Perancangan Kampanye Self-healing Dengan Musik Pada Remaja

Authors

  • Anelka Muhammad Program Studi Desain Komunikasi Visual, Institut Teknologi Nasional Bandung
  • Agus Rachmat Mulyana Program Studi Desain Komunikasi Visual, Institut Teknologi Nasional Bandung
  • Inko Sakti Dewanto Program Studi Desain Komunikasi Visual, Institut Teknologi Nasional Bandung

Keywords:

remaja, stress, musik, self-healing, teenager

Abstract

Recently, the level of stress in teenagers has been increasing along with the new normal, where activities begin to be done online and less physical interaction. This causes impacts such as ease of stress due to the difference between direct and online communication, exhaustion that often appears, irregular hours of sleep, and the most severe feelings of depression and then having suicidal thoughts. To overcome this stress, teenagers do something called "self-healing." Self-healing can be interpreted as a process for healing the mental or inner wounds that can be caused by various things. And one of the ways self-healing will be lifted is by listening to music. Music is often used by people to unwind for a moment by listening to their favorite songs. Music can also describe a person's mood, so it can affect the person who listens to it. So I will create a digital campaign that makes music a place of self-healing for teenagers who are feeling stressed. With the uniqueness of everyone's favorite music to be used as their place of self-healing, many things can be explored and also make this campaign so important for teenagers who are experiencing stress. Most teenagers' choices of music have a slow tempo to calm them down and channel their emotions, and it has been proven effective to relieve and reduce stress. Campaigns are displayed through Instagram, whose content is in the form of understanding self-healing, music that can be listened to when under stress, also data and facts about stress, and music. It will be displayed in Instagram feeds and Instagram stories.
Keyword : teenager, stress, music, self-healing

Abstrak
Belakangan ini tingkat stress pada anak remaja makin meningkat seiring dengan adanya new normal, dimana aktivitas mulai dikerjakan secara daring dan berkurang nya interaksi secara fisik. Hal tersebut menimbulkan dampak seperti mudahnya stress karena perbedaan antara komunikasi secara langsung dan komunikasi secara daring, rasa lelah yang sering muncul, jam tidur yang tidak teratur, dan yang paling parah merasa depresi lalu mempunyai pikiran untuk bunuh diri. Untuk mengatasi rasa stress tersebut anak remaja melakukan hal yang disebut “self-healing”, Self Healing dapat diartikan sebagai sebuah proses untuk penyembuhan luka batin atau mental yang dapat diakibatkan oleh berbagai hal. Dan salah satu cara self-healing yang akan diangkat yaitu dengan mendengarkan musik, musik acapkali digunakan orang-orang untuk melepas penat sejenak dengan mendengarkan lagu kesukaan. Musik juga bisa menggambarkan suasana hati seseorang sehingga bisa berpengaruh terhadap orang yang mendengarkan nya, jadi saya akan membuat kampanye digital yaitu membuat musik sebagai tempat self-healing bagi remaja yang sedang merasakan stress. Dengan keunikan dari musik favorit setiap orang untuk dijadikan tempat self-healing mereka, ada banyak hal yang dapat digali dan juga membuat kampanye ini begitu penting untuk remaja yang sedang mengalami stress. Musik dengan tempo yang lambat menjadi pilihan kebanyakan remaja untuk menenangkan diri dan menyalurkan emosi nya, dan hal tersebut terbukti efektif untuk meredakan dan juga mengurangi stress. Kampanye ditampilkan melalui Instagram yang isi konten nya berupa pengertian self-healing, musik yang bisa didengarkan ketika sedang stress, lalu data dan fakta mengenai stress dan musik. Hal tersebut ditampilkan pada feeds instagram dan juga instagram story.
Kata Kunci : remaja, stress, musik, self-healing.

Author Biography

Anelka Muhammad, Program Studi Desain Komunikasi Visual, Institut Teknologi Nasional Bandung

Recently, the level of stress in teenagers has been increasing along with the new normal, where activities begin to be done online and less physical interaction. This causes impacts such as ease of stress due to the difference between direct and online communication, exhaustion that often appears, irregular hours of sleep, and the most severe feelings of depression and then having suicidal thoughts. To overcome this stress, teenagers do something called "self-healing." Self-healing can be interpreted as a process for healing the mental or inner wounds that can be caused by various things. And one of the ways self-healing will be lifted is by listening to music. Music is often used by people to unwind for a moment by listening to their favorite songs. Music can also describe a person's mood, so it can affect the person who listens to it. So I will create a digital campaign that makes music a place of self-healing for teenagers who are feeling stressed. With the uniqueness of everyone's favorite music to be used as their place of self-healing, many things can be explored and also make this campaign so important for teenagers who are experiencing stress. Most teenagers' choices of music have a slow tempo to calm them down and channel their emotions, and it has been proven effective to relieve and reduce stress. Campaigns are displayed through Instagram, whose content is in the form of understanding self-healing, music that can be listened to when under stress, also data and facts about stress, and music. It will be displayed in Instagram feeds and Instagram stories.
Keyword : teenager, stress, music, self-healing

