https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/issue/feed Prosiding FTSP Series 2023-05-23T02:48:34+00:00 Open Journal Systems <p>Prosiding FTSP Series ini adalah merupakan kumpulan Paper Seminar Nasional dan Tugas Akhir mahasiswa yang sudah diseminasikan</p> https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1804 Perencanaan Geometrik Jalan Rel Pada Trase Baru Rute Purwokerto Selatan - Banjarsari 2023-05-17T09:41:32+00:00 DENIEL TRISATYA NUGRAHA deniel.tri28@gmail.com HERMAN deniel.tri28@gmail.com <p>Jalur kereta api rute Purwokerto – Banjarsari adalah jalur nonaktif di Daerah Operasi 5 Purwokerto yang dibangun oleh Serajoedal Stoomtram Maatschappij (SDS) dari tahun 1917 sampai penutupan pada tahun 1978. Efek dari penutupan, prasarana sudah berubah dan hilang yang mengakibatkan tidak bisa dilakukan reaktivasi. Sebagai alternatif, dibuat jalur baru menuju Stasiun Banjarsari melalui Selatan kota Purwokerto yang dimulai dari Stasiun Purwokerto Selatan. Tujuan dari penelitian ini adalah merencanakan bentuk geometrik jalur rel dari Stasiun Purwokerto Selatan (STA 0+575) sampai Stasiun Banjarsari (STA 18+350) sejauh 18 KM bedasarkan P.M. Perhubungan Nomor 60 Tahun 2012 tentang Persyaratan Teknis Jalur Kereta Api. Lebar rel yang digunakan adalah 1067 mm dengan kelas jalur rel tipe I, dan kecepatan maksimal 120 km/jam. Hasil penelitian didapatkan 15 lengkung horizontal terdiri dari 3 lengkung Full Circle dengan jari-jari lengkung minimal 3.000 meter dan 12 lengkung Spiral-Circle-Spiral dengan jari-jari lengkung minimal 800 meter. Lengkung vertikal menggunakan jari-jari lengkung 6.000 meter dan 8.000 meter mengacu kecepatan rencana pada lengkung horizontal dengan landai penentu 10 ‰. Terakhir, hambatan sepanjang alinyemen diambil pada titik hambatan kritis dari IPV-02 sampai IPV-03 dengan kelandaian 17,41 ‰ menggunakan 1 lokomotif CC 206 ditambah 6 kereta penumpang dengan hasil<br>kereta bisa melewati hambatan tersebut.</p> 2023-05-17T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1805 Karakteristik Kecelakaan Lalu Lintas Di Jalan Tol Cikopo-Palimanan 2023-05-19T08:14:36+00:00 DICKY ARYA HUTAMA Dicky25hutama@gmail.com YEYET HUDAYAT Dicky25hutama@gmail.com <p>The frequent occurrence of traffic accidents on Cikopo-Palimanan Toll Road results in a decrease in road performance, reducing the sense of comfort and endangeringroad users' safety. The purpose of this research is to find out the areas that are prone to accident. Trafic accident data occurring in 2017-2021 was obtained from PT Lintas Marga Sedaya. By doing the calculation analysis using the AEK, BKA and UCL methods. Based on the AEK value, it can be concluded that several segments are above the BKA and UCL values, namely route A 5 kilometer segment 113-114, 9 kilometer segment 117-118, 14 kilometer segment 122-123, 24 kilometer segment 132-133, and 25 kilometer segment 133-134 . Whereas, accident-prone locations route B 1 kilometer segment 138-137, 5 kilometer segment 134-133, 21 kilometer segment 118-117, 23 kilometer segment 116-115, 25 kilometer segment 114-113, and 26 kilometer segment 113-112, meaning these segments are accident-prone areas. Some of the things that are done to reduce accidents are by adding rumble strips, installing signs, and forming a traffic accident handling team.<br>Keywords: Accident Prone Areas, AEK, BKA, UCL</p> <p><strong>ABSTRAK<br></strong>Sering terjadinya peristiwa kecelakaan lalu lintas di Jalan Tol Cikopo-Palimanan berakibat pada penurunan kinerja ruas jalan, mengurangi rasa kenyamanan, dan membahayakan keselamatan pengguna jalan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui daerah rawan kecelakaan. Data kecelakaan lalu lintas terjadi pada tahun 2017-2021 diperoleh dari PT Lintas Marga Sedaya. Dalam melakukan analisis perhitungan menggunakan metode AEK, BKA dan UCL. Berdasarkan nilai AEK terlihat beberapa segmen berada diatas nilai BKA dan UCL yaitu rute A segmen 5 kilometer 113-114, segmen 9 kilometer 117-118, segmen 14 kilometer 122-123, segmen 24 kilometer 132-133, dan segmen 25 kilometer 133-134. Sedangkan lokasi rawan kecelakaan rute B segmen 1 kilometer 138-137, segmen 5 kilometer 134-133, segmen 21 kilometer 118-117, segmen 23 kilometer 116-115, segmen 25 kilometer 114-113, dan segmen 26 kilometer 113-112, artinya di segmen tersebut merupakan daerah rawan kecelakaan. Beberapa hal yang dilakukan untuk mengurangi kecelakaan adalah penambahan rumble strip, pemasangan rambu, dan membentuk tim penanganan kecelakaan lalu lintas.<br>Kata Kunci: Lokasi Rawan Kecelakaan, AEK, BKA, UCL</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1811 SIMULASI RIP CURRENT MENGGUNAKAN MODEL SPECTRAL WAVE STUDI KASUS PANTAI TIMUR PANGANDARAN 2023-05-19T09:13:12+00:00 MOHAMAD ALDRI PRATAMA aldripratamaaa@gmail.com YESSI NIRWANA KURNIADI aldripratamaaa@gmail.com <p>Rip current is a return flow from the coast to the sea. Rip currents, which generally have speeds of 1-2 m⁄s, are affected by differences in wave depth and height. In carrying out appropriate mitigation, identification is needed first. Identification is done by doing spectral wave modeling. This study aims to determine the formation of rip currents that form on the east coast of Pangandaran based on modeling. This research was carried out by simulating hydrodynamic conditions with the help of MIKE21 software. The simulation was carried out for 15 days. The results of thissimulation are validated by comparing the measured tides compared to forecasted<br>tides. The results of the validation are entered into MIKE21 Spectral Wave. The results of the analysis of the spectral wave modeling show the&nbsp; in wave height that occurs on the east coast of Pangandaran.<br>Keywords: Rip Current, Modeling, Hydrodynamic, MIKE21 Spectral Wave</p> <p><strong>ABSTRAK</strong><br>Rip current merupakan arus balik dari pantai menuju ke laut. Rip current terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu arus pengisi, leher arus dan kepala arus. Rip current umumnya memiliki kecepatan 1-2 m⁄s yang dipengaruhi oleh adanya perbedaan kedalaman dan tinggi gelombang. Dalam menentukan langkah mitigasi yang tepat, dibutuhkan dilakukannya identifikasi terlebih dahulu, salah satunya dengan cara melakukan pemodelan spectral wave. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembentukan rip current yang terbentuk di Pantai Timur Pangandaran berdasarkan pemodelan. Dengan bantuan perangkat lunak MIKE21, penelitian ini mensimulasikan kondisi hidrodinamika. Simulasi yang dilakukan selama 15 hari. Hasil dari simulasi tersebut dilakukan validasi dengan membandingkan antara pasang surut pengukuran dan pasang surut peramalan. Hasil dari validasi dimasukkan ke dalam MIKE21 Spectral Wave. Hasil analisis dari pemodelan spectral wave yang dilakukan menunjukkan terdapat perbedaan tinggi gelombang yang terjadi di Pantai Timur Pangandaran. <br>Kata kunci: Rip Current, Pemodelan, Hidrodinamika, MIKE21 Spectral Wave</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1813 ANALISIS PERBANDINGAN PENGGUNAAN E-TOLL DENGAN MULTI LANE FREE FLOW (MLFF) STUDI KASUS: GERBANG TOL PASTEUR 2023-05-19T09:33:17+00:00 LUTHFI RAMADHANSYAH RANGKUTI lramadhansyah49@gmail.com <p>Analisis ini dilakukan untuk membandingkan sistem pengendalian jalan masuk menggunakan sistem tapping kartu e-Toll dengan sistem Multi Lane Free Flow (MLFF), dimana yang dianalisis adalah besarnya tundaan, panjang antrian dari tingkat kedatangan dan waktu pelayanan terhadap konsumsi bahan bakar. Penggunaan sistem tapping kartu e-Toll menyebabkan adanya tundaan dengan total 140 detik pada gerbang tol Pasteur 2 dan total tundaan 49 detik pada gerbang tol Pasteur 1, yang mengakibatkan kerugian terhadap konsumsi Bahan Bakar Minyak yaitu dengan total 5.198 liter pada gerbang tol Pasteur 2 dan 1.548 liter pada gerbang tol Pasteur 1. Penggunaan sistem Multi Lane Free Flow (MLFF) tidak menyebabkan tundaan, sehingga total kerugian konsumsi Bahan Bakar Minyak adalah 0 liter pada gerbang tol Pasteur 2 dan gerbang tol Pasteur 1. Penggunaan sistem Multi Lane Free Flow (MLFF) untuk pengendalian jalan masuk di gerbang tol Pasteur 1 dan Pasteur 2 efektif jika ditinjau terhadap konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM).</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1815 KINERJA WADUK JATIGEDE PADA KONDISI TAHUN KERING 2023-05-19T09:50:00+00:00 HENI MARIA SISDAYANTI mariaheni33@gmail.com WALUYO HATMOKO mariaheni33@gmail.com <p>Waduk Jatigede merupakan waduk terbesar kedua di Indonesia. Waduk Jatigede memilki daya tampung air sebesar 980 juta m3, mengairi areal irigasi seluas 90.000 ha, dan mengahasilkan energi listrik hingga 750 GWh per tahun. Waduk Jatigede dibangun sebagai upaya atau strategi pemerintah dalam mengatasi kekeringan di musim kemarau dan membangkitkan enenrgi listrik. Setiap tahun Jatigede mengalami penurunan muka air akibat musim kemarau dan dapat menggangu kinerja pengoperasian waduk. Pada Penelitian ini menganalisis kinerja atau kemampuan waduk Jatigede pada kondisi tahun kering dengan skenario air masuk dan<br>mensimulasikan pola operasi Waduk Jatigede dengan tujuan agar waduk Jatigede dapat memenuhi kebutuhan air irigasi, kebutuhan air baku dan kebutuhan air PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air). Hasil dari penelitian ini adalah debit andalan, defisit, TMA minimum (Tinggi Muka Air), energi listrik tahunan, dan energi listrik yang dapat diandalkan (energi mantap).</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1816 ANALISIS FAKTOR JAM PUNCAK PEMAKAIAN AIR BERSIH PDAM KECAMATAN COMPRENG DI KABUPATEN SUBANG 2023-05-22T01:01:55+00:00 ADRIAWAN ALDY aldy.adriawan@gmail.com FACHRUL MADRAPRIYA aldy.adriawan@gmail.com <p>Pada zaman sekarang, Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih mengalami permasalahan penyediaan air bersih bagi masyarakat Indonesia, masalah pola pemakaian air akan selalu mengalami fluktuasi karena masyarakat mempunyai kebiasaan yang berbeda-beda dalam memanfaatkan air. Penelitan ini bertujuan menghitung faktor puncak dan harian maksimum untuk mempermudah dalam menentukan jaringan distribusi air bersih serta menganalis kebutuhan air total yang yang harus dipenuhi PDAM Tirta Rangga Subang untuk 10 tahun kedepan di Kecamatan Compreng. Dalam penelitian ini, pengambilan data didapatkan dari pembacaan meter induk di wilayah studi selama tujuh hari dan data sekunder dari PDAM Tirta Rangga Subang. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa jam puncak penggunaan air berada pada pagi hari dan sore hari, dengan faktor jam puncak didapatkan rentang 1,17 – 1,29. Sedangkan untuk faktor harian maksimum sebesar 1,08. Dari hasil analisis kebutuhan air bersih total daerah Kecamatan<br>Compreng untuk 10 tahun kedepan menurut prediksi pertumbuhan penduduk adalah 69,42 liter/detik dengan peningkatan kapasitas reservoir sebesar 60% menjadi 1200 m³. Kata kunci: fluktuasi pemakaian air, faktor puncak, kebutuhan air</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1817 PERENCANAAN TATA LETAK GROIN UNTUK MENANGGULANGI ABRASI DAN EROSI DI PANTAI ERETAN INDRAMAYU 2023-05-22T01:12:12+00:00 GIANTINISA SALMA HIDAYAT giantinisasalmah@gmail.com <p>Pantai Eretan di Kabupaten Indramayu terjadi abrasi dan erosi yang mengganggu aktivitas perekonomian dan mengancam rumah-rumah penduduk yang tidak jauh dari tepi pantai, sepanjang ± 11.8 km. Tahun 2018 Pemerintah telah merencanakan bangunan pantai sejajar garis pantai berupa tanggul laut melalui BBWS Citarum. Pada skripsi ini selanjutnya dilakukan analisis untuk mengetahui efek dari jenis bangunan pantai tegak lurus garis pantai yang dikenal dengan istilah groin. Dari hasil analisis ini diharapkan dapat memperkuat referensi pemilihan tipe bangunan pantai yang paling sesuai untuk pengamanan Pantai Eretan. Analisis dilakukan menggunakan pemodelan dengan software MIKE DHI, dengan hasil pola yang terjadi adalah abrasi pada kawasan garis pantai, dan pengendapan atau pendangkalan di kawasan yang lebih dalam. Kondisi ini menunjukkan pergerakan sedimen didominasi oleh gaya gelombang datang tegak lurus garis pantai yang mengambil material sedimen di sekitar garis pantai dan mengendapkannya di daerah yang lebih dalam (laut).<br>Kata Kunci : bangunan pantai, pemodelan, hidrodinamika, abrasi, sedimentasi.</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1818 Kajian Mengenai Aplikasi Perancangan Campuran Beton Cara SNI 03-2834-2000 Pada Beton Serbuk Reaktif (Reactive Powder Concrete) 2023-05-22T01:19:56+00:00 DHIKA DZULFIKAR dhikadz07@gmail.com PRIYANTO SAELAN dhikadz07@gmail.com <p>Reactive powder concrete (RPC) is part of UHPC (ultra-high-performanceconcrete). Mixed RPC design still uses the trial and error method. If the design of the RPC mix can be carried out using ordinary concrete design methods such as SNI 03-2834-2000, then the design of the RPC mixture will be easier. This study aims to develop an ordinary concrete mix design method, namely the SNI 03-2834- 2000 method, to be applied to the RPC mix design. The research was carried out experimentally in a concrete laboratory. Preparation of specimens with cubes measuring 5 cm × 5 cm × 5 cm with a design compressive strength of 80 MPa and 100 MPa. The addition of silica fume with variations of 10% and 15% as a cement reduction. Variation of SP 3% and 5% of cement. The compressive strength test carried out at the age of 7 days of concrete. The compressive strength test shows that the compressive strength test results are close to the predicted compressive strength using SNI 03-2834-2000, so it can be concluded that the RPC mixture design can be designed using SNI 03-2834-2000 method.<br>Keywords: RPC (Reactive Powder Concrete), SNI 03-2834-2000<br><br></p> <p><strong>ABSTRAK<br></strong>Reactive powder concrete (RPC) adalah bagian dari UHPC (ultra high performace concrete). Perancangan campuran RPC masih menggunakan cara trial and error. Apabila perancangan campuran RPC dapat dilakukan dengan cara perancangan beton biasa seperti cara SNI 03-2834-2000, maka perancangan campuran RPC akan lebih mudah. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode perancangan campuran beton biasa, yaitu cara SNI 03-2834-2000, untuk dapat diaplikasikan pada perancangan campuran RPC. Penelitian dilakukan secara ekperimental di laboratorium beton. Pembuatan benda uji dengan kubus berukuran 5 cm × 5 cm × 5 cm dengan kuat tekan rencana 80 MPa dan 100 MPa. Penambahan silica fume dengan variasi 10% dan 15% sebagai pengurang semen. Variasi SP 3% dan 5% dari semen. Pengujian kuat tekan dilakukan pada umur beton 7 hari. Pengujian kuat tekan menunjukan bahwa hasil uji kuat tekan berdekatan dengan kuat tekan prediksi dengan cara SNI 03-2834-2000, sehingga dapat disimpulkan bahwa perancangan campuran RPC dapat dirancang menggunkaan cara SNI 03-2834-2000.<br>Kata Kunci: RPC (Reactive Powder Concrete), SNI 03-2834-2000.