desain ini akan memberi nuansa yang berbeda pada bangunan sekolah. Dengan Lokasi di Kota Baru Parahyangan yang memiliki desain bangunan yang unik dan ikonik akan membuat bangunan sekolah ini lebih kontekstual jika menggunakan desain kontemporer.Penerapan desain ini juga ditujukan untuk membuat sebuah bangunan yang ekspresif dan dinamis, sehingga bangunan tidak monoton dan membosankan.<br>Kata Kunci: Arsitektur Kontemporer, Pendidikan, Sekolah.</p> <p><strong>Abstract</strong><br>Education is learning in knowledge, skills, and habits in a group of people passed down from one generation to another. School is a medium of formal education. Schools were formed to provide learning facilities for the people around them. Vocational High School is a form of formal education that focuses on learning in specific fields, one of which is automotive. Vocational High School Automotive provides learning about the manufacture, maintenance, and repair of vehicles. School buildings generally have a monotonous design, so the application of different designs will give a different impression to this building. The application of contemporary design is one of them, and the application of this design will give a different feel to the school building. With a location in Kota Baru Parahyangan which has a unique and iconic building design, it will make this school building more contextual if it uses a contemporary design. The application of this design is also intended to create an expressive and dynamic building so that the building is not monotonous and boring.<br>Keywords: Contemporary Arhitecture, Education, School.</p>2023-02-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/fad/article/view/1779PENERAPAN SEMIOTIKA ARSITEKTUR PADA PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SENI PERTUNJUKAN DI CIMAHI2023-03-06T08:24:09+00:00Zia Futuh Ulyaziaazioo@mhs.itenas.ac.idShirley Wahadamaputeraziaazioo@mhs.itenas.ac.id<p><strong>ABSTRAK</strong><br>Indonesia memiliki banyak kebudayaan tradisional yang melekat pada kehidupan sehari hari masyarakat, namun di era digital saat ini seni dan kebudayaan tradisional memiliki potensi untuk berkembang. SMK atau sekolah menengah kejuruan menjadi salah satu pilihan bagi generasi muda yang berminat di bidang seni dan kebudayaan. Sekolah menengah kejuruan seni pertunjukan di Cimahi yang memegang erat adat dan budaya sunda dalam kegiatan upacara – upacaranya masih belum ada, sehingga kekurangan fasilitas pendidikan untuk mempelajari kebudayaan seni tradisional khususnya seni pertunjukan perlu disediakan. Sebuah rancangan sekolah menengah kejuruan seni pertunjukan berkonsep semiotika arsitektur dengan implementasi pemaknaan tanda – tanda dari sebuah desain arsitektur sebagai media komunikasi antara pengguna ruang dengan bangunan yang menjadi bahasa desain melalui pengalaman ruang. Hal ini seperti sebuah pertunjukan yang berkomunikasi dengan penontonnya. Tema semiotika arsitektur pada perancangan ini menjadikan sekolah sebagai ikon yang dapat mewakili dan mengapresiasi sebuah seni melalui sebuah tanda dan simbol yang terkandung di dalam desain bangunan.<br>Kata kunci: Semiotika Arsitektur, Seni Pertunjukan, Pendidikan.</p> <p><strong>ABSTRACT</strong><br>Indonesia has many traditional cultures attached to people's daily lives, but in today's digital era, traditional arts and cultures have the potential to develop. SMK, or vocational high school, is one of the choices for the younger generation who are interested in the field of arts and culture. In Cimahi, there are no performing arts vocational high schools that adhere to Sundanese customs and culture in ceremonial activities—ceremonies still do not exist, so there is a lack of educational facilities to learn about traditional art culture, particularly performing arts, that must be provided. A performing arts vocational high school designed with the concept of the semiotics of architecture and the implementation of the meaning of architectural design signs as a medium of communication between space users and buildings that become a design language through space experience It's like a show communicating with its audience. The theme of the semiotics of architecture in this design makes the school an icon that can represent and appreciate an art through a sign and symbol contained in the design of the building.<br>Keywords: Semiotics Architecture, Performing Art, Education.</p>2023-02-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/fad/article/view/1781PENERAPAN DESAIN ARSITEKTUR INDUSTRIAL PADA PERANCANGAN SMK OTOMOTIF ASTRA OWLET DI KOTA CIMAHI2023-03-06T09:00:00+00:00Muhammad Rifqi Fadhlurrohmannewfa18@mhs.itenas.ac.idDwi Kustianingrumnewfa18@mhs.itenas.ac.idWahyu Buana Putranewfa18@mhs.itenas.ac.id<p><strong>ABSTRAK</strong><br>Pendidikan merupakan tonggak utama untuk memajukan sumber daya manusia (SDM) di Indonesia sehingga dapat terwujudnya kesejahteraan nasional bagi masyarakatnya. Pada pendidikan di Indonesia, terdapat beberapa jenjang Pendidikan yang harus ditempuh salah satunya Pendidikan menengah Atas atau Kejuruan (SMA dan SMK). Pendidikan jenjang ini mempengaruhi bagaimana peserta didik akan menempuh jalan yang akan mereka ambil menuju perguruan tinggi maupun langsung memasuki dunia kerja.<br>Pada jenjang Pendidikan menengah SMK peserta didik lebih diarahkan kedalam dunia kerja sehingga dalam pembelajarannya lebih banyak tentang praktek, maka dari itu instansi pendidikan SMK harus memiliki sarana dan prasarana yang lengkap juga mendukung seperti laboratorium, bengkel praktek, ruang pameran, gedung sebrbaguna, dll. Selain sarana dan prasarana, desain bangunan dan suasana didalam sekolah juga harus mendukung para pelajarnya untuk fokus belajar.<br>Perancangan SMK otomotif Astra Owlet di Kelurahan Cibabat, Cimahi Utara, diharapkan dapat menjadi keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Dengan mempertimbangkan kenyamanan, keamanan dan keseriusan peserta didik maka penerapan tema arsitektur industrial diambil dengan mempertimbangkan aspek fungsional serta efisiensi terhadap bangunan yang dapat menunjang dalam proses belajar mengajar dan dirasa cocok untuk SMK otomotif karena bergerak dibidang industi otomotif.<br>Kata kunci: Pendidikan, SMK otomotif, Industrial</p> <p><strong>ABSTRACT</strong><br>Education is the main pillar for advancing human resources (HR) in Indonesia so that national prosperity can be realized for its people. In education in Indonesia, there are several levels of education that must be taken, one of which is Upper Secondary or Vocational Education (SMA and SMK). The clarity of this education affects how students will take the path they will take towards tertiary institutions and languages in entering the world of work.<br>At the SMK secondary education level, students are more directed to the world of work so that their learning is more about practice, therefore SMK educational institutions must have comprehensive facilities and infrastructure that are also supportive. In addition to facilities and infrastructure, building design and the atmosphere in schools must also support students to focus on learning.<br>The procurement of the Astra Owlet automotive vocational school project in Cibabat Village, North Cimahi is expected to be a success in the teaching and learning process. Taking into account the comfort, safety and seriousness of students, the application of the theme of industrial architecture is taken by considering functional aspects and efficiency of buildings that can support the teaching and learning process.