PENERAPAN BIOPHILIC DESIGN PADA PERANCANGAN APARTEMEN DI KOTA BANDUNG

Authors

  • Rizky Abdurrohman
  • Widji Indahing Tyas

Keywords:

apartemen, biophilic design, kota Bandung, pemukiman, urbanisasi

Abstract

Abstrak
Kota Bandung, merupakan Ibu Kota Propinsi daerah tingkat 1 Jawa Barat. Kota Bandung yang merupakan kota metropolitan dilihat dari segi komunikasi, perekonomian maupun keamanannya berdampak pada jumlah penduduk yang mengalami peningkatan karena laju pertumbuhan penduduk alami ataupun tren urbanisasi. Urbanisasi terjadi karena tidak meratanya industrialisasi, modernisasi, dan pembangunan. Pertambahan penduduk dan tingginya urbanisasi merupakan beban bagi perkotaan. Paradigma mengenai stres telah secara khusus diterapkan pada studi mengenai kepadatan dan kebisingan, kondisi yang terkait dengan lingkungan perkotaan [1].
Selain tingkat stres, masalah lahan yang berkurang karena urbanisasi. Lahan untuk pemukiman melonjak sehingga banyak terdapat pemukiman yang kurang sehat secara lingkungan dan fasilitas. Lingkungan yang hanya berkembang secara ekonomi, namun menurun secara ekologi.
Dalam rangka menanggulanginya, tempat tinggal yang merupakan tempat untuk menjalankan aktifitas dan beristirahat haruslah memberi rasa nyaman baik secara fisik maupun pikiran. Keterbatasan dan tingginya harga lahan menjadikan pembangunan hunian dibuat secara efektif dengan kualitas yang baik. Pembangunan apartemen diharapkan menjadi solusi dari kebutuhan masyarakat. Apartemen dengan konsep biophilic design yang menghadirkan unsur alam pada suatu bangunan diharapkan dapat membantu rileksasi dari rutinitas keseharian yang dibebani oleh kejenuhan dan stres yang ada. Serta diharapkan dapat memberikan kualitas udara yang akan meningkat pada sekitar bangunan.
Kata Kunci: apartemen, biophilic design, kota Bandung, pemukiman, urbanisasi

Abstract
Bandung City, is the capital city of the Province of West Java. The city of Bandung which is a metropolitan city in terms of communication, economy and security has an impact on the population which has increased due to the natural population growth rate or the trend of urbanization. Urbanization occurs because of the unequal distribution of industrialization, modernization and development. Population growth and high urbanization are a burden for cities. The stress paradigm has been particularly applied to the study of density and noise, conditions associated with the urban environment [1].
Apart from stress levels, land issues are reduced due to urbanization. Land for settlements has soared so that there are many settlements that are not environmentally healthy and facilities. An environment that only develops economically, but declines ecologically.
In order to overcome this, a place to live which is a place to carry out activities and rest must provide a sense of comfort both physically and mentally. Limitations and high land prices make residential developments made effectively with good quality. Apartment construction is expected to be a solution to the needs of the community. An apartment with a biophilic design concept that presents natural elements in a building is expected to help relax from the daily routine that is burdened by boredom and stress. It is also expected to provide improved air quality around the building.
Keywords: apartment, bandung city, biophilic design, settlement, urbanism

References

Evans, G. W. & Lepore, S. J. (1992). Conceptual and analytic issues in crowding research. Journal of Environmental Psychology.

Neufert Ernst. (1987). Architec Data " Office Buildings ". Jakarta: Erlangga.

Priatman, Jimmy. 2012. Konsep Desain Biophilia Sebagai Dimensi Hijau Pada Arsitektur Empatik. Makalah Dipublikasikan Pada Seminar Nasional – Menuju Arsitektur Berempatik Universitas Kristen Petra, Mei 4-5, Surabaya.

Paul Samuel. (1967). Apartments: their design and development. New York: Reinhold Pub Co.

Browning,W.D., Ryan,C.O., Clancy,J.O. 2014. 14 Pattern of Biophilic Design. New York: Terrapin Bright Green.

Downloads

Published

2022-03-31

Issue

Section

2022 Arsitektur