</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1819 Kajian mengenai Aplikasi Packing Density Agregat dalam Campuran Bet 2023-05-22T01:25:27+00:00 MOHAMMAD NAUVAL FADLIANSYAH mohammadnauval55@gmail.com PRIYANTO SAELAN ohammadnauval55@gmail.com <p>Nowadays, the development of concrete mix design leads to the use of Packing Density (PD), which is the arrangement of aggregate density to reduce voids between granular materials, so the cement required is kept to a minimal.The aggregate gradation that produces maximum density has been researched byFuller (1907) and Andreasen &amp; Andersen (1991) which produce optimum fineness modulus (FM). Reffering to the relationship between PD and FM, the design of the concrete mixture based on the PD method is carried out using the FM approach. The purpose of this research is to examine the application of PD in the design of SNI-03-2834-2000 concrete mixture. The research was conducted by direct testing and validation test using the secondary data results from several journals.The data analysis was carried out using SNI graphs on the relationship curve of compressive strength and water-cement factor which was modified into a graph of compressive strength, water-cement factor and PD. The results show the closeness between the predicted compressive strength values and the compressive strength values of the test results, so the design of concrete mixtures with aggregate PD can be applied according to SNI 03-2834-2000 method.<br>Keywords: compressive strength; Packing Density; Fineness Modulus; SNI-03-2834-2000.</p> <p><strong><br>ABSTRAK<br></strong>Saat ini perkembangan perancangan campuran beton mengarah pada penggunaan Packing Density (PD) yaitu susunan kepadatan agregat untuk mereduksi rongga antar material granular agar semen yang diperlukan menjadi minimum. Gradasi agregat yang menghasilkan kepadatan maksimum telah diteliti oleh Fuller (1907) dan Andreasen &amp; Andersen (1991) yang menghasilkan modulus kehalusan (FM) optimum. Mengacu pada hubungan PD dan FM maka perancangan campuran beton berdasarkan cara PD dilakukan dengan pendekatan FM. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aplikasi PD pada perancangan campuran beton cara SNI-03-2834-2000. Penelitian dilakukan dengan cara pengujian langsung dan uji validasi menggunakan data sekunder yang diambil dari beberapa jurnal rujukan. Analisis data menggunakan grafik SNI pada kurva hubungan kuat tekan dan factor air-semen yang dimodifikasi menjadi grafik kuat tekan, faktor air-semen dan PD. Hasil analisis menunjukkan kedekatan antara nilai kuat tekan prediksi dengan nilai kuat tekan hasil uji, sehingga disimpulkan bahwa perancangan campuran beton dengan PD agregat dapat diaplikasikan pada cara SNI-03-2834-2000. Kata kunci: Kuat tekan; Packing Density; Modulus kehalusan; SNI-03-2834-2000</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1820 Estimasi Aerosol Optical Depth (AOD) Secara Time Series Menggunakan Citra Satelit Modis (Studi Kasus : Pulau Sulawesi) 2023-05-22T01:35:15+00:00 Fachri Taufik fachrit3@gmail.com Soni Darmawan fachrit3@gmail.com <p>A problem that always occurs every year is air pollution. There are 2 types of causes of air pollution, namely biogenic (natural), for example dust flying due to wind blowing, ash (dust) and anthropogenic (caused by humans), for example the results of burning fossil fuels, dust or powder from industrial activities, use of -chemicals sprayed into the air. This causes a lot of aerosols and greenhouse gases into the atmosphere. Aerosols are mixtures of very small solid and liquid particles suspended in the atmosphere. This research was conducted to determine changes in the value and distribution of AOD on Sulawesi Island from 2012 to 2021 using MODIS (Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer) satellite imagery. Estimation of Aerosol Optical Depth (AOD) will be observed and analyzed using the single view method using the Google Earth Engine (GEE) online software. From the calculation of the AOD value, it is known that the highest aerosol incidence in the ten (10) year period occurred in the 2015 period, namely with a value of 0,97834.<br><em>Keyword : </em>Aerosol, AOD, MODIS, GEE</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>ABSTRAK<br></strong>Masalah yang selalu terjadi setiap tahun adalah pencemaran udara. Penyebab dari pencemaran udara ada 2 macam yaitu biogenik (secara alamiah), contohnya debu yang berterbangan akibat tiupan angin, abu (debu) dan antropogenik (karena ulah manusia), contohnya hasil pembakaran bahan bakar fosil, debu atau serbuk dari kegiatan industri, pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara. Ini menyebabkan terjadinya banyak aerosol dan gas rumah kaca ke atmosfer. Aerosol merupakan campuran partikel padat dan cair yang sangat kecil yang tersuspensi di atmosfer. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perubahan nilai dan persebaran AOD di Pulau Sulawesi dari Tahun 2012 sampai 2021 dengan menggunakan citra satelit MODIS (Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer). Pengestimasian Aerosol Optical Depth (AOD) akan diobservasikan dan dianalisis dengan metode single view method menggunakan perangkat lunak daring Google Earth Engine (GEE). Dari perhitungan nilai AOD di ketahui kejadian aerosol tertinggi pada periode sepuluh (10) tahun terjadi dalam periode tahun 2015 yaitu dengan nilai 0,97834.<br>Kata Kunci : Aerosol, AOD, MODIS, GEE</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1821 Sistem Informasi Sebaran Bangunan Dengan Status Tanah Hak Milik Pada Sempadan Sungai Di Kecamatan Antapani Kota Bandung 2023-05-22T01:40:43+00:00 APRILANA aprilana1958@gmail.com ANGGITIA PRATIWI anggitap@gmail.com <p>From the appearance of aerial photographs of the riverbank in Antapani District, BandungCity, &nbsp;there are various buildings. The structure is thought to be on freehold land. Based on RI PUPR Regulation No. 28/PRT/M/2015, the existence of buildings on river banks is limited. In this study, the status of privately held land on the riverbank on which a building stands is examined. SWK Aquatic Infrastructure Map Scale 1: 5.000, Aerial Photographs Scale 1: 1.000, Land Rights Status Map Scale 1: 5.000, and Administrative Boundary Map Scale 1: 25.000 are the datasets used. The method used is overlay and buffering using GIS. From the results of the study, it was concluded that there were 1.080 pieces of freehold land on which buildings stood, with a total area of 52.756 m². Key Words: riverbanks, property rights, and land status, building, GIS</p> <p>Dari kenampakan foto udara pada sempadan sungai di Kecamatan Antapani Kota Bandung terdapat berbagai bangunan. Bangunan tersebut diduga berdiri di atas status tanah hak milik. Berdasarkan Permen PUPR RI No. 28/PRT/M/2015, keberadaan bangunan pada sempadan sungai dibatasi. Pada penelitian ini diteliti status tanah hak milik pada sempadan sungai yang diatasnya berdiri bangunan. Data yang digunakan yaitu Peta Prasarana Perairan SWK Skala1 : 5.000, Foto Udara Skala 1 : 1.000, Peta Status Hak Tanah Skala 1 : 5.000, dan Peta Batas Administrasi Skala 1 : 25.000. Metode yang digunakan overlay dan buffering menggunakan SIG. Dari hasil penelitian disimpulkan ternyata terdapat 1.080 status tanah hak milik yang diatasnya berdiri bangunan dengan luas total 52.756 m². <br>Kata Kunci: sempadan sungai, hak milik, status tanah, bangunan, SIG</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1822 PEMETAAN WILAYAH OBYEK WISATA BERBASIS WEBGIS DI KABUPATEN SUMEDANG 2023-05-22T01:57:03+00:00 APRILANA aprilana1958@gmail.com GEA SETIA PRATAMA gepratama109@gmail.com <p>Peningkatan peran teknologi informasi dan media komunikasi dalam pengelolaan dan pemasaran pariwisata sehingga mempermudah memperoleh informasi bagi semua pihak yang membutuhkan, dengan terbangunnya pusat informasi terpadu dalam pengimplementasiannya pemerintah daerah sebagai regulator dapat menyesuaikan kebijakan yang tepat untuk sector pariwisata. Dengan mengkompilasikan data yang desesuaikan dengan kebutuhan user dan penelitian, maka dapat dilakukan proses pengolahan dengan dilakukan spatial query dalam memilah atau memanggil data spasial yang dibutuhkan dan dilanjutkan overlay untuk mendapatkan hasil. Hasil dari Sistem Informasi Geografis yaitu peta sebaran obyek wisata dan di-split yang kemudian di-compress to ZIP Folder yang mana untuk kepeluan pengunggahan terhadap ArcGIS Online yang kemudian diatur seperti pada metodologi pada penelitian ini agar dapat disesuaikan tampilannya dan memuat informasi yang dibutuhkan dalam WebGIS Wilayah Obyek Wisata Kabupaten Sumedang, dapat diakses melalui link https://arcg.is/19ryj42 terdapat fitur Info yang memuat informasi pada setiap obyek wisata, sehingga informasi tersebut dapat digunakan oleh Disparbudpora Kab. Sumedang.<br>Kata kunci: Sistem Informasi Geografis, WebGIS, Pemetaan, Wisata</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1823 Visualisasi Kondisi Resapan Air di Kabupaten Bandung Menggunakan WebGIS (Studi Kasus: Kecamatan Soreang dan Kutawaringin) 2023-05-22T02:03:04+00:00 APRILANA aprilana1958@gmail.com MUHAMMAD AZHAR THIFALGI thifalgi@gmail.com <p>Kecamatan Soreang dan Kutawaringin termasuk kepada daerah kelas sangat rawan banjir yang salah satu penyebabnya adalah buruknya kondisi resapan air. Penelitian mengenai kondisi resapan air telah dilakukan oleh Oktavian pada tahun 2021, namun hanya berfokus pada analisis spasial menggunakan Sistem Informasi Geografis, sehingga hasilnya terbatas dan tidak terpublikasikan secara meluas. Dengan keterbatasan tersebut, penelitian ini membuat konsep visualisasi data menggunakan WebGIS dengan platform ArcGIS Online yang dapat menyajikan informasi terkait kriteria kondisi resapan air. Hasil penelitian ini dapat memvisualisasikan kondisi resapan air yang bermasalah, yaitu dengan kriteria kritis dan sangat kritis, serta kriteria kondisi lainnya yaitu agak kritis, mulai kritis, normal alami, dan baik. Selain itu, data yang divisualisasikan yaitu data penggunaan lahan, kemiringan lereng, jenis tanah, curah hujan, dan batas administrasi. Fitur pada WebGIS yang diperlukan oleh DPUTR Kabupaten Bandung yaitu fitur cover page, legenda, layers, info, default map view, zoom in dan zoom out, dan basemap gallery.<br>Kata kunci: ArcGIS Online, Resapan Air, WebGIS</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1824 PETA SEBARAN OBJEK WISATA DI KABUPATEN BANDUNG BARAT (Studi Kasus: Kecamatan Cikalong Wetan) 2023-05-22T02:06:52+00:00 Aprilana aprilana1958@gmail.com Dafa Al Faris dafaalfaris3039@gmail.com <p>Village Cipada which is located in the District Cikalong Wetan West Bandung Regency, has determined by the Department Culture and Tourism West Bandung Regency became village tour. On research before his in framework help Service, created technology system information geographic, however technology the still not yet maximizing desire part planning and development because limitations in displays information, updating data, as well in access information. With increasing data and requirements more and more information increase, research this aim for make it easy get information about possible factors develop village more tours easy accessed by the Department Culture and Tourism as users with make application WebGIS. With use method overlays as data processing, and user need analyst for planning WebGIS, so could displays information about spread object tour along information possible factor develop area village tour. Based on study this besides spread object tourism, found 4 classifications use land namely, paddy fields , paddy fields cistern rain, fields, and plantations, 5 facilities health and sanitation, and 3 facilities the place food scattered in the village Cipada. WebGIS features required by the Department Culture and Tourism that is coordinates, open measurement, data inspect, open layers, open legends, open screenshots, and open search.<br>Keywords: Attractions , Tourism , Geographic Information Systems , WebGIS, West Bandung Regency.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>ABSTRAK<br></strong>Desa Cipada yang terletak di Kecamatan Cikalong Wetan Kabupaten Bandung Barat, telah ditetapkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bandung Barat menjadi desa wisata. Pada penelitian sebelum nya dalam rangka membantu Dinas, dibuat teknologi system informasi geografis, namun teknologi tersebut masih belum memaksimalkan keiinginan bagian perencanaan dan pengembangan karena keterbatasan dalam menampilkan informasi, pembaharuan data, serta dalam pengaksesan informasi. Dengan bertambahnya data dan kebutuhan informasi yang semakin meningkat, penelitian ini bertujuan untuk mempermudah mendapatkan informasi tentang faktor-faktor yang dapat mengembangkan desa wisata yang lebih mudah diakses oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebagai user dengan membuat aplikasi WebGIS. Dengan menggunakan metode overlay sebagai pengolahan data, dan user need analyst untuk perancangan WebGIS, sehingga dapat menjadi wadah yang menampilkan informasi tentang sebaran objek wisata beserta informasi faktor yang dapat mengembangkan daerah desa wisata. Berdasarkan penelitian ini, selain sebaran objek wisata ditemukan 4 klasifikasi penggunaan lahan yaitu, sawah, sawah tadah hujan, ladang, dan perkebunan, 5 fasilitas kesehatan dan sanitasi, dan 3 fasilitas tempat makan yang tersebar di Desa Cipada. Fitur pada WebGIS yang diperlukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yaitu coordinates, open measurement, data inspec, open layers, open legends, open screenshot, dan open search.<br>Kata Kunci: Objek Wisata, Pariwisata, Sistem Informasi Geografis, WebGIS, Kabupaten Bandung Barat</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1825 PERANCANGAN VISUALISASI KAWASAN RAWAN BENCANA TANAH LONGSOR KEDALAM WEBGIS DI KABUPATEN SUMEDANG (Studi Kasus: Kecamatan Sumedang Utara dan Kecamatan Sumedang Selatan) 2023-05-22T02:14:11+00:00 APRILANA aprilana1958@gmail.com GALIH LIGAR BUANA galigarbuana@gmail.com <p>Kecamatan sumedang utara dan kecamatan sumedang selatan yang menjadi lokasi penelitian analisis Sistem Informasi Geografi Kawasan Rawan Bencana tanah longsor oleh penelitian sebelumnya yang pada hasil penelitian tersebut masyarakat tidak dapat dengan mudah mendapatkan informasi hasil penelitian dikarenakan produk peta yang dihasilkan berbentuk peta stand alone yang mana hanya instansi terkait yang mendapatkan informasi tersebut. Sehubungan hal tersebut maka dilakukan penelitian perancangan visualisasi KRB tanah longsor berbasis WebGIS yang menggunakan data pengolahan dari penelitian sebelumnya seperti curah hujan, penggunaan lahan, kemiringan lereng, jenis batuan, dan jenis tanah. Pada penelitian ini menggunakan 3 metode untuk menganalisis dan merancang, yaitu metode user need analysis, studi literatur dan dokumentasi. Hasil penelitian ini terdiri dari 4 tools dasar WebGIS seperti tools informasi objek, layers, zoom dan basemap dan 2 tambahan tools unggulan aplikasi WebGIS seperti tools inspect data dan tools geolocation yang mempermudah instansi terkait untuk membagikan informasi lokasi KRB tanah longsor kepada masyarakat.