https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/senada/issue/feed Senada 2023-12-13T04:12:11+00:00 Open Journal Systems <p><strong>Prosiding Seminar Nasional Fakultas Arsitektur dan Desain</strong></p> https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/senada/article/view/2816 Adaptasi Arsitektur Kolonial Terhadap Iklim Tropis Indonesia Kasus Studi: Bank Bjb Braga Kota Bandung 2023-12-13T02:40:39+00:00 Athariqsyah Hardianto mahklukallah20@mhs.itenas.ac.id Rifaldi Hidayat Mulyadi mahklukallah20@mhs.itenas.ac.id M. Miftah Fauzi mahklukallah20@mhs.itenas.ac.id Tibiyan Alfath Syarif mahklukallah20@mhs.itenas.ac.id Nurtati Soewarno mahklukallah20@mhs.itenas.ac.id <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;Bandung merupakan ibu kota provinsi Jawa Barat yang didirikan pada masa pemerintahan Kolonial Belanda di awal abad ke 18. Jejak pemerintah Kolonial Belanda dapat dikenali di kawasan tempat mereka beraktifitas. Kawasan ini memiliki pola tatanan massa bangunan yang lebih teratur dengan bangunan-bangunannya bergaya Kolonial, salah satunya adalah kawasan pusat kota. Di koridor jalan Braga di pusat kota Bandung masih banyak dijumpai bangunan eks Kolonial yang dapat dikenali dari bentuk, ukuran dan gaya arsitekturnya. Kawasan ini didisain dengan apik dan melibatkan beberapa arsitek Belanda terkenal di masanya. Perbedaan budaya, latar belakang dan iklim tercermin dari hasil karya-karya mereka yang beradaptasi terutama terhadap iklim tropis Indonesia yang berbeda dengan iklim di Belanda. Diawali dengan studi literatur dan dilanjutkan dengan observasi ke lapangan penelitian ini akan menganalisis salah satu karya arsitek A.F Aalbers, yaitu bangunan Bank DENIS yang sekarang digunakan sebagai Bank Jabar Banten (BJB). Hasil studi literatur mengatakan bahwa karya-karya Aalbers terinspirasi dari bentuk gelombang laut dengan bahan beton yang saat itu mulai populer. Melihat dari bentuk bangunannya, apakah bangunan ini beradaptasi terhadap iklim tropis Indonesia? Bagaimana bentuk adaptasinya sehingga bangunan ini tidak mengalami perubahan dan tetap digunakan hingga sekarang. Dengan metoda adaptive reuse diharapkan bangunan cagar budaya sebagai warisan bangsa dapat dilestarikan.</p> 2023-12-13T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/senada/article/view/2817 Identifikasi Penerapan Konsep Adaptive Reuse Dan Transformasi Tipologi Bnagunan Museum Sejarah Kota Bandung 2023-12-13T02:53:19+00:00 Didik Setiawan didiksetiawan2333@mhs.itenas.ac.id Fatia Rahmatika didiksetiawan2333@mhs.itenas.ac.id Sultan Rafi Anggarsyah didiksetiawan2333@mhs.itenas.ac.id Dwi Kustianingrum didiksetiawan2333@mhs.itenas.ac.id <p>Museum Sejarah Kota Bandung merupakan museum yang menampilkan linimasa sejarah Kota Bandung dan telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya. Fungsi awal dari bangunan ini adalah Frobel School, yaitu sekolah untuk balita di masa Hindia Belanda pada tahun 1890. Setelah kemerdekaan bangunan ini menjadi milik Pemerintah Kotamadya Bandung dan mengalami beberapa kali alih fungsi. Baru pada tahun 2019 resmi digunakan sebagai Museum Sejarah Kota Bandung. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk mengidentifikasikan penerapan konsep adaptive reuse dan transformasi tipologi bangunan berdasarkan fungsi bangunan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis kualitatif. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara dan observasi objek. