Strategi Pengembangan Atraksi Wisata Berdasarkan Persepsi Dan Preferensi Wisatawan Di Desa Wisata Lamajang

Authors

  • ALVA OCTAVIARDY OCTAVIARDY
  • SADAR YUNI RAHARJO

Keywords:

Atraksi wisata, persepsi dan preferensi, Importance Performance Analysis (IPA)

Abstract

Kabupaten Bandung memiliki potensi pariwisata alam dan budaya berdasarkan RIPPARDA Kabupaten Bandung Tahun 2015-2035 menetapkan 10 desa wisata, salah satunya Desa Wisata Lamajang yang memiliki potensi alam dan budaya, namun pengelolaannya masih belum optimal. Desa Wisata Lamajang ditetapkan sebagai fungsi kawasan desa wisata dan minat khusus dengan tema petualanagan alam.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi atraksi wisata dan menentukan strategi pengembangan atraksi berdasarkan persepsi dan preferensi wisatawan. Pendekatan penelitian ini deskriptif kuantitatif, pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh melalui observasi lapangan dan penyebaran kuisioner secara online menggunakan rumus Lemeshow, melibatkan 100 responden Berdasarkan analisis Importance Performance Analysis diperoleh prioritas pengembangan pada kuadran
satu (prioritas utama) terdiri dari Bale Paseban Cikahuripan, Rumah Adat Cikondang, dan Hutan Pinus
Gadog Nambru, untuk kuadran dua (pertahankan kinerja) yaitu Camping Ground Fajar Alam, sedangkan kuadran tiga (prioritas rendah) yaitu Saung Katumbiri. Berdasarkan hasil analisis, maka strategi yang dikembangkan untuk kuadran satu meliputi yaitu peningkatan SDM pada potensi peternakan yang dimiliki untuk menambah konsep something to do, penambahan konsep atraksi something to do kepada wisatawan berupa kegiatan mempelajari pertunujukan seni kebudayaan warisan budaya masyarakat setempat, menambah konsep atraksi something to see yaitu kegiatan wisata untuk keluarga atau komunias seperti paintball, outbound, dan pelatihan hospitality, kuadran dua meliputi penambahan konsep atraksi something to buy dengan menghadirkan wisata kuliner khas Desa Wisata Lamajang dengan berbagai macam produk olahan makanan kepada wisatawan dengan harga yang terjangkau, dan kuadran tiga yaitu yaitu masyarakat ikut andil pada atraksi Saung Katumbiri dengan memberdayakan SDM yang telah ada khususnya kalangan usia produktif untuk berpartisipasi mengenalkan kebudayaan dan meminjau kembali kelayakan fasilitas pada atraksi contohnya peralatan untuk pembuatan seni kerajinan tangan.

Published

2023-05-23

Issue

Section

Prosiding FTSP Series 5