<br>Kata kunci: Sistem Informasi Geografi, KRB, Tanah Longsor, WebGIS, Tools WebGIS.</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1826 VISUALISASI KERENTANAN BANJIR PADA LAHAN PERTANIAN SAWAH PADI BERBASIS WEBGIS DI KABUPATEN CIREBON JAWA BARAT 2023-05-22T02:18:08+00:00 Aprilana aprilana1958@gmail.com Muhamad Ahnaf Fauzan mahnaf50@gmail.com <p><strong>ABSTRAK<br></strong>Banjir pada lahan sawah di Kecamatan Kapetakan dan Kecamatan Suranenggala memiliki beberapa faktor yaitu curah hujan yang tinggi, masalah drainase dan kondisi perubahan lahan. Berdasarkan penelitian sebelumnya menggunakan sistem informasi geografis dan hasilnya tidak dapat terpublikasikan maka dibuatkan penelitian lanjutan berupa visualisasi area rentan banjir pada lahan sawah di Kecamatan Kapetakan dan Kecamatan Suranenggala Kabupaten Cirebon berbasis WebGIS dan dibangun mengunakan platform ArcGIS online. Data yang</p> <p>digunakan dalam visualisasi area rentan banjir pada lahan sawah yaitu batas administrasi, curah hujan, kemiringan lereng, jaringan sungai, jenis tanah, dan area banjir pada lahan sawah. Metode yang digunakan menggunakan metode overlay dan pengumpulan data menggunakan metode user need analysis. Berdasarkan hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa visualisasi area rentan banjir pada lahan sawah menggunakan WebGIS dapat berjalan dengan baik. Terdapat 3 kelas pada area rentan banjir pada lahan sawah ini yaitu: rawan, sangat rawan, dan tidak rawan.<br>Kata Kunci: Rentan Banjir, Kabupaten Cirebon, WebGIS, ArcGIS Online.</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1827 Perancangan Sistem Geodatabase Backbone Telekomunikasi Nasional 2023-05-22T02:23:07+00:00 TANIA JEVIRA taniajevira@gmail.com SUMARNO taniajevira@gmail.com <p>Backbone adalah saluran atau koneksi berkecepatan tinggi yang menjadi lintasan utama dalam sebuah jaringan. BAKTI merupakan Lembaga pemerintah yang bertanggung jawab terhadap pembangunan system telekomunikasi Indonesia, salah satunya yaitu jaringan backbone. Untuk membantu dalam mengelola semua data terkait jaringan backbone, maka perlu dilakukan perancangan geodatabase. Proses perancangan geodatabase backbone telekomunikasi nasional dilakukan dengan mengacu pada tupoksi BAKTI khususnya Divisi Infrastruktur Backbone. Perancangan geodatabase terdiri dari perancangan konseptual, logikal, dan fisik untuk mendefinsikan entitas yang akan digunakan dan hubungan antar entitas. Hasil perancangan menunjukkan bahwa struktur layer yang digunakan dalam geodatabase yaitu data dasar, data jaringan backbone, dan data tematik. Jumlah entitas pada data dasar yaitu 16 entitas, pada jaringan backbone yaitu 2 entitas, dan pada data tematik yaitu 6 entitas. Hasil evaluasi kesesuaian rancangan geodatabase terhadap kondisi eksisting menunjukkan bahwa masih terjadi duplikasi dan ketidakseragaman atribut dari entitas yang digunakan.<br>Kata kunci: Backbone, BAKTI, Geodatabase</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1828 IMPLEMENTASI RANCANGAN PERUBAHAN SISTEM KODE POS NASIONAL WILAYAH REGIONAL II DKI JAKARTA 2023-05-22T02:28:07+00:00 RAMA FANISA ANDERIANI rfnsaandr@mhs.itenas.ac.id SUMARNO rfnsaandr@mhs.itenas.ac.id <p>Indonesia menggunakan sistem kode pos 5 digit. Perkembangan wilayah menimbulkan permasalahan terkait penggunaan sistem kode pos nasional. Untuk itu, Kemenkominfo merancang sistem kode pos yang terdiri dari 5 digit, 6 digit, 7 digit, 9 digit, dan 10 digit. Dengan memanfaatkan aplikasi berbasis SIG, agar implementasi rancangan perubahan system kode pos dapat dianalisis terhadap suatu batas administrasi wilayah. Pengimplementasiannya dilakukan dengan menggunakan data batas wilayah administrasi kelurahan, batas wilayah RW/RT, data kode wilayah kemendagri, data bangunan tinggi dan kawasan superblock di DKI Jakarta. Hasil implementasi rancangan perubahan sistem kode pos pada model 5+NNAA dan 9+A mampu mengakomodir seluruh wilayah dan tidak ada duplikasi. Untuk model 5+N dan 5+NN masih terdapat duplikasi. Hasil implementasi pada bangunan tinggi dan kawasan superblock pada model 5+NN dan 5+NNAA tidak ada duplikasi, sedangkan model 5+N dan 9+A masih terdapat duplikasi karena dalam satu kelurahan/desa memiliki lebih dari satu bangunan tinggi dan kawasan superblock.<br>Kata kunci: DKI Jakarta; Sistem Kode Pos; SIG; Visualisasi.</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1829 PETA ANALISIS KELEMBABAN TANAH MENGGUNAKAN METODE SOIL MOISTURE INDEX (SMI) BERDASARKAN CITRA LANDSAT 9 (Studi Kasus : Kota BANDUNG, Jawa barat) 2023-05-22T02:35:17+00:00 Difa Akmal Muhammad akmalm552228@gmail.com Rian Nurtyawan kmalm552228@gmail.com <p>Changes in soil moisture conditions on agricultural land need to be considered whether it is too dry or very wet in the dry and rainy seasons, it is useful for optimizing crop productivity and land management in a land use. Field measurement of soil moisture for large areas using traditional field measurements is very difficult, requires a lot of labor, is expensive, and takes a long time. One of the remote sensing images is the Landsat 9 OLI/TIRS image. The remote sensing method used to analyze soil moisture is the Soil Moisture Index (SMI) or soil moisture index using algorithm data from satellite sensors such as Land Surface Temperature (LST) and Normalized Difference Vegetation Index (NDVI). SMI is based on actual water content, water capacity and permanent wilting point capacity. This study aims to analyze soil moisture using the Soil Moisture Index (SMI) method, determine the effect of vegetation cover (NDVI) and determine the effect of soil surface temperature (LST) on soil moisture in Bandung City, West Java Regency.<br>Keywords: <em>Soil Moisture, Soil Moisture Index (SMI)</em></p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>ABSTRAK</strong><br>Perubahan kondisi kelembaban tanah pada lahan pertanian perlu diperhatikan apakah terlalu kering atau sangat basah pada musim kemarau dan penghujan, hal itu berguna untuk mengoptimalkan produktivitas tanaman dan pengelolaan lahan pada suatu penggunaan lahan. Pengukuran secara lapang kelembaban tanah untuk wilayah yang luas dengan menggunakan pengukuran lapang tradisional sangat sulit, membutuhkan banyak tenaga kerja, mahal, dan memerlukan waktu lama.Salah satu citra penginderaan jauh yaitu citra landsat 9 OLI/TIRS. Metode penginderaan jauh yang digunakan untuk menganalisis kelembaban tanah adalah Soil Moisture Index (SMI) atau indeks kelembaban tanah yang menggunakan data algoritma dari sensor satelit seperti Land Surface Temperature (LST) dan Normalized Difference Vegetation Index (NDVI). SMI didasarkan pada kandungan aktual dari air, kapasitas air dan kapasitas titik layu permanen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelembaban tanah menggunakan metode Soil Moisture Index (SMI), mengetahui pengaruh tutupan vegetasi (NDVI) dan mengetahui pengaruh suhu permukaan tanah (LST) terhadap kelembaban tanah di Kota Bandung, Kabupaten Jawa Barat.<br>Kata kunci: Kelembaban tanah, <em>Soil Moisture Index </em>(SMI)</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1830 EVALUASI PELAKSANAAN PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN CIAMIS 2023-05-22T03:12:54+00:00 RIZKY FAUZI AZIS rf.aziz98@mhs.itenas.ac.id SONI DARMAWAN rf.aziz98@mhs.itenas.ac.id <p>Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) adalah program Kementerian ATR/BPN yang pelaksanaannya dilakukan oleh kantor pertanahan untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi Kementerian ATR/BPN di daerah. Pelaksanaan dan tahapan PTSL sesuai dengan petunjuk teknis PTSL tahun 2022, namun dibeberapa daerah masih terjadi hambatan dalam pelaksaan PTSL tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan dan tahapan PTSL di Desa Sagalaherang Kabupaten Ciamis ditinjau dari aspek fisik, aspek yuridis dan tanggapan aparat desa setempat. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi studi literatur, tinjauan aspek fisik, tinjauan aspek yuridis, wawancara, evaluasi dan analisis SWOT. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari total 38 indikator kesesuaian, aspek fisik telah 100% sesuai, terdapat 5 point pada aspek yuridis tidak sesuai. Adanya overlap bidang tanah sebanyak 345 bidang tanah dari 1150 yang telah terdafatar. Berdasarkan tanggapan aparat Desa setempat adanya masyarakat yang tidak mau mendaftarkan bidang tanah, masih ada pemasangan patok yang tidak sesuai, masih ada masyarakat yang tidak hadir dalam penunjukan batas bidang. Berdasarkan analisis SWOT perlu strategi untuk mempercepat penyelesaian PTSL di Desa Sagalaherang dengan cara sosialisasi dan pendekatan dari pihak BPN dan Aparat Desa kepada masyarakat agar masyarakat aktif dan mau mendaftarkan bidang tanahnya.<br>Kata kunci: Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), Kabupaten Ciamis, Overlap, Evaluasi</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1832 EVALUASI PELAKSANAAN PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIK LENGKAP DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN CIAMIS (Studi Kasus : Desa Sindangasih, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis) 2023-05-22T03:28:07+00:00 Aqmal Gumelar aqmalgumelar8@gmail.com Soni Darmawan aqmalgumelar8@gmail.com <p>The Complete Systematic Land Registration Program (PTSL) is a land registration activity for the first time which is carried out simultaneously for all objects of land registration throughout the territory of the Republic of Indonesia in one village/kelurahan area or at the same level which includes the collection and determination of the correctness of physical data and data juridical regarding one or several objects of land registration. The Ministry of ATR/BPN is carrying out accelerated land registration through the Complete Systematic Land Registration program, hereinafter shortened to PTSL, to provide legal certainty for land parcels and make reform assets for the community. The method used for data collection was by conducting interviews with juridical officers, physical officers and community officials. This study aims to evaluate the implementation of the Complete Systematic Land Registration work in Sindangasih Village. Therefore the process of implementing PTSL in Sindangasih Village, Banjarsari District, Ciamis Regency in terms of the aspects of collecting existing physical data, juridical and technical specifications as well as interviews with local officials.<br>Keywords: Land Rights Status, Landslide Prone Areas, Overlays, Property Rights, Sumedang Regency</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>ABSTRAK<br></strong>Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) adalah kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali yang dilakukan secara serentak bagi semua obyek pendaftaran tanah di seluruh wilayah Republik Indonesia dalam satu wilayah desa/kelurahan atau yang setingkat dengan itu yang meliputi pengumpulan dan penetapan kebenaran data fisik dan data yuridis mengenai satu atau beberapa obyek pendaftaran tanah. Kementerian ATR/BPN melaksanakan percepatan pendaftaran tanah melalui progam Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap yang selanjutnya disingkat menjadi PTSL ,untuk memberikan kepastian hokum bidang-bidang tanah dan menjadikan aset reform bagi masyarakat. Metode yang digunakan untuk pengambilan data yaitu dengan melakukan wawancara terhadap petugas yuridis, petugas fisik dan apparat masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan Pedaftaran Tanah Sistematik Lengkap di Desa Sindangasih. Maka dari itu proses pelaksanaan PTSL di Desa Sindangasih Kecamatan Banjarsari Kabupaten ciamis yang ditinjau dari aspek pengumpulan data fisik,yuridis dan spesifikasi teknis yang ada serta wawancara kepada aparat setempat.<br>Kata kunci: PTSL, Evaluasi, Pendaftaran Tanah, Overlap, Aspek fFsik, Aspek Yuridis.</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1833 IDENTIFIKASI LAHAN PERTANIAN UNTUK MENUNJANG PROGRAM LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN (LP2B) MENGGUNAKAN METODE SKORING DAN PEMBOBOTAN (STUDI KASUS: KECAMATAN DOLOKSANGGUL) 2023-05-22T03:40:22+00:00 Aprilana aprilana1958@gmail.com Amertyash Aji Nugraha amertyashan@gmail.com <p>Kecamatan Doloksanggul merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Humbang Hasundutan dengan luas wilayah 20.292,53 Ha. Kecamatan ini memiliki lahan pertanian campuran seperti persawahan, cabai, sayuran, dan kopi. Sektor pertanian di kecamatan ini merupakan yang paling dominan dalam perekonomian daerah. Namun, saat ini sektor pertanian mengalami pertumbuhan yang rendah disebabkan oleh menurunnya luas lahan pertanian akibat pembangunan fisik daerah. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi lahan pertanian yang tepat untuk keperluan LP2B di Kecamatan Doloksanggul, menggunakan metode skoring dan pembobotan yang mengacu pada Kementerian Agraria dan Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional. Adapun parameter yang digunakan adalah penggunaan lahan, sistem irigasi, intensitas tanam, curah hujan, kemiringan lereng, tektus tanah, rawan bencanan, kawasan budidaya (RTRW), kawasan hutan, dan perizinana PTP, rencana strategis, dan penguasaan. Dari hasil penilitan didapatkan bahwa, luas LP2B di Kecamatan Doloksanggul adalah 8.595,254 Ha dan luas LP2Bnya adalah 2.223,861 Ha. Kawasan LP2B dan LCP2B tersebut tersebar pada 27 desa/kelurahan.<br>Kata kunci: Kecamatan Doloksanggul, LP2B, LCP2B, SIG, Kabupaten Humbang Hasunuduta</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1834 IDENTIFIKASI DAN VISUALISASI SEBARAN BANGUNAN PADA SEMPADAN SUNGAI KAHAYAN KOTA PALANGKA RAYA DENGAN SIG (Studi Kasus: Kecamatan Pahandut) 2023-05-22T03:47:39+00:00 Aprilana aprilana1958@gmail.com Depiandari Rahayu Agususanti depiandarira@gmail.com <p>One of the rivers in Palangka Raya City is the Kahayan River. The community has used the land, in the river riparian area which, according to the PUPR Ministerial Regulation Number 28/PRT/M/2015 Article 22, is prohibited from constructing buildings. The data used are aerial photographs of Pahandut District, administrative map of the City of Palangka Raya, map of the river flow of the City of Palangka Raya and map of land use of the City of Palangka Raya. This study aims to be able to identify the distribution of buildings located on the Kahayan riverbanks in Palangka Raya City and examine the harmony between the riverbanks and the location of the buildings and their land use. The methods used in this research are query, clip, overlay, buffer. The results of this study indicate that the area of the Kahayan River riparian is 2,449,584.850 m2 with a river width of 30 m based on PUPR Ministerial Regulation Number 28/PRT/M/2015 Article 5. There is land use and land use incompatibility in the Kahayan River Rim in Pahandut District with buildings still being used for industrial buildings, built-up land (education, worship, trade and services, mining, livestock), settlements and tourist attractions<br>Keywords: Kahayan River, River Rim, Kahayan River Rim, GIS, Spatial Analysis, Land Use, Pahandut District</p> <p><strong>ABSTRAK<br></strong>Salah satu sungai yang ada di Kota Palangka Raya diantaranya yaitu Sungai Kahayan. Masyarakat telah melakukan pemanfaatan lahan, di kawasan sempadan sungai yang menurut Permen PUPR Nomor 28/ PRT/ M/ 2015 Pasal 22 terlarang untuk didirikan bangunan. Data yang digunakan yaitu foto udara Kecamatan Pahandut, peta administrasi Kota Palangka Raya, peta aliran sungai Kota Palangka Raya dan peta penggunaan lahan Kota Palangka Raya. Penelitian ini bertujuan agar bisa mengidentifikasi sebaran bangunan yang berada disempadan sungai kahayan Kota Palangka Raya dan mengkaji keselarasan antara sempadan sungai dengan letak bangunan serta pemanfaatan lahannya. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu querry, clip, overlay, buffer. Hasil penelitian ini menunjukkan luas dari sempadan Sungai Kahayan adalah 2.449.584,850 m2 dengan lebar sempadan sungai 30 m berdasarkan pada Permen PUPR Nomor 28/ PRT/ M/ 2015 Pasal 5. Terdapat adanya penggunaan lahan dan ketidaksesuaian penggunaan lahan di Sempadan Sungai Kahayan di Kecamatan Pahandut dengan masih terdapat bangunan pada pengunaaan lahan bangunan industri, lahan terbangun (pendidikan, peribadatan, perdagangan dan jasa, pertambangan, peternakan), permukiman dan tempat wisata.<br>Kata Kunci<strong>: </strong>Sungai Kahayan, Sempadan Sungai, Sempadan Sungai Kahayan, SIG, Analisis Spasial, Penggunaan Lahan, Kecamatan Pahandut</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1835 Identifikasi Zona Nilai Tanah pada Kawasan Rawan Bencana Longosor di Kabupaten Sumedang (Studi Kasus: Kecamatan Cimalaka dan Kecamatan Tanjungkerta) 2023-05-22T03:57:43+00:00 APRILANA aprilana1958@gmail.com Dimas Ramadhan Samsudin aprilana1958@gmail.com <p>Kecamatan Cimalaka dan Kecamatan Tanjungkerta, Kabupaten Sumedang merupakan kecamatan yang sering terjadi bencana tanah longsor (RPJMD Kabupaten Sumedang, 2019). Pada dua kecamatan tersebut telah tersedia Peta Zona Nilai Tanah dari ATR/BPN Kabupaten Sumedang. Berdasarkan hipotesis pada Kawasan Rawan Bencana longsor dapat menyebabkan berubahnya harga tanah. Oleh karena itu pada penelitian ini dikaji tentang korelasi antara Kawasan Rawan Bencana tanah longsor dengan Zona Nilai Tanah. Untuk mengetahui korelasi tersebut dilakukan analisis korelasi Pearson, proses query, dan overlay intersect antara Peta Zona Nilai Tanah dan Peta Kawasan Rawan Bencana longsor. Dari hasil penelitian didapatkan di Kecamatan Cimalaka dengan kelas KRB longsor yang mempunyai klasifikasi sangat tinggi diperoleh nilai koefesien korelasi yaitu r = -0,260 yang menunjukkan korelasi sangat lemah. Pada kelas KRB longsor yang mempunyai klasifikasi tinggi nilai koefesien korelasi yaitu sebesar r = -0,625, nilai tersebut menunjukkan koefesien korelasi sangat lemah. Kemudian di Kecamatan Tanjungkerta pada kelas KRB longsor yang mempunyai klasifikasi sangat tinggi nilai koefesien yaitu r = -0,707 dimana nilai tersebut menunjukkan koefesien korelasi sangat lemah. Pada kelas KRB longsor yang mempunyai klasifikasi tinggi nilai koefesien korelasi nya yaitu r = -0,706 yang dimana hal tersebut menunjukkan koefesien korelasi nya sangat lemah.<br>Kata kunci: Kabupaten Sumedang, Kawasan Rawan Bencana Tanah Longsor, Zona Nilai Tanah, Overlay, Korelasi Pearson.</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1836 PERANCANGAN VISUALISASI KAWASAN RAWAN BENCANA LONGSOR PADA KECAMATAN CIMANGGUNG DI KABUPATEN SUMEDANG BERBASIS WEBGIS 2023-05-22T04:05:03+00:00 Aprilana aprilana1958@gmail.com Raidy Maran Ridwan aprilana1958@gmail.com <p>Kawasan rawan bencana longsor pada Kecamatan Cimanggung di Kabupaten Sumedang sering terjadi tanah longsor pada setiap tahunnya. Pada era perkembangan teknologi yang semakin pesat yang memberikan kemudahan pengguna dalam mengakses jaringan internet maka dibuatnya visualisasi kawasan rawan bencana tanah longsor pada Kecamatan Cimanggung di Kabupaten Sumedang berbasis WebGIS untuk kebutuhan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam pengelolaan dan meminimalisir terjadinya bencana tanah longsor, agar masyarakat sekitar dan instansi lainnya dapat berantisipasi. WebGIS merupakan website yang memberikan informasi geospasial yang sebelumnya hanya bisa diakses dalam satu perangkat (SIG) lalu dikembangkan menjadi berbasis online (Website Geographic Information System) yang dapat diakses oleh banyak pengguna agar mengetahui informasi sesuai dengan keperluan yang dibutuhkan. Berdasarkan perancangan WebGIS nantinya akan memberikan informasi mengenai tejadinya bencana longsor pada masingmasing desa sesuai dengan tingkat kerentananya.<br>Kata kunci: Kawasan Rawan Bencana Longsor, Kabupaten Sumedang, WebGIS, Sistem Informasi Geografis (SIG), Curah Hujan, Circle Geo.</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1837 WebGIS Ruang Terbuka Hijau Publik pada Sub Wilayah Kota Arcamanik di Kota Bandung 2023-05-22T04:09:38+00:00 APRILANA aprilana1958@gmail.com STEVANO HANZARI Stevanohzr@gmail.com <p>Pemanfaatan ruang kota oleh masyarakat menyebabkan berkurangnya RTH di setiap daerah. Tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi akibat arus migrasi dan urbanisasi mengakibatkan munculnya sejumlah permasalahan di perkotaan, diantaranya tingginya tekanan terhadap pemanfaatan ruang kota yang dimana banyak alih guna lahan. Terbatasnya ruang terbuka publik berupa ruang terbuka hijau juga mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan perkotaan seperti terjadinya banjir, tingginya polusi udara yang mengakibatkan berkurangnya oksigen khususnya pada Wilayah Arcamanik memiliki beberapa daerah rawan banjir dari beberapa kecamatan di Kota Bandung. Penelitian ini bertujuan tujuan untuk mengidentifikasikan kondisi eksisting kesesuaian lahan ruang terbuka hijau tahun 2022 menurut RDTR yang berada SWK Arcamanik menggunakan WebGIS. Metode SIG bertujuan untuk menjelaskan kondisi ketersediaan ruang terbuka hijau berdasarkan sebarannya. Perubahan penggunaan lahan dilakukan denga melakukan observasi lapangan untuk menunjukan perbedaan dengan RDTR Kota Bandung. Hasil dari data yang didapatkan dapat ditunjukan bahwa kondisi eksisting RTH taman unit lingkungan/kota, RTH pemakaman, dan RTH Plestarian Alam di SWK Arcamanik, yaitu sebesar luas sesuai 132,07 Ha presentase 0,79% terhadap luas kota dan 8,28% terhadap luas SWK. Di visualisasikan dalam bentuk WebGIS yang terdapat fitur- fitur yang membantu users untuk mengakses dengan mudah.<br>Kata kunci: RTH SWK Arcamanik, WebGIS, Ruang Terbuka Hijau, WebGIS RTH Arcamanik, SWK Arcamanik</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1838 IDENTIFIKASI SEBARAN STATUS HAK TANAH PADA DAERAH RAWAN LONGSOR DI KECAMATAN CIMENYAN KABUPATEN BANDUNG 2023-05-22T04:15:01+00:00 Aprilana aprilana1958@gmail.com ACHMAD NUR SABIQ sabiq509@gmail.com <p>Di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung, terdapat 4 klasifikasi rawan longsor yaitu rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi (Hadyan, 2021). Pada Kawasan Rawan Bencana longsor terdapat bidang tanah Status Hak Milik, yang apabila terjadinya bencana longsor mengakibatkan Status Hak Tanah tersebut dinyatakan dihapus berdasarkan PeraturanPemerintah No. 18 Tahun 2021. Pada penelitian ini mengkaji jenis Status Hak Milik &nbsp;&nbsp;pada daerah Kawasan Rawan Bencana longsor tingkat tinggi dan sangat tinggi. Data yang digunakan yaitu Peta Administrasi Kecamatan Cimenyan, Peta Kawasan Rawan Bencana longsor, Peta Status Hak Tanah dan Citra Satelit. Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Overlay Intersect. Dari hasil penelitian diperoleh jumlah bidang Hak Milik pada klasifikasi longsor tingkat tinggi dan sangat tinggi sebanyak 1.839 bidang dengan luas 2.584.582 m2, dan persentase luas Hak Milik pada kelas rawan longsor tinggi 98% dan kelas rawan longsor sangat tinggi 2%.<br>Kata kunci: Kecamatan Cimenyan, Kawasan Rawan Bencana longsor, Status Hak Tanah, Overlay</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1839 Analisis Penurunan Muka Tanah DKI Jakarta Dengan Metode Differential Interferometry Synthetic Aperture Radar (DInSAR) 2023-05-22T04:18:41+00:00 Georgdy Mathew Simatupang Georgdy08@gmail.com Rian Nurtyawan Georgdy08@gmail.com <p>Fenomena penurunan muka tanah sering terjadi pada kota-kota besar di Indonesia terutama pada wilayah pesisir. Penurunan muka tanah disebabkan oleh ekstraksi air tanah serta beban bangunan yang berlebih yang berdiri di atas permukaan tanah dan mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur dan meningkatnya risiko banjir. Provinsi DKI Jakarat merupakan salah satu kota besar di Indonesia dan merupakan provinsi yang dipilih sebagai daerah penelitian untuk studi penurunan muka tanah serta korelasinya terhadap tutupan lahan. Metode yang digunakan dalam pemantauan penurunan muka tanah dengan metode DInSAR yang memanfaatkan citra SAR Sentinel-1A serta overlay untuk melihat korelasi dengan tutupan lahan. Hasil penurunan muka tanah di Provinsi DKI Jakarat pada tahun 2021 menunjukkan bahwa nilai tertinggi sebesar -10,31 cm yang berada di Kota Jakarat Utara. Hasil analisis korelasi spasial menunjukkan bahwa penurunan muka tanah tinggi terjadi pada wilayah terbangun, berupa: kawasan pemukiman yang mayoritas padat, kawasan industri, kawasan transportasi, kawasan pemerintahan, kawasan perkantoran dan kawasan fasilitas sosial.<br>Kata kunci : Provinsi DKI Jakarta, Penurunan Muka Tanah, DInSAR, Sentinel-1A</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1840 ANALISIS PENGGUNAAN CITRA SATELIT LANDSAT 9 KAWASAN URBAN HEAT ISLAND ( Studi Kasus : Kota Surabaya) 2023-05-22T04:24:28+00:00 Azahra Wulandari aprilana1958@gmail.com Rian Nurtyawan azahrawdn@gmail.com <p>Kemajuan berbagai bidang di kawasan perkotaan sangat pesat terkait dengan karakteristik kawasan perkotaan yang mempunyai peningkatan kualitas hidup yang membuat terjadinya urbanisasi. Urbanisasi merupakan fenomena perpindahan penduduk pedesaan yang berpindah ke daerah perkotaan sebagai dampak terbentuknya fenomena UHI di kawasan tersebut yang ditandai dengan terjadinya berkurangnya vegetasi yang tergantikan oleh lahan- lahan terbangun membawa dampak peningkatan suhu di Kota Surabaya. Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji hubungan antara tutupan lahan, Normalized Vegetation Index (NDVI), dan Land Surface Temperature (LST) dari data citra landsat tahun 2020 dan 2022. Hasil penelitian menunjukkan. Peningkatan rata-rata suhu permukaan (&gt; 30°C) terjadi pada tahun 2020 dengan nilai maksimal mencapai 34 °C tetapi pada tahun 2022 mengalami penurunan menjadi 30 °C hal ini dapat dilihat dengan nilai vegetasi yang semakin rapat dari tahun 2020 hal ini dapat mempengaruhi suhu permukaan pada area penelitian dan dapat dilihat dinilai korelasi suhu permukaan dan NDVI dari tahun 2020 dengan nilai 2,44% menjadi naik pada tahun 2022 dengan nilai 7,21% serta pada nilai tutupan lahan perubahan ditandai dengan bertambahnya luasan kalsifikasi sehingga mengakibatkan penurunan kawasan UHI di Kota Surabay<br>Kata kunci: Urban Heat Island (UHI), Urbanisasi, Normalized Difference Built-Up Index, (NDBI), Normalized Difference Vegetation Index (NDVI), Land Surface Temperature (LST)</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1841 WebGIS Ruang Terbuka Hijau pada Sub Wilayah Kota Cibeunying di Kota Bandung 2023-05-22T04:31:59+00:00 Aprilana aprilana1958@gmail.com Moch. Fibrant Rizqonian rizqonianfibrant@gmail.com <p>Sub Wilayah Kota (SWK) Cibeunying di Kota Bandung merupakan wilayah yang secara geografis berada dalam wilayah pelayanan satu sub pusat pelayanan kota. SWK Cibeunying di Kota Bandung termasuk wilayah dengan tingkat urbanisasi tinggi. Hal tersebut diduga mengakibatkan adanya aktivitas yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan termasuk terjadinya penyimpangan pemanfaatan pola ruang. Perubahan yang terjadi dapat berupa adanya ketidaksesuaian dengan RDTR Kota Bandung yang berlaku. Ruang Terbuka Hijau menjadi salah satu komponen ekosistem kota yang kurang diperhatikan. Perubahan ini dapat menyebabkan degradasi kualitas lingkungan yang terdapat pada wilayah Kota Bandung ini. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi kondisi eksisting kesesuaian lahan Ruang Terbuka Hijau pada tahun 2022 menurut RDTR Kota Bandung menggunakan WebGIS dan memvisualisasikan sebaran Ruang Terbuka Hijau yang berada di SWK Cibeunying. Metode WebGIS bertujuan untuk menjelaskan kondisi ketersediaan Ruang Terbuka Hijau berdasarkan sebarannya. Serta membandingkan kondisi eksisting Ruang Terbuka Hijau dengan RDTR Kota Bandung. Perubahan penggunaan lahan dilakukan dengan melakukan observasi lapangan untuk menunjukan perbedaan dengan RDTR Kota Bandung. Hasil dari data yang didapatkan dapat ditunjukkan bahwa kondisi eksisting yang telah disesuaikan Kembali menggunakan Citra SPOT7. RTH taman unit lingkungan/kota, pemakaman, dan Zona Pelestarian Alam di SWK Cibeunying, yaitu sebesar 235,09 Ha terhadap luas SWK Cibeunying. Di visualisasikan dalam bentuk WebGIS agar dapat diakses oleh berbagai entitas dengan mudah.<br>Kata kunci: Sistem Informasi; Sub Wilayah Kota Cibeunying; WebGIS; Ruang Terbuka Hijau; Sistem Informasi Geografis (SIG).</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1842 VISUALISASI PELAYANAN AIR BERSIH WILAYAH KOTA BANDUNG BERBASIS WEBGIS 2023-05-22T06:00:09+00:00 Aprilana aprilana1958@gmail.com <p>Kota Bandung mempunyai 30 wilayah kecamatan dengan jumlah penduduk sekitar 2.503.708. Dalam membenahi kondisi sarana dan prasarana air bersih PDAM Tirtawening saat ini sudah mempunyai sistem informasi distribusi jaringan pipa air bersih yang berfungsi untuk memberikan informasi kepada pemerintah maupun kepada masyarakat. Namun masih belum dapat memaksimalkan keinginan bagian perencanaan dan distribusi karena keterbatasan data yang ada pada saat ini. Dengan semakin bertambahnya data dan kebutuhan informasi yang semakin meningkat penelitian ini bertujuan untuk mempermudah mendapatkan informasi pelayanan air bersih dengan baik dan juga dapat diakses lebih mudah oleh pihak PDAM Tirtawening. Penelitian ini membuat konsep WebGIS online pelayanan air bersih yang dapat menyajikan informasi Wilayah Pelayanan Distribusi Air Bersih, Kualitas Durasi Pelayanan, Jaringan Pipa Distribusi Air Bersih, dan Cakupan Sumber Air Bersih. Fitur pada WebGIS Online yang diperlukan oleh PDAM Tirtawening yaitu Base Map, Open Search, dan Find My Location.<br>Kata Kunci: PDAM Tirtawening, Air Bersih, WebGIS, ArcGIS Online.