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa museum Sejarah Kota Bandung telah berhasil menerapkan konsep adaptive reuse pada bangunannya dan menjalankan keberlanjutan penggunaan bangunan lama dengan melakukan transformasi tipologi bangunan berdasarkan fungsinya, untuk menghidupkan kembali bangunan bersejarah dan memberikan ruang baru yang berfungsi sebagai upaya dalam melestarikan warisan cagar budaya.</p> 2023-12-13T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/senada/article/view/2819 Pendekatan Metode Adaptive Re Use Sebagai Upaya Keberlanjutan Bangunan Kolonial Studi Kasus: Bangunan Yayasan Pusat Kebudayaan Bandung 2023-12-13T03:08:36+00:00 Agam Gumelar agamgumelar13@mhs.itenas.ac.id M.Furqan Fahd Oscar mfahdoscarmhs@itenas.ac.id Kahfi Al Irsyad imanindriani@mhs.itenas.ac.id Rafi Azani M rafiazani27@mhs.itenas.ac.id Utami ami@itenas.ac.id <p>Kedatangan Belanda ke Indonesia dan menjadi penguasa berpengaruh pada berbagai aspek kehidupan masyarakat pribumi, termasuk aspek budaya. Gabungan antara gaya hidup Belanda dan pribumi dikenal sebagai budaya Indis. Salah satu manifestasi dari budaya Indis adalah arsitektur bangunanya. Bandung adalah salah satu kota yang mengalami penjajahan Belanda, sehingga terdapat pengaruh budaya termasuk arsitektur Indische khususnya di Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan ,Bandung. Gedung 31 FAD Itenas Bandung Yayasan Pusat Kebudayaan Bandung adalah sebuah bangunan bersejarah yang terletak di Jl. Naripan no.7, Bandung. Semula didirikan sebagai tempat hiburan pada tahun 1930 kemudian mengalami transformasi menjadi pusat kebudayaan yang berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Saat ini, gedung tersebut masih digunakan untuk kegiatan pelatihan, pertunjukan seni, dan pameran seni rupa.Penelitian ini membahas tentang pemanfaatan kembali Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan Bandung dari fungsi awalnya sebagai tempat hiburan menjadi pusat kebudayaan. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan menggunakan studi pustaka, wawancara, observasi, dan dokumentasi gedung sebagai objek penelitian. Hasil analisis dan pembahasan menunjukkan bahwa pelestarian gedung ini dapat dilakukan melalui upaya konservasi dan renovasi yang adaptif, dengan tujuan untuk menjaga fungsi gedung sebagai tempat pelestarian seni dan budaya Jawa Barat. Diharapkan melalui penelitian ini, Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan Bandung dapat terus berperan sebagai pusat kegiatan pelestarian seni dan budaya dan meningkatkan kualitas dan fleksibilitas ruang sesuai dengan kebutuhan masa kini.</p> 2023-12-13T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/senada/article/view/2820 Adaptasi Desain Bangunan Gedung Gas Terhadap Iklim Lokal Kota Bandung 2023-12-13T03:32:22+00:00 Kanira Fauziah fauziahkanira@mhs.itenas.ac.id Shirley Wahadamputera shirl@itenas.ac.id Ardellia Biyantania iaardell@mhs.itenas.ac.id Rizky Aditya Ramadhan rizkyaditya4511@mhs.itenas.ac.id Diah Ayu Kusumawardani diahayukw4321@mhs.itenas.ac.id <p>Sejalan dengan rencana pemindahan ibu kota Hindia Belanda ke Bandung yang iklimnya lebih sejuk, maka diperlukan pembangunan fasilitas bangunan publik untuk pendukung kegiatan pemerintah. Pembangunan sarana publik melibatkan beberapa arsitek Belanda menghasilkan bangunan bergaya arsitektur kolonial. Para arsitek Belanda berupaya untuk menghasilkan rancangan bangunan yang mampu beradaptasi dengan kondisi iklim tropis. Penelitian ini akan mengkaji bagaimana desain bangunan Kolonial dapat beradaptasi terhadap iklim lokal. Objek yang dipilih adalah Gedung Gas Negara hasil karya arsitek Belanda R.L.A Schoemaker pada tahun 1930 yang berlokasi di jalan Braga Bandung. Kajian dimulai dengan studi literatur dan didukung