<br>Keywords: Education, Automotive vocational high school, Industrial</p>2023-02-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/fad/article/view/1782PERANCANGAN SMK ECO-FRIENDLY VEHICLE DEVELOPMENT DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TECHNO-ARTISTIC DI CIMAHI2023-03-06T09:10:07+00:00Dhafin Muntaz Rizqullahmantismuntaz@mhs.itenas.ac.idTecky Hendrartomantismuntaz@mhs.itenas.ac.idReza Phalevi Sihombingmantismuntaz@mhs.itenas.ac.id<p><strong>ABSTRAK</strong><br>Sumber Daya Manusia (SDM) negara berkembang seerti di indonesia memiliki potensi yang sangat tinggi. Tetapi kurangnya keselarasan antara Sumber Daya Manusia (SDM) tersebut dengan kemajuan ketersediaan teknologi masih belum berbanding lurus. Begitu pula dengan teknologi transportasi yang diciptakan dan dikembangkan di Indonesia. Pengembangan transportasi di Indonesia memiliki banyak tantangan, salah satunya adalah fasilitas atau media diman aketerampilan dalam bidang otomotif dapat diasah. Selain itu juga sedang di zaman modern ini sedang digencar-gencarkannya Industry 4.0 dan Socieay 5.0 dimana otomasi, modern,<br>efektifitas dan pemanfaatan energi terbarukan sudah mulai menjamah skala global. Atas dasar itulah dilakukan perancangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pengembangan Otomotif yang berbasis Eco dan Berkonsep Teknologi Industri yang dapat menjadi wadah dan media sebagai tempat utuk menyalurkan minat dan memajukan generasi muda agar dapat berkompetisi dalam sekala global dalam bidang Teknologi Otomotif. Diambillah tema Techno-Artistic karena dianggap dapat membantu dalam perancangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan konsep pemaanfaatan energi terbarukan karena mencakup aspek perancangan bangunan yang<br>menggunakan teknologi efisien dan efektif, penggunaan material yang cepat dan low carbon, prefabrikasi dan juga pemanfaatan photovoltaic sebagai sumber energi utama pada bangunan yang akan dirancang. Sebagai bangunan pendidikan tentunya harus dapat menimbulkan dampak positif bagi warga sekitar, negara, bahkan inovasi yang dapat membuat dunia menjadi lebih baik.<br>Kata kunci: Eco, Otomotif, Pre-Fabricarion, Sekolah Menengah Kejuruan, Techno Artistic</p> <p><strong>ABSTRACT</strong><br>Human resources in developing countries like Indonesia have very high potential. But the lack of alignment between human resources and advances in the availability of technology is still not directly proportional. Likewise with the transportation technology created and developed in Indonesia. The development of transportation in Indonesia has many challenges, one of which is the lack of facilities or media where skills in the automotive field can be honed. In addition, in this modern era, Industry 4.0 and Society 5.0 are being intensified, where automation, modernity, effectiveness, and the use of renewable energy have begun to reach a global scale. It is on this basis that the design of a Vocational High School (SMK) for the development of an eco-based automotive and industrial technology concept is carried out, which can serve as a vessel and media as a place to channel interests and advance the younger generation so that they can compete on a global scale in the field of automotive technology. The Techno-Artistic theme was chosen because it was considered to be able to assist in the design of Vocational High Schools (SMK) with the concept of utilizing renewable energy because it includes aspects of building design that use efficient and effective technology, the use of fast and low carbon materials, prefabrication, and also the use of photovoltaics as an energy source. key to the building to be designed. As an educational building, of course, it must be able to have a positive impact on local residents, the country, and even innovations that can make the world a better place.<br>Keywords: Automotive, Eco, Pre-Fabrication, Techno Artistic, Vocational High School</p>2023-02-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/fad/article/view/1783PERANCANGAN BANGUNAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DENGAN MENERAPKAN KONSEP MODERN ZEN ARCHITECTURE DI KABUPATEN BANDUNG2023-03-07T01:14:25+00:00Adillah Hafizahadillahhafizah@mhs.itenas.ac.idNurtati Soewarnoadillahhafizah@mhs.itenas.ac.idShirli Putri Asriadillahhafizah@mhs.itenas.ac.idMustika Kusumaning Wardhaniadillahhafizah@mhs.itenas.ac.id<p><strong>ABSTRAK</strong><br>Zen memiliki arti pemikiran yang tenang berasal dari bahasa sanskerta dhyana yang ditujukan untuk meditasi dan memungkinkan seseorang merasakan keberadaan alam sekitar untuk memberikan rasa damai dan ketenangan batin. Zen juga memiliki konsep budaya serta makna yang abstrak seperti kata ketidaksempurnaan dan ketidaktahuan. Sekolah adalah tempat untuk menuntut ilmu, namun beberapa siswa cenderung mengalami tekanan saat proses pembelajaran. Kehidupan serba cepat menyebabkan seseorang mengalami tekanan yang tidak terlihat sehingga menimbulkan kerinduan untuk kembali ke alam yang tenang. Sekolah Menengah Kejuruan Mirai Wisata di Kabupaten Bandung adalah sebuah bangunan pendidikan yang menerapkan konsep Modern Zen Architecture yang bertujuan untuk memberikan ilmu, mengasah kemampuan serta mendidik perilaku pelajar menjadi pribadi yang tenang saat proses menuntut ilmu. Penerapan konsep Modern Zen Architecture terlihat pada tatanan site dan design bangunan dengan sirkulasi dan bentuk sederhana, kolam – kolam, bebatuan, pasir, pemilihan jenis pepohonan, pemilihan warna bangunan, dan pemilihan material bangunan. Bangunan serta suasana disekitar lingkungan dirancang agar dapat memberikan ikatan serta keharmonisan antara manusia dengan alam sehingga memberikan kesan nyaman dan tentram. Sekolah Menengah Kejuruan Wisata mempekenalkan konsep baru untuk sebuah bangunan pendidikan kepada masyarakat.<br>Kata kunci: Zen, Sekolah Menengah Kejuruan Mirai Wisata, Modern Zen Architecture</p> <p><strong>ABSTRACT</strong><br>Zen means peace of mind, derived from the Sanskrit term Dhyana which is intended for meditation and allows one to feel the presence of the natural surroundings to provide a sense of inner peace and calm. Zen also has abstract cultural concepts and meanings, such as imperfection and ignorance. School is a place to learn, but some people experience pressure during the learning process. The fast-paced life causes one to feel invisible pressure, giving rise to thoughts of wanting to return to nature for serenity. Mirai Tourism Vocational School in Bandung Regency is an educational building that applies the concept of modern Zen Architecture and aims to provide knowledge, hone skills, and educate students on behavior to be calm during the learning. The application of the concept of Modern Zen Architecture can be seen in the site layout and building design with circulation and simple shapes, ponds, rocks, sand, selection of tree species, selection of building colors, and selection of building materials. The building and its environment are designed to foster bonds and harmony between humans and nature to give the impression of comfort and peace. Mirai Wisata Vocational School introduces a new concept of educational building to the community.<br>Keywords: Zen, Tourism Vocational High School, Modern Zen Architecture</p>2023-02-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/fad/article/view/1784PENERAPAN ARSITEKTUR FUTURISTIK PADA PERANCANGAN SMK TEKNIK OTOMOTIF NEO-AUTO ENGINEERING DI KABUPATEN BANDUNG2023-03-07T01:20:56+00:00Mochamad Ramzi Fahmanramzisupriyadikusuma@mhs.itenas.ac.idDwi Kustianingrumramzisupriyadikusuma@mhs.itenas.ac.idWahyu Buana Putraramzisupriyadikusuma@mhs.itenas.ac.id<p><strong>ABSTRAK</strong><br>Perkembangan teknologi otomotif terus berkembang seiring perkembangan zaman. Zaman modern seperti saat ini, teknologi otomotif menuju kepada pembaruan, yaitu penggunaan energi listrik. Berbeda dengan teknologi otomotif konvensional yang menggunakan bahan bakar minyak, energi listrik lebih ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi. Namun, karena teknologi ini benar-benar baru, fasilitas dan SDM untuk mewujudkan teknologi ini masih sangat minim. Dibutuhkan sebuah tempat dan fasilitas yang mampu menyiapkan SDM unggul agar dapat berpartisipasi pada perkembangan teknologi otomotif di masa depan. Oleh karena itu, sekolah bertema arsitektur futuristik hadir untuk menjawab permintaan tersebut. Penerapan tema futuristik pada fasilitas pendidikan kejuruan otomotif diharapkan mampu menciptakan SDM yang dapat berkecimpung terhadap teknologi otomotif di masa depan. Desain sekolah yang berorientasi pada masa depan diharapkan dapat memberi gambaran kepada peserta didik bahwa masa depan adalah sesuatu yang akan mereka hadapi, dalam makna filosofis. Fasilitas dan sarana prasarana sekolah yang lengkap sangat diperlukan seperti bengkel praktek, ruang kelas interaktif, aula, laboratorium hingga kantin agar peserta didik dapat terpenuhi hak nya dalam proses belajar. Penerapan futuristik pada bangunan sekolah ini salah satunya adalah massa yang aerodinamis. Rancangan sekolah ini diharapkan menjadi ikon bagi Kecamatan Cileunyi.