</p> <p>&nbsp;</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1843 VISUALISASI JARINGAN PIPA AIR LIMBAH DI KOTA BANDUNG MENGGUNAKAN WEBGIS 2023-05-22T06:05:02+00:00 Aprilana aprilana1958@gmail.com Muhammad Ari Firdaus ari250200@gmail.com <p>Air limbah memerlukan penanganan yang memadai karena dapat memberi dampak yang cukup serius bagi lingkungan dan manusia apabila tidak terkelola dengan baik. PDAM Tirtawening Kota Bandung perlu melakukan serta menerapkan suatu teknik perencanaan dan pengolahan limbah air buangan rumah tangga tersebut secara terkontrol agar dapat melayani semua penduduk yang tersebar di wilayah Kota Bandung. Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini khususnya pada penyajian informasi, maka sistem informasi geografis berbasis pada komputerisasi dengan penyajian informasi serta obyek secara visual bisa memberikan informasi yang lebih efektif. WebGIS merupakan pengembangan dari SIG, Keuntungan WebGIS dengan dekstop GIS yaitu WebGIS lebih efisiensi biaya, efisiensi beban kerja sumber daya manusia untuk instalasi, pemeliharaan dan dukungan teknis. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data jaringan pipa air limbah dan wilayah pelayanan air limbah dengan skala 1:1000 tahun 2020 didapat dari PDAM Tirtawening Kota Bandung. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa WebGIS yang dibangun dapat menampilkan informasi yang interaktif yang berguna untuk pemeliharan jaringan pipa air limbah dan telah dapat memenuhi kebutuhan penggguna dalam menampilkan data jaringan pipa air limbah juga dapat divisualisasikan menggunakan citra online. Dengan fiturfitur yang ada dalam WebGIS tersebut informasi bisa cepat di dapat juga menghemat waktu tenaga dan biaya survey.<br>Kata Kunci : WebGIS, Kota Bandung, PDAM Tirtawening, Jaringan Pipa, Air Limbah</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1844 KAJIAN SPASIAL STATUS TANAH HAK MILIK PADA KRB SESAR LEMBANG DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT 2023-05-22T06:11:20+00:00 APRILANA aprilana1958@gmail.com NUR DIANTY LAITUPA dianlaitupa122@gmail.com <p>Kecamatan Lembang termasuk bagian dari Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Kecamatan Lembang merupakan salah satu daerah lintasan dilalui oleh sesar Lembang. Apabila terjadi Sesar Lembang maka bidang tanahnya akan hancur dan berpotensi tidak bias teridentifikasi lagi. Bidang tanah berkaitan dengan status tanah. Perubahan batas bidangbidang tanah bahkan musnahnya tanah juga menjadi salah satu dampak yang serius dari adanya bencana-bencana tersebut. Apabila terdapat tanah yang mengalami kehancuran, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 18 Tahun 2021 hak atas tanah tersebut menjadi hapus. Penelitian ini mengkaji jenis Status Hak Milik pada daerah Kawasan Rawan Bencana sesar Lembang. Data yang digunakan adalah Peta Batas Administrasi KBB Tahun 2017, Peta sesar Lembang 2021, Peta Status Tanah KBB tahun 2021, dan Citra Satelit kecamatan Lembang tahun 2022 serta melakukan validasi lapangan tahun 2022. Metode yang diterapkan adalah analisis data, transformasi sistem koordinat dan overlay. Dari hasil penelitian terdapat klasifikasi Status Tanah yaitu Hak milik pada 11 desa kecamatan Lembang dengan jumlah bidang 1.815 dengan luas 1.379.757 m² pada daerah sesar Lembang.<br>Kata kunci: Kabupaten Bandung Barat, Kecamatan Lembang, sesar Lembang, Status Hak Tanah, Overlay</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1845 WebGIS Ruang Terbuka Hijau Pada Sub Wilayah Kota Kordon Di Kota Bandung 2023-05-22T06:18:47+00:00 APRILANA aprilana1958@gmail.com NAFIS AYODYAPALA Nafis.ayodyapala@gmail.com <p>Sub Wilayah Kota Kordon di Kota Bandung merupakan wilayah yang secara geografis berada dalam wilayah pelayanan satu subpusat pelayanan kota. Meningkatnya perkembangan perkotaan yang semakin pesat yang membawa konsekuensi semakin meningkatnya kebutuhan lahan untuk mengakomodasi pembangunan dan perkembangan kota tersebut. Lahan-lahan kosong potensial yang selama ini cukup tersedia menjadi semakin menurun. Kondisi penduduk yang semakin tinggi maka semakin membutuhkan lahan lahan untuk permukiman. Seiring meningkatnya perkembangan pembangunan bertambahnya aktivitas transportasi dan industri mencemari polutan udara di atmosfer, berbagai jenis tutupan lahan di perkotaan tersebut terperangkap oleh polutan udara sehingga menyebabkan peningkatan suhu udara. Perubahan dalam hal ini membawa pengaruh juga terhadap perubahan penggunaan lahan. Permasalahan ruang terbuka hijau di Kota Bandung disebabkan banyak terjadinya perubahan fungsi yang semula berupa lahan RTH menjadi area terbangun untuk berbagai keperluan. Hal ini berakibat pada persentase RTH Kota Bandung masih berkutat di angka 8,76% dari angka yang seharusnya yakini 30% dari luas Kota Bandung. <br>Kata kunci : Sub Wilayah Kota Kordon, WebGIS, Ruang Terbuka Hijau, Sistem Informasi Geografis (SIG).</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1846 ANALISIS JANGKAUAN LAYANAN PT. POS INDONESIA DAN POS KOMERSIAL DI WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT 2023-05-22T06:25:14+00:00 R. RIZKY MUHAMMAD ILHAM rizkymilham.9c@mhs.itenas.ac.id SUMARNO rizkymilham.9c@mhs.itenas.ac.id <p>Pos merupakan salah satu sarana publik yang bergerak dalam bidang layanan logistic, layanaan transaksi keuangan, dan layanan keagenan pos untuk penetingan umum (UU Nomor 38 Tahun 2009). Layanan Pos terbagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu Layanan Pos Universal (LPU) dan Layanan Pos Komersial (LPK). LPU merupakan layanan pos dijamin Pemerintah untuk menjangkau seluruh wilayah RI (UU Nomor 32 Tahun 2014). LPK merupakan kegiatan penyelenggaran pos bersifat komersial untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pemanfaatan SIG dengan pemodelan spasial jangkauan layanan Pos menggunakan Buffering. Hasil perhitungan dan analisa jangkauan layanan pos terhadap kawasan pemukiman menunjukan bahwa layanan pos komersial merupakan layanan pos paling menjangkau terhadap kawasan pemukiman dengan besaran 349.499 ha (69.750%) pada jangkauan 2,5 km, 451.493 ha (90.105%) pada jangkauan 5 km, dan 491.899 ha (98.169%) pada jangkauan 10 km. Hasil perhitungan dan analisa area wilayah rekomendasi pengembangan layanan pos menunjukan bahwa luas wilayah rekomendasi pengembangan pos 233.781 ha (6.312%), dengan rincian terdapat 263 Desa (4.493%) dan 85 Kecamatan (14.680%) yang direkomendasikan dikembangkan pos baru. Tinjauan lanjutan dari klasifikasi penutup lahan menghasilkan 218 Desa dan 75 Kecamatan yang termasuk ke dalam kawasan hutan, sawah, perkebunan, tambak dan daerah pegunungan pada potensi wilayah pengembangan pos baru.</p> <p><strong>Kata kunci</strong>: Pos, Jangkauan Layanan Pos, Analisis Spasial, Buffer.</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1847 VISUALISASI KUALITAS UDARA BERDASARKAN PARAMETER SO2 DAN NO2 PADA KAWASAN TERBANGUN DI KABUPATEN BEKASI 2023-05-22T08:05:32+00:00 Aprilana aprilana1958@gmail.com Elnurmas Zaetun Faesyari elnurmas99@gmail.com <p>Kabupaten Bekasi dikenal sebagai kawasan industri dan dijuluki sebagai kota industri terbesar se- Asia Tenggara. Meningkatnya kegiatan manusia dan bertambahnya jumlah kendaraan di Kabupaten Bekasi bepengaruh pada kualitas udara meakibatkan tingginya konsumsi bahan bakar kendaraan, bahan bakar industi dan polusi akibat aktivitas manusia. Polusi udara di Kabupaten Bekasi sudah masuk dalam kategori tidak sehat. Maka dari itu perlu adanya penelitian mengenai Visualisasi kualitas udara, untuk mengetahui daerah mana saja yang memiliki kualitas udara waspada pada kawasan terbangun dengan suatu teknologi yaitu SIG untuk memvisualisasikan persebaran, serta menganalisis kualitas udara di Kabupaten Bekasi melalui software ArcGis dengan menggunak tools Inverse Distance Weighting. Parameter yang digunakan dalam perhitungan IKU yaitu Sulfur Dioksida (SO2) dan Nitrogen Dioksida (NO2). Dari hasil penelitian didapatkan bahwa Sebaran keualitas udara pada kabupaten Bekasi berpengaruh terhadap kawasan terbangun yang ada pada setiap kecamatan. Pada IKU tahun 2018 ternyata terdapat 11 kecamatan yang masuk kedalam klasifikasi waspada dan sangat kurang dengan nilai rata- rata IKU mencapai 41.67 μg/m3 dan masuk dalam rentang 50 ≤ X &lt; 58. Sedangkan pada tahun 2019<br>mengalami kenaikan tingkat waspada dan sangat kurang dengan IKU tertinggi mencapai -350.64 μg/m3 menjadikan tingkat waspada sangat tinggi. Sedangkan untuk tahun 2020 masuk kedalam klasifikasi kurang dengan rentang 58 ≤ X &lt; 66. tercatat Kecamatan yang masuk kedalam kategori<br>waspada dan kurang berada pada kawasan industi dan aktifitas manusia seperti pasar, perkantoran dan ternspotasi.</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1848 ANALISIS JANGKAUAN JARINGAN SELULER DI INDONESIA 2023-05-22T08:10:59+00:00 ANGGIT ANUROGO PANGESTU nggit.anurogo@mhs.itenas.ac.id SUMARNO nggit.anurogo@mhs.itenas.ac.id <p>Analisis jangkauan jaringan seluler menggunakan sistem informasi geografis dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi layanan jaringan seluler di Indonesia. Dalam penelitian ini, analisis dilakukan dengan metode overlay data coverage prediction (prediksi jangkauan) dengan batas administrasi desa. Proses overlay menghasilkan peta jangkauan jaringan seluler pada batas administrasi tingkat desa. Dalam upaya untuk membangun fundamental digital nasional, setiap masyarakat harus mendapatkan akses layanan jaringan seluler. Untuk melakukan pendekatan<br>terhadap faktor penduduk diperlukan peta wilayah permukiman sebagai indikator pelayanan teknologi seluler kepada masyarakat. Terdapat 79.658 desa yang terlayani oleh jaringan seluler generasi kedua (2G) dengan persentase permukiman yang terlayani sebesar 99,11%. Pada jaringan seluler generasi ketiga (3G) terdapat 74.538 desa dan sebesar 92,53% permukiman sudah terlayani oleh jaringan seluler. Pada jaringan seluler generasi keempat (4G) terdapat 76.321 desa dan 96,08% permukiman sudah terlayani oleh jaringan seluler.</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1849 ANALISIS SPASIAL JANGKAUAN LAYANAN POS (STUDI KASUS: PT. POS INDONESIA REGIONAL I) 2023-05-22T08:13:30+00:00 KARLINA DWIDJAYANTI BAMBANG karlinadwi2198@gmail.com SUMARNO karlinadwi2198@gmail.com <p>PT. Pos Indonesia dituntut untuk melakukan transformasi menghadapi dinamika bisnis yang kian cepat dengan perkembangan teknologi. PT. Pos Indonesia akan memperluas jaringannya terutama dalam menggarap bisnis kurir dan logistik agar jangkauan layanannya dapat menyentuh semua masyarakat di seluruh wilayah Indonesia. Pada penelitian ini, analisis jangkauan layanan pos dilakukan pada wilayah Regional I PT Pos Indonesia. Proses analisis dilakukan dengan menggunakan service area analysis untuk mendapatkan jangkauan layanan kantor pos. Hasil analisis ini diharapkan dapat memberikan informasi wilayah batas administrasi kecamatan dan permukiman yang terlayani dan tidak terlayani oleh pos LPU dan LPK. Hasil analisis menunjukkan jumlah permukiman kecamatan yang tidak terlayani oleh LPU pada radius 3 km, 5 km, dan 10 km berturut-turut adalah 167, 133, dan 80 di Provinsi Aceh dan 268, 231, dan 152 di Provinsi Sumatera Utara. Wilayah tidak terlayani tersebut perlu dipertimbangan untuk melakukan pembangunan kantor pos agar seluruh wilayah dapat terlayani oleh PT. Pos Indonesia.&nbsp;</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1850 ANALISIS URBAN HEAT ISLAND DI KOTA SEMARANG BERDASARKAN HUBUNGAN KERAPATAN VEGETASI DAN KETERBANGUNAN KOTA TERHADAP SUHU PERMUKAAN 2023-05-22T08:16:01+00:00 Bagas Dwi Prasetyo bagaseupras@mhs.itenas.ac.id Rian Nurtyawan bagaseupras@mhs.itenas.ac.id <p>Semarang menjadi kota yang mempunyai laju urbanisasi yang tinggi karena peningkatan laju ekonomi yang meningkat juga setiap tahunnya. Perubahan tutupan lahan, terutama perubahan dari indeks vegetasi dan indeks keterbangunan kota mempengaruhi distribusi<br>spasial suhu permukaan dan menyebabkan terjadinya Urban Heat Island. Hasil dari di analisa bahwa nilai Kerapatan Bangunan dari setiap tahun yaitu 2016,2019, dan 2022 mengalami perubahan yang tidak menentu. Dimana untuk rata-rata perubahan NDVI dana NDBI sekitar 0,1 hingga 0,3. Selain itu, suhu setiap tahunnya menurun dari hasil LST yang telah dilakukan dengan suhu tertinggi berada pada tahun 2016 yaitu dengan suhu maksimal yaitu 36,9oC dan yang terendah yaitu pada tahun 2022 dengan suhu maksimal 35,3oC.</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1851 VISUALISASI SEBARAN POTENSI PERTANIAN PADA KECAMATAN KASOMALANG KABUPATEN SUBANG KE DALAM WEBGIS 2023-05-22T08:19:44+00:00 Aprilana aprilana1958@gmail.com Muhammad Rizki Febriansyah febriansyahr99@gmail.com <p>Kecamatan Kasomalang Kabupaten Subang adalah wilayah yang memiliki pertanian yang unggul hal tersebut divisualisasikan dengan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk keperluan akses UPTD Pertanian Kecamatan Kasomalang. Akan tetapi, aplikasi SIG tersebut<br>tidak dapat diakses secara online dan tidak dapat diketahui luas area dari wilayah tersebut. Maka dari itu dilakukan pengembangan sistem menjadi WebGIS. Dengan menggunakan data berupa SHP batas administrasi, dan peta sebaran potensi pertanian pada Kecamatan Kasomalang Kabupaten Subang, kemudian data tersebut divisualisasikan dengan konsep WebGIS. WebGIS ini dirancang menggunakan platform GIS.co.id by CircleGeo yang dapat diakses secara online untuk keperluan UPTD Pertanian Kecamatan Kasomalang yang dapat mengetahui informasi lebih detail mengenai lahan potensi pertanian pada padi, nanas, singkong, dan jagung.</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1852 IDENTIFIKASI ZONA NILAI TANAH PADA KAWASAN RAWAN BENCANA LONGSOR DI KECAMATAN CIMENYAN KABUPATEN BANDUNG 2023-05-22T08:22:25+00:00 MUHAMMAD AZAM MAULA PUTRA maulaazam3@gmail.com APRILANA aprilana1958@gmail.com <p>Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung memiliki wilayah topografi pegunungan menjadikan tingkat kerawanan bencana tanah longsor yang tinggi. Bencana tanah longsor dapat menyebabkan perubahan Zona Nilai Tanah (ZNT). Penelitian ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi korelasi antara ZNT dengan Kawasan Rawan Bencana Longsor pada klasifikasi tinggi dan sangat tinggi. Salah satu metode yang digunakan dalam menentukan korelasi tersebut adalah overlay antara data ZNT, batas administrasi, dan KRB Longsor Kecamatan Cimenyan. Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Proportional Random Sampling metode wawancara dan kuesioner. Proses analisis menggunakan uji Korelasi Pearson. Hasilnya pada Kecamatan Cimenyan ZNT di KRB longsor pada kelas tinggi memiliki korelasi yang sangat lemah r = -0,23. Sedangkan ZNT di KRB longsor pada kelas sangat tinggi memiliki korelasi yang cukup r = 0,32. Perubahan nilai tanah yang terjadi berdasarkan 32 (tiga puluh dua) titik validasi mengalami rata-rata kenaikan nilai tanah sebesar 56% dan rata-rata penurunan nilai tanah sebesar -14%.