Analisis Spasial Penggunaan Lahan Pada Sempadan Sungai Citanduy Di Kota Tasikmalaya Menggunakan SIG
Keywords:
Analisis Spasial, Kota Tasikmalaya, Penggunaan Lahan, Sempadan Sungai, Sempadan Sungai Citanduy, SIGAbstract
Kota Tasikmalaya terbentuk melalui pemekaran Kabupaten Tasikmalaya pada tanggal 17 Oktober 2001. Kota ini memiliki 10 kecamatan dan terdiri dari 69 kelurahan. Sungai Citanduy merupakan sungai utama di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citanduy dengan panjang sekitar ± 175 km yang melintasi tiga kecamatan di Kota Tasikmalaya, yaitu Indihiang, Cipedes, dan Purbaratu. Pertumbuhan penduduk dan pembangunan lahan yang semakin pesat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kondisi lingkungan, terutama pada sempadan sungai, sehingga pemanfaatan lahan semakin intensif dan mempengaruhi kondisi lingkungan sekitar. Hal ini menyebabkan sempadan sungai yang semula hijau dan asri kini berubah menjadi kurang hijau dan tidak sehat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan lahan pada sempadan Sungai Citanduy di Kota Tasikmalaya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis spasial dengan menggunakan overlay, clip, buffer, dan intersect. Berdasarkan hasil analisis, Penggunaan lahan pada sempadan Sungai Citanduy terdiri dari bangunan industri seluas 74.453,743 m2, belukar seluas 309.564,802 m2, empang seluas 82.904,695 m2, hutan seluas 651.552,327 m2, lahan tidak terbangun seluas 18.036,648 m2, pemakaman seluas 5.990,444 m2, permukiman seluas 196.114,848 m2, sawah seluas 433.489,969 m2, semak belukar seluas 189.960,705 m2, dan sungai seluas 46.738,413 m2.