Analisis Perbandingan Arus Bocor Isolator Pin Porcelain dan Pin Silicone Rubber akibat Tegangan AC dan DC

Penulis

  • Fadhilah Ardhi Mahendra Institut Teknologi Nasional Bandung
  • Waluyo Institut Teknologi Nasional Bandung

Kata Kunci:

AC, arus bocor, DC, isolator porcelain, isolator silicone rubber

Abstrak

Saluran transmisi udara merupakan elemen penting untuk menyalurkan daya aktif dan daya reaktif dari sumber sampai sisi konsumen, komponen utama dari sistem transmisi yaitu isolator. Perlu dilakukan penelitian mengenai arus bocor pada isolator silicone rubber dan isolator porcelain untuk mengetahui penyebab terjadinya arus bocor dan mengetahui pengaruh lingkungan terhadap terjadinya arus bocor. Penelitian ini dilakukan dengan pengukuran selama 35 hari pada waktu pagi, siang dan malam hari dengan menggunakan sistem arus bolak balik AC(Alternative Current) dan sistem arus searah DC (Direct Current) dengan memerhatikan kondisi suhu dan kelembapan, dengan menggunakan sumber tegangan 220 V yang dinaikkan tegangannya menggunakan transformator step up menjadi 10 kV. Selain itu kondisi pemasangan isolator dengan mengggunakan isolator jenis pasak (pin type insulator) silicone rubber dan isolator jenis pasak (pin type insulator) porcelain serta menggunakan resistor sebesar 100k Ω. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai suhu, maka semakin rendah nilai arus bocor, semakin tinggi nilai kelembapan maka semakin tinggi juga nilai arus bocor. Nilai arus bocor yang didapat terbesar yaitu pada sistem AC saat pagi hari yaitu pada kelembapan 82,228% dan suhu 24,82°C dengan nilai arus bocor yang didapat yaitu 7,962 µA pada isolator silicone rubber dan 65,316 µA pada isolator porcelain.  Sementara yang terendah pada sistem AC saat siang hari yaitu pada kelembapan 45,563% dan suhu 37,32°C dengan nilai arus bocor yang didapat yaitu 7,797 µA pada isolator silicone rubber dan 19,262 µA pada isolator porcelain. Kesimpulannya adalah kondisi lingkungan dapat mempengaruhi besarnya nilai arus bocor pada isolator silicone rubber dan isolator porcelain. Pada sistem AC nilai arus bocor tertinggi 7,962 µA pada isolator silicone rubber dan 65,316 µA pada isolator porcelain. Sementara pada sistem DC nilai arus bocor yang tertinggi yaitu 0,251 µA pada isolator silicone rubber dan 1,263 µA pada isolator porcelain. Pada sistem AC dihasilkan nilai arus bocor lebih besar dibandingkan dengan sistem DC.

Unduhan

Diterbitkan

2024-02-11