PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGI PADA PERANCANGAN THEME PARK PANGALENGAN FARMTASTIC DI KAWASAN SITU CILEUNCA KABUBATEN BANDUNG

Authors

  • Rizky Julian Dewanto
  • Dwi Kustianingrum

Keywords:

Arsitektur Ekologi, Taman Rekreasi, Peternakan, Efisiensi, Edukatif

Abstract

ABSTRAK
Indonesia merupakan negara dengan sektor peternakan yang berkembang, Salah satu daerah yang terkenal dalam sektor ini adalah Pangalengan, yang merupakan produsen sapi potong terbesar di Jawa Barat dan bahkan di Indonesia. Iklim yang sejuk dan udara yang bersih di Pangalengan menciptakan kondisi yang baik bagi pertumbuhan sapi dan hewan ternak lainnya. Di Situ Cileunca akan dirancang sebuah theme park Pangalengan Farmtastic yang berfokus pada peternakan hewan dapat menawarkan pengalaman edukatif dan interaktif bagi pengunjung dalam dunia peternakan, terutama bagi mereka yang ingin memahami lebih dalam proses pengolahan dan produksi produk ternak. Selain itu, taman peternakan hewan ini memiliki potensi menjadi daya tarik wisata yang menarik di Pangalengan, terutama bagi keluarga dan anak-anak yang ingin menikmati interaksi langsung dengan hewan ternak. Diharapkan, pengunjung dapat belajar tentang berbagai jenis ternak, proses perawatan hewan, pengelolaan pakan, dan lain sebagainya. arsitektur ekologi dipilih untuk menjadi konsep dari theme park pangalengan farmtastic guna mencapai keselarasan antara lingkungan alam sekitar dengan kebutuhan peternakan modern. Penggunaan prinsip desain yang mengutamakan efisiensi energi, seperti pemanfaatan limbah ternak menjadi biogas atau pupuk dan pemanfaatan air hujan yang dapat menunjang kesejahteraan hewan yang ada dan meningkatkan kualitas lingkungan di sekitar peternakan. Selain itu, implementasi ruang terbuka hijau dan habitat alami bagi hewan ternak dapat meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas ternak.
Kata Kunci: Arsitektur Ekologi, Taman Rekreasi, Peternakan., Efisiensi, Edukatif

ABSTRACT
Indonesia is a country with a growing livestock sector. One of the regions famous for this sector is Pangalengan, which is the largest producer of beef cattle in West Java and even in Indonesia. The cool climate and clean air in Pangalengan create favorable conditions for the growth of cattle and other livestock. In Situ Cileunca, a Pangalengan Farmtastic theme park will be designed, focusing on livestock farming to offer an educational and interactive experience for visitors in the world of farming, especially for those who want to understand the processing and production of animal products more deeply. Furthermore, this animal farming park has the potential to become an attractive tourist destination in Pangalengan, particularly for families and children who want to enjoy direct interactions with livestock. It is hoped that visitors can learn about various types of livestock, animal care processes, feed management, and more. An ecological architecture is chosen as the concept for the Pangalengan Farmtastic theme park to achieve harmony between the natural environment and the needs of modern farming. The use of energy-efficient design principles, such as converting livestock waste into biogas or fertilizer and utilizing rainwater to support the well - being of existing animals and improve the environmental quality around the farm, is highlighted. Additionally, the implementation of green open spaces and natural habitats for livestock can enhance the well-being and productivity of the animals
Keywords: Ecological Architecture, Recreational Park, Livestock Farming, Efficiency, Educational

References

Mery Christiana Simanjuntak (2018). Analisis Usaha Ternak Ayam Broiler Di Peternakan Ayam Selama Satu Kali Masa Produksi. Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Satya Wiyata Mandala Nabi. Hal.60

Ahmad Haritz Imammudin (2017). Taman Hiburan Tematik (Theme Park) Di Yogyakarta. Program Studi Arsitektur Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Hal 3

Extrada, E. (2014). Taman bertema indoor trans studio Semarang. Semarang: Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik. Hal 1

Ramadhon, P. (2008). Pengelolaan Lanskap Kawasan Bertema (Theme Park) di Dunia Fantasi. Bogor : Institut Pertanian Bogor. Hal 9

Frick, H. (2007). Dasar-dasar Arsitektur Ekologis. Yogyakarta: Kanisius. Halaman 1

Alberto Chrissandy Wahyu JT. (2021) Fasilitas Wisata Edukasi Peternakan Hewan di Kota Batu, Batu JURNAL eDIMENSI ARSITEKTUR Vol. IX, No. 1, (2021), 633 – 640

Chrisnesa JS (2017) Gedung Resepsi Pernikahan Paripurna Dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis di Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta142142142.

Utami AD, Yuliani S, and Mustaqimah U (2017) Penerapan Arsitektur Ekologis Pada Strategi Perancangan Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Di Sleman. ARSITEKTURA Vol. 15, No. 2: Hal. 340-348.

Metallinou V (2006) Ecological propriety and architecture. WIT Transactions on the Built Environment Vol. 86: Hal. 15–22.

Titisari EY, Triwinarto J, and Suryasari N (2012) Konsep ekologis pada arsitektur di Desa Bendosari. RUAS (Review of Urbanism and Architectural Studies) Vol. 10, No. 2: Hal. 20-31.

Downloads

Published

2023-08-30

Issue

Section

2023 Arsitektur