PENERAPAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR PADA PERANCANGAN SEKOLAH TINGGI SENI MUSIK DAN TARI DI PARAHYANGAN

Authors

  • Saefulloh Karim Mundika

Keywords:

Arsitektur, Neo Vernakular, sekolah tinggi, seni musik, seni tari, parahyangan

Abstract

ABSTRAK
Seiring dengan berjalan dari waktu kewaktu, banyak perubahan yang terjadi dalam dunia arsitektur
terpengaruhi oleh perkembangan budaya serta lingkungan. Semakin berkembangnya zaman
berdampak hilang dan berkembangnya suatu kebudayaan. Tentu Perkembangan budaya ini dipicu
oleh dorongan dari masyarakat sendiri maupun dari luar masyarakat.
Budaya musik dan tari terutama dari indonesia masih mengalami tahap kemajuan, terlebih dalam
tarian tradisional yang telah merangkak ke dunia internasional. Hal ini merupakan suatu tanda untuk
melestarikan budaya musik dan tari dengan memfasilitasi pendidikan tinggi akademis maupun yang
berfokus pada Pendidikan seni musik dan tari yang mana di dalamnya terdapat pengetahuan dasar
seni musik dan tari atau lebih tepatnya adalah sekolah tinggi. Kawasan Kota Baru Parahyangan
adalah kawasan terencana bertempat di Kabupaten Bandung Barat. Penerapan arsitektur neo
vernakular menjadi tema pada rancangan sekolah tinggi ini, yaitu memadukan antara arsitektur
tradisional dengan arsitektur modern dalam kawasan terencana, sehingga lebih masuk akal serta
mudah diterima maksudnya oleh pengguna, maupun masyarakat lingkungan dalam kawasan.
Kata kunci: Arsitektur, Neo Vernakular, sekolah tinggi, seni musik, seni tari, parahyangan

ABSTRACT
Along with the times, a lot of changes that occur in the world of architecture are influenced by
cultural and environmental developments. As time progresses, the impact of the disappearance and
development of a culture is increased. Of course, this cultural development was triggered by
encouragement from the community itself and from outside the community.
Music and dance culture, especially from Indonesia, is still progressing, especially in traditional
dances which have crawled into the international world. This is a sign to preserve the culture of music
and dance by facilitating higher academic education as well as focusing on education in the arts of
music and dance in which there is a basic knowledge of the arts of music and dance or, more
precisely, high school. The Kota Baru Parahyangan area is a planned area located in West Bandung
Regency. The application of neo vernacular architecture is the theme in the design of this high school,
which combines traditional architecture with modern architecture in a planned area, so that it makes
more sense and is easily accepted by users, as well as the environment community in the area.
Keywords: Architecture, neo vernacular, college, music art, dance art, parahyangan

References

Ching, Francis D K; 2008; Arsitektur Bentuk, Ruang dan Tatanan; Jakarta: Erlangga,

diakses pada tanggal 31 Januari 2021

Jencks, Charles; 1996; The Language of Post Modern Architecture; London: Academy

Editions and New York: Rizzoli, diakses pada tanggal 31 Januari 2021

Laksito, Boedhi; 2014; Metode Perencanaan & Perancangan Arsitektur; Jakarta; Griya

Kreasi, diakses pada tanggal 31 Januari 2021

Snyder, James C ;Cattanese, Anthoni J ; 1979; Introduction of Architecture; New York:

McGraw-Hill College, diakses pada tanggal 31 Januari 2021

Downloads

Published

2022-03-31

Issue

Section

2022 Arsitektur