</p> <p>Kata kunci: Arsitektur Futuristik, Teknologi Otomotif, Kecamatan Cileunyi, Sekolah.</p> <p><strong>ABSTRACT</strong><br>The development of automotive technology continues to evolve with the times. In modern times like today, automotive technology is heading towards renewal, namely the use of electrical energy. In contrast to conventional automotive technology that uses fuel oil, electricity is more environmentally friendly because it produces no emissions. However, because this technology is completely new, the facilities and human resources to realize this technology are still very minimal. A place and facility is needed that is able to prepare superior human resources so they can participate in the development of automotive technology in the future. Therefore, a school with the theme of futuristic architecture is here to answer this request. The application of a futuristic theme to automotive vocational education facilities is expected to be able to create human resources who can be involved in automotive technology in the future. Future-oriented school design is expected to give students an idea that the future is something they will face, in a philosophical sense. Complete school facilities and infrastructure needed such as practical workshops, interactive classrooms, halls, laboratories to canteens so that students can fulfill their rights in the learning process. One of the futuristic applications in this school building is the<br>aerodynamic mass. It is hoped that this school design will become an icon for the Cileunyi District.<br>Keywords: Futuristic Architecture, Automotive Technology, Cileunyi District, School.</p>2023-02-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/fad/article/view/1785PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SENI PERTUNJUKAN SWARA MAHARDDHIKA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR DI KABUPATEN BANDUNG2023-03-07T01:27:31+00:00Muhammad Rizki Ramadhanrizkiramadhan020100@mhs.itenas.ac.idShirley Wahadamaputerarizkiramadhan020100@mhs.itenas.ac.id<p><strong>ABSTRAK</strong><br>Pada era keterbukaan ini, pemerintah Indonesia mendukung pengembangan potensi daerah seperti aset pariwisata dan kebutuhan ekonomi dan masyarakat setempat. Dalam era globalisasi, industri kreatif budaya lokal memiliki prospek yang menjanjikan untuk pengembangan dan penciptaan lapangan kerja yang luas, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Oleh karena itu, Pendidikan melalui Sekolah Menengah Kejuruan Seni Pertunjukan yang mempelajari dasar-dasar seni pertunjukan, membekali siswa dengan keterampilan sangat diperlukan untuk menjadi seniman masa depan yang multi talenta dan memahami seni pertunjukan. Wilayah Bandung Timur khususnya Kecamatan Cileunyi merupakan daerah yang memiliki cukup banyak Sekolah Menengah Kejuruan, namun belum ada Sekolah Menengak Kejuruan yang menawarkan jurusan seni pertunjukan. Selain itu, di Kecamatan Cileunyi sangat kental dengan budaya dan kesenian Jawa Barat. Oleh karena itu, Sekolah Menengah Kejuruan Seni Pertunjukan yang dirancang menerapkan konsep Arsitektur Neo Vernakular, bertujuan untuk melestarikan elemen-elemen budaya lokal Jawa Barat yang sudah ada dan merancangnya menjadi gaya yang modern. Dengan menerapkan Arsitektur Neo-Vernakular diharapkan dapat menjadi sekolah yang modern dan dinamis yang tetap tampak terintegrasi dengan budaya lokal. Selain itu penerapan desain bebas hambatan bertujuan untuk memastikan bahwa lingkungan sekolah dapat diakses dan digunakan oleh semua orang tanpa kecuali, termasuk penyandang disabilitas.<br>Kata kunci: Arsitektur Neo Vernakular, Pendidikan, Seni Pertunjukan.</p> <p><strong>ABSTRACT</strong><br>In this era of openness, the Indonesian government supports the development of regional potential, such as tourism assets, and the needs of the local economy and community. In the era of globalization, the creative industries of local cultures have promising prospects for the development and creation of extensive jobs, both at home and abroad. Therefore, education through a performing arts vocational high school that studies the basics of performing arts equips students with indispensable skills to become multi-talented future artists and understand the performing arts. The East Bandung area, especially Cileunyi District, is an area that has quite a lot of vocational high schools, but there are no vocational high schools that offer performing arts majors. In addition, in Cileunyi District, it is very thick with West Javanese culture and art. Therefore, the Performing Arts Vocational High School, which is designed to apply the concept of Neo Vernacular Architecture, aims to preserve the existing elements of local West Javanese culture and design them in a modern style. By implementing Neo-Vernacular Architecture, it is hoped that it can become a modern and dynamic school that still seems integrated with local culture. In addition, the implementation of barrier-free design aims to ensure that the school<br>environment is accessible and used by everyone without exception, including people with disabilities.<br>Keywords: Education, Neo Vernacular Architecture, Performing Arts.</p>2023-02-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/fad/article/view/1786PENERAPAN ARSITEKTUR MODERN TROPIS PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PARIWISATA MENTARI DI CIBABAT, CIMAHI UTARA2023-03-07T01:40:14+00:00Siti Nabila Faqriyahnabilafsiti@mhs.itenas.ac.idTheresia Pynkyawatinabilafsiti@mhs.itenas.ac.idRatu Sonya Mentari Haerdynabilafsiti@mhs.itenas.ac.id<p><strong>ABSTRAK</strong><br>Pendidikan ialah kunci terpenting bagi suatu negara untuk bertahan dalam persaingan global, dengan memperbaiki system Pendidikan, maka akan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) nya. Pendidikan dianggap penting bagi suatu negara karena dengan meningkatkan system Pendidikan yang ada, diharapkan dapat terwujudnya kesejahteraan nasional bagi masyarakatnya. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang memiliki system Pendidikan sendiri, dimana dalam system Pendidikan Indonesia memiliki visi untuk mencerdaskan kehidupan bangsanya. Dalam sistem Pendidikan di Indonesia, terdapat beberapa jenjang pendidikan yang harus diselesaikan guna meningkatkan perkembangan siswa, antara lain Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada perancangan ini menerapkan filosofi bahwa SMK lebih mempuni di bandingkan SMA. Maka SMK diharapkan menjadi wadah yang dapat mewadahi peserta didik sebelum memasuki dunia perkerjaan maupun perguruan tinggi. Maka diperlukannya fasilitas yang memadai. Dalam perancangan Sekolah Menengah Kejuruan ini dengan mengimplementasikan tema modern tropis yang mengedepankan aspek fungsional dan efisiensi terhadap bangunan, diterapkan pada bagian atap, bentuk masa bangunan, serta material yang akan digunakan sehingga terciptanya ruang komunikasi dan gerak yang baik.