Pemetaan Daerah Rawan Banjir Di Kabupaten Garut Menggunakan Metode Pengindraan Jauh dan Sistem Informasi Geografis

Authors

  • Muhammad Maulana Rumi
  • Dewi Kania Sari

Keywords:

Pemetaan, Daerah Rawan Banjir, Pengindraan Jauh, Sistem Informasi Geografis

Abstract

Pemetaan daerah rawan banjir memberikan informasi yang sangat penting untuk pengambilan keputusan dan sebagai bahan evaluasi penanggulangan bencana banjir di suatu wilayah. identifikasi kerawanan suatu daerah rawan banjir dapat ditentukan menggunakan pemodelan berbasis sistem informasi geografis (SIG) berdasarkan beberapa parameter di antarannya yaitu curah hujan, daerah aliran sungai, kemiringan lereng, dan tutupan lahan. Pemetaan daerah rawan banjir di Kabupaten Garut memanfaatkan teknologi pengindraan jauh dan sistem informasi geografis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah memanfaatkan data citra Landsat-8 untuk mendapatkan data NDVI dan NDWI, citra Sentinel-2 untuk tutupan lahan, dan CHIRPS untuk data curah hujan, serta didukung oleh data-data lain seperti daerah aliran sungai (DAS), DEMNAS, dan batas administrasi wilayah kajian. Pembobotan dan skoring diberikan berdasarkan parameter: vegetasi, kebasahan lahan, tutupan lahan, curah hujan, DEM, dan DAS. Hasil pengolahan pada penelitian ini adalah dibagi menjadi 3 kelas tingkat kerawanan banjir yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Hasil dari pengolahan data dibandingkan dengan data riwayat banjir Kabupaten Garut yang didapatkan dari Geoportal Data Bencana Indonesia. Hasil perbandingan tersebut menunjukkan keterkaitan antara riwayat banjir dengan hasil pemodelan yang dilakukan. Hasil pemetaan daerah rawan banjir menunjukkan wilayah Kabupaten Garut didominasi oleh tingkat kerawanan banjir sedang.

Downloads

Published

2023-12-04

Issue

Section

Prosiding FTSP Series 6