Perancangan Brand Identity Dan Brand Activation Cimeuhmal Coffee Sebagai Pemberdayaan Ekonomi Daerah Ekowisata Situ Cimeuhmal

Abstract

Coffee is one of Indonesia's main export commodities with a long history that dates back to the Dutch colonial era. In 2020, Indonesia became the world's third-largest coffee producer, following Brazil, Vietnam, and Colombia. One of the coffee producers in West Java is Kopi Cimeuhmal, managed by coffee farmers from the "Kelompok Peduli Lingkungan Situ Cimeuhmal" (KPLSC) under the guidance of the "Komunitas Anak Peduli Alam Semesta" (KAPAS). Kopi Cimeuhmal is grown in the Situ Cimeuhmal area, which is a protected water source. Despite becoming a symbol of success for the KPLSC and the environmental movement, Kopi Cimeuhmal's digital media marketing is not yet fully optimized. Their brand identity has not been fully implemented on social media. To further grow, Kopi Cimeuhmal can promote their Arabica coffee products through various means, such as participating in coffee competitions, setting up booths at specific events, utilizing word-of-mouth referrals from KPLSC members and their network, and selling packaged coffee beans at coffee producers' shops. Further efforts to leverage the potential of digital media and implement effective marketing strategies can help Kopi Cimeuhmal become better known and thrive in an increasingly competitive coffee market. Keywords: Coffee, Rebranding, Brand Activation

ABSTRAK
Kopi merupakan salah satu komoditas ekspor utama Indonesia dengan sejarah panjang yang dimulai pada masa penjajahan Belanda. Pada tahun 2020, Indonesia menjadi produsen kopi terbesar ketiga di dunia setelah Brazil, Vietnam, dan Kolombia. Salah satu produsen kopi di Jawa Barat adalah Kopi Cimeuhmal, yang dikelola oleh petani kopi Kelompok Peduli Lingkungan Situ Cimeuhmal (KPLSC) di bawah arahan Komunitas Anak Peduli Alam Semesta (KAPAS). Kopi Cimeuhmal ditanam di daerah Situ Cimeuhmal yang merupakan kawasan sumber air yang dilindungi. Meskipun Kopi Cimeuhmal telah menjadi simbol keberhasilan bagi KPLSC dan gerakan lingkungan, pemasaran melalui media digital belum optimal. Identitas merek belum sepenuhnya diterapkan di media sosial mereka. Agar dapat lebih berkembang, Kopi Cimeuhmal dapat mempromosikan produk kopi arabika mereka melalui berbagai cara, seperti mengikuti perlombaan kopi, membuka stan di acara-acara tertentu, menggunakan metode "Mouth to mouth" dengan memanfaatkan jaringan kerabat dan kenalan pengurus KPLSC, serta menjual biji kopi kemasan di kedai-kedai produsen kopi Cimeuhmal. Upaya lebih lanjut dalam memanfaatkan potensi media digital dan strategi pemasaran yang tepat dapat membantu Kopi Cimeuhmal untuk lebih dikenal dan berkembang di pasar kopi yang semakin kompetitif. Kata kunci: Kopi, Rebranding, Aktivasi Merek