<br>Kata kunci: Pendidikan, SMK, Modern Tropis</p> <p><strong>ABSTRACT</strong><br>Education is the main key for a country to excel in global competition, by improving the education system, it will increase its human resources (HR). Education is considered important for a country because by improving the existing education system, it is hoped that national welfare can be realized for its people. Indonesia as one of the developing countries has its own education system, where in the Indonesian education system has a vision to educate the life of its nation. In the Education system in Indonesia, there are beberwhat level of education must be taken to improve the development of its students, one of which is vocational high schools (SMK) in this design applying the philosophy that SMK is more forgiving than SMA. So SMK is expected to be a forum that can accommodate students before entering the world of work and higher education. Then adequate facilities are needed. In the design of this Vocational High School by implementing a tropical modern theme that prioritizes functional aspects and efficiency of the building so as to create a good communication and movement space.<br>Keywords: Education, Vocational School, Modern Tropical</p>2023-02-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/fad/article/view/1787PENERAPAN ARSITEKTUR MODERN TROPIS PADA PERANCANGAN SMK PARIWISATA PRADITA DI KOTA CIMAHI UTARA2023-03-07T01:46:25+00:00Winda Ainul Mardhiahwindaainulmardhiah@mhs.itenas.ac.idNurtati Soewarnowindaainulmardhiah@mhs.itenas.ac.idShirli Putri Asriwindaainulmardhiah@mhs.itenas.ac.idMustika Kusumaning Wardhaniwindaainulmardhiah@mhs.itenas.ac.id<p><strong>ABSTRAK</strong><br>Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan yang bertanggung jawab untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas memiliki kemampuan, keterampilan dan keahlian, sehingga setelah lulusnya mampu mengembangkan kinerja dan siap memasuki dunia kerja. Pendidikan SMK sendiri bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas siswa. Sekolah pada umumnya terkesan monoton terutama pada ruang – ruang kelas yang terkadang membuat siswa kurang antusias dalam mengikuti proses belajar mengajar. Maka dari itu SMK Pariwisata Pradita yang berlokasi di Jalan Aruman, Cibabat, Cimahi Utara, Kota Cimahi. Dirancang dengan menggunakan penerapan Arsitektur Modern Tropis. Dimana dalam hal ini akan berfokus pada bentuk dan fungsi bangunan yang menyesuaikan dengan zaman dan teknologi yang berkembang saat ini, terdapat banyak interpretasi makna pada penataan ruang – ruang dalam bangunan, mulai dari bukaan, hingga lanskap yang disertai dengan beberapa seating point yang diletakkan disekitar area bangunan untuk para siswa agar bisa belajar di area outdoor nantinya. Fasilitas serta ruang – ruang praktik tiap jurusan yang memadai juga menjadi keunggulan dari SMK Pariwisata Pradita sebagai sekolah swasta untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif bagi siswa dan guru dengan mengikuti perkembangan sistem belajar di era Pendidikan abad 21 saat ini.<br>Kata kunci: Arsitektur Modern-Tropis, Kota Cimahi, Pendidikan abad 21, Sekolah Menengah Kejuruan Pariwisata</p> <p><strong>ABSTRACT</strong><br>Vocational High School is one of the educational institutions responsible for creating quality human resources with the ability, skills, and expertise so that after graduation, they can develop performance and be ready to enter work. Vocational education itself aims to improve the ability and creativity of students. Schools, in general, seem monotonous, especially in classrooms which sometimes makes students not excited to follow the learning activities. Therefore, Pradita Tourism Vocational High School, located on Aruman Street, Cibabat, North Cimahi, Cimahi City, was designed to implement Tropical Modern Architecture, which focuses on the shape and function of buildings in current times. There are many interpretations of meaning in the arrangement of spaces in buildings, openings to landscapes accompanied by several seating points in the design around the building area for students to study outdoors Later. Adequate facilities and practice spaces of each department are also the advantages of Pradita Tourism Vocational High School as a private school to create an effective teaching and learning process for students and teachers following the development of the learning system in the current 21st century Education era.<br>Keywords: Modern-Tropical Architecture, Cimahi City, 21st century Education, Tourism Vocational High School</p>2023-02-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/fad/article/view/1788PERANCANGAN SMK KESENIAN DENGAN PERPADUAN TREND ARSITEKTUR FUTURISTIK DAN GREEN ARCHITECTURE2023-03-07T01:52:20+00:00Willy Joses Kurniawanwillyjosesk83@mhs.itenas.ac.idTecky Hendrartowillyjosesk83@mhs.itenas.ac.idReza Phalevi Sihombingwillyjosesk83@mhs.itenas.ac.id<p><strong>ABSTRAK</strong><br>Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan kita, hal ini membuktikan bahwa setiap orang berhak untuk menerima dan berkembang dalam pendidikan. Pembuatan sekolah menengah kejuruan di Grand Boulevard, Kabupaten Tangerang untuk tujuan pendidikan di masa depan. Sekolah menengah kejuruan menerapkan desain futuristik dengan menggabungkan unsur hijau dan memiliki semua fasilitas penunjang seperti pusat olahraga, ruang kelas teori, kelas praktek, dan amfiteater. Dengan menggunakan aplikasi 3D, peneliti membuat desain sekolah menengah kejuruan yang memenuhi persyaratan sekolah menengah kejuruan sesuai dengan standar yang didapat. Pertama setelah persiapan harus dilakukan survei untuk mengetahui situasi lokasi. Kemudian bangunan dapat dirancang sesuai dengan studi situs sebelumnya. Bangunan ini terutama menggunakan tema futuristik dengan sentuhan kehijauan untuk memenuhi ketentuan pemerintah tentang kawasan hijau yang tepat. Bangunan tersebut juga harus memenuhi persyaratan kurikulum sekolah pemerintah yang akan dibangun. Setelah merancang bangunan dengan tema futuristik dan hijau, Sekolah Seni Grand Boulevard selesai dan siap dibangun di Kabupaten Tangerang.<br>Kata kunci: Pendidikan, Sekolah Menengah Kejuruan, Futurisik, Bangunan Hijau, Sekolah Seni</p> <p><strong>ABSTRACT</strong><br>Education is an important thing in our lives, this proves that everyone has the right to receive and develop in education. The construction of a vocational high school on Grand Boulevard, Tangerang Regency is for future educational purposes. The vocational high school apply a futuristic theme with incorporate green elements and also have all the facilities such as a sports center, classrooms, laboratorium and an amphitheater. By using a 3D application, the researcher created a vocational high school design that met the requirements of a vocational high school. First, after the preparation, a survey must be conducted to find out the situation of the location. After that the building can be designed according to the previous site study. The building mainly uses a futuristic theme with a touch of greenery to comply with the government's requirement of proper green areas. The building must also meet the curriculum requirements of the government school to be built. After designing a building with a futuristic and green theme, the Grand Boulevard Art School is complete and ready to be built in Tangerang Regency.