Abstrak
Belakangan ini tingkat stress pada anak remaja makin meningkat seiring dengan adanya new normal, dimana aktivitas mulai dikerjakan secara daring dan berkurang nya interaksi secara fisik. Hal tersebut menimbulkan dampak seperti mudahnya stress karena perbedaan antara komunikasi secara langsung dan komunikasi secara daring, rasa lelah yang sering muncul, jam tidur yang tidak teratur, dan yang paling parah merasa depresi lalu mempunyai pikiran untuk bunuh diri. Untuk mengatasi rasa stress tersebut anak remaja melakukan hal yang disebut “self-healing”, Self Healing dapat diartikan sebagai sebuah proses untuk penyembuhan luka batin atau mental yang dapat diakibatkan oleh berbagai hal. Dan salah satu cara self-healing yang akan diangkat yaitu dengan mendengarkan musik, musik acapkali digunakan orang-orang untuk melepas penat sejenak dengan mendengarkan lagu kesukaan. Musik juga bisa menggambarkan suasana hati seseorang sehingga bisa berpengaruh terhadap orang yang mendengarkan nya, jadi saya akan membuat kampanye digital yaitu membuat musik sebagai tempat self-healing bagi remaja yang sedang merasakan stress. Dengan keunikan dari musik favorit setiap orang untuk dijadikan tempat self-healing mereka, ada banyak hal yang dapat digali dan juga membuat kampanye ini begitu penting untuk remaja yang sedang mengalami stress. Musik dengan tempo yang lambat menjadi pilihan kebanyakan remaja untuk menenangkan diri dan menyalurkan emosi nya, dan hal tersebut terbukti efektif untuk meredakan dan juga mengurangi stress. Kampanye ditampilkan melalui Instagram yang isi konten nya berupa pengertian self-healing, musik yang bisa didengarkan ketika sedang stress, lalu data dan fakta mengenai stress dan musik. Hal tersebut ditampilkan pada feeds instagram dan juga instagram story.
Kata Kunci : remaja, stress, musik, self-healing.

References

Khoiriyah, N. and Sinaga, S. S. (2017) ‘Pemanfaatan Pemutaran Musik terhadap Psikologis Pasien

pada Klinik Ellena Skin Care di Kota Surakarta’, Jurnal Seni Musik, 6(2), pp. 81–90.

Rosanty, R. (2014) ‘Pengaruh Musik Mozart dalam Mengurangi Stres pada Mahasiswa yang Sedang

Skripsi’, Journal of Educational, Health and Community Psychology, 3(2), pp. 71–78.

doi:10.12928/jehcp.v3i2.3727.

Andaryani, E. T. (2019) ‘Pengaruh Musik dalam Meningkatkan Mood Booster Mahasiswa The Effects

of Music in Improving Students Mood Booster’, Musikolastika, 1, pp. 109–115.

Lidyansyah, I. P. D. (2014) ‘Menurunkan Tingkat Stres Kerja pada Karyawan Melalui Musik’, Jurnal

Ilmiah Psikologi Terapan, 02(01), pp. 2301–8267.

Najla, A. N. et al. (2020) ‘Dampak Mendengarkan Musik Terhadap Kondisi the Impact of Listening To Musik on the Psychological’, 1(November), pp. 1–10

Putra (2020) ‘Kampanye Saat Pandemi : Moving from Traditional to Digital’, Haluan. Co., pp. 1–7

Pratama, M. H. et al. (2021) ‘KREATIF PEMBELAJARAN DARING Pendahuluan Metode’, 1(3), pp. 218– 229.

Wibisono, G. and Kartono, D. T. (2018) ‘Gerakan Sosial Baru Pada Musik: Studi Etnografi Pada Band

Navicula’, Jurnal Analisa Sosiologi, 5(2). doi: 10.20961/jas.v5i2.18108.Chrisnanto, B. F. P. (2018) ‘Pengaruh Dangdut Pada Masa Kampanye Dalam Menarik Perhatian Massa’. Available at: https://osf.io/preprints/cnxzh/.

Widiastuti, T. L. (2020) ‘Work from home’, Primary Teacher Update, (28), pp. 5–5.

Ekawarna, H. (2018) ‘Manajemen konflik dan stres’, Jakarta : Bumi Aksara.

Rahmasari, D. (2020) Self Healing Is Knowing.

Downloads

Published

2022-09-26

Issue

Section

2022 Desain Komunikasi Visual