</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1853 Pemetaan Lahan Terbangun yang Berpotensi Terdampak Erupsi Gunung Merapi pada Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman 2023-05-22T08:26:55+00:00 APRILANA aprilana1958@gmail.com HERU NURKHAYATUN ARSYAH hnarsyah@gmail.com <p>Kawasan Kecamatan Cangkringan terdampak parah akibat dari erupsi Gunung Merapi tahun 2010 silam. Untuk mengurangi dampak kerugian akibat erupsi Gunung Merapi dimasa depan khususnya pada Kecamatan Cangkringan ini diperlukan informasi mengenai Kawasan Rawan Bencana sehingga nantinya masyarakat menjadi peduli akan adanya bahaya dimasa yang akan datang. Pada penelitian ini dilakukan metode analisis spasial yaitu berupa overlay antara data Peta Kawasan Rawan Bencana<br>Gunung Merapi dan data lahan terbangun sehingga menghasilkan pemetaan sebaran lahan terbangun yang berpotensi terdampak erupsi Gunung Merapi. Dari Penelitian ini didapatkan Lahan Terbangun yang terkena KRB III pada 5 kelurahan dengan luas 512,585 ha atau 5.125.855 m², Lahan terbangun yang berpotensi terkena perluasan KRB III pada 5 kelurahan dengan luas 467,881 ha atau 4.678.818,13 m², Lahan terbangun yang terkena KRB II pada 5 kelurahan dengan luas 599,015 ha atau 5.990.154 m², Lahan terbangun yang berpotensi terkena perluasan KRB II pada 2 kelurahan dengan luas 61,569 ha atau 615.693,9 m² dan Lahan Terbangun yang berpotensi terkena perluasan KRB I pada 3 kelurahan dengan luas 24,804 ha atau 248.043,6 m².</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1854 WEBGIS POTENSI TANAMAN HORTIKULTURA PADA KECAMATAN LEMBANG DAN KECAMATAN PARONGPONG 2023-05-22T08:30:07+00:00 Aprilana andirakhalidn19@gmail.com Andira Khalid Nugraha andirakhalidn19@gmail.com <p>Kecamatan Lembang dan Kecamatan Parongpong merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi tanaman hortikultura yang besar. Direktur Jendral Menteri Pertanian menyatakan bahwa sektor hortikultura mengalami peningkatan yang signifikan, namun salah satu kendala dalam pengembangannya yaitu dalam penyebaran informasi yang disediakan belum dapat diakses secara online. Mengacu pada pemahaman tersebut penelitian ini mengkaji pengembangan potensi<br>tanaman hortikultura memanfaatkan WebGIS dengan menggunakan ArcGIS Map 10.3.1 dan ArcGIS Online. Data yang digunakan yaitu Peta Rencana Tata Ruang Wilayah KBB Skala 1:25.000 tahun 2009, Peta Batas Administrasi KBU Skala 1:5.000 tahun 2019, Data Gabungan Kelompok<br>Tani, dan Data hasil produksi komoditas hortikultura tahun 2021. Metode yang digunakan adalah overlay, dimana setiap parameter di query dan clip. Kemudian, data tersebut divisualisasikan menggunakan ArcGIS Online. Berdasarkan penelitian, temuan dalam penelitian ini adalah visualisasi potensi tanaman hortikultura yang terbagi menjadi 3 kelas, yaitu kelas potensial, sebagian potensial, dan non-potensial berdasarkan status fungsi lahan dengan mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 56/Permentan/RC.040/11/2016, tentang pedoman<br>pengembangan kawasan pertanian dan UU No.26 Tahun 2007 Bab II Pasal 2, tentang penataan ruang. Informasi yang disajikan pada WebGIS meliputi klasifikasi kawasan, luas kawasan, nama desa, nama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), nama ketua, tahun pembuatan, alamat sekretariat, dan jenis komoditas tanaman hortikultura.</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1855 Identifikasi Penggunaan Lahan Pada Pola Sebaran Zona Nilai Tanah (Studi Kasus: Kecamatan Antapani, Kota Bandung) 2023-05-22T08:33:56+00:00 Aprilana aprilana1958@gmail.com Mella Anggraeni Wika Putri mellanggraeniwp@gmail.com <p>Kecamatan Antapani merupakan bagian timur Kota Bandung Jawa Barat yang terdiri dari 4 kelurahan. Wilayah Kecamatan Antapani termasuk ke dalam wilayah padat penduduk, karena jumlahnya diatas rata-rata jumlah penduduk, sehingga berpengaruh terhadap kebutuhan lahan. Salah satunya penggunaan lahan untuk permukiman. Penggunaan lahan yang berubah secara tidak<br>langsung akan berdampak pada perubahan nilai tanahnya. Nilai tanah dikawasan ini terkesan<br>menarik karena bentuknya yang memanjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi<br>penggunaan lahan pada pola sebaran Zona Nilai Tanah di Kecamatan Antapani. Metode yang<br>digunakan pada penelitian ini yaitu query, clip, dan overlay. Hasil penelitian yang dicek<br>kebenerannya dengan kondisi dilapangan ternyata terdapat ketidaksesuaian penggunaan<br>lahan. Hasilnya tidak seluruh wilayah Kecamatan Antapani dijadikan permukiman terutama<br>pada wilayah pola sebaran zona nilai tertinggi yang terdapat adanya jalur jalan alternatif<br>sebagai aksesbilitas antar kelurahan dengan lahan terbangun yang berupa kawasan komersial<br>seperti sektor kelompok usaha baik barang ataupun jasa, dan fasilitas lengkap seperti masjid,<br>pom bensin mini, dan sekolah.</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1856 WEBGIS PENGGUNAAN LAHAN PADA SEMPADAN SUNGAI CITARUM DI KABUPATEN BANDUNG JAWA BARAT (Studi Kasus: Kecamatan Baleendah dan Kecamatan Dayeuhkolot) 2023-05-22T08:57:33+00:00 Aprilana aprilana1958@gmail.com Aditya Syachreza Apandi adityasyachreza25@gmail.com <p>Pada penelitian “Analisis Spasial Penggunaan Lahan pada Sempadan Sungai Citarum di Kabupaten Bandung” oleh Aprilana dan Darmawan dilakukan analisis kesesuaian antara penggunaan lahan yang ada saat ini dengan ketentuan penggunaan lahan yang ditetapkan dalam RTRW Kabupaten Bandung. Namun hasil dari analisis penelitian tersebut aksesibilitasnya masih terbatas dan hanya narasi yang tersampaikan, sehingga perlu dilakukan<br>penelitian lanjutan berbasis WebGIS. Penelitian berbasis WebGIS ini digunakan untuk memudahkan aksesibilitas untuk kementrian/lembaga pemerintah dan menambah wawasan terhadap masyarakat. Metode analisis yang digunakan dalam SIG adalah overlay, clip, buffering, kemudian divisualisasikan ke dalam aplikasi WebGIS. Arahan dari user (DPUTR Kabupaten Bandung) telah dipublikasikan. Hasil dari pengolahan WebGIS dapat diakses pada website gis.co.id dengan link domain www.putrkabupatenbandung.gis.co.id. Penggunaan<br>lahan pada Sempadan Sungai Citarum didominasi oleh tanah kosong dengan persentase 88,3% dari luas sempadan sungai dan 11,7% lainnya merupakan bangunan, industri, dan permukiman. Hal ini menunjukan adanya ketidaksesuaian penggunaan lahan dan berdasarkan PERMENPUPR Nomor 28/PRT/M/2015, bangunan tersebut secara bertahap harus ditertibkan untuk mengembalikan fungsi sempadan sungai.</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1857 ESTIMASI AEROSOL OPTICAL DEPTH (AOD) SECARA TIME SERIES MENGGUNAKAN CITRA SATELIT MODIS (Studi Kasus: Pulau Kalimantan) 2023-05-22T09:02:51+00:00 Yosef Haryanto Mbuu toposituasi@gmail.com Soni Darmawan toposituasi@gmail.com <p>Kualitas udara di Indonesia semakin memburuk dibarengi oleh perkembangan zaman. Keberadaan kawasan industri juga kebakaran hutan yang kerap kali terjadi di Indonesia memperburuk kualitas udara. Aerosol merupakan salah satu partikel yang memiliki pengaruh signifikan terhadap perubahan iklim maupun kesehatan. Pulau Kalimantan dengan kawasan hutan yang luas memainkan pengaruhnya terhadap partikel aerosol, ini karena Pulau Kalimantan hampir setiap tahunnya selalu mengalami kebakaran hutan. Sehingga penting untuk dilakukan penelitian partikel aerosol. Penelitian ini menggunakan teknik pengukuran Aerosol Optical Depth (AOD) untuk mengukur konsentrasi aerosol pada atmosfer dengan proses penyerapan dan penghamburan energi dari cahaya matahari. Penelitian ini menggunakan platform Google Earth Engine (GEE) serta citra satelit MODIS. Dalam penelitian diketahui hasil persebaran aerosol dengan variasi konsentrasi aerosol yang beragam sehingga menghasilkan nilai rata-rata AOD yang bervariasi dari tahun 2012 sampai 2021 pada pulau Kalimantan. Pada penelitian ini diperoleh data sebaran AOD dengan rentang nilai tertinggi terjadi pada tahun 2015 dengan nilai 0,13444.</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1858 Pengaruh Pandemi COVID-19 Terhadap Perekonomian Kota Cimahi 2023-05-22T09:07:51+00:00 An Anisa Insyirah ananisain@gmail.com Akhmad Setiobudi ananisain@gmail.com <p>Tahun 2020 merupakan masuknya COVID-19 di Indonesia dan merupakan penyakit menular disebabkan oleh coronavirus menurut World Health Organization. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh pandemi COVID-19 pada ekonomi &amp; kesejahteraan suatu<br>wilayah. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis kuantitatif untuk melihat besaran perubahan kondisi sebelum dan berlangsungnya pandemi serta menampilkan data berupa angka untuk pengumpulan data dan hasil pengolahan. Metode analisis yang digunakan penelitian ini adalah deskriptif untuk mengkaji kondisi eksisting pada tahun 2015-2019 &amp; 2020- 2021. Adanya pandemi ini memberikan hasil yang merugikan dengan adanya penurunan nilai pada seluruh aspek. Pengaruh yang diberikan berupa penurunan kinerja, kontribusi dan peranan ekonomi sektoral, penanaman investasi, dan pendapatan perkapita. Adanya penurunan hal tersebut mengakibatkan turunnya tingkat kesejahteraan di Kota CimahiKondisi tersebut memunculkan rekomendasi seperti pemberian insentif berupa kredit usaha rakyat hingga mengadakan balai pelatihan ketenagakerjaan sehingga upaya tersebut dapat menurunkan jumlah pengangguran &amp; kemiskinan di Kota Cimahi serta mendorong perekonomian wilayah Kota Cimahi.</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1859 Karakteristik Kawasan Transit Berbasis TOD Yang Berpengaruh Terhadap Tingkat Pengguna Kereta Api Lokal Bandung Raya 2023-05-22T09:12:38+00:00 Putri Hasna Y. I. putrihasnayi@yahoo.com Achmad Fauzan putrihasnayi@yahoo.com <p>Salah satu moda pendukung pergerakan di dalam Metropolitan Bandung Raya adalah Kereta Api Lokal Bandung Raya. Angka penggunaan kereta lokal ini cukup tinggi, namun pergerakan penduduk dari wilayah penunjang menuju pusat kota tetap didominasi oleh penggunaan kendaraan pribadi. Kebergantungan penduduk terhadap kendaraan pribadi membuat kemacetan di pusat kota pada peak hour tidak dapat dihindari. Permasalahan transportasi pada kota metropolitan memerlukan pemecahan solusi yang berrorientasi pada pengembangan guna lahan. Konsep Transit Oriented Development hadir sebagai salah satu<br>alternatif solusi yang dapat diterapkan di kota-kota besar. Penelitian perlu dilakukan untuk melihat korelasi karakteristik kawasan yang dilihat berdasarkan konsep transit-oriented development terhadap tingkat penggunaan kereta Lokal Bandung Raya. Hasil analisis<br>korelasi menunjukkan variabel kepadatan penduduk, variabel mixed use entropy index dan variabel lebar jalur pejalan kaki memiliki hubungan korelasi yang lemah terhadap variabel tingkat penggunaan kereta lokal. Namun terdapat hubungan korelasi yang kuat antara<br>variabel lahan parkir terhadap variabel tingkat penggunaan kereta lokal. Sehingga dapat<br>dikatakan bahwa pengembangan kawasan transit berbasis transit-oriented development pada Metropolitan Bandung Raya tidak mempengaruhi peningkatan penggunaan Kereta Lokal Bandung Raya.</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1860 Strategi Pengembangan Atraksi Wisata Berdasarkan Persepsi Dan Preferensi Wisatawan Di Desa Wisata Lamajang 2023-05-22T09:15:49+00:00 ALVA OCTAVIARDY OCTAVIARDY alvaoktaviard@mhs.itenas.ac.id SADAR YUNI RAHARJO alvaoktaviard@mhs.itenas.ac.id <p>Kabupaten Bandung memiliki potensi pariwisata alam dan budaya berdasarkan RIPPARDA Kabupaten Bandung Tahun 2015-2035 menetapkan 10 desa wisata, salah satunya Desa Wisata Lamajang yang memiliki potensi alam dan budaya, namun pengelolaannya masih belum optimal. Desa Wisata Lamajang ditetapkan sebagai fungsi kawasan desa wisata dan minat khusus dengan tema petualanagan alam.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi atraksi wisata dan menentukan strategi pengembangan atraksi berdasarkan persepsi dan preferensi wisatawan. Pendekatan penelitian ini deskriptif kuantitatif, pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh melalui observasi lapangan dan penyebaran kuisioner secara online menggunakan rumus Lemeshow, melibatkan 100 responden Berdasarkan analisis Importance Performance Analysis diperoleh prioritas pengembangan pada kuadran<br>satu (prioritas utama) terdiri dari Bale Paseban Cikahuripan, Rumah Adat Cikondang, dan Hutan Pinus<br>Gadog Nambru, untuk kuadran dua (pertahankan kinerja) yaitu Camping Ground Fajar Alam, sedangkan kuadran tiga (prioritas rendah) yaitu Saung Katumbiri. Berdasarkan hasil analisis, maka strategi yang dikembangkan untuk kuadran satu meliputi yaitu peningkatan SDM pada potensi peternakan yang dimiliki untuk menambah konsep something to do, penambahan konsep atraksi something to do kepada wisatawan berupa kegiatan mempelajari pertunujukan seni kebudayaan warisan budaya masyarakat setempat, menambah konsep atraksi something to see yaitu kegiatan wisata untuk keluarga atau komunias seperti paintball, outbound, dan pelatihan hospitality, kuadran dua meliputi penambahan konsep atraksi something to buy dengan menghadirkan wisata kuliner khas Desa Wisata Lamajang dengan berbagai macam produk olahan makanan kepada wisatawan dengan harga yang terjangkau, dan kuadran tiga yaitu yaitu masyarakat ikut andil pada atraksi Saung Katumbiri dengan memberdayakan SDM yang telah ada khususnya kalangan usia produktif untuk berpartisipasi mengenalkan kebudayaan dan meminjau kembali kelayakan fasilitas pada atraksi contohnya peralatan untuk pembuatan seni kerajinan tangan.</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1861 Analisis Risiko Bencana Gempa Bumi Di Kecamatan Cimahi Utara 2023-05-22T09:18:47+00:00 MUHAMMAD ZAINAL MUSTAQIM Ulussmz98@mhs.itenas.ac.id <p>Sesar Lembang tergolong kedalam sesar aktif yang memiliki panjang 29 kilometer dari Kawasan Padalarang hingga Kawasan Bukit Batu Lonceng. Sesar Lembang dapat bergeser 3-5,5 milimeter per tahun dengan skenario terburuk bisa menghasilkan gempa dengan skala 6,5-7,0 Skala Ritcher. Kecamatan Cimahi Utara merupakan salah satu wilayah yang dekat dengan Sesar Lembang. Letaknya hanya berjarak kurang dari 2 kilometer dari sesar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko bencana gempa bumi di Kecamatan Cimahi Utara. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang mengungkapkan tingkat risiko bencana gempa bumi berdasarkan 3 indikator yaitu bahaya, kerentanan dan kapasitas. Dari hasil penelitian tingkat risiko bencana gempa bumi, Kelurahan Pasirkaliki memiliki tingkat risiko tinggi karena dipengaruhi oleh tingkat kerentanan dengan klasifikasi sedang dan tinggi serta<br>tingkat kapasitas yang rendah. Sehingga perlu adanya aturan kelembagaan terkait penanggulangan bencana gempa bumi dan mitigasi bencana serta pengurangan faktor risiko bencana gempa bumi.