PENERAPAN KONSEP INTERACTIVE ARCHITECTURE PADA BANGUNAN EKSIBISI DAN KONVENSI AONE PREANGER EXPO DI KOTA BARU PARAHYANGAN

Authors

  • Abu Dzaka Mubarak Bone
  • Dwi Kustianingrum

Keywords:

exsibisi, konvensi, intraktif, responsif, pragmatis

Abstract

ABSTRAK
Exhibition and convention centre merupakan gedung multifungsi yang memadukan fungsi konvensi dan eksibisi dalam jumlah atau skala yang cukup besar. Pada masa pandemi COVID-19, mengharuskan setiap orang untuk menjaga jarak, tidak bersentuhan dan tidak berkumpul. kebiasaan baru ini, menimbulkan kecemasan, depresi dan menghasilkan prilaku anti sosial pada masyarakat. Perancangan suatu tempat untuk berkegiatan, berkumpul dan melakukan interaksi sosial pada masa pandemi COVID-19, merupakan sebuah ironi yang harus dikaji lebih dalam. Salah satu cara yang paling efektif untuk meredam permasalahan yang ada, yaitu dengan membuat bangunan yang Interaktif melalui pendekatan pragmatis, dimana bangunan tersebut mampu menciptakan ruang yang dinamis dan mampu melakukan berbagai fungsi penyelesaian masalah. Hal ini memungkinkan terdapat hubungan timbal balik antara bangunan dengan objek lain, sehingga dapat menciptakan tingkat keseimbangan dari berbagai objek tersebut. Pada bangunan yang terdiri dari 3 lantai yaitu 1 basement, 2 lantai eksibisi dan konvensi yang dilengkapi dengan retail, food court juga co-working space ini, dalam penerapannya mengusung tema arsitektur interaktif, yang memungkinkan bangunan merespon terhadap lingkungan, cuaca juga penguna didalamnya, Sehingga bangunan ini dapat mengarahkan kegiatan yang ada sesuai dengan protokol kesehatan, tanpa disadari oleh penggunanya. Perancangan ini bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dimulai dari menyelesaikan permasalahan yang ada saat ini.
Kata kunci: exsibisi, konvensi, intraktif, responsif, pragmatis.

ABSTRACT
Exhibition and convention center is a multifunctional building that combines the functions of convention and exhibition in a large enough number or scale. During the COVID-19 pandemic, it required everyone to keep their distance, not to touch and not to gather. This new habit, causes anxiety, depression and produces anti-social behavior in society. The design of a place for activities, gathering and social interaction during the COVID-19 pandemic is an irony that must be studied more deeply. One of the most effective ways to reduce existing problems is to create an interactive building through a pragmatic approach, where the building is able to create a dynamic space and is able to perform various problem solving functions. This allows for a reciprocal relationship between the building and other objects, so as to create a level of balance between the various objects. In a building consisting of 3 floors, namely 1 basement, 2 floors of exhibitions and conventions equipped with retail, food court and co-working space, in its application it carries an interactive architectural theme, which allows the building to respond to the environment, the weather as well as the users in it. This building can direct existing activities in accordance with health protocols, without the user realizing it. This design aims to improve the quality of life of the community, starting from solving the problems that exist today.

Keywords: exhibition, convention, interactive, responsive, pragmatic.

References

Dye Soerjono Soekanto.(2005). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Diakses Pada Juni 2021, dari https://media.neliti.com/media/publications/211033-none.pdf

Kesrul, M 2000. Meeting, Incetives, Converence and Exebition.Yogyakarta. Graha Ilmu

Wibowo., (2014). “Manajemen Kinerja. Edisi Keempat.”, Jakarta: Rajawali Pers.

Jeng, T 2009, ‘Toward a Ubiquitous Smart Space Design Framework’, Journal of Information Science and Engineering (JISE), vol. 25, no. 3, 2009.

William H, Whyte (1980) The Social life of small urban space

Downloads

Published

2021-10-14

Issue

Section

2021 Arsitektur