<br>Keywords: Education, Vocational High School, Futuristic, Green Building, Art School</p>2023-02-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/fad/article/view/1789PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR KONTEMPORER PADA PERANCANGAN SMK SENI PENAMPILAN DI JATINANGOR KABUPATEN SUMEDANG2023-03-07T02:06:32+00:00Wisnu Pratamawisnu8209@mhs.itenas.ac.idJuarni Anitawisnu8209@mhs.itenas.ac.idBambang Subektiwisnu8209@mhs.itenas.ac.id<p><strong>ABSTRAK</strong><br>Sumedang merupakan salah satu kabupaten yang berada di Jawa Barat yang memiliki 26 kecamatan yang salah satunya merupakan kecamatan Jatinangor. Kecamatan Jatinangor sendiri termasuk kedalam salah satu kota satelit kawasan pendidikan tinggi di Jawa Barat karena banyak lahan yang digunakan sebagai bangunan pendidikan. Lapangan pekerjaan di dunia entertainment menjadi salah satu pekerjaan yang banyak diminati pada era globalisasi saat ini sedangkan wadah untuk mengembangkan keterampilan masih kurang. Arsitektur kontemporer merupakan trend arsitektur yang dapat selalu mengikuti trend masa kini. Penerapan tema lingkungan sebagai tempat belajar siswa dipilih agar siswa dapat mengeksplorasi bakatnya dengan mencari ide-ide pemikiran di luar ruang kelas. Metode yang digunakan yaitu metode pengumpulan data, metode penyajian data, metode analisis data Planning Programming dan Skematik desain . Dari permasalahan dan analisa maka diperlukan bagaimana mendesain gedung SMK Seni Penampilan yang unik dan nyaman, sehingga bisa menjadi ikon di kawasan jatinangor sehingga dapat menarik masyarakat untuk menempuh pndidikan di sekolah ini. Oleh karena itu tema arsitektur kontemporer dipilih dengan mendesain bangunan yang memiliki bukaan dan kantilever yang lebar serta bentuk yang ekspresif dan dinamis. SMK Seni Penampilan ini memiliki berbagai program keahlian diantaranya Seni tari, Seni teater, Seni musik dan Broadcasting.<br>Kata kunci: Arsitektur Kontemporer, Jatinangor, SMK Seni penampilan, Sumedang</p> <p><strong>ABSTRACT</strong><br>Sumedang is one of the regencies in West Java which has 26 sub-districts, one of which is the Jatinangor sub-district. Jatinangor District itself is included in one of the satellite cities of the higher education area in West Java because a lot of land is used as educational buildings. Employment in the entertainment world is one of the jobs that are in great demand in the current era of globalization, while there is still a lack of opportunities to develop skills. Contemporary architecture is an architectural trend that can always follow current trends. The application of the environmental theme as a place for student learning was chosen so that students can explore their talents by looking for ideas outside the classroom. The methods used are data collection methods, data presentation methods, data analysis methods Planning Programming, and Schematic design. From the problems and analysis, it is necessary to design a unique and comfortable Appearance Vocational High School building, so that it can become an icon in the Jatinangor area can attract people to study at this school. Therefore, the theme of contemporary architecture was chosen by designing buildings that have wide openings and cantilevers as well as expressive and dynamic forms. This Performing Arts Vocational School has various expertise programs including dance, theater arts, music arts, and broadcasting.<br>Keywords: Contemporary Architecture, Jatinangor, Performing Arts Vocational School, Sumedang</p>2023-02-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/fad/article/view/1790PENDEKATAN ARSITEKTUR KUBISME DALAM PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PARIWISATA DI KABUPATEN BANDUNG2023-03-07T02:10:42+00:00Nabila Nur Azkiyahnabilanurazkiyah@mhs.itenas.ac.idUtaminabilanurazkiyah@mhs.itenas.ac.idArdhiana Muhsinnabilanurazkiyah@mhs.itenas.ac.id<p><strong>Abstrak</strong><br>Arsitektur Kubisme merupakan gaya dalam seni rupa dari penyederhanaan bentuk-bentuk alam secara geometris (berkotak-kotak). Gaya arsitektur kubisme lebih mengedepankan fungsi sehingga terlihat simple namun elegan. Gaya ini seperti prinsip arsitektur modern Less is More. Kubisme termasuk ke dalam arsitektur fungsionalisme dimana lebih mengdepankan fungsi sebagai nilai keindahan tanpa adanya ornamen atau dekorasi. Dengan komposisi yang sederhana terdiri dari bidang, balok, kotak, dan kubus. Penerapan Kubisme mempengaruhi bidang arsitektur khususnya pada elemen material, ruang, dan pencahayaan. Tema kubisme<br>digunakan sebagai pendekatan terhadap perancangan SMK Pariwisata yang merupakan fasilitas pendidikan untuk dapat mengaktualisasi potensi-potensi yang dimiliki sehingga menjadi kemampuan yang bermanfaat untuk di dunia kerja khususnya dalam bidang pariwisata. Sebuah sekolah sebaiknya dapat mempresentasikan ilmu yang diajarkan di dalamnya. Dengan penerapan tema Kubisme dalam desain SMK pariwisata ini dapat mengutamakan fungsionalitas dari ruang, fasad bangunan yang selaras dalam warna, bentuk bangunan kubistik, miinim ornamen, memiliki kesan bersih, sederhana, dan modern.<br>Kata Kunci: Kubisme, Pariwisata, Sekolah Menengah Kejuruan</p> <p><strong>Abstract</strong><br>Cubism architecture is a style in art of simplification of natural forms geometrically (checkered). The cubism architectural style precipitates function so that it looks simple but elegant. This style is like the principle of modern architecture Less is More. Cubism is included in functionalism architecture which prioritizes function as an aesthetic value without any ornamentation or decoration. With a simple composition consisting of fields, blocks, boxes, and cubes. The application of Cubism influenced the field of architecture, especially in the material elements, space and lighting. The cubism theme is used as an approach to the design of Tourism Vocational Schools which are educational facilities to be able to actualize their potentials so that they become useful skills for the world of work,<br>especially in the field of tourism. A school should be able to demonstrate the knowledge taught in it. With the application of the Cubism theme in the design of this tourism vocational school, it can prioritize the functionality of space, building facades that are<br>harmonious in color, cubistic building forms, minimal ornamentation, have a clean, simple and modern impression.<br>Keywords: cubism, tourism, vocational high school</p>2023-02-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/fad/article/view/1791PENERAPAN KONSEP INDUSTRIAL MODERN PADA PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SENI DI SOREANG BANDUNG2023-03-07T02:16:27+00:00Muhamad Fadhil Alfaedfadhilfaed36@mhs.itenas.ac.idNurtati Soewarnofadhilfaed36@mhs.itenas.ac.idShirli Putri Asrifadhilfaed36@mhs.itenas.ac.idMustika Kusumaning Wardhanifadhilfaed36@mhs.itenas.ac.id<p><strong>ABSTRAK</strong><br>Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam kesenian dari suku dan adat yang ada di berbagai pulau di Indonesia. Meskipun sekolah kesenian di wilayah Indonesia terbilang cukup banyak, namun fasilitasnya yang kurang memadai. Tujuan rancangan sekolah menegah kejuruan ini untuk mendesain sekolah dengan fasilitas yang lengkap, menjadi tempat pendidikan yang inovatif agar menjadi ikon kawasan dari wilayah sekitar Soreang. Tema arsitektur industrial modern diambil dari material yang mempunyai nilai lowcost, dengan perpaduan arsitektur modern agar mempunyai nilai estetika. Penerapan desain sekolah menengah kejuruan ini terlihat pada penempatan tapak dan bangunan dengan prinsip arsitektur industrial yaitu rigid dan prinsip arsitektur modern antara lain perencanaan bebas, perancangan bebas, dan bukaan yang horisontal membuat bangunan dan tapak dapat merepresentasikan tema industrial modern. Interior ruang dirancang dengan material diekspos dan warna monokrom mempunyai kesan dinamis dengan kenyamanan yang mudah diterima oleh orang sekitar. Penempatan massa bangunan pada tapak dibuat garis aksis agar dapat memudahkan penempatan massa bangunan. Zona pada tapak sekolah menengah kejuruan ini terbagi menjadi tiga area zona yaitu area privat, publik dan semi publik. Hasil perancangan sekolah ini diharapkan dapat menjadi simbol kawasan yang menarik wisatawan ke wilayah kabupaten Bandung.