PENERAPAN ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR PADA PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KESENIAN DI CICALENGKA

Authors

  • Diki Darmawan
  • Nurtati Soewarno
  • Shirli Putri Asri
  • Mustika Kusumaning Wardhani

Keywords:

Neo-Vernakular, Sekolah, Pendidikan

Abstract

ABSTRAK
Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting bagi semua orang. Pendidikan terbagi menjadi formal dan non formal. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu jenjang pendidikan formal yang setara dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang memiliki fungsi mendidik dan mempersiapkan siswa memiliki ilmu dan keahlian dalam bidang tertentu salah satunya bidang seni. Para siswa SMK tentu dididik untuk dapat bersaing dengan siswa lainnya dengan keahlian yang setara. Oleh karena itu, perencanaan SMK di Indonesia khususnya Kabupaten Bandung sangat diperlukan. Perencaan SMK Catura Cicalengka ini merupakan kejuruan dalam bidang kesenian. SMK Catura Cicalengka dibangun dengan mengusung konsep arsitektur neo-vernakular. Konsep ini merupakan perpaduan antara konsep bangunan tradisional namun tetap memperhatikan perkembangan jaman sehingga bangunan ini tetap terdapat unsur modern. Penerapan konsep ini menggunakan jenis bangunan tradisional sunda karena terletak di Kabupaten Bandung yang merupakan tanah sunda. Konsep arsitektur neo-vernakular ini cocok diterapkan pada bangunan SMK Catura Cicalengka karena fokus pada bidang kesenian khususnya kesenian sunda.
Kata kunci: Neo-Vernakular, Sekolah, Pendidikan

ABSTRACT
Education is one of the most important things for everyone. Education is divided into formal and non-formal, one of which is vocational high school. Vocational High School is formal education at the high school level which has the function of educating and preparing students to have knowledge and expertise in specific fields, one of which is the arts. Therefore, vocational school planning in Indonesia, especially Bandung Regency, is needed. Vocational school Catura Cicalengka is a vocational school in the arts that was built with the concept of neo-vernacular architecture. This concept combines traditional building concepts but still pays attention to the times so that this building still has modern elements. The application of this concept uses traditional Sundanese building types because it is located in Bandung Regency, which is Sundanese land. The concept of neo-vernacular architecture is suitable for the Catura Cicalengka vocational school building because it focuses on art, especially Sundanese art.
Keywords: Education, Neo-vernacular, School

References

Irwanto, “LINK AND MATCH PENDIDIKAN KEJURUAN DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI DI INDONESIA,” 2021. (accessed Jan. 12, 2023).

Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, “Daftar Sekolah di Kecamatan Cicalengka.” https://dapodik.disdik.jabarprov.go.id/elok/index.php?r=site/rekapsekkec&kode_kecamatan=020810 (accessed Jan. 12, 2023).

“Indonesia Kaya Akan Keanekaragaman Seni dan Budaya” Available: https://adoc.pub/bab-i-pendahuluan-indonesia-kaya-akan-beraneka-ragam-seni-da.html. (accessed Jan. 12, 2023).

Kuswarsantyo, R. Tetty, “Wawasan Seni” Available: http://repository.ut.ac.id/4051/1/PDGK4207-M1.pdf. (accessed Jan. 12, 2023).

G. Fajrine, A. Purnomo, and J. Juwana, “Penerapan Konsep Arsitektur Neo Vernakular pada Stasiun Pasar Minggu,” 2017. (accessed Jan. 12, 2023).

C. Widi and L. Prayogi, “Penerapan Arsitektur Neo-Vernakular pada Bangunan Buday dan Hiburan,” Jurnal Arsitektur ZONASI, vol. 3, no. 3, pp. 282–290, Oct. 2020, doi: 10.17509/jaz.v3i3.23761. (accessed Jan. 12, 2023).

Downloads

Published

2023-02-28

Issue

Section

2023 Arsitektur