</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1862 Identifikasi Pengaruh Public Space Terhadap Kondisi Emosional Pengunjung Dalam Pemanfaatan Pelayanan Pemerintahan di Balai Kota Bandung 2023-05-22T09:20:41+00:00 YUNITHA INDRA KUSUMA yunitha615@gmail.com SONY HERDIANA yunitha615@gmail.com <p>Kota Bandung memiliki ruang terbuka sekaligus menjadi tempat pelayanan publik, salah satunya dikenal dengan Taman Balai Kota Bandung. Pada tahun 2019, Ombudsman Jawa Barat banyak menerima pengaduan terkait pelayanan Pemerintah Kota Bandung, berdasarkan rilis yang diterima laporan yang disampaikan Ombudsman terhadap pemerintah daerah (Kabupaten/Kota) dengan jumlah terbanyak masih dipegang Pemerintah Kota Bandung sebesar 50% atau sebanyak 39 laporan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh public space terhadap kondisi emosional pengunjung dalam pemanfaatan pelayanan pemerintahan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif berdasarkan<br>data yang didapatkan dari hasil observasi lapangan dan kuesioner yang disebarkan ke 100 pengunjung<br>yang menggunakan layanan pemerintahan dengan menggunakan skala likert. Berdasarkan hasil penelitian karakteristik pengunjung didominasi oleh pengunjung yang akan melakukan pelayanan pemerintahan. skor pengaruh taman bagi pengguna pelayanan pemerintahan dengan skor sebesar 83% (puas), dan untuk kualitas pelayanan publik di Balaikota Bandung dengan skor 79% (puas), kemudian skor kondisi emosional pengguna pelayanan pemerintahan dengan skor sebesar 76% (bahagia) dimana secara keseluruhan pengaruh public space terhadap kondisi emosional pengunjung dalam pemanfaatan pelayanan pemerintahan cukup berpengaruh dengan skor 79% (puas dan bahagia). Taman labirin adalah taman yang memberikan perubahan paling signifikat bagi kondisi emosional pengguna layanan<br>pemerintahan.</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1863 PENGARUH PEMBANGUNAN JALAN TOL SOREANG – PASIR KOJA TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN DI KECAMATAN SOREANG 2023-05-22T09:30:25+00:00 YANTI BUDIYANTI romdhonfajar@itenas.ac.id FAJAR ROMDHON MAULANA romdhonfajar@itenas.ac.id <p>Pembangunan erat kaitanya dengan kawasan perkotaan dan kenyataannya pembangunan pada suatu kawasan perkotaan di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Seiring dengan bertambahnya penduduk dan struktur ekonomi yang berkembang kebutuhan akan<br>lahan untuk aktivitas diluar pertanian cenderung meningkat sehingga alih fungsi lahan tidak dapat dihindari akibat kecenderungan tersebut. Dengan adanya pembangunan jalan Tol Soreang – Pasir Koja akan terindikasi terjadi perubahan alih fungsi lahan yang terjadi di Kecamatan Soreang. Penelitian ini menggunakan analisis desktriptif kuantitatif dan analisis spasial menggunakan Arcmap 10.3 dan Clark Labs Terrset v19.0.6. Pengaruh perubahan guna lahan yang paling berpengaruh pada wilayah studi adalah kedekatan dengan jalan tol dengan demikian keberadaan jalan tol pada wilayah studi memberikan pengaruh terhadap perubahan guna lahan. Untuk rentan waktu 2012 hingga 2022 perubahan lahan pertanian paling besar terjadi pada radius 0 – 2 kilometer, sedangkan untuk guna lahan pertanian pada tahun prediksi 2037 yang mengalami penurunan guna lahan paling besar terjadi pada radius 4 – 6 kilometer.</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1864 KAJIAN PERKEMBANGAN DAN KONTRIBUSI INFRASTRUKTUR PENDUKUNG KOTA KREATIF TERHADAP KOTA BANDUNG SEBAGAI KOTA KREATIF DESAIN 2023-05-22T09:32:42+00:00 RADEN JIHAD AGUNG MAHESHA jihadagung.m@mhs.itenas.ac.id SONY HERDIANA jihadagung.m@mhs.itenas.ac.id <p>Kota Kreatif memiliki tiga aspek yang penting untuk diperhatikan salah satunya infrastruktur. Kota Bandung<br>yang sudah tergabung selama enam tahun di UNESCO Creative Cities Network (UCCN) pada bidang kota kreatif desain pun memiliki infrastruktur pendukung kota kreatif yang perlu dikaji baik secara perkembangan dan kontribusinya. Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif dengan metode pattern matching antara kondisi eksisting dan indikator kota kreatif desain yang dirumuskan dari berbagai teori, dan juga argumen Kota Bandung saat bergabung dengan UCCN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, seluruh infrastruktur pendukung kota kreatif menunjukan perkembangan dan kontribusi, tetapi kontribusi yang dihasilkan belum dapat berkelanjutan karena masalah pemeliharaan dan minimnya alokasi anggaran. Hal ini menunjukkan bahwa infrastruktur pendukung kota kreatif di Kota Bandung sudah dapat berkontribusi baik pada tahapan input, proses dan juga output untuk mendukung Kota Bandung sebagai kota kreatif desain, namun perlu ada bantuan dari berbagai pihak baik dari pelaku dan pemerintah agar Kota Bandung terus menjadi kota kreatif desain.</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1865 Mengatasi Ketidaksetaraan Melalui Penerapan Desain Universal 2023-05-22T09:35:22+00:00 AFINA ZAHRA AMRULLAH Afinazahra77@mhs.itenas.ac.id WIDYA SURYADINI Afinazahra77@mhs.itenas.ac.id <p>Kebanyakan ruang yang tersedia tidak dapat berfungsi untuk semua orang dan masih terdapat orang yang tidak dapat mengakses ruang dengan nyaman. Ketidaksetaraan aksesibilitas memunculkan stigma bahwa ruang memang tidak dirancang dengan memikirkan keberadaan orang-orang tertentu (Hamraie, 2017). Hal tersebut membuat perencana perlu mempertimbangkan desain ruang yang dapat diakses oleh semua orang. Menurut Mace (1997) dalam Goldsmith (2000), desain universal adalah suatu desain yang dapat digunakan oleh semua orang semaksimal mungkin tanpa memerlukan adaptasi atau desain khusus. Penelitian ini melakukan studi kepustakaan dengan menyajikan isu ketidaksetaraan dan konsep desain<br>universal. Penelitian ini juga mengeksplorasi bagaimana kesetaraan dapat dicapai dengan desain universal. Berdasarkan hasil penelitian, desain universal dapat memberikan peluang bagi lebih banyak orang untuk dapat mengakses suatu ruang dan mengurangi ketidaksetaraan akses pada pengguna.&nbsp;</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1866 Konsep Kesenjangan Digital dan Faktor yang Mempengaruhi Kesenjangan Digital 2023-05-22T09:37:19+00:00 NADA ZACHRANI PUTRI nadazachrani1@mhs.itenas.ac.id <p>Kesenjangan digital berawal dari permasalahan adanya kelompok yang tidak bisa mengikuti perkembangan teknologi. Pada awalnya, permasalahan hanya berada diantara “memiliki dan tidak memiliki”. Namun, kemudian bergeser menjadi “bisa menggunakan dan tidak bisa menggunakan”. Konsep kesenjangan digital kemudian berkembang. Beberapa peneliti mengembangkan konsep kesenjangan digital menjadi sebuah konsep yang berhierarki. Hierarki dalam kesenjangan digital, terbagi menjadi tiga tingkatan. Kesenjangan digital tingkat pertama berkaitan dengan akses terhadap teknologi digital. Kesenjangan digital tingkat kedua berkaitan dengan penggunaan dan keterampilan dalam menggunakan digital. Sedangkan kesenjangan<br>digital tingkat ketiga berkaitan dengan hasil dari penggunaan teknologi digital yang menguntungkan pengguna. Kesenjangan digital juga berupa fenomena yang kompleks. Hal ini dikarenakan kesenjangan digital dapat disebabkan oleh berbagai faktor dan dapat menyebabkan berbagai permasalahan lainnya. Dalam penelitian ini, faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kesenjangan digital diambil dari penelitian yang dilakukan oleh Shin, dkk (2021) yang membagi faktor kesenjangan digital menjadi tiga, yaitu faktor sosio-demografi, faktor literasi digital dan faktor kebutuhan.&nbsp;</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1867 Kajian Fasilitas Taman Alun – Alun Kota Cimahi Berdasarkan Observasi dan Persepsi Pengunjung 2023-05-22T09:39:56+00:00 IVA HAIFA’ADILAH ivahaifaadillah@mhs.itenas.ac.id SONY HERDIANA ivahaifaadillah@mhs.itenas.ac.id <p>Taman Alun-alun Kota Cimahi merupakan taman yang disediakan untuk melakukan berbagai aktifitas, namun pengunjung mengeluhkan fasilitas yang disediakan oleh taman ini. Penelitian dilakukan untuk mengetahui kondisi eksisting dan persepsi pengunjung terhadap fasilitas Taman Alun-alun Kota Cimahi sebagai pertimbangan pemerintah untuk pengembangan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan. Mengetahui kondisi eksisting dan persepsi pengunjung terhadap fasilitas sebuah taman menjadi bahan pada penelitian. Penelitian ini menggunakan metode campuran. Data penelitian ini diperoleh melalui observasi dan kuesioner yang disebarkan ke 100 orang yang pernah mengunjungi Taman Alun-alun Kota Cimahi dengan menggunakan skala likert kemudian diolah menggunakan microsoft office excel kemudian dianalisis menggunakan analisis komparasi dan importance performance analysis. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa berdasarkan kondisi eksisting dan persepsi pengunjung fasilitas Taman Alun-alun Kota Cimahi masih berada di kondisi prioritas rendah karena fasilitas yang tersedia masih belum memenuhi standar pedoman dan teori RTP, serta fasilitas pada taman ini dalam kategori yang tergolong buruk.</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1868 Pengaruh Peningkatan Fungsi Jalan Jatiwangi- Tonjong Kabupaten Majalengka Terhadap Perubahan Guna Lahan Di Sekitarnya 2023-05-23T01:03:21+00:00 FACHRUR RIJAL MAJAZI ASFAT fahrurrijal92@mhs.itenas.ac.id <p>Jalan Jatiwangi-Tonjong merupakan jalan yang menghubungkan Pusat Kegiatan Lokal (PKL) Cigasong dan<br>PKL Jatiwangi. Jalan tersebut dilakukan peningkatan fungsi serta lebar jalan pada Tahun 2016 dan selesai pada Tahun 2017. Pengaruh dari adanya peningkatan fungsi Jalan Jatiwangi-Tonjong menyebabkan alih fungsi lahan pertanian di sekitarnya. Alih fungsi lahan pertanian menyebabkan terjadinya degradasi lahan yang dapat menyebabkan perubahan iklim sehingga terjadi cuaca ekstrim yang menyebabkan adanya bencana banjir. Hasil analisis perubahan guna lahan menunjukan probabilitas perubahan guna lahan sebelum ditingkatkanya jalan yaitu Tahun 2012-2017 dari pertanian menjadi area terbangun sebesar 6% sedangkan sesudah ditingkatkanya jalan yaitu Tahun 2017-2022 probabilitas dari pertanian menjadi area<br>terbangun sebesar 21%. Dengan demikian adanya peningkatan fungsi jalan menimbulkan dampak alih fungsi lahan pertanian menjadi area terbangun dua kali lipat dari sebelum dilakukanya peningkatan fungsi jalan.</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1869 Identifikasi Pengembangan Kawasan di Kecamatan Ciemas Setelah Mendapatkan Status Unesco Global Geopark 2023-05-23T01:06:47+00:00 AGUNG REFTIMAL agungreftimal123@mhs.itenas.ac.id SADAR YUNI RAHARJO agungreftimal123@mhs.itenas.ac.id <p>Geopark merupakan pariwisata berkelanjutan yang ada di Kecamatan Ciemas. Geopark yang ada di Kecamatan Ciemas sudah mendapatkan status UNESCO Global Geopark pada tahun 2018 dan selesai pada akhir tahun 2022. Dengan mendapatkannya status UNESCO Global Geopark, tentu memberikan sebuah kemajuan dalam peningkatan kegiatan pengembangan dan kerjasama dari<br>semua pihak. Hal tersebut akan berpengaruh kepada pengembangan kawasan yang ada di kawasan Kecamatan Ciemas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari status UNESCO Global Geopark terhadap pengembangan kawasan di Kecamatan Ciemas dengan<br>menggunakan metode kuantitatif berupa statistik deskriptif. Berdasarkan hasil analisis bahwa akan diketahui status UNESCO Global Geopark memberikan pengaruh positif, terbukti dengan adanya peningkatan amenitas (homestay), akses transportasi (kendaraan umum), akses<br>telekomunikasi (menara telekomunikasi), atraksi, kegiatan konservasi, jumlah wisatawan, industri rumahan, dan kegiatan pemberdayaan masyrakat juga memberikan pengaruh terhadap pemerataan kawasan yang belum merasakan pengembangan di kawasan lainnya. Berdasarkan hasil penelitian ini perlu di pertahankan status UNESCO Global Geopark untuk pengembangan<br>kawasan Kecamatan Ciemas selanjutnya.</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1870 Potensi Wisata Kuliner Dalam Mendukung City Branding Kota Bandung 2023-05-23T01:10:42+00:00 DINI ANGGRAINI dini22anggraini@gmail.com Widya Suryadini dini22anggraini@gmail.com <p>Tingginya minat masyarakat terhadap wisata kuliner berdampak positif pada ekonomi serta pariwisata yang<br>terjadi khususnya wisata kuliner sehingga akan dapat membentuk citra positif dalam merepresentasikan Kota Bandung, tingginya minat masyarakat terhadap wisata kuliner juga menimbulkan gaya hidup baru bagi masyarakat sehingga makanan tidaklah hanya menjadi kebutuhan primer melainkan menjadi kebutuhan tersier. Potensi wisata kuliner Kota Bandung sangat lah besar dalam city branding. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi bagaimana potensi wisata uliner dalam mendukung City Branding Kota Bandung dengan menggunakan metode analisis isi kuantitatif dengan pendekatan ekploratif. Pada analisis isi kuantitatif mengutamakan aspek keluasan data sehingga nantinya hasil dari penelitian ini dapat merepresentasikan dari seluruh wisata kuliner Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan studi dokumentasi pada situs Pergi Kuliner dan Zomato dengan mencari kata kunci pada setiap variabelnya, yaitu product, place dan price yang kemudian frekuensi tersebut dicari melalui pengolahan coding kata kunci sehingga hasil frekuensi tersebut dapat mendukung potensi wisata kuliner dalam city branding Kota Bandung.</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1871 Identifikasi Pemenuhan Standar Pasar Tadisional Mardika di Kota Ambon 2023-05-23T01:13:32+00:00 Chairil Anam Litiloly riloxlitiloly@gmail.com Zulfadly Urufi riloxlitiloly@gmail.com <p>Pasar merupakan tempat penjual dan pembeli berinteraksi, Pasar merupakan perputaran roda<br>ekonomi dan penopang sangan dan pangan masyarakat. Hal ini membuat pasar harus memiliki standar sarana prasarana yang baik dan bermanfaat bagi pembeli maupun penjual. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi standar Pasar Tradisional Mardika di Kota Ambon 2021.<br>Identifikasi standar pada penelitian ini merupakan pengukuran terhadap sarana prasarana yang mencakup 2 persyaratan yaitu persyaratan teknis dan pengelola. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif, metode pengambilan data menggunakan wawancara, kuesioner dan observasi. Pada penelitian ini memakai analisis skoring untuk mengetahui standar pasar. Hasil skoring persyaratan teknis terdapat 3 skor yaitu ketersediaan 32%, kesesuaian 27% dan persepsi 47% dan skoring persyaratan pengelola terdapat 2 skor ketersediaan medapatkan skor 70% dan kesesuaian 28%. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa standar Pasar Tradisional Mardika masih kurang. dilihat dari kurangnya<br>ketersediaan dan kesesuaian persyaratan teknis dan pengelola di Pasar Tradisional Mardika.</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1872 OPTIMALISASI PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI KOTA MATARAM 2023-05-23T01:18:58+00:00 NANDA EKA UMMAYYA Nandaekaummayya1998@itenas.ac.id <p>Sampah merupakan salah satu permasalahan yang tidak dapat dihindari dengan adanya aktifitas penduduk. Kepadatan penduduk dapat menyebapkan peningkatan<br>jumlah timbulan sampah, hal ini disebapkan karena banyaknya sumber sampah yang bermunculan seperti persampahan di perumahan, perkantoran, tempat wisata dan fasilitas umum lainnya dengan banyak nya lokasi sampah dapat menyebapkan volume sampah bertambah. Dalam SNI 1924542002, pengelolaan sampah dalam SNI<br>32422008 terdiri dari lima aspek yang saling bersinergi. Di Kota Mataram saat ini memiliki pola penanganan sampah yang belum berjalan secara baik. ditinjau dari kurang optimalnya pengangkutan sampah pada setiap rumah tangga di setiap lingkungan, TPS yang berdekatan menggunakan pemukiman serta belum berjalannya<br>penerapan system 3R di setiap TPS. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, analitis, dan komparatif. Memperoleh hasil analisis yang sangat baik berdasarkan berbagai fenomena yang terlihat di lapangan. Metode deskriptif ini dimaksudkan untuk menjelaskan dan menjelaskan berdasarkan informasi yang<br>diperoleh selama penelitian, dan metode analitik dimaksudkan untuk memberikan landasan teoritis untuk menjelaskan fenomena yang ditemukan. Dalam metode<br>perbandingan, setiap fenomena dibandingkan dengan data dan informasi lain untuk mengkonfirmasi keabsahan data yang diperoleh.</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1873 Identifikasi Tingkat Kekumuhan Kawasan Permukiman Kumuh di Kecamatan Bantargebang Kota Bekasi 2023-05-23T01:34:23+00:00 EGI DION KUSNANDAR egidion14@mhs.itenas.ac.id SADAR YUNI RAHARJO egidion14@mhs.itenas.ac.id <p>Permasalahan kawasan permukiman kumuh menjadi isu utama seperti tidak pernah terselesaikan dari<br>waktu ke waktu. Masalah kawasan permukiman kumuh juga dialami oleh Kota Bekasi, khususnya di Kecamatan Bantargebang yang di wilayahnya terdapat Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumurbatu. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi tingkat kekumuhan dan menentukan prioritas penanganan kawasan permukiman kumuh. Penelitian ini merupakan suatu penelitian deskriptif kuantitatif dimana peneliti menggambarkan fenomena, dan menyajikan fakta secara sistematis untuk mempermudah pemahaman dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa tingkat kekumuhan yang terjadi pada kawasan permukiman kumuh Kecamatan Bantargebang adalah tingkat kumuh ringan, serta analisis prioritas penanganan kawasan permukiman kumuh menghasilkan kawasan prioritas penanganan I di Kelurahan Ciketingudik dengan prioritas perbaikan kondisi bangunan dan pemeliharaan drainase, kawasan prioritas penanganan II di Kelurahan Sumurbatu dengan prioritas penyediaan sistem pengelolaan air limbah, dan kawasan prioritas<br>penanganan III di Kelurahan Cikiwul dengan prioritas penyediaan air perpipaan.</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1875 Penilaian Kesesuaian Konsep Livable Settlement Pada Permukiman Kecamatan Astanaanyar Kota Bandung 2023-05-23T01:51:41+00:00 R MUHAMAD REVANKA NAUFAL PUTRA muhamadrevanka65@gmail.com SADAR YUNI RAHARJO muhamadrevanka65@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan melakukan penilaian kesesuaian konsep livable settlement pada permukiman Kecamatan Astanaanyar Kota Bandung. Penelitian dilakukan dengan melihat kondisi eksisting berdasarkan konsep livable settlement pada Kecamatan. Tahap analisis dengan melakukan perhitungan tingkat kesesuaian layak huni yang ada di Kecamatan Astanaanyar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dan kualitatif dimana penelitian ini menggunakan berbagai data baik dari hasil lapangan yang kemudian dilakukan<br>perhitungan mencari kesesuaian layak huni yang mana hasilnya akan dideskripsikan sesuai dengan tingkat kesesuaian. Hasil analisis kesesuaian yang ada di Kecamatan Astanaanyar saat ini berada pada tingkatan kesesuaian tinggi dengan presentase 80.00%. Aspek Livable Settlement yang belum sesuai adalah aspek luas ruang terbuka hijau, prasarana dan sarana persampahan,<br>dan pengelolaan air limbah.</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1876 PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KENYAMANAN LINGKUNGAN ATAS DITERAPKANNYA DUCTING UTILITAS BAWAH TANAH: STUDI KASUS JALAN IR. H. DJUANDA KOTA BANDUNG 2023-05-23T01:54:15+00:00 ANANDA HISYAM PUTRA DIRAJAT anandahisyamptr@mhs.itenas.ac.id <p>Kota Bandung merupakan kota metropolitan terbesar ke tiga di Indonesia dengan kepadatan penduduk yang meningkat setiap tahunnya, dan menjadi salah satu kota dengan kepadatan penduduk tertinggi di Indonesia. Dengan meningkatnya kepadatan penduduk, maka penggunaan TIK di Kota Bandung meningkat. Kota Bandung saat ini masih menggunakan jaringan utilitas atas tanah, salah satunya kabel atas tanah. Utilitas atas tanah rentan terhadap kerusakan dan mempengaruhi kenyamanan masyarakat. Maka diperlukan upaya untuk mengurangi resiko dan kekurangan yang di miliki kabel atas tanah. Salah satunya pembangunan ducting utilitas yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandung di beberapa ruas jalan, salah satunya Jalan Ir. H. Djuanda. Dari hal tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap kenyamanan lingkungan atas diterapkannya ducting utilitas bawah tanah di Jalan Ir. H. Djuanda. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah orang yang melewati jalan Ir. H. Djuanda dengan jumlah responden<br>sebanyak 100 orang, penelitian dilihat dari kerangka tiga waktu yaitu sebelum, saat, setelah pembangunan. Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa pembangunan ducting utilitas bawah tanah memiliki pengaruh baik, tetapi dilihat dari waktu saat, pembangunan ducting utilitas bawah tanah memiliki pengaruh buruk terhadap kenyamanan masyarakat.</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1877 VALUASI NILAI EKONOMI SITU LENGKONG PANJALU DENGAN METODE CONTINGENT VALUATION METHOD (CVM) 2023-05-23T01:56:06+00:00 Hamdan Fadillah hamdanfadillahhh@gmail.com Iwan Juwana hamdanfadillahhh@gmail.com <p>Situ Lengkong Panjalu Kabupaten Ciamis merupakan kawasan ziarah dan tempat wisata di Jawa Barat. Pengelola Situ Lengkong Panjalu yang dikelolah oleh pemerintah Kabupaten Ciamis. Destinasi wisata ziarah dan wisata alam oleh wisatawan menimbulkan permasalahan tersendiri bagi pengelola sebagai kawasan Situ. Keindahan objek wisata ziarah dan wisata alam yang menarik minat wisatawan untuk berkunjung menikmati keindahan alamnya, terkadang menimbulkan permasalahan yang justru merusak kondisi alam di objek wisata Situ Lengkong. Wisatawan dan pengelola kawasan Situ Lengkong Panjalu kurangnya kesadaran menjaga kebersihan objek wisata sehingga sampah yang dihasilkan di kawasan Situ Lengkong tidak terkelola dengan baik, Penelitian ini meneliti Willingness to Pay (WTP) wisatawan dalam<br>peningkatan pelayanan persampahan di Situ Lengkong Panjalu. Contingent Valuation Method (CVM) yang digunakan pada penelitian ini untuk menentukan nilai WTP dan nilai tersebut dijadikan sebagai informasi awal biaya untuk pengelolaan persamapahan di Situ Lengkong<br>Panjalu. Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan nilai Willingness to Pay (WTP). Niali Estimasi WTP (EWTP) yaitu sebesar Rp. 2.838/masuk dan Total WTP (TWTP) yaitu sebesar Rp. 342.109.194/tahun.</p> 2023-05-22T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1879 Evaluasi Kinerja Penyediaan Air pada SPAM Cimahi Utara 2023-05-23T02:04:30+00:00 DIYANET ZALFA diyanetzalfa@gmail.com <p>Kebocoran pipa pada sub sistem SPAM distribusi yang dikelola oleh Institusi Penyelenggara SPAM di Indonesia ditandai dengan adanya tingkat kehilangan air yang tinggi. SPAM Cimahi Utara yang dikelola oleh BLUD Air Minum Kota Cimahi memiliki tingkat kehilangan air sebesar<br>22%. Kebocoran pada jaringan dapat memberikan celah bagi bakteri patogen yang memungkinkan untuk masuk ke dalam air hasil olahan. Dilihat dari hasil evaluasi kehilangan air yaitu 31,37%. Namun, kapasitasnyai sudah memenuhi kebutuhan air minum untuk konsumen di<br>kota besar dan berpotensi menambah pelanggan baru karena kapasitasnya yang cukup. Konsumsi pemakaian air langganan sektor domestik di bulan maret 2022, yaitu sebesar 103,25 liter/orang/hari. Jika dibandingkan dengan standar kebutuhan untuk IKK yaitu 100 liter/orang/hari. Pemakaian air eksisting terhitung sedikit melebihi standar kebutuhan air.</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1881 PERENCANAAN PENERAPAN SISTEM DRAINASE BERWAWASAN LINGKUNGAN MENGGUNAKAN KOLAM RETENSI DI KELURAHAN MUARA CIUJUNG TIMUR 2023-05-23T02:09:13+00:00 VIRDHA ANUGERAH ARYAN virdhaanugerah029@gmail.com DYAH ASRI HANDAYANI TAROEPRATJEKA virdhaanugerah029@gmail.com <p>Banjir ditimbulkan dari sistem lingkungan yang tidak mampu dalam mengalirkan debit air di permukaan tanah. Berdasarkan peta visualisasi drainase Kecamatan Rangkasbitung tahun 2021, Kelurahan Muara Ciujung Timur merupakan daerah rawan banjir dan menjadi prioritas utama dalam penanganan banjir. Permasalahan ini terjadi diakibatkan debit saluran sudah tidak mampu mengalirkan debit limpasan dan sumur resapan sudah tidak efektif digunakan. Perencanaan kolam retensi pada daerah tersebut sebagai salah satu solusi untuk penanganan banjir. Untuk memperoleh debit banjir rencana digunakan metode rasional dengan intensitas hujan kala ulang 10 tahun dan luas area penelitian sebesar 203 Ha. Dari hasil metode tersebut didapatkan debit banjir rencana sebesar 9,79 m3/s. Untuk memperoleh volume aliran masuk digunakan metode hidrograf sehingga didapatkan 27240 m3 dengan waktu konsentrasi 275,68<br>menit. Dari data analisis tersebut, dapat direncanakan kapasitas kolam retensi sebesar 27540 m3 dengan 1 (satu) buah pompa kapasitas 5 m3/s dan kedalaman 3 meter. Efektivitas kolam dalam mereduksi banjir sebesar 101%.</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1882 Identifikasi Sistem Pengelolaan Sampah Daerah Perdesaan Studi Kasus Desa Nagrak Kecamatan Pacet Kabupaten Bandung 2023-05-23T02:15:59+00:00 FIRDA SHAFIRA firdashafiraaa25@gmail.com <p>Desa Nagrak merupakan daerah perdesaan yang berada di Kecamatan Pacet Kabupaten Bandung, memiliki penduduk 12.899 jiwa dengan luas wilayah 798,155 ha. Desa Nagrak belum terlayani pelayanan sampah sehingga dibutuhkan identifikasi sistem pengelolaan sampah untuk mengetahui kondisi pengelolaan persampahan eksisting. Metode yang digunakan yaitu mengumpulkan data primer dan sekunder. Data primer didapat melalui observasi dan wawancara terkait pengetahuan pengelolaan sampah, sedangkan data sekunder didapat dari dokumen Profil Desa Nagrak (2021) sebagai penunjang informasi pengelolaan sampah. Pengolahan sampah Desa Nagrak dilakukan secara konvensional dengan membakar sampah di halaman rumah sehingga dapat mencemari lingkungan dan berbahaya bagi kesehatan. Desa Nagrak melakukan pengelolaan dari sumber dengan memilah 2 jenis sampah meliputi sampah bernilai jual dan sampah campur dengan wadah terpisah; dan memiliki fasilitas persampahan berupa bank sampah dan daur ulang sampah kemasan plastik dijadikan kerajinan tangan oleh ibu-ibu PKK. Desa Nagrak tidak terlayani pelayanan sampah namun telah memiliki upaya pengelolaan sampah.</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1883 Penentuan Efisiensi Penyisihan COD Air Limbah Industri Tekstil menggunakan Material Preservasi Mikroorganisme dengan Nutrien Tapioka 2023-05-23T02:18:46+00:00 WISNU TRI HANDOKO wtrihamdoko00@gmail.com DYAH ASRI HANDAYANI TAROEPRATJEKA wtrihamdoko00@gmail.com DYAH MARGANINGRUM wtrihamdoko00@gmail.com <p>Industri tekstil adalah salah satu industri menghasilkan limbah dari kegiatan produksi berupa limbah cair yang mengandung parameter COD. Adanya parameter tersebut berdampak negatif terhadap lingkungan jika dibuang begitu saja tanpa ada proses pengolahan. Pengolahan air limbah dapat dilakukan dengan cara biologis dengan menggunakan Material Preservasi Mikroorganisme (MPMO) dan tepung tapioka sebagai nutrien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis<br>penggunaan campuran MPMO dengan nutrien tapioka terhadap penyisihan COD menggunakan indikator<br>peningkatan parameter MLVSS maupun MLSS. Penelitian ini memiliki 3 (tiga) variasi uji dibedakan volume antara air limbah dengan campuran MPMO masing-masing variasi menggunakan volume 1,5 liter. Penelitian ini melakukan kultivasi untuk mengaktifkan bakteri MPMO dalam waktu 2 minggu kemudian dilanjutkan proses aklimatisasi menggunakan variasi 25, 50, dan 75% dan proses terakhir<br>melakukan pengolahan dengan variasi yang sama. Hasil penggunaan campuran MPMO dapat menyisihkan parameter COD sebesar 96% pada pengukuran hari ke-6.</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1884 Efisiensi Penyisihan Logam Krom (Cr) dalam Limbah Cair Industri Tekstil Menggunakan MPMO dan Nutrient Broth (NB) 2023-05-23T02:22:12+00:00 DEHAN NABIILAH RAMADHINI dehanabiilah@gmail.com DYAH ASRI HANDAYANI TAROEPRATJEKA dehanabiilah@gmail.com DYAH MARGANINGRUM dehanabiilah@gmail.com <p>Industri tekstil sebagai salah satu industri dengan perkembangan yang pesat menggunakan air dalam jumlah yang besar dimana limbah cair tersebut mengandung berbagai macam polutan, salah satunya adalah logam Cr. Pengolahan limbah cair dapat dilakukan secara biologi menggunakan Material Preservasi Mikroorganisme (MPMO). Tujuan penelitian adalah<br>mengetahui dan menganalisis penyisihan logam Cr menggunakan MPMO. Penelitian dilakukan dalam skala laboratorium dengan reaktor batch dan pengukuran logam Cr menggunakan metode Spektrofotometri Serapan Atom (AAS). Pada penelitian ini jumlah MPMO yang digunakan adalah 50 gram MPMO dengan volume reaktor berjumlah 500 ml. Waktu kultivasi dilakukan dalam waktu 1 bulan kemudian dilanjutkan proses aklimatisasi menggunakan konsentrasi 50% limbah. Setelah itu konsentrasi limbah ditingkatkan menjadi 75%. Hasilnya adalah MPMO dapat menyisihkan parameter logam Cr sebesar 89%.</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1885 Evaluasi Sistem Pengelolaan Sampah di Desa Wisata Studi Kasus Desa Nogosaren, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang 2023-05-23T02:25:52+00:00 ORYZA SATIVA PUTERI HARANI oryzasativaptr@gmail.com <p>Desa Nogosaren dalam RTRW Kabupaten Semarang, masuk ke dalam Wilayah Pengembangan Pariwisata 3 yang dalam operasionalnya, perlu menyediakan sistem pengelolaan sampah dengan cara pemenuhan kriteria pengelolaan sampah yang ditetapkan dalam PerMen Parekraf No. 9 Tahun 2021. Desa Nogosaren dalam Strategi Sanitasi Kabupaten Semarang termasuk ke dalam zona II pelayanan persampahan (coverage &gt; 70%) yang harus terlayani dengan sistem tidak langsung. Kondisi lapangan Desa Nogosaren tidak termasuk dalam wilayah pelayanan, sehingga masyarakat masih menangani sampahnya dengan cara konvensional. Oleh karenanya, perlu dilakukan evaluasi SPS di Desa Nogosaren dengan cara pengumpulan informasi untuk pengambilan keputusan mengenai perencanaan SPS. Hasil evaluasi SPS yaitu Desa<br>Nogosaren belum melakukan pemilahan sampah dengan pola pewadahan yang digunakan bersifat individual. Desa Nogosaren belum memiliki sistem pengumpulan, pengolahan dan pengangkutan sampah dengan temuan 11 titik pembuangan sampah liar yang dapat dijadikan acuan penentuan lokasi pewadahan komunal, sehingga perencanaan SPS perlu dilakukan secara utuh mulai dari pemilahan hingga pengolahannya.</p> 2023-05-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023