<br>Kata kunci: Arsitektur Industrial, Arsitektur Modern, Kabupaten Bandung, Seni, Soreang, Sekolah Menengah Kejuruan.</p> <p><strong>ABSTRACT</strong><br>Indonesia is a country that has a variety of arts from tribes and customs on various islands. Although several art schools exist in Indonesia, the facilities must be improved. The aim of designing a vocational high school that focuses on art education is to become an innovative place of education to become an icon for the area around the Soreang area. The selection of industrial architecture themes is taken from materials with low value with a blend of modern architecture to maintain aesthetic value. The design implementation of this school can be seen in the arrangement of sites and buildings using industrial and modern principles in architecture. Design indicators that can be seen as rigid and modern, including free plans, free facades, and horizontal windows, so that buildings and sites can be integrated with the impression of a modern industrial theme. The interior space is designed with exposed materials and monochrome colors to create a dynamic impression of comfort that is readily accepted by building users. The placement of building masses on the site is made with axis lines to facilitate the placement of building masses. The zoning on the school's site is divided into three: private, public, and semi-public. The results of the design of this school are expected to become a new regional icon to attract visitors to Bandung Regency. Keywords: Industrial Architecture, Modern Architecture, Bandung District, Art, Soreang, Vocational High School</p>2023-02-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/fad/article/view/1792PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR MODERN TROPIS PADA PERANCANGAN SMK NEGERI 2 CIBADAK DI KABUPATEN SUKABUMI2023-03-07T03:16:44+00:00Farhan Maulana Abrarifarhanabrari911@mhs.itenas.ac.idNurtati Soewarnofarhanabrari911@mhs.itenas.ac.idMustika Kusumaning Wardhanifarhanabrari911@mhs.itenas.ac.id<p><strong>ABSTRAK</strong><br>Wilayah Kecamatan Cibadak adalah wilayah di Kabupaten Sukabumi yang memiliki jumlah sekolah yang memadai, dengan jenjang pendidikan yang lengkap dan jarak antar sekolah yang saling berdekatan. Hal ini memberikan motivasi dalam merencanakan penambahan fasilitas pendidikan berupa sekolah kejuruan. Dengan belum tersedianya SMK di bidang keahlian otomotif di Cibadak menjadi sebuah dorongan untuk mengadakannya dengan tujuan untuk menambah sekolah kejuruan pada bidang keahlian otomotif serta mempermudah jangkauan jarak peserta didik di wilayah Kabupaten Sukabumi. Penerapan konsep modern tropis pada bangunan SMK Otomotif ini dipilih karena merupakan upaya dalam adaptasi bangunan terhadap iklim daerah tropis di Sukabumi yang<br>nyaman sebagai tempat pendidikan serta perkembangan pembangunan daerah Kabupaten Sukabumi yang masih minim dengan pembangunan bangunan modern agar mendorong perkembangan pembangunan daerah. Penerapan konsep modern tropis ini adalah usaha pada perancangan gedung SMK Otomotif dengan memadukan tampilan yang modern pada bangunan serta pengolahan fisik bangunan yang beradaptasi dengan iklim tropis. Tujuan penerapan konsep modern tropis pada bangunan SMK Otomotif ini adalah menciptakan bangunan dengan tampilan yang modern, ramah terhadap iklim tropis Indonesia, serta memanfaatkan potensi iklim tropis.<br>Kata kunci: Sukabumi, SMK Otomotif, Modern Tropis</p> <p><strong>ABSTRACT</strong><br>Cibadak Subdistrict is one of the areas in Sukabumi Regency, which has an adequate number of schools, with an even educational level and schools that are close together. This provides enthusiasm and motivation in planning the addition of educational facilities in the form of vocational schools. The absence of an automotive vocational school in Cibadak has motivated the establishment of an automotive expertise vocational school and facilitated socialization among students in the Sukabumi Regency area. The application of modern tropical concepts to school buildings was chosen as an effort to build a comfortable tropical climate adaptation in Sukabumi as a place for education and regional development. Applying the concept of modern tropical buildings is an effort to design an Automotive Vocational High School by combining the appearance of modern buildings and the physical processing of buildings that adapt to the tropical climate. The application of the modern tropical concept to the Automotive Vocational High School Building aims to create a building with a modern appearance, friendly to Indonesia's tropical climate and exploiting the potential of the tropical climate.<br>Keywords: Sukabumi, Vocational School of Automotive, Modern Tropical</p>2023-02-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/fad/article/view/1793PENERAPAN DESAIN BIOFILIK PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PARIWISATA WONDERFUL INDONESIA DI PODOMORO PARK KABUPATEN BANDUNG2023-03-07T04:39:00+00:00Muhammad Gibran Andalibgbrnandlb@mhs.itenas.ac.idTheresia Pynkyawatigbrnandlb@mhs.itenas.ac.id<p><strong>Abstrak</strong><br>SMK Wonderful Indonesia merupakan pusat pendidikan yang terletak di Jalan Podomoro Boulevard Raya Kabupaten Bandung yang merupakan tempat fisik penyelenggaraan kegiatan pendidikan. Pembangunan sekolah ini bertujuan untuk mengembalikan minat mayoritas penduduk terhadap pariwisata dan ilmu pengetahuan. Bangunan ini memiliki bangunan masjid, gedung aula, kantor administrasi, ruang guru dan kantin. Selain untuk meningkatkan kegiatan pendidikan, dengan dibangunnya SMK Wonderful Indonesia ini diharapkan dapat meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat sekitar dan seluruh Indonesia. Sasarannya terutama para remaja yang diharapkan mampu mempromosikan pariwisata di Indonesia, juga untuk mempromosikan pendapatan negara dan informasi tentang pariwisata. Melalui analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif, dilakukan proses perancangan SMK Wonderful Indonesia, menerapkan tema arsitektur biofilik dengan komposisi massa menggunakan bentuk geometris persegi panjang sederhana dan penempatan bukaan yang optimal sehingga bangunan memiliki kesan terbuka dan transparan, dan warna-warna netral seperti putih dan warna kayu dengan efek alami, sehingga tidak mengganggu kenyamanan visual pengguna. Dengan penerapan arsitektur biofilik, diharapkan tema ini menjadi sebuah pendekatan yang mampu menampilkan citra baru bagi masyarakat Kabupaten Bandung.<br>Kata kunci: Arsitektur Biofilik, Sekolah Pariwisata, Wonderful Indonesia.</p> <p><strong>Abstract</strong><br>Wonderful Indonesia Vocational School is an educational center located on Jalan Podomoro Boulevard Raya Bandung Regency which is the physical place for organizing educational activities. The construction of this school aims to restore the interest of the majority of the population in tourism and science. This building has a mosque building, a hall building, administrative offices, teacher rooms, and canteens. In addition to increasing educational activities, the construction of the Wonderful Indonesia Vocational School is expected to increase the economic activities of the surrounding community and throughout Indonesia. The target is mainly teenagers who are expected to be able to promote tourism in Indonesia, as well as to promote state income and information about tourism. Through descriptive qualitative and quantitative analysis, the design process for the Wonderful Indonesia Vocational School was carried out, applying the theme of biophilic architecture with mass composition using simple rectangular geometric shapes and optimal placement of openings so that the building has an open and transparent impression, and neutral colors such as white and wood color with a natural effect, so it doesn't interfere with the user's visual comfort. With the application of biophilic architecture, it is hoped that this theme will become an approach capable of presenting a new image for the people of Bandung Regency.