PENERAPAN TEMA ARSITEKTUR KONTEMPORER PADA BOTANICAL THEME PARK DI KOTA BANDUNG

Abstract

Abstrak
Kebutuhan manusia pada zaman sekarang bukan hanya sandang, pangan, dan papan, menjadi bertambah salah satunya kebutuhan akan hiburan. Hiburan diciptakan untuk memberikan perasaan senang serta kepuasan emosi yang dapat dinikmati manusia secara individu maupun kelompok. Perancangan Botanical Theme Park di Kiara Artha Park, di Kota Bandung, Jawa Barat dilatar belakangi oleh julukan Kota Bandung sebagai “Tuinstad” yang artinya kota taman atau lebih dikenal sebagai kota kembang. Hal ini juga untuk mewadahi pelestarian keaneka ragaman flora khususnya yang ada di Indonesia serta mewadahi kabutuhan masyarakat dari kejenuhan akibat padatnya aktivitas sehingga meningkatnya kebutuhan akan hiburan, Salah satu cara mendapatkan hiburan dengan pergi ke tempat wisata atau rekreasi. Fokus utama adalah pada florikultura atau tanaman bunga dan penerapan filosofi bunga yang diterapkan dalam tatanan site dan bentuk massa bangunan. Pada penulisan ini membahas tentang Perancangan Botanical Theme Park yang menghadirkan konsep prinsip Arsitektur Kontemporer. Metode yang digunakan adalah survei lapangan dengan analisa kuantitatif dan kualitatif. Dengan menerapkan konsep prinsip Arsitektur Kontemporer pada bagian interior maupun eksterior bangunan serta tatanan pada site yang diharapkan bangunanbangunan di dalam taman ini dapat menjadi daya tarik visual yang menarik dan memberikan pengalaman yang memuaskan bagi pengunjungnya Penulisan ini diharapkan dapat menciptakan rancangan sesuai dengan fungsi dan penerapan tema Arsitektur Kontemporer pada bangunan.
Kata Kunci: Botanical, Theme Park, Arsitektur, Kontemporer

Abstract
Human needs in the present era have expanded beyond just clothing, food, and shelter; one of the additional needs is entertainment. Entertainment is created to provide feelings of joy and emotional satisfaction that individuals and groups can enjoy. The design of a Botanical Theme Park in Kiara Artha Park, in the city of Bandung, West Java, is driven by the city's nickname as "Tuinstad," which means a garden city, more commonly known as the "Flower City." This is also to facilitate the preservation of the diverse flora,  especially those found in Indonesia, and to address the community's need for diversion from the strain caused by the density of activities, consequently increasing the demand for entertainment. One of the ways to obtain entertainment is by visiting tourist or recreational sites.The primary focus is on floriculture, particularly flowering plants, the application of the philosophy of flowers, which is integrated into the site layout and the massing of the buildings. This writing discusses the design of a Botanical Theme Park that introduces the principles of Contemporary Architecture. The method employed involves field surveys with quantitative and qualitative analyses. By applying the principles of Contemporary Architecture to both the interior and exterior of the buildings, as well as the arrangement of the site, it is hoped that the structures within this park can become visually appealing attractions that offer a satisfying
experience to its visitors. This writing aims to create a design that aligns with the function and the application of the Contemporary Architecture theme to the buildings.
Keywords: Bo t an ic al ,Th em P a rk, A rc hi te c tu re , C on te mpo r e r