PERANCANGAN CAMPAIGN MENGENAI KEUNIKAN dan MANFAAT OLAHAN MAKANAN SUNDA
Keywords:
modern, culinary, cultural, millennial, awareness, kuliner, budaya, millenial, kesadaranAbstract
In an era marked by the proliferation of foreign cuisines and the prevalence of unhealthy modern foods, traditional Sundanese cuisine faces a growing challenge. Despite its unique flavors and untapped potential, Sundanese culinary traditions often remain underexplored, especially among millennials who are primarily familiar with just a fraction of this rich heritage. Moreover, the younger generation's declining interest and appreciation for Sundanese food, coupled with perceptions of it being outdated and monotonous, present a pressing concern. Thus, the strategy for this campaign aims to inspire millennials to elevate their awareness, deepen their knowledge, transform their mindset, and actively contribute to the preservation and revitalization of Sundanese culinary treasures, positioning them as a local tourism asset and a source of pride for the region.
Keywords: modern, culinary, cultural, millennial, culinary, awareness
ABSTRAK
Di era yang ditandai oleh merebaknya kuliner asing dan prevalensi makanan modern yang tidak sehat, kuliner tradisional Sunda menghadapi tantangan yang semakin meningkat. Meskipun memiliki cita rasa yang unik dan potensi yang belum dimanfaatkan sepenuhnya, tradisi kuliner Sunda seringkali tetap kurang dieksplorasi, terutama di kalangan milenial yang umumnya hanya akrab dengan sebagian kecil dari warisan kulinernya yang kaya. Selain itu, penurunan minat dan apresiasi generasi muda terhadap kuliner Sunda, disertai dengan persepsi bahwa makanan ini ketinggalan zaman dan monoton, menjadi perhatian yang mendesak. Oleh karena itu, strategi kampanye ini bertujuan untuk menginspirasi milenial untuk meningkatkan kesadaran mereka, mendalamkan pengetahuan mereka, mengubah pola pikir mereka, dan aktif berkontribusi dalam pelestarian dan revitalisasi harta kuliner Sunda, mengubahnya menjadi aset pariwisata lokal dan sumber kebanggaan bagi wilayah tersebut. Kata kunci: modern, kuliner, budaya, millenial, kuliner, kesadaran
References
Global Report on Food Tourism 2012:6
lichfeldt, B. S., Chor, J., & Ballegard, N. L. (2010). The dining experience: A qualitative study of top restaurant visits in a Danish context. Journal of Tourism, 11(1), 43-60
Kivela, J. & Croots, J.C. (2005). Gastronomy Tourism: A Meaningful Travel Market Segment. Journal of Culinary Science & Technology, 4 (2/3), 39-55.
Dinas Kebudayaan Jawa Barat : 2005, hlm 28
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, review makanan khas sunda
Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Mengenal Generasi Milenial
Pusat Data Republika, Mengenal Generasi Milenial (2016)
Strauss, Anselm dan Juliet Corbin. 2003.
Dasar-dasar Penelitian Kualitatif: Tata Langkah dan Teknik-teknik Teorisasi data. Terjemahan Moh. Sodik & Imam M. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Bogdan, Robert & Taylor, J. Steven. 1993. Kualitatif. Dasar-dasar Penelitian, (terjemahan A.Khozin Afandi). Surabaya: Usaha Nasional.
Strauss, Anselm dan Juliet Corbin. 2003. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif: Tata Langkah dan teknik-teknik T Corbin. 2003. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif: Tata Langkah dan teknikteknik Teorisasi data. Terjemahan Moh. Sodik & Imam M. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mulyana, Deddy. 2001, Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial lainnya, Bandung: Penerbit PT. Rosda Karya.
Mulyana, Deddy. 2003. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya Kezia
Victory (2019). Peran Millennial dalam Ekowisata, Pariwisata Digital dan Industri Aviasi dalam Kebangkitan Pariwisata Indonesia pasca pandemic. https://www.uc.ac.id/htb/peran-milenialdalam-ekowisata-pariwisata-digital-dan-industri-aviasi-dalam-kebangkitan-pariwisataindonesia-pasca-pandemi/