Perancangan Kampanye Dampak Menimbun Barang Tak Terpakai (Hoarding Disorder) Bagi Remaja Pasca Pandemi

Authors

  • ERIKA DEWI Program Studi Desain Komunikasi Visual, Institut Teknologi Nasional Bandung
  • AGUS RAHMAT MULYANA Program Studi Desain Komunikasi Visual, Institut Teknologi Nasional Bandung

Keywords:

hoarding, pandemic, teenager, campaign, menimbun, pandemi, remaja, kampanye

Abstract

Learning from the Covid-19 pandemic, it is important for everyone to have acccess to basic needs and other daily needs for the sake of maintaining their well-being in this difficult time. On the other hand, phenomena like panic buying in the beginning of the pandemic due to high awareness of the situation, have increased the intention to hoard items outside of needs. Hoarding disorder is a mental illness that makes it difficult for a person to let go of their belongings even if the items are no longer functioning or in use, which led to hoarding of goods. In most cases, severe hoarder starts their habit at the age of 11-20 years old. However, knowledge about hoarding especially among teenagers now with a consumptive lifestyle is still relatively lacking. Based on that problem, a campaign was designed to provide information and manage the behavior of teenagers in keeping and storing their unused items. It is hoped that a campaign can give insights and encouragement for teenagers to prevent hoarding habits.
Keywords: hoarding, pandemic, teenager, campaign

ABSTRAK
Belajar dari pandemi Covid-19, penting bagi setiap orang untuk memiliki akses ke kebutuhan dasar hingga kebutuhan lain di keseharian demi menjaga kesejahteraan di masa sulit. Di sisi lain, fenomena seperti panic buying di awal pandemi akibat kewaspadaan yang tinggi terhadap situasi sekitar telah meningkatkan niat untuk mengumpulkan barang diluar kebutuhan. Hoarding Disorder adalah sebuah gangguan mental yang menjadikan seseorang sulit untuk melepas barang miliknya walaupun sudah tidak berfungsi atau terpakai, sehingga terjadi penimbunan. Sebagian besar pelaku hoarding akut diawali dengan gejala kebiasaan menimbun di usia remaja 11-20 tahun. Namun, pengetahuan tentang hoarding di kalangan remaja terutama dengan gaya hidup konsumtif ini masih tergolong kurang. Dari permasalahan tersebut, dirancang sebuah kampanye yang memberi informasi serta pengelolaan terhadap perilaku remaja dalam menyimpan barang miliknya yang sudah tidak terpakai. Diharapkan sebuah kampanye dapat memberi wawasan dan dorongan kepada remaja dalam mencegah kebiasaan menimbun atau hoarding.
Kata kunci: menimbun, pandemi, remaja, kampanye

References

Putra, A. S., & Kurniawan, A. (2018). Studi Kasus Impulsive Buying Pada Kolektor Figure. Jurnal Psikologi Klinis Dan Kesehatan Mental Tahun, Vol. 7, 84–96.

Anggraini, R. T., Fauzan, &, & Santhoso, H. (2017). Hubungan antara Gaya Hidup Hedonis dengan Perilaku Konsumtif pada Remaja. Gadjah Mada Journal of Psychology, 3(3), 131–140.

What is Design Thinking? (2022). Interaction Design Foundation. https://www.interaction-design.org/literature/topics/design-thinking Mardalis. (2006). Metode Penelitian : Suatu pendekatan proposal / Mardalis. Jakarta : Bumi aksara Syahrivar, J., Genoveva, G., Chairy, C., & Manurung, S. P. (2021). COVID-19-Induced Hoarding Intention Among the Educated Segment in Indonesia. SAGE Open, 11(2). https://doi.org/10.1177/21582440211016904

Sawitri, D., & Pujiyana, D. (2021). BUDAYA KAMPANYE PADA MASA PANDEMI COVID 19 . Retrievedfromhttps://www.google.co.id/books/edition/BUDAYA_KAMPANYE_PADA_MASA_PAN DEMI_COVID/f-pDEAAAQBAJ?hl=en&gbpv=1

Downloads

Published

2022-09-30

Issue

Section

2022 Desain Komunikasi Visual