PENERAPAN ARSITEKTUR KONTEKSTUAL PADA PERANCANGAN PANGALENGAN DREAMLAND DI SITU CILEUNCA KABUPATEN BANDUNG

Authors

  • Lintang Umbaran
  • Dwi Kustianingrum

Keywords:

Arsitektur Kontekstual, Alam & Budaya, Pangalengan, Theme Park

Abstract

Abstrak
Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya, setiap daerah di Indonesia memiliki budaya dan adat istiadat yang beragam. Hal ini membuat banyaknya wisatawan yang datang baik lokal maupun mancanegara. Searah dengan perkembangan sektor pariwisata yang semakin meningikat di Jawa Barat, penyediaan sarana rekreasi menjadi hal penting yang harus diperhatikan untuk mendukung dan menaikan pendapatan dari daerah tersebut. Dengan adanya rancangan dari Pangalengan Dreamland yang mengangkat tema Nature & Culture diharapkan mampu menjadi tujuan untuk wisatawan lokal maupun internasional. Terdapat beberapa fasilitas yang dapat menunjang kebutuhan rekreasi untuk pengunjung seperti pertunjukan, atraksi, area bermain outbond, area camping ground, penginapan, dan lain-lain. Pendekatan desain secara kontekstual mengacu pada pendekatan desain yang mempertimbangkan konteks lokal dan budaya dimana sebuah produk atau bangunan akan digunakan atau dibangun. Pendekatan ini melibatkan pemahaman dan penyesuaian desain dengan kebutuhan dan keinginan pengguna, serta mempertimbangkan aspek lingkungan dan budaya disekitarnya. Dengan menggabungkan prinsip-prinsip arsitektur kontekstual dengan elemen alam dan budaya, maka bangunan dapat terlihat harmonis dengan lingkungan disekitarnya, menciptakan pengalaman yang lebih berkelanjutan dan lebih terkait dengan alam.
Kata kunci: Arsitektur Kontekstual, Alam & Budaya, Pangalengan, Theme Park

Abstract
Indonesia is a country rich in culture, where each region possesses diverse cultural norms and traditions. This diversity attracts a significant number of both local and international tourists. In alignment with the flourishing growth of the tourism sector in West Java, the provision of recreational facilities becomes a crucial aspect that needs to be emphasized to support and enhance the region's revenue. With the proposed Pangalengan Dreamland project focusing on the theme of Nature & Culture, it is anticipated to serve as a destination for both local and international tourists. The site offers various amenities catering to the recreational needs of visitors, including performances, attractions, outdoor play areas, camping grounds, accommodations, and more. A contextual design approach is adopted, which refers to a design methodology considering the local context and culture in which a product or structure will be used or constructed. This approach involves comprehending and tailoring the design to meet the users' needs and preferences while also taking into account the environmental and cultural aspects of the surroundings. By amalgamating the principles of contextual architecture with elements of nature and culture, the buildings can seamlessly integrate with the environment, creating a harmonious visual experience and fostering a stronger connection with nature.
Keywords: Contextual Architecture, Nature & Culture, Pangalengan, Theme Park

References

Brolin, B.C, (1980), Architecture In Context, Fitting New Buildings with Old, Van Nostrand Reinhold Company, Melbourne

Jenks, Charles, (1977), The language of Post-Modern Architecture, Academy Edition, London

Purnama Salura, 2008, Menelusuri Arsitektur Masyarakat Sunda, Jakarta, PT. Cipta Sastra Salura

Wright, Frank Lloyd, 1955, An American Architecture: Frank Lloyd Wright, Horizon Press, New York [5] Neufert,Ernst, 2002, Data Arsitek Jilid 2, Edisi ke-33, Jakarta, Erlangga [6] Kamus Besar Bahasa Indonesia (2009). Kepariwisataan. Jakarta: Undang-Undang No 10

Ching, D.K.,Francis (1996). Arsitektur Bentuk, Ruang, dan Tatanan, Jilid 2. Erlangga, Jakarta

Karyono, Tri Harso. 2000. Mendefinisikan Kembali Arsitektur Tropis di Indonesia. Jurnal Desain Arsitektur, Vol. 1 April 2000 pp.7-8.

K. Giodivani D, “Penerapan Konsep Kontekstual Paul Rudolph Pada Arsitektur Perkantoran Bertingkat Banyak di Indonesia”

S. Koga Isya and N. Soewarno, “Penerapan Konsep Kontekstual Arsitektur Sunda Pada Co-Operative Shopping Parahyangan di Kota Baru”

Wolfords, J, (2004), Architectural Contextualism in Twentieth Century, With Particular References To The Architects E.Fay Jones and John Carl Warnecke (desertation), Georgia Institute of Technology

Downloads

Published

2023-08-30

Issue

Section

2023 Arsitektur