Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Human Reliability Akibat Laju Beban Kerja pada Operator Mesin Jahit

Penulis

  • LUCKY KELVIN
  • CAECILIA SRI WAHYUNING

Kata Kunci:

Heat stress, human reliability, beban kerja fisik

Abstrak

Kinerja operator meliputi kualitas dan kuantitas dalam bekerja, dan kinerja operator baik bila beban kerja yang diterima sesuai dengan kemampuan operator. Laju beban kerja dapat dipengaruhi oleh lingkungan kerja, karena kondisi lingkungan yang merupakan salah satu sumber stres. Stres berkepanjangan meningkatkan beban kerja, dan pada saat beban kerja berlangsung lama berdampak pada kelelahan. Kelelahan mempengaruhi konsentrasi
sehingga proses berpikir menurun dan mengakibatkan penurunan performansi kerja yang memicu terjadi human error. Probabilitas human error menggambarkan kondisi keandalan manusia (human reliability). Penelitian ini bertujuan mengkaji keterkaitan antara lingkungan kerja fisik terhadap human reliability yang dilakukan di CV Rabbani Asysa. Hasil penelitian diperoleh suhu WBGT berada < 28oC artinya masih berada dibawah nilai ambang batas (NAB). Hasil pengukuran pencahayaan berada di rentang 200 lux dan masuk ke kategori baik. Data detak jantung menunjukan rentang 82.55 bpm – 87,37 bpm, yang artinya masuk ke kategori beban kerja ringan. Pengukuran beban kerja fisik berdasarkan detak jantung dan energy expenditure. Sedangkan human reliability berdasarkan jumlah cacat produk setiap jamnya. Hasil korelasi secara keseluruhan ditemukan adanya hubungan antara heart rate dengan suhu WBGT dan pencahayaan, hubungan antara energy expenditure dengan suhu WBGT, dan hubungan antara keandalan dengan suhu WBGT. Hal tersebut terjadi karena berbagai faktor, diantaranya adalah jenis kelamin, usia, dan faktor internal operator. Oleh karena itu, dalan minimasi human error perusahaan perlu melakukan evaluasi beban kerja terhadap operator secara berkala.

Diterbitkan

2023-02-23