PENERAPAN ARSITEKTUR EKOLOGI PADA WATERFALL AVIARY, LAHAN PT. KAI, KOTA BANDUNG

Authors

  • Kania Hasna Zain
  • Nur Laela Latifah

Keywords:

Air Terjun, Burung, Ekologi Arsitektur, Taman Bertema

Abstract

Abstrak
Indonesia dijuluki sebagai mega diversity country karena memiliki kekayaan biodiversitas (biological diversity/ biodiversity). Kurangnya pengetahuan terhadap lanskap dan bidiversitas mengakibatkan masyarakat awam akan lanskap yang berkaitan dengan konservasi biodiversitas. Keseimbangan ekologis antara lingkungan buatan dan lingkungan alami diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang sehat. Dinamika perubahan lingkungan berkembang semakin cepat. Perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin cepat dan luas juga berkaitan erat dengan upaya pelestarian spesies burung serta habitat. Sudah banyak burung memiliki peran yang penting bagi keberlangsungan ekosistem alami wilayah perkotaan. Burung memiliki peran sebagai agen penyerbuk tumbuhan, pengendali hama serangga, dan penyebar benih. Selain itu, kehadiran burung di kawasan perkotaan merupakan salah satu indikator kualitas lingkungan yang baik. Dengan banyaknya pembangunan yang tidak memikirkan ruang terbuka hijau yang cukup, sangat berdampak terhadap ekosistem rantai makanan pada burung-burung yang ada. Penebangan-penebangan pohon dan perburuan liar mengakibatkan burung-burung kehilangan habitat aslinya. Adanya aviary yang berada di tengah kota merupakan langkah awal untuk menikmati lingkungan yang baik di tengah kota, sekaligus sebagai wadah untuk edukasi mengenal keragaman burung di dalamnya. Perwujudan dari desain ekologi arsitektur adalah bangunan berwawasan lingkungan yang sangat erat kaitannya dengan konsep arsitektur hijau yang tidak merusak lingkungan.
Kata Kunci: Air Terjun, Burung, Ekologi Arsitektur, Taman Bertema.

Abstract
Indonesia is dubbed as a mega diversity country because of its rich biodiversity. Lack of knowledge about landscapes and biodiversity has led to a lack of awareness about landscapes related to biodiversity conservation. Ecological balance between artificial and natural environments is necessary to create a healthy environment. The dynamics of environmental change are growing faster and faster. The rapid and extensive development of science is also closely related to the conservation of bird species and habitats. Many birds have played an important role in the sustainability of natural ecosystems in urban areas. Birds serve as pollinators, insect pests, and seed dispersers. In addition, the presence of birds in urban areas is an indicator of good environmental quality. With a lot of development that does not have enough green open space, it has a huge impact on the food chain ecosystem of birds. Logging and poaching have caused birds to lose their natural habitat. The existence of an aviary in the middle of the city is the first step to enjoying a good environment in the middle of the city, as well as a place for education about the diversity of birds in it. The embodiment of ecological architecture design is an environmentally sound building that is closely related to the concept of green architecture that does not damage the environment.
Keywords: Birds, Ecological Architecture, Theme Park, Waterfall Aviary.

References

L. Budi Prasetyo, Pendekatan Ekologi Lanskap untuk KonservasiI Biodiversitas. 2017.

R. Fernandha, F. Yaningwati, and D. F. Azizah, “Pengaruh Pengembangan Produk Theme Park dan Persepsi Harga Terhadap Kepuasan Wisatawan (Survei pada Wisatawan Taman Rekreasi Selecta, Kota Batu),” 2017.

Burung.org, “Program Jawa,” https://www.burung.org/program/program-jawa/.

S. Warno Utomo, Ms. Ir Sutriyono, and M. Reda Rizal, “Pengertian, Ruang Lingkup Ekologi dan Ekosistem.”

Alexander Yusuf Yogie, “Arsitektur Perkebunan Vertikal Sebagai Solusi dari PermasalahanPangan Daerah Perkotaan,” 2021.

T. Haryanto, H. Charles, and D. H. Pranoto, “Perancangan Energi Terbarukan Solar Panel Untuk Essential Load Dengan Sistem Switch,” J. Tek. Mesin, vol. 10, no. 1, p. 41, 2021.

“Bata Roster atau Beton untuk Dinding Rumahmu? Temukan yang Sesuai.” [Online]. Available: https://www.dekoruma.com/artikel/93114/penggunaan-bata-roster

J. Penelitian Pendidikan Kebutuhan Khusus, S. Handayani, and K. Kunci, “Model Pembelajaran Explicit Instruction Meningkatkan Keterampilan Membuat Topiary Artificial Plant Bonsai dari Tali Plastik,” Terkirim, vol. 22, 2021.

R. Wigati, E. Mina, R. I. Kusuma, H. B. B. Kuncoro, W. Fathonah, and N. R. Ruyani, “Implementasi Pemanenan Air Hujan (Rainwater Harvesting) pada Masa Pandemi COVID-19 di Kota Serang,” Dharmakarya, vol. 11, no. 1, p. 78, Mar. 2022, doi: 10.24198/dharmakarya.v11i1.37903.

F. Zanghirella, M. Perino, and V. Serra, “A numerical model to evaluate the thermal behaviour of active transparent faades,” in Energy and Buildings, May 2011, vol. 43, no. 5, pp. 1123–1138. doi: 10.1016/j.enbuild.2010.08.031.

Downloads

Published

2023-08-30

Issue

Section

2023 Arsitektur