OPTIMALISASI KUALITAS HIDUP LANSIA MELALUI PENERAPAN ARSITEKTUR ZEN BERWAWASAN PERILAKU PADA SENIOR HOUSE DI MARIBAYA, LEMBANG

Authors

  • Ardellia Biyantania
  • Tecky Hendrarto
  • Bambang Subekti

Keywords:

Lansia, Arsitektur Zen, Arsitektur Perilaku, Senior living

Abstract

ABSTRAK
Kota Bandung, seperti banyak kota metropolitan di Indonesia, menghadapi tantangan signifikan dalam mengelola pertumbuhan populasi lansia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Bandung, jumlah lansia usia 60 tahun ke atas mencapai 280.948 orang pada tahun 2020-2022. Penambahan usia penduduk dan perubahan demografis menyebabkan peningkatan kebutuhan akan perawatan dan fasilitas perumahan sesuai. Lansia yang tinggal di panti jompo cenderung tidak bahagia menjadi opini yang populer di kalangan masyarakat, merasa ditinggalkan atau dibuang membuat para lansia menolak dan takut untuk tinggal di panti. Oleh karena itu, merancang Senior House dengan pendekatan yang mengintegrasikan arsitektur perilaku menjadi krusial. Penerapan prinsip Arsitektur Zen, yang melibatkan teknologi dan bahan inovatif, memungkinkan pembentukan bangunan efisien dan fungsional. Desain modern menciptakan lingkungan aman, nyaman, dan berkelanjutan bagi lansia, sambil mengusung konsep zen. Perancangan dengan mengedepankan aspek psikologis dalam desain, seperti yang dipakai dalam arsitektur perilaku, menjadi peran penting dalam harapan dapat mencapai optimalisasi kualitas hidup pengguna. Memahami cara ruang, pencahayaan, dan warna yang dipakai dapat memengaruhi mood dan perilaku penghuni, mendukung kesehatan mental dan emosional penggunanya. Melalui kombinasi arsitektur zen dan arsitektur perilaku, Senior House diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik, dengan penekanan pada kesejahteraan, kenyamanan, dan kebahagiaan lansia. Keseluruhan, urgensi dan relevansi dari pendekatan ini ditekankan, mendorong perancangan panti wreda untuk secara positif meningkatkan kualitas hidup lansia di Kota Bandung.
Kata kunci : Lansia, Arsitektur Zen, Arsitektur Perilaku, Senior living.

ABSTRACT
Bandung, like many metropolitan cities in Indonesia, faces significant challenges in managing its growing elderly population. Based on data from the Bandung City Statistics Agency, the number of elderly people aged 60 years and above reached 280,948 people in 2020-2022. Population ageing and demographic changes lead to an increased need for appropriate care and housing facilities. Elderly living in nursing homes tend to be unhappy is a popular opinion among the public, feeling abandoned or discarded makes the elderly refuse and fear to live in an institution. Therefore, designing a Senior House with an approach that integrates behavioural architecture is crucial. The application of Zen Architecture principles, involving innovative technologies and materials, enables the formation of efficient and functional buildings. The modern design creates a safe, comfortable and sustainable environment for the elderly, while
embracing the zen concept. Designing with psychological aspects in mind, as used in behavioural architecture, plays an important role in the hope of achieving optimisation of the user's quality of life. Understanding how the space, lighting and colours used can affect the mood and behaviour of the occupants, supporting the mental and emotional health of the users. Through the combination of zen architecture and behavioural architecture, Senior House is expected to create a better environment, with an emphasis on the well-being, comfort and happiness of the elderly. Overall, the urgency and relevance of this approach is emphasised, driving the design of the Senior House to positively improve the quality of life of the elderly in Bandung City.
Keywords: Elderly, Zen Architecture, Behavioural Architecture, Senior living.

References

D K Ching. (2007). ching-architecture_form_space_order.

Dwi, O. :, Fikri, K., Annas, S., Mulyana, Y. A., Teknik, J., Fakultas, A., Sipil, T., & Perencanaan, D. (2012). KAJIAN TATANAN MASSA DAN BENTUK BANGUNAN TERHADAP KONSEP EKOLOGI DI GRIYO TAWANG, SOLO.

Fadilah, H. N., & Subekti, B. (2023). L A K A R Penerapan Material Batu Alam Berdasarkan Sifat dan Karakteristiknya pada Bangunan Masjid Ar-Rayyan Kementerian BUMN.

H kapugu. (2017). KAJIAN KONSEP ARSITEKTUR MINIMALIS ZEN TADAO ANDO PADA BANGUNAN CHURCH OF THE LIGHT.

H Miftahuddin. (2018). SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN TERAPI MODALITAS BERKEBUN TERHADAP KUALITAS HIDUP LANSIA HIPERTENSI DI POSYANDU DESA PELEM KECAMATAN KARANGREJO KABUPATEN MAGETAN Oleh : MIFTAHUDDIN HABIBULLAH NIM : 201402032 PROGRAM STUDI KEPERAWATAN STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN 2018.

Hana Abdel. (2020, August 28). Elderly House in Rikuzentakata city “Hokkori-ya” / The University of Tokyo Architectural Planning & Design Lab + DOG. Archdaily. https://www.archdaily.com/946509/elderly-house-in-rikuzentakata-city-hokkori-ya-the-university-oftokyo-

architectural-planning-and-design-lab-plus-dog?ad_source=search

Kezia, J., & Nurul Handayani, K. (2021). PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR PERILAKU LANJUT USIA PADA CO-HOUSING DAN PUSAT KOMUNITAS LANSIA DI SURAKARTA. In Januari (Vol. 4, Issue 1). https://jurnal.ft.uns.ac.id/index.php/senthong/index

Koen Steemers. (2021, May 7). ARCHITECTURE FOR WELL-BEING AND HEALTH. Daylight and Architecture. https://www.daylightandarchitecture.com/architecture-for-well-being-and-health/

Ming, C., & kailong, R. (2017). The Application of Zen Culture in Space Design.

N Prihartini. (2017). TA150763.

Othniel, S. C., & Hendrarto, T. (2023). PENERAPAN TEMA ZEN ARCHITECTURE PADA RELAXING IN

NATURE THEME PARK DI PANGALENGAN.

Downloads

Published

2024-02-19

Issue

Section

2024 Arsitektur