oleh software online: andrewmarsh.com untuk menganalisis pergerakan sinar matahari berdasarkan kondisi geografis dan jatuhnya bayangan dalam Gedung Gas Negara yang menjadi objek penelitian. Kajian ini ditinjau dari aspek iklim meliputi pergerakan sinar matahari, jatuhnya bayangan dalam ruang, pergerakan udara dalam ruang, dan penanganan curah hujan tinggi. Hasil kajian ini diharapkan dapat membantu menemukan adaptasi desain bangunan kolonial terhadap iklim lokal Kota Bandung. Adaptasi terhadap iklim akan membentuk pandangan hidup yang mencakup hubungan manusia sebagai individu dengan alam, dan akhirnya terciptalah adaptasi desain. Diharapkan hasil ini dapat diterapkan pada bangunan masa kini sehingga meminimalkan penyebab terbentuk emisi gas rumah kajian yang berdampak terhadap global warming.</p> 2023-12-13T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/senada/article/view/2821 Upaya Pelestarian Bangunan Cagar Budaya Melalui Pendekatan Implementasi Metoda Heritage-Bim, Kasus Studi: Au Bon Marche-Braga Bandung 2023-12-13T03:39:57+00:00 Jihan Salsabil Alya jihansalsabilalyaa@mhs.itenas.ac.id Muhammad Andi Rezky Adhari muhammadadhari1503@mhs.itenas.ac.id Erwin Yuniar Rahadian ears@itenas.ac.id <p>Kota Bandung dikenal sebagai kota yang memiliki banyak bangunan dengan gaya arsitektur kolonial, misalnya seperti yang terlihat di sepanjang jalan Braga Bandung. Gedung Au Bon Marche merupakan salah satu bangunan kolonial yang berlokasi jalan Braga dan telah dinyatakan sebagai bangunan Cagar Budaya. Saat ini kondisi bangunan&nbsp; terbilang baik dan masih digunakan bahkan di bagian depan sedang direncanakan untuk dialih fungsikan menjadi sebuah <em>café</em>. Rencana alih fungsi dengan metoda <em>adaptive</em></p> <p><em>reuse </em>membutuhkan data sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR oleh karenanya dibutuhkan dokumentasi terkait kondisi bangunan. Salah satu upaya pembuatan dokumentasi Bangunan Cagar Budaya adalah melalui pendekatan media digital dengan metoda Heritage-BIM. Hasil yang diperoleh berupa, catatan sejarah, gambar, model, hasil perhitungan, uraian dan analisis kondisi <em>existing </em>pada perubahan fungsi bangunan dan elemen pembentuk fungsi khususnya fasad bangunan. Data-data yang terdiri dari data masa lalu (data historis) dan data saat ini (<em>real time</em>) dimodelkan kembali menjadi model bangunan 3D digital berdasarkan prinsip metode Heritage-BIM. Selanjutnya informasi tersebut dapat dimanfaatkan dalam upaya restorasi, operasional, dan pemeliharaan bangunan Au Bon Marche. Diharapkan metoda Heritage-BIM dapat diterapkan sebagai upaya pelestarian pada bangunan Cagar Budaya lainnya baik di Bandung maupun di kota-kota lainnya di Indonesia.</p> 2023-12-13T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/senada/article/view/2822 Pengintegrasian Simbol Tanaman Keluk Paku Dalam Kehidupan Masyarakat Sunda Pada Perancangan Pemutakhiran Media Informasi Egd (Eenvironmental Graphic Design) Pada Museum Sri Baduga Bandung 2023-12-13T03:43:34+00:00 Fahran Fa'is Faisabstraks@mhs.itenas.ac.id Aris Kurniawan Faisabstraks@mhs.itenas.ac.id <p class="Default" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt;">Perancangan EGD (Environmental Graphic Design) bertujuan untuk memutakhirkan media informasi pada Museum Sri Baduga Bandung. Penelitian juga untuk memahami signifikansi dan peran simbol tanaman Keluk Paku yang digunakan sebagai grafis utama, guna melestarikan dan sebagai pengingat asasasas luhur yang berlaku pada kehidupan masyarakat Sunda, serta bagaimana simbol tersebut dapat diintegrasikan dalam perancangan