PENERAPAN SEMIOTIKA ARSITEKTUR PADA PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SENI PERTUNJUKAN DI CIMAHI

Authors

  • Zia Futuh Ulya
  • Shirley Wahadamaputera

Keywords:

Semiotika Arsitektur, Seni Pertunjukan, Pendidikan

Abstract

ABSTRAK
Indonesia memiliki banyak kebudayaan tradisional yang melekat pada kehidupan sehari hari masyarakat, namun di era digital saat ini seni dan kebudayaan tradisional memiliki potensi untuk berkembang. SMK atau sekolah menengah kejuruan menjadi salah satu pilihan bagi generasi muda yang berminat di bidang seni dan kebudayaan. Sekolah menengah kejuruan seni pertunjukan di Cimahi yang memegang erat adat dan budaya sunda dalam kegiatan upacara – upacaranya masih belum ada, sehingga kekurangan fasilitas pendidikan untuk mempelajari kebudayaan seni tradisional khususnya seni pertunjukan perlu disediakan. Sebuah rancangan sekolah menengah kejuruan seni pertunjukan berkonsep semiotika arsitektur dengan implementasi pemaknaan tanda – tanda dari sebuah desain arsitektur sebagai media komunikasi antara pengguna ruang dengan bangunan yang menjadi bahasa desain melalui pengalaman ruang. Hal ini seperti sebuah pertunjukan yang berkomunikasi dengan penontonnya. Tema semiotika arsitektur pada perancangan ini menjadikan sekolah sebagai ikon yang dapat mewakili dan mengapresiasi sebuah seni melalui sebuah tanda dan simbol yang terkandung di dalam desain bangunan.
Kata kunci: Semiotika Arsitektur, Seni Pertunjukan, Pendidikan.

ABSTRACT
Indonesia has many traditional cultures attached to people's daily lives, but in today's digital era, traditional arts and cultures have the potential to develop. SMK, or vocational high school, is one of the choices for the younger generation who are interested in the field of arts and culture. In Cimahi, there are no performing arts vocational high schools that adhere to Sundanese customs and culture in ceremonial activities—ceremonies still do not exist, so there is a lack of educational facilities to learn about traditional art culture, particularly performing arts, that must be provided. A performing arts vocational high school designed with the concept of the semiotics of architecture and the implementation of the meaning of architectural design signs as a medium of communication between space users and buildings that become a design language through space experience It's like a show communicating with its audience. The theme of the semiotics of architecture in this design makes the school an icon that can represent and appreciate an art through a sign and symbol contained in the design of the building.
Keywords: Semiotics Architecture, Performing Art, Education.

References

Permendikbud, “Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2019“, [website]. Tersedia https://www.setudi.id/2020/08/permendikbud6tahun2019.html [diakses 24 Januari 2023].

F. Ahmad, “Seni Pertunjukan: Pengertian, Fungsi, Unsur dan Jenisnya“, 2 Agustus 2020, [website]. Tersedia: https://www.amesbostonhotel.com/seni-pertunjukan/ [diakses 24 Januari 2023].

A. Dharma, Semiotika Dalam Arsitektur, Universitas Gunadarma, Jakarta 2016.

G. Broadbent, Signs, Symbols, and Architecture, New York, John Willey & Sons, 1980.

H. Jackues, Main Trends of Research in Social and Human Science, New York 1978.

A. Van Zoest, Semiotika, Pemakaiannya, Isinya, dan Apa yang Dikerjakan dengannya. (terjemahan). Bandung, Unpad 1978.

C. Jencks, Late –Modern Architecture, Academy Edition, London 1980.

K. Heinrich, The History of Posmodern Architecture, Massachussets Institute of Technology, MTT, German 1988.

C. Daniel, The Basic Semiotic, 11 New Fetter Lane, London, New York 2002.

N. G. E. Persada, Eksistensi Roster Pada Bangunan Masa Kini Di Bali“, Proceeding Seminar Nasional Desain dan Arsitektur , vol.2, Bali, Sekolah Tinggi Desain Bali, Februari 2019

Downloads

Published

2023-02-28

Issue

Section

2023 Arsitektur