PENDEKATAN ARSITEKTUR BIOPHILIC PADA PERANCANGAN TRADITIONAL CULTURAL PARK DI JALAN LASWI KOTA BANDUNG
Keywords:
theme Park, Arsitektur tradisional, Arsitektur biofilikAbstract
Abstrak
Banyak objek wisata menarik yang dapat di kunjungi di kota Bandung namun masih sedikit objek wisata di kota Bandung yang bertema budaya. Selain itu interaksi masyarakat kota dengan alam semakin berkurang dengan terus meningkatnya pembangunan, padahal koneksi dengan alam adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh semua manusia. Gagasan bahwa orang akan lebih sehat secara fisik dan mental di lingkungan alam dikenal sebagai biofilia. Ini menjadi dasar Perancangan Traditional Cultural Park mengangkat tema Arsitektur Biophilic yang tetap mengakar pada budaya lokal khususnya Jawa Barat. Selain dapat meningkatkan hubungan antara manusia dengan alam lingkungannya, fasilitas ini akan melestarikan lokalitas budaya yang ada di Jawa Barat. Penerapan unsur unsur lokalitas budaya Sunda Jawa Barat kedalam desain bangunan dilakukan pada bentuk atap dan pola perkampungan pada tatanan massa. Prinsip Arsitektur biophilic di terapkan kedalam Perancangan khususnya prinsip Nature in The Space Patterns melalui koneksi visual dengan alam seperti kehadiran air, kolom kolom yang dibuat mengikuti bentuk pohon yang ada didekatnya dan penggunaan material yang berasal dari alam. Kehadiran air menjadi sangat penting dalam perancangan Traditional Cultural Park karena tidak hanya sebagai koneksi visual namun juga bisa menjadi koneksi non visual seperti suara air dan bau dari air.
Kata Kunci: theme Park, Arsitektur tradisional, Arsitektur biofilik
Abstract
There are many interesting tourist objects that can be visited in the city of Bandung, but there are still few tourist objects in the city of Bandung that have a cultural theme. In addition, the interaction of urban communities with nature is decreasing with the continued increase in development, even though a connection with nature is something that is needed by all humans. The idea that people will be physically and mentally healthier in a natural environment is known as biophilia. This is the basis for the Design of the Traditional Cultural Park with the theme Biophilic Architecture which remains rooted in local culture, especially West Java. Besides being able to improve the relationship between humans and their natural environment, this facility will preserve cultural localities in West Java. The application of elements of the locality of West Java Sundanese culture into the building design is carried out on the shape of the roof and the pattern of the village on the mass order. The principles of biophilic architecture are applied to the design, especially the principles of Nature in The Space Patterns through visual connections with nature such as the presence of water, columns that are made to follow the shape of nearby trees and the use of materials that come from nature. The presence of water is very important in the design of the Traditional Cultural Park because it is not only a visual connection but can also be a non-visual connection such as the sound of water and the smell of water.
Keywords: theme park, traditional architecture, biophilic architecture
References
N. Atin, A. Upn, J. Timur, and D. Agustin, “PERANAN PUSAT SENI DAN BUDAYA SEBAGAI BENTUK UPAYA PELESTARIAN BUDAYA LOKAL,” 2022. [Online]. Available: http://journals.ums.ac.id/index.php/sinektika
M. F. Kaffah, Y. Firzal, and M. D. Susilawaty, “PENERAPAN PRINSIP BIOPHILIC DESIGN PADA PERANCANGAN APARTEMEN SOHO DI KOTA PEKANBARU,” ALUR : Jurnal Arsitektur, vol. 3, no. 1, pp. 9–16, May 2020, doi: 10.54367/alur.v3i1.674.
T. Azis et al., “PUSAT KESENIAN DAN KEBUDAYAAN SASAK DI LOMBOK TIMUR, NUSA TENGGARA BARAT TEMA: ARSITEKTUR BIOPHILIA.”
D. Penekanan Desain Arsitektur Modern, E. Extrada, I. Edy Darmawan, and I. Bambang Suyono, “TAMAN BERTEMA INDOOR TRANS STUDIO SEMARANG Dosen Pembimbing I.”
A. Tradisional Daerah Jawa Barat, “Milik Depdikbud Tidak Diperdagangkan.”
U. N. Rai, I. Bagus Idedhyana, M. Rijasa, and A. W. Saidi, “Desain Biofilik pada Gedung Sekretariat dan Laboratorium Fakultas Sains dan Teknologi,” 2021.
R. G. Eksibisi et al., “Penerapan Prinsip Desain Arsitektur Biofilik dalam.” [Online]. Available: https://kotabaruparahyangan.com/area-komersial,
P. Downton, D. Jones, J. Zeunert, and P. Roös, “Biophilic Design Applications: Putting Theory and Patterns into Built Environment Practice,” KnE Engineering, vol. 2, no. 2, p. 59, Feb. 2017, doi: 10.18502/keg.v2i2.596.