media informasi EGD. Keluk Paku sendiri merupakan Jenis tanaman Paku/Pakis, yang erat kaitannya dengan budaya Sunda, ada banyak penerapan Keluk Paku dalam Budaya Sunda, salah satunya pada mahkota dari Prabu Siliwangi yang memakai motif Keluk Paku di belakangnya, yang meyimbolkan tingkatan yang tinggi (luhur) dan berkuasa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data berupa wawancara dan studi literatur, wawancara dilakukan terhadap beberapa staf museum dan beberapa pengunjung di Museum Sri Baduga. Setelah proses analisa hasil wawancara dan studi literatur menyatakan bahwa Museum Sri Baduga Bandung membutuhkan beberapa pembaharuan dan pemutakhiran pada media informasi Environmental Graphic Design mereka, yang secara teknis diintegerasikan dengan motif Keluk Paku untuk memperkuat filosofis nilai luhur pada media informasi di Museum Sri Baduga.</span></p> 2023-12-13T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/senada/article/view/2824 Penerapan Semiotika Dalam Tari Topeng Klana Cirebon 2023-12-13T03:53:10+00:00 Dede Pebriyadi strongwars23@mhs.itenas.ac.id Agustina Kusuma Dewi strongwars23@mhs.itenas.ac.id <p>Tari Topeng Klana Cirebon merupakan budaya tradisional peninggalan nenek moyang untuk kita pelajari serta dilestarikan, selain itu Tari Topeng Klana Cirebon memiliki pesan dan penuh dengan makna yang ingin disampaikan kepada para penonton. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa apa pesan yang terkandung dari tiap-tiap Gerakan Tari Topeng Klana Cirebon. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dan pendekatan semiotika dari Roland Barthes. Teknik pengumpulan data yaitu dengan studi literatur seperti jurnal, artikel yang terdapat di internet, dan wawancara. Topeng Klana merupakan urutan kelima yang mempresentasikan sifat manusia yang memiliki sifat amarah yang mencerminkan keduniawian, warna topeng Klana menunjukkan sifat angkuh dan kejam, dengan warna merah yang dapat diartikan dengan darah, nafsu, dan kemarahan. Secara keseluruhan setiap penampilan Tari Topeng Cirebon memiliki makna tersendiri tidak hanya dari gerakannya melainkan dari unsur lainnya diantaranya pola lantai, rias, busana, properti, dan sesaji.</p> 2023-12-13T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/senada/article/view/2825 Potensi Candi Batujaya Karawang Sebagai Objek Wisata Sejarah 2023-12-13T03:57:33+00:00 Dede Irfan Saefulloh dedeirfan070@gmail.com Eka Noviana dedeirfan070@gmail.com <p>Karawang merupakan salah satu kabupaten yang memiliki keanekaragaman dan objek wisata, salah satunya adalah situs Candi Batujaya yang merupakan candi tertua di Jawa Barat. Obyek wisata ini merupakan potensi yang dapat dikembangkan sebagai wisata yang mengandung nilai edukasi. Potensi wisata yang dimiliki kabupaten Karawang apabila dikelola dengan baik dan benar tentunya akan memberikan dampak yang baik bagi kesejahteraan masyarakat dari sektor pariwisata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali potensi Candi Batujaya di Kabupaten Karawang sebagai daya tarik wisata, dan mengedukasi masyarakat tentang sejarah candi-candi yang ada di Kabupaten Karawang. Metode penelitian yang akan digunakan adalah dengan mencari data kualitatif. Tahapan penelitian ini adalah observasi dan angket. Berdasarkan hasil kuesioner yang disebarkan kepada 84 responden, 77% berusia 20-25 tahun, dan 53,6% berdomisili di luar Karawang. Sebanyak 55% responden belum mengetahui keberadaan situs Candi Batujaya dan sejarahnya, serta berharap situs ini dapat dikembangkan menjadi tempat wisata. Hasil pengamatan candi Batujaya tergolong unik dan menyimpan sejarah perkembangan teknologi bangunan maju di Jawa Barat pada awal abad Masehi. Perlu adanya upaya pemerintah daerah untuk mempromosikan Kawasan Candi Batujaya sebagai wisata sejarah. Dari analisis SWOT yang dilakukan dipilih matriks Strength – Threat, dimana strategi yang harus dilakukan adalah dengan mempromosikan wisata Pecandian Batujaya dengan mengangkat sisi sejarahnya melalui media sosial, serta media informasi dan edukasi.