PENERAPAN ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR SUNDA PADA PERANCANGAN SENIOR LIVING DI LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG BARAT

Authors

  • Kahfi Al Irsyad
  • Juarni Anita
  • Noveryna Dwika Reztie

Keywords:

Lansia, Neo-Vernakular, Senior living, Sunda

Abstract

Abstrak
Senior Living merupakan tempat bagi para lansia yang datang untuk memenuhi segala keperluannya. Pada daerah sub-urban khususnya pada daerah Bandung Barat, perancangan hunian lansia akan semakin dibutuhkan, hal ini karena banyak orang tidak memiliki waktu untuk mengurus semua keperluan orang tuanya. Permasalahan saat ini yaitu belum ada senior living yang representatif di kawasan kota dan kabupaten Bandung. Perancangan senior living ini menerapkan konsep arsitektur neo-vernakular. Penerapan konsep arsitektur neo-vernakular bertujuan untuk membudayakan kearifan lokal budaya Sunda yang berada di daerah Lembang. Metode penelitian melalui pendekatan kualitatif untuk menghasilkan desain senior living. Konsep desain arsitektur yang digunakan terhadap senior living ini menerapkan pendekatan arsitektur neo-vernakular yang mempertimbangkan kenyamanan, keamanan dan kebahagiaan. Hasil desain yaitu berupa bangunan dengan atap Sunda, adanya ornamen-ornamen Sunda berupa bentuk angklung sebagai dinding sekunder tradisional selain itu adanya kolam pada lanskap sebagai representasi budaya Sunda. Senior living ini juga memiliki banyak area untuk bersantai bagi para lansia dan juga terdapat kolam untuk hydrotherapy yang berguna untuk terapi bagi para lansia. Perancangan senior living ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi para lansia yang berada di daerah Bandung, khuhusnya di daerah Lembang yang ingin menikamati masa tuanya.
Kata Kunci: Lansia, Neo-Vernakular, Senior living, Sunda

Abstract
Senior Living is a facility designed to cater to the diverse needs of the elderly. In suburban areas, particularly in the West Bandung region, the design of elderly housing is increasingly crucial due to many individuals have lack of time to attend the all needs of their parents. The current issue is the absence of a representative senior living facility in the city and regency of Bandung. The design of this senior living facility incorporated the concept of neo-vernacular architecture. The application of the neo-vernacular architecture aims to promote the local cultural wisdom of Sundanese culture in the Lembang region. The research methodology employed a qualitative approach to produce the senior living design. The architectural design concept applied to this senior living facility adopts a neo-vernacular approach that prioritizes comfort, safety, and happiness. The resulting design features a building with a Sundanese roof, Sundanese ornaments in the form of angklung-shaped traditional secondary walls, and a landscape with a pond representing Sundanese culture. Additionally, the senior living facility provided numerous relaxation areas for the elderly, along with a hydrotherapy pool for therapeutic purposes. This design aspired to serve as a haven for the elderly in the Bandung region, particularly in Lembang, who wish to enjoy their golden years.
Keywords: Elderly, Neo-Vernacular, Senior Living, Sundanese

References

M. A. S. Rezeki, “PERBANDINGAN KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP,” UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA, Bandung, 2016.

V. A. Regnier, Assisted Living Housing for The Elderly., New York: Van Noutrand Reinhold, 1994.

D. Pienathan, “PUSAT SENI RUPA DI YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULER,” UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA, Yogyakarta, 2020.

P. Bradford, K. Houglas dan C. Eric, Building Type Basic For Senior Living, New York: John Wiley & Sons, 2004.

T. P. Putra , Pengertian Arsitektur Neo-Vernakular., 2014.

V. T. Lestari, Utami dan A. Juarni, “PERANCANGAN KALTER SUNDA RESORT HOTEL DI BANDUNG DENGAN PENERAPAN LANGGAM NEO VERNAKULAR SUNDA,” 2019.

B. A. Yasmin dan J. Anita, “Penerapan Prinsip Neo Vernakular pada Rancangan Gedung Sanubari Exhibition Center Kota Baru Parahyangan,” Institut Teknologi Nasional - Bandung, vol. I, p. 3, 2021.

C. Jencks, Language of Post Modern, London, 1990.

J. F. Pangestu, D. N. Gandarum dan E. I. Purnomo, “PENERAPAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR JAWA PADA FASAD BANGUNAN HOTEL,” Universitas Trisakti, p. 196, 2022.

A. Ginting, “Kuat Tekan dan Porositas Beton Porous dengan Bahan Pengisi Styrofoam,” Jurnal Teknik Sipil, vol. 11 , no. Vol. 11 No. 2 (2015): Jurnal Teknik Sipil, p. 77, 2019.

L. Shalsabella, D. O. Saputri dan A. S. Ashari, “Perancangan Balai Penelitian Dan Pengembangan Pertanian Di Kota Bengkulu Dengan Menggunakan Eco-Technology Architecture,” Jurnal Ilmiah Arsitektur Universitas Warmadewa, vol. 11, no. 1, p. 148, 2023.

A. Sugiharto, “PERANCANGAN BANGUNAN HUNIAN LANSIA BERDASARKAN AKSESIBILITAS PENGHUNI PADA LINGKUNGAN DAN BANGUNAN,” Universitas Katolik WIdya Mandira, vol. 1, no. ISSN 2541-0598, p. 113, 2017.

Downloads

Published

2024-02-19

Issue

Section

2024 Arsitektur