PENERAPAN KONSEP CRITICAL REGIONALISM PADA PERANCANGAN TAMAN TEMATIK KOMUNITAS FASHION, TAMAN KIARA ARTHA, KOTA BANDUNG

Authors

  • Muhammad Hafizh Nabhaan
  • Juarni Anita
  • Wahyu Buana Putra

Keywords:

Critical Regionalism, Komunitas Fashion Taman Hiburan Tematik, Taman Kiara Artha

Abstract

Abstrak
Perkembangan dunia fashion telah mengalami peningkatan yang pesat sehingga menjadikannya sebagai salah satu industri yang dinamis dan berpengaruh di dunia. Kota Bandung, sebagai salah satu kota kreatif di Indonesia, juga ikut menyumbang andil dalam perkembangan industri fashion lokal. Berkembangnya industri fashion dan komunitas fashion di Kota Bandung berdampak pada meningkatnya kebutuhan akan ruang publik yang mampu mewadahi para pelaku industri fashion dan komunitas fashion untuk berinteraksi dan berkolaborasi. Selain itu dengan meningkatnya minat pariwisata pasca pandemi memberikan peluang untuk menciptakan sebuah ruang publik yang sekaligus menjadi destinasi wisata unik di Kota Bandung. Perancangan ini menggunakan studi deskriptif-interpretatif yaitu mendeskripsikan konsep critical regionalism menurut Kenneth Frampton, yang dijadikan sebagai indikator penerapannya terhadap desain. Konsep critical regionalism menekankan pada penggunaan elemen – elemen lokal untuk menciptakan bangunan yang representatif, menghormati dan mengakui karakteristik dari wilayah namun tetap berintegrasi dengan elemen global. Taman ini bertujuan untuk menjadi daya tarik yang tak hanya memperkuat identitas kawasan, tetapi juga mendukung perkembangan industri fashion lokal dan menghadirkan pengalaman menarik bagi masyarakat sekitar maupun wisatawan.
Kata Kunci: Critical Regionalism, Komunitas Fashion Taman Hiburan Tematik, Taman Kiara Artha

Abstract
The development of fashion has experienced a rapid increase, making it one of the dynamic and influential industries in the world. Bandung, as one of the creative cities in Indonesia, also contributes to the development of the local fashion industry. The development of the fashion industry and fashion community in Bandung has an impact on the increasing need for public spaces that are able to accommodate fashion industry players and fashion communities to interact and collaborate. In addition, the increasing interest in post-pandemic tourism provides an opportunity to create a public space that is also a unique tourist destination in Bandung. This design uses a descriptive-interpretative study, which describes the concept of critical regionalism according to Kenneth Frampton, which is used as an indicator of its application to design. The concept of critical regionalism emphasizes the use of local elements to create representative buildings, respecting and recognizing the characteristics of the region while still integrating with global elements. The park aims to be an attraction that not only strengthens the identity of the region, but also supports the development of the local fashion industry and provides an interesting experience for local people and tourists.
Keywords: Critical Regionalism, Fashion Community, Thematic Amusement Park, Kiara Artha Park

References

Universitas Brawijaya. (2014, Juni). Arsitektur dan Regionalisme. Diakses pada 10 Februari 2023, dari http://beta.lecture.ub.ac.id/files/2014/06/MINGU-13-REFERENSI-BACAAN-ARSITEKTUR-REGIONALISME.pdf

M. G. Sari and I. S. Asharhani, "Identifikasi Pendekatan White Cube dan Regionalisme Kritis pada Arsitektur Galeri Seni di Yogyakarta," Langkau Betang: Jurnal Arsitektur, vol. 7, no. 2, tahun 2020, [Online] DOI: 10.26418/lantang.v7i2.39678.

N. Meidripayana, "Pengertian dan Sejarah Singkat Fashion," Mei Fashion Gallery, 5 Mei 2017. [Online]. Tersedia di: https://meifashiongalery.wordpress.com/2017/05/05/pengertian-dan-sejarah-singkat-fashion/ [Diakses pada 15 Feb 2023]

C. Hajar, "Hubungan Antara Konformitas dengan Subjective Well-being pada Perilaku Pengambilan Keputusan untuk Berhijrah di Komunitas Hijrah di Surabaya," Skripsi Sarjana, Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Surabaya, 2019. [Online]. Tersedia di : https://repository.um-surabaya.ac.id/3735/

I A. H. Imammudin, "Taman Hiburan Tematik (Theme Park) di Yogyakarta," Skripsi Sarjana Arsitektur, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta, 2017. [Online]. Tersedia di: http://ejournal.uajy.ac.id/id/eprint/11396

Kemenko Perekonomian, "RDTR Interaktif," [Online]. Tersedia di: https://oss.go.id/rdtr-interaktif. [Diakses pada: 8 Februari 2023]

X. Jiang, "Rethink Critical Regionalism, a Hot Spring Hotel Design," Tesis Program Studi Magister Arsitektur, Spatial Design Department, Aalto University, Tahun 2015. [Online]. Tersedia di: https://aaltodoc.aalto.fi/handle/123456789/19649

J. Bramastartya, "Observatorium Edukatif Dan Rekreatif Dengan Pendekatan Critical Regionalism Di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta," Skripsi, Program Studi Sarjana Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2017. [Online]. Tersedia di: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/11372

Downloads

Published

2023-08-30

Issue

Section

2023 Arsitektur