<br>Keywords: Biofilic Architecture, Tourism Vocational High School, Wonderful Indonesia</p>2023-02-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/fad/article/view/1794MEMORI SPASIAL ARSITEKTUR PADA PERENCANAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI CILEUNYI KABUPATEN BANDUNG2023-03-07T04:42:29+00:00Luthfi Prakoso Ajiluthfiprakoso0@mhs.itenas.ac.idUtamiluthfiprakoso0@mhs.itenas.ac.idArdhiana Muhsinluthfiprakoso0@mhs.itenas.ac.id<p><strong>ABSTRAK</strong><br>Arsitektur harus bereaksi terhadap bentuk dan makna, seperti terdapat ruang kosong dalam arsitektur, kekosongan tidak dapat direncanakan tetapi dapat menggambarkan batas-batasnya dan kekosongan menjadi hidup. Kekosongan ruang yang terisi sebuah kegiatan dapat meninggalkan sebuah kenangan yang bermakna bagi penggunanya hal ini menciptakan ingatan memori terhadap sebuah ruang yang dinamakan spatial memory. Memori Spasial dalam sebuah sekolah menengah kejuruan hadir sebagai rancangan dan narasi baru dalam dunia pendidikan. Pengguna dapat merasakan makna ruang dimana dia berada sehingga dapat menyimpan memori yang disebut memori spasial. Pendekatan tema tersebut diterapkan dalam perancangan sekolah menengah kejuruan untuk mendapatkan sense pada memori pengguna. Perancangan ini menggunakan metode fenomenologi yaitu studi deksriptif, metode fenomenologi digunakan untuk mempelajari sebuah makna yang diciptakan dalam arsitektur. Metode ini menggabungkan informasi dan pemahaman tentang bentuk, ruang, dan makna dalam arsitektur. Dampak signifikan terhadap arsitektur yaitu menciptakan pengetahuan yang kuat dengan penekanan fenomenologi dari pengalaman individu kemudian dibagi menjadi pengalaman sosial. Memandang arsitektur sebagai pengalaman sensori yang memperhatikan aspek-aspek kasat mata diharapkan dapat menjadi desain bangunan yang memiliki nilai sebuah memori spasial bagi penggunanya.<br>Kata kunci: Arsitektur, Memori Spasial, Sekolah Menengah Kejuruan</p> <p><strong>ABSTRACT</strong><br>Architecture must react to form and meaning, as there is empty space in architecture, emptiness cannot be planned but can delineate its boundaries and emptiness comes alive. An empty space that is filled with an activity can leave a meaningful memory for its users, creating a memory of a space called spatial memory. Spatial Memory in a vocational high school comes as a new design and narrative in the world of education. Users can feel the meaning of the space where they are so that they can store memory called spatial memory. The theme approach is applied in the design of a vocational high school to get a sense of the user's memory. This design uses phenomenological method which is a descriptive study, phenomenological method is used to study a meaning created in architecture. This method combines information and understanding of form, space, and meaning in architecture. The significant impact on architecture is to create strong knowledge with phenomenological emphasis from individual experience then shared into social experience. Viewing architecture as a sensory experience that pays attention to the visible aspects is expected to be a building design that has the value of a spatial memory for its users.<br>Keywords: Architecture, Spatial Memory, Vocational High School</p>2023-02-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/fad/article/view/1795PENERAPAN ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR PADA PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KESENIAN DI CICALENGKA2023-03-07T04:46:52+00:00Diki Darmawandikid852@mhs.itenas.ac.idNurtati Soewarnodikid852@mhs.itenas.ac.idShirli Putri Asridikid852@mhs.itenas.ac.idMustika Kusumaning Wardhanidikid852@mhs.itenas.ac.id<p><strong>ABSTRAK</strong><br>Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting bagi semua orang. Pendidikan terbagi menjadi formal dan non formal. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu jenjang pendidikan formal yang setara dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang memiliki fungsi mendidik dan mempersiapkan siswa memiliki ilmu dan keahlian dalam bidang tertentu salah satunya bidang seni. Para siswa SMK tentu dididik untuk dapat bersaing dengan siswa lainnya dengan keahlian yang setara. Oleh karena itu, perencanaan SMK di Indonesia khususnya Kabupaten Bandung sangat diperlukan. Perencaan SMK Catura Cicalengka ini merupakan kejuruan dalam bidang kesenian. SMK Catura Cicalengka dibangun dengan mengusung konsep arsitektur neo-vernakular. Konsep ini merupakan perpaduan antara konsep bangunan tradisional namun tetap memperhatikan perkembangan jaman sehingga bangunan ini tetap terdapat unsur modern. Penerapan konsep ini menggunakan jenis bangunan tradisional sunda karena terletak di Kabupaten Bandung yang merupakan tanah sunda. Konsep arsitektur neo-vernakular ini cocok diterapkan pada bangunan SMK Catura Cicalengka karena fokus pada bidang kesenian khususnya kesenian sunda.<br>Kata kunci: Neo-Vernakular, Sekolah, Pendidikan</p> <p><strong>ABSTRACT</strong><br>Education is one of the most important things for everyone. Education is divided into formal and non-formal, one of which is vocational high school. Vocational High School is formal education at the high school level which has the function of educating and preparing students to have knowledge and expertise in specific fields, one of which is the arts. Therefore, vocational school planning in Indonesia, especially Bandung Regency, is needed. Vocational school Catura Cicalengka is a vocational school in the arts that was built with the concept of neo-vernacular architecture. This concept combines traditional building concepts but still pays attention to the times so that this building still has modern elements. The application of this concept uses traditional Sundanese building types because it is located in Bandung Regency, which is Sundanese land. The concept of neo-vernacular architecture is suitable for the Catura Cicalengka vocational school building because it focuses on art, especially Sundanese art.<br>Keywords: Education, Neo-vernacular, School</p>2023-02-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/fad/article/view/1796PENERAPAN ARSITEKTUR MINIMALIS PADA PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KABUPATEN BANDUNG2023-03-07T04:51:06+00:00Naufal Zulfarizi Kurniazulfarizinaufal@mhs.itenas.ac.idUtamizulfarizinaufal@mhs.itenas.ac.idArdhiana Muhsinzulfarizinaufal@mhs.itenas.ac.id<p><strong>ABSTRAK</strong><br>Adanya kebutuhan perkembangan ilmu pengetahuan pada masyarakat Kabupaten Bandung, memunculkan aneka macam program pelajaran bagi peserta didik dengan upaya memfasilitasi kegiatan sekolah, dengan membentuk Sekolah Menengah kejuruan. pada perkembangannya, Sekolah Menengah kejuruan ini, menjadi tempat mencari ilmu bagi masyarakat Kabupaten Bandung tak hanya berfungsi menjadi tempat mencari ilmu namun juga mempunyai kiprah krusial sebagai pusat Pendidikan. Tema perancangan Sekolah Menengah Kejuruan ini adalah penggunaan prinsip arsitektur minimalis, minimalis yang terkenal saat ini berasal dari karya “Less is more”, yang menentang terkait sifat konsumtif, minimalis biasanya digambarkan sebagai upaya untuk menggunakan ruang dan<br>infrastruktur seefisien mungkin tanpa mengurangi jumlah material atau non material, dengan tetap memperhatikan aspek kualitas. Minimalis juga menekankan pada pemahaman mendahulukan apa yang dibutuhkan daripada apa yang diinginkan. sehingga pendekatan perancangan yang digunakan menitikberatkan pada pola rancangan yang berkaitan dengan fungsi serta tata ruang yang efektif, efisien serta fleksibel. Penerapan tema minimalis pada olahan blok plan yaitu simplesity, pada fasad tidak menggunakan ornamen, pada warna menggunakan warna monochrome. Melalui penerapan tema minimalis pada desain ini diharapkan akan menghasilkan rancangan yang simple mudah perawatan, sehingga pembelajaran dapat dilaksanakan lebih fokus.