PENERAPAN TEMA ARSITEKTUR BIOFILIK PADA ZOO & WILDLIFE PARK

Authors

  • Seruni Shafa Nurbaya
  • Nur Laela Latifah

Keywords:

Arsitektur Biofilik, Hewan Endemik Pulau Jawa, Konservasi, Taman Satwa

Abstract

Abstrak
Masyarakat Indonesia memiliki minat yang tinggi pada kegiatan piknik dan bertamasya. Salah satu yang sering dikunjungi masyarakat adalah taman satwa atau kebun binatang yang merupakan salah satu taman tematik dengan banyak peminat. Selain menghibur masyarakat, taman satwa yang dirancang dengan tepat juga membuat hewan yang terdapat di dalamnya merasa nyaman. Hewan hidup berdampingan dengan manusia sampai saat ini, tetapi banyak hewan endemik Pulau Jawa yang belum diketahui masyarakat Indonesia, maka dibutuhkan sarana taman satwa khusus dengan konsep yang sesuai dengan habitat aslinya. Hewan endemik merupakan hewan khas dari suatu pulau yang hanya hidup dan ditemukan di pulau tersebut. Hewan endemik pada Zoo & Wildlife Park ini meliputi mamalia besar, mamalia kecil, dan primata di Pulau Jawa. Desain biofilik diterapkan pada bangunan dan kandang hewan karena arsitektur biofilik sangat erat kaitannya dengan alam. Karena pada taman satwa ini terdapat berbagai macam satwa endemik yang dilindungi maka juga berfungsi sebagai pusat konservasi dengan fasilitas yang sesuai dengan peraturan dan sebagai pusat informasi. Lokasi taman satwa berada di pusat Kota Bandung, tepatnya di Jl. Laswi No. 23 Bandung. Metode perancangan ini menggunakan metode kuantitatif. Taman ini dilengkapi dengan gedung edukasi yang memiliki berbagai sarana dan wahana modern serta banyak ruang terbuka hijau sehingga diharapkan dapat menarik perhatian wisatawan dari Kota Bandung maupun luar kota.
Kata Kunci: Arsitektur Biofilik, Hewan Endemik Pulau Jawa, Konservasi, Taman Satwa.

Abstract
Indonesian people have a high interest in picnics and excursions. One that is often visited by the public is the animal park or zoo which is one of the thematic parks with many enthusiasts. In addition to entertaining the public, an appropriately designed animal park also makes the animals in it feel comfortable. Animals have coexisted with humans until now, but there are many animals endemic to the island of Java that are not yet known to the people of Indonesia, so special animal park facilities are needed with concepts that are in accordance with their natural habitat. Endemic animals are typical animals from an island that only live and are found on that island. Endemic animals at the Zoo & Wildlife Park include large mammals, small mammals and primates on the island of Java. Biophilic design is applied to buildings and animal enclosures because biophilic architecture is closely related to nature. Because in this animal park there are various types of protected endemic animals, it also functions as a conservation center with facilities that comply with regulations and as an information center. The location of the animal park is in the center of Bandung City, precisely on Jl. Laswi No. 23 Bandung. This design method uses quantitative methods. This park is equipped with an educational building that has various modern facilities and rides as well as lots of green open spaces so that it is expected to attract the attention of tourists from the city of Bandung and outside the city.
Keywords: Animal Park, Biophilic Architecture, Conservation, Endemic Animals of the Java Island.

References

Y. Aristides, A. Purnomo, and A. Samekto, “PERLINDUNGAN SATWA LANGKA DI INDONESIA DARI PERSPEKTIF CONVENTION ON INTERNATIONAL TRADE IN ENDANGERED SPECIES OF FLORA AND FAUNA (CITES),” Diponegoro Law J., vol. 5, no. 4, pp. 1–17, 2016.

D. F. dan N. Supatmo, “Hewan endemik jawa sebagai sumber ide berkarya seni gafis cetak tinggi (Lino Cute) dengan teknik reduksi,” J. Art Educ., vol. 8, no. 1, pp. 1–11, 2019.

Y. Maulana, “Taman Satwa Kalimantan Barat,” J. online Mhs. Arsit. Univ. Tanjungpura, vol. 2, no. 1, pp. 103–118, 2014.

Menteri Kehutanan Republik Indonesia, “Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.31/Menhut-II/2012 Tentang Lembaga Konservasi,” vol. 66, pp. 37–39, 2012.

W. Mazidaturrizka and I. Aliyah, “Faktor-Faktor Ketidakpuasan Wisatawan Pada Taman Satwa Taru Jurug, Surakarta,” Cakra Wisata, vol. 20, no. 2, 2019.

E. O. Wilson, Biophilia. Harvard University Press, 1984.

K. Rahmasari and E. Y. Prasetyo, “Pendekatan Biophilic untuk Meningkatkan Kualitas Ruang pada Perkantoran Vertikal,” J. Sains dan Seni ITS, vol. 6, no. 2, pp. 59–62, 2018, doi: 10.12962/j23373520.v6i2.25528.

A. Putri and B. Subekti Ir, “Pendekatan Arsitektur Biofilik pada Rancangan Parahyangan Avenue Mall,” pp. 1–10, 2021.

I. Nurfitriah and T. Hendrarto, “PENERAPAN PRINSIP BIOFILIK PADA BANGUNAN Metode dan / Proses Kreatif Lokasi Proyek,” PENERAPAN PRINSIP BIOPHILLIC DESAIN PADA BANGUNAN Hotel BISNIS BINTANG EMPAT DI JALAN DR. SETIABUDI, BANDUNG, vol. 2, no. 1, pp. 1–11, 2022.

W. D. Browning, C. O. Ryan, and J. O. Clancy, 14 Patterns of Biophilic Design Terrapin, vol. 1. 2014.

Downloads

Published

2023-08-30

Issue

Section

2023 Arsitektur