</p> 2023-12-13T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/senada/article/view/2826 Strategi Pemasaran Gitar Genta Sebagai Karya Kebanggaan Anak Bangsa Pada PT. Genta Trikarya 2023-12-13T04:01:17+00:00 Farid Mhd Al Afif Dalimunthe faridalafifd@mhs.itenas.ac.id Rosa Karnita faridalafifd@mhs.itenas.ac.id <p>Suatu perusahaan dalam melakukan kegiatan perusahaan memiliki beberapa tujuan yang akan dicapai. Jika dalam jangka pendek, biasanya bertujuan untuk memikat atau memusatkan perhatian konsumen terhadap produk yang baru dirilis. Terdapat juga tujuan dalam jangka panjang, yakni untuk mempertahankan eksistensi suatu produk agar menimbulkan brand awareness atau meningkatkan eksistensi dari produk tersebut. Demikian juga dengan PT Genta Trikarya, tentunya memerlukan peranan kegiatan pemasaran dan strategi-strateginya. Berdasarkan hal tersebut, untuk mengetahui strategi yang tepat digunakna oleh PT Genta Trikarya, maka digunakan analisis SWOT. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pemasaran Gitar Genta pada PT Genta Trikarya. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan penelitian deskriptif. Hasil dari penelitian yang telah didapatkan adalah: strategi S-O yang telah ditempuh oleh PT Genta Trikarya ialah telah berdiri puluhan tahun dan dipercaya oleh pasar luar negeri, produk menggunakan bahan lokal yang kuat, dan dipercaya oleh beberapa brand lain untuk memproduksi alat musik mereka. Strategi S-T yang ditempuh oleh PT Genta Trikarya ialah menjalin kerja sama kepada perusahaan luar negeri, meningkatkan kualitas gitar, dan menambah stok seri gitar terbaru. Strategi W-O yang digunakan oleh PT Genta Trikarya ialah dengan memanfaatkan peluang yang ada untuk meminimalkan kelemahan pada Gitar Genta, seperti dampak covid yang membuat lebih banyak peminatnya, pengiriman ke luar negeri, dan menjual gitar melalui e-commerce.</p> 2023-12-13T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/senada/article/view/2827 Meningkatan Kesadaran Masyarakat Terhadap Kesehatan Mental Melalui Seminar Pertolongan Pertama Psikis Dan Pemutaran Film Berjudul Relief 2023-12-13T04:04:20+00:00 Jaka Budiana budianajaka@gmail.com Asep Ramdhan budianajaka@gmail.com Agus Rahmat Mulyana budianajaka@gmail.com <p>Setiap orang tentu berharap dapat hidup normal, aman, tenteram dan nyaman. Tetapi keinginan tersebut dapat musnah oleh kejadian-kejadian tidak terduga, salah satunya seperti pertikaian rumah tangga orangtua yang menjadi kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT yang dapat menimbulkan trauma masa kecil hingga gangguan stres pasca-trauma. Gangguan stres pasca-trauma atau PostTraumatic Stress Disorder dalam istilah psikologis, secara singkat dapat didefinisikan sebagai gangguan mental yang terjadi setelah peristiwa serius yang dapat merugikan atau mengancam kehidupan seseorang. Dukungan Psikologis Awal atau disebut dengan Psychological First Aid merupakan hal yang dibutuhkan dalam penanganan Gangguan Stres Pasca-Trauma, maka penyampaiannya dilakukan melalui Seminar Pertolongan Pertama Psikis dan Screening Film Berjudul Relief. Film pendek Relief ditayangkan sebagai media penyampaian pesan kepada orang-orang yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung agar dapat meningkatkan kesadarannya terhadap kesehatan mental, khususnya tentang fenomena gangguan stres pascatrauma. Metode yang digunakan menggunakan wawancara kualitatif serta Design Thinking. Wawancara dilakukan terhadap psikolog profesional, orang yang pernah mengalami trauma dari peristiwa rumah tangga orangtuanya, dan orang yang peduli dengan kesehatan mental. Pada tahun 2019 tercata 11.057 kasus kekerasan pada anak, kemudian meningkat menjadi 11.278 pada 2020 Januari dan pada November 2021 menjadi 12.556. Dengan ditayangkannya film pendek ini, harapannya orang-orang dapat mengetahui bagaimana menangani orang dengan gangguan kesehatan mental serta mencegah terjadinya KDRT yang dapat menimbulkan trauma ataupun gangguan psikologis pada anak.</p> 2023-12-13T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/senada/article/view/2828 Analisis Identitas Visual Cover Album Ombak Banyu Asmara Band Indie The Panturas 2023-12-13T04:08:54+00:00 Fahmi Abdullah fahmi75abdullah@gmail.com Agus Rahmat Mulyana fahmi75abdullah@gmail.com <p>The Panturas merupakan salah satu band indie genre surf rock yang selalu menyisipkan unsur kelautan dalam setiap karyanya salah satunya pada album Ombak Banyu Asmara yang rilis pada 2021. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan analisis identitas visual cover album Ombak Banyu Asmara band indie The Panturas. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data studi pustaka. Sampel penelitian yang digunakan berupa cover album Ombak Banyu Asmara band The Panturas. Hasil penelitian menunjukan identitas visual logo, warna, dan unsur gambar dapat mengekspresikan suasana dari tema kelautan yang diangkat album ini. Salah satu contoh identitas visual dapat dilihat dengan adanya unsur gambar kapal laut yang berlabuh di pelabuhan, laut serta ombak, dan buaya yang merupakan hewan perairan. Penggunaan warna bernuansa biru yang identik dengan laut sekaligus bermakna menceritakan asal - muasal nama dan lika-liku perjalanan, juga mendukung identitas visual kelautan dari album ini.</p> 2023-12-13T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2023 https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/senada/article/view/2829 Analisis Aset-Aset Grafis Yang Direalisasikan Terhadap Kebutuhan Properti Artistik Dalam Video Promosi Tinder Indonesia 2022 “Gerak Pake Tinder” 2023-12-13T04:12:11+00:00 Regi Apriana Maarip Bilah rregiapriana@mhs.itenas.ac.id Inko Sakti Dewanto Dewanto rregiapriana@mhs.itenas.ac.id <p>Penelitian “Analisis Aset Aset Grafis yang di Realisasikan terhadap Kebutuhan Properti Artistik dalam Video Promosi Tinder Indonesia 2022” ini mengkaji struktur video yang dilihat dari sebuah sudut pandang properti artistik dalam sebuah produksi videonya. Video promosi “Gerak Pake Tinder” ini memiliki tiga alternatif video beserta tiga set artitsik yang berbeda beda sehingga penelitian ini layak untuk diangkat guna menambah bukti nyata bahwa sebuah desain mampu beradaptasi akan hal apapun. Disisi lain, memperlihatkan sebuah struktur produksi bahwa dalam terciptanya sebuah video memiliki sebuah tim artistik yang fokus memikirkan sekaligus merealisasikan keestetikan setiap setnya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif atas dasar based projek yang disesuaikan dengan klien brief. Hasil dari peneliatian based projek ini berupa sebuah properti grafis yang nyata untuk setiap set video promosi tinder yang diproduksi langsung oleh rumah produksi bujang rimba</p> 2023-12-13T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2023