<br>Kata kunci: Arsitektur, Minimalis, Sekolah Menengah Kejuruan.</p> <p><strong>ABSTRACT</strong><br>The need for the development of science in the people of Bandung Regency, gave rise to a variety of The need for the development of science in the people of Bandung Regency, gave rise to a variety of lesson programs for students with efforts to facilitate school activities, by forming a vocational high school. in its development, this vocational high school, became a place to seek knowledge for the people of Bandung Regency not only functions as a place to seek knowledge but also has a crucial role as an education center. The theme of the design of this Vocational High School is the use of minimalist architectural principles, minimalism which is famous today comes from the work of "Less is more", which opposes the related consumptive nature, minimalism is usually described as an effort to use space and infrastructure as efficiently as possible without reducing the amount of material or non-material, while still paying attention to aspects of quality. Minimalism also emphasizes the understanding of prioritizing what is needed rather than what is wanted. so that the design approach used focuses on the form and pattern of design related to the function and spatial plan that is effective, efficient and flexible. Applying a minimalist theme on a processed block plan is simple. The façade is undecorated and the coloring is monochromatic. By applying a minimalistic theme to this design, we aim to create a simpler design that is easier to maintain and allow for more focused learning.<br>Keywords: Architecture, Minimalism, Vocational High School.</p>2023-02-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/fad/article/view/1797PENERAPAN ARSITEKTUR ORGANIK PADA BANGUNAN SMK SENI PENAMPILAN DI KABUPATEN GARUT2023-03-07T04:58:46+00:00Fathin Dardafathindarda.da11@mhs.itenas.ac.idErwin Yuniar Rahadianfathindarda.da11@mhs.itenas.ac.idNoveryna Dwika Reztriefathindarda.da11@mhs.itenas.ac.id<p><strong>ABSTRAK</strong><br>Pemerintah Indonesia sedang mencari solusi terkait perkembangan Society 5.0 di bidang pendidikan dengan munculnya kurikulum mandiri yang mendorong siswa untuk kreatif, berpikir kritis, berkomunikasi dan berkolaborasi. Gedung perguruan tinggi seni eksterior untuk mendukung upaya pengembangan Society 5.0 yang disiapkan oleh Pemerintah Indonesia untuk bidang pendidikan,<br>termasuk memenuhi semua kebutuhan infrastruktur untuk mendukung keberlangsungan belajar mengajar. Perancangan dilakukan dengan mempertimbangkan semua aspek yang dirancang. Tema bangunan Façade Art College adalah arsitektur organik, filosofi arsitektur organik adalah keselarasan antara alam dan manusia, membawa desain arsitektur lebih dekat dengan lingkungan sekitar, yang terintegrasi dan saling berhubungan, Konsep yang berlaku untuk sekolah adalah dilakukan dengan menetapkan titik penghubung semua kegiatan internal dan eksternal.<br>Kata kunci: SMK, Seni, Penampilan, Seni Penampilan,Arsitektur, Arsitektur Organik, Organik</p> <p><strong>ABSTRACT</strong><br>The Indonesian government is looking to find solutions related to the development of Society 5.0 in education with the emergence of an independent curriculum that encourages students to be creative, think critically, communicate, and collaborate. The exterior arts college building to support the Society 5.0 development efforts prepared by the Government of Indonesia for the education sector, including meeting all infrastructure requirements to support the continuity of teaching and learning. The design was done with consideration of all aspects designed. The theme of the Façade Art College building is organic architecture, the philosophy of organic architecture is the harmony between nature and human beings, bringing the architectural design closer to the surrounding environment, which is integrated and interconnected, A concept that applies to The school is done by establishing a point in connecting all internal and external activities.<br>Keywords: SMK, Vocational High School, Arts, Appearance, Performing Arts, Architecture, Organic Architecture, Organic</p>2023-02-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/fad/article/view/1798PENERAPAN PRINSIP DESAIN ARSITEKTUR MODERN TADAO ANDO PADA RANCANGAN SAMBAS ISLAMIC CENTER2023-03-08T08:32:57+00:00Mohammad Ichwandardi Ruhiatichwandardiruhiat@mhs.itenas.ac.id<p><strong>ABSTRAK</strong><br>Sambas Islamic Center merupakan suatu wadah untuk melakukan kegiatan pengembangan dan pembinaan keislaman yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas umat muslim dengan kegiatan ibadah, dakwah, syiar islam, ilmu pengetahuan, pemberdayaan umat, serta pusat informasi yang terpusat dalam satu area. Kabupaten Sambas termasuk daerah dengan mayoritas muslim yang banyak di Provinsi Kalimantan Barat, serta aktifnya kegiatan keislaman yang di lakukan di Kabupaten Sambas, menjadikan wilayah ini dipilih untuk menjadi lokasi perancangan. Perkembangan agama islam yang pesat di Kabupaten Sambas pada era Kesultanan Sambas, Kabupaten Sambas sempat dijuluki “Serambi Makkah” di Kalimantan Barat. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, perancangan Sambas Islamic Center menggunakan konsep arsitektur modern dengan fokus pada pengolahan ruang sebagai objek utama dan terlihat lebih sederhana. Kesederhanaan, kejujuran, fungsional, dan rasional tercermin kepada cara pandang islam yang jujur, tidak berlebihan dan berfikir rasional. Tadao Ando dalam karya arsitekturnya selalu menerapkan bagaimana keseimbangan antara arsitektur, pengolahan bentuk geometri dan penggunaan material beton expose yang menjadikanya ciri khas, dan memasukan elemen air dan cahaya sebagai penghormatan terhadap alam. Setiap pengguna gedung Islamic Center dapat merasakan ketenangan, kesederhanaan, dan keharmonisan dari kombinasi ketiga aspek tersebut, yang juga dapat memenuhi kebutuhan kenyamanan dan mendorong pengejaran spiritual mereka.<br>Kata kunci: Arsitektur Modern, Islamic Center, Kabupaten Sambas, Tadao Ando</p> <p><strong>ABSTRACT</strong><br>Sambas Islamic Center is a forum for carrying out Islamic development and coaching activities that aim to improve the quality of Muslims with activities of worship, da'wah, Islamic symbols, science, community empowerment, as well as information centers that are centralized in one area. Sambas Regency is an area with a large Muslim majority in West Kalimantan Province, as well as active Islamic activities carried out in Sambas Regency, making this area chosen to be the design location. The rapid development of the Islamic religion in Sambas Regency during the era of the Sambas Sultanate, Sambas Regency was once nicknamed "Serambi Makkah" in West Kalimantan. By using a qualitative descriptive method, the design of the Sambas Islamic Center uses modern architectural concepts with a focus on processing space as the main object and looks simpler. Simplicity, honesty, functionality and rationality are reflected in an Islamic perspective that is honest, not exaggerated and thinks rationally. Tadao Ando in his architectural work always applies a balance between architecture, processing of geometric shapes and the use of exposed concrete materials which make it his trademark, and incorporates the elements of water and light as a tribute to nature. Each user of the Islamic Center building can experience a sense of serenity, simplicity, and harmony from the combination of these three aspects, which can also meet their comfort needs and encourage their spiritual pursuits..<br>Keywords: Modern Architecture, Islamic Center, Sambas Regency, Tadao Ando</p>2023-02-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023