Kontekstualisme dalam Perancangan Bumi Tepang Parahyangan Dengan Penerapan Era New-Normal

Authors

  • Silma Rufaida
  • Nur Laela Latifah

Keywords:

umi Tepang Parahyangan, Kota Baru Parahyangan, Exhibition dan Convention Center, Arsitektur Kontekstual, Era New-Normal

Abstract

ABSTRAK

Bumi Tepang Parahyangan merupakan bangunan dengan fungsi sebagai exhibiton dan convention center dan berlokasi di Jl. Parahyangan Row No.28, Kota Baru Parahyangan. Bangunan ini dirancang dengan tema Arsitektur Kontekstual dalam konsep kontras terhadap Puspa Sundial Iptek dan penerapan era new-normal. Tema ini dinilai dapat memperkuat historis bangunan lama yang ada di sekitarnya dan memberikan gaya arsitektural berbeda. Pola tatanan ruang bangunan ini dibagi menjadi dua area yaitu bagian kanan bangunan untuk area exhibition dan kiri untuk area convention, sehingga kedua fungsi yang berbeda ini dapat dilaksanakan secara bersamaan tanpa mengganggu satu sama lain. Pola tatanan ruang harus bersinergi dengan penerapan era new-normal dimana pada era ini tidak boleh menimbulkan kerumunan masa sehingga dimensi ruang menjadi lebih luas dari standar yang berlaku. Hasil dari perancangan ini adalah terciptanya main entrance yang berbeda untuk masing-masing fungsi yang berbeda dan menciptakan ruang dalam yang cukup luas,sehingga pola tatanan ini dapat meminimalisir terpaparnya pengguna oleh Covid-19. Melalui konsep ini, desain bangunan Bumi Tepang Parahyangan dapat bersinergi baik pada era saat ini maupun pada masa mendatang.

Kata kunci: Bumi Tepang Parahyangan, Kota Baru Parahyangan, Exhibition dan Convention Center, Arsitektur Kontekstual, Era New-Normal 

ABSTRACT

Bumi Tepang Parahyangan is a building with a function as an exhibiton and convention center and is located on Jl. Parahyangan Row No.28, Kota Baru Parahyangan. This building was designed with the theme of Contextual Architecture in a contrasting concept to the Puspa Sundial Science and Technology and the application of the new-normal era. This theme is considered to be able to strengthen the history of the old buildings in the vicinity and provide a different architectural style. The spatial arrangement of the building is divided into two areas, namely the right side of the building for the exhibition area and the left for the convention area, so that these two different functions can be carried out simultaneously without disturbing each other. The pattern of spatial arrangement must synergize with the application of the new-normal era where in this era it should not cause crowds of masses so that the dimensions of the space become wider than the applicable standard. The result of this design is the creation of a different main entrance for each different function and creating a fairly wide interior space, so that this arrangement pattern can minimize the exposure of users to Covid-19. Through this concept, the design of the Bumi Tepang Parahyangan building can synergize both in the current era and in the future.

Keywords: Bumi Tepang Parahyangan, Kota Baru Parahyangan, Exhibition and Convention Center, Contextual Architecture, New-Normal Era

References

https://kotabaruparahyangan.com/, diakses 16 April 2021.

B. C. Brolin, “Architecture in Context: Fitting New Building with Old,” New York: Van Nostrand Reinhold, 1980.

F. R. Lawson, “Congress, Convention and Exhibition Facilities: Planning, Design, and Management,” Oxford: Architectural Press, 2000.

P. Lewis, G. Nordenson, D. J. Lewis, & M. Tsurumaki, Manual of Physical Distancing - Space, Time, and Cities in the Era of Covid-19. LTL Architects, 2020. [Online]. Diakses: 24 Mei 2021. Available: https://issuu.com/djlewis72/docs/200622_manualphysicaldistancing_draft.

https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/new-infographics/new-normal, diakses 21 April 2021.

Downloads

Published

2021-10-18

Issue

Section

2021 Arsitektur