PENDEKATAN ARSITEKTUR ORGANIK PADA PERANCANGAN SENIOR LIVING HOUSE DI LEMBANG
Keywords:
lanjut usia, arsitektur organik, kenyamanan, senior livingAbstract
Abstrak
Populasi lansia mengacu pada individu yang berusia 60 tahun atau lebih. Seiring bertambahnya usia, kemampuan fisik mereka sering menurun, membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit. Kerentanan ini sering dilihat sebagai aspek mendasar dari penuaan, yang dapat menyebabkan ketergantungan pada anggota masyarakat lainnya untuk memenuhi kebutuhan dasar. Kerentanan ini sering dilihat sebagai aspek mendasar dari penuaan, yang dapat menyebabkan ketergantungan pada anggota masyarakat lain untuk memenuhi kebutuhan dasar. Kerentanan ini sering dipandang sebagai aspek mendasar dari penuaan, yang dapat menyebabkan ketergantungan pada anggota masyarakat lain untuk memenuhi kebutuhan dasar. Menurut Undang-Undang nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia, populasi lansia di Indonesia diprediksi akan meningkat dengan laju yang lebih tinggi dari populasi lansia global setelah tahun 2100. Akibatnya, para lansia membutuhkan bantuan, perhatian khusus, dan perbaikan kondisi lingkungan. Di Indonesia, para lansia membutuhkan kondisi tempat tinggal yang layak, namun ketersediaan fasilitas tempat tinggal lansia di Bandung masih kurang memadai. Oleh karena itu, desain Lembang Peak House menerapkan tema Arsitektur Organik untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi para lansia di masa tuanya. Lembang Peak House mengikuti konsep arsitektur organik yang menggabungkan unsur alam, masyarakat lokal, lingkungan sekitar, dan material yang digunakan. Desain ini bertujuan untuk menyediakan fasilitas yang diperlukan bagi para lansia dengan tetap mempertahankan nilai estetika dan menghindari kesan monoton.
Kata Kunci: lanjut usia, arsitektur organik, kenyamanan, senior living
Abstract
The elderly population refers to individuals who are 60 years of age or older. As people age, their physical abilities often decline, making them more susceptible to illness. This vulnerability is often seen as a fundamental aspect of ageing, which can lead to dependence on other members of society to meet basic needs. This vulnerability is often seen as a fundamental aspect of ageing, which can lead to dependence on other members of society to meet basic needs. This vulnerability is often seen as a fundamental aspect of ageing, which can lead to dependence on other members of society to meet basic needs. According to Law number 13 of 1998 concerning the Welfare of the Elderly, the elderly population in Indonesia is predicted to increase at a higher rate than the global elderly population after 2100. As a result, the elderly requires assistance, special attention, and improved environmental conditions. In Indonesia, elderly individuals require suitable living conditions, but the availability of senior living facilities in Bandung is insufficient. Therefore, the design of Lembang Peak House applies the theme of Organic Architecture to create a homely atmosphere for the elderly in their old age. The Lembang Peak House follows an organic architecture concept that incorporates elements of nature, the local community, the hill, and the materials used. The design aims to provide necessary facilities for the elderly while maintaining aesthetic value and avoiding a monotonous impression.
Keywords: Elderly, Organic architecture, Comfortability, Senior living.
References
A. Sukmaningrum And A. Imron, “Memanfaatkan Usia Produktif Dengan Usaha Kreatif Industri Pembuatan Kaos Pada Remaja Di Gresik,” 2017.
R. Handayani, Metodologi Penelitian Sosial. 2020. [Online]. Available: Https://Www.Researchgate.Net/Publication/340663611
A. Sudrajat, M. Fedryansyah, And R. S. Darwis, “Faktor Resiliensi Pada Janda Lansia,” Vol. 13, No. 1, 2023, Doi: 10.45814/Share.V13i1.41651.
I. G. A. V. Septiarini And L. P. Sendratari, “Bali Dalam Pemberian Layanan Kepada Lansia (Potensinya Sebagai Sumber Belajar Sosiologi Sma Kelas X),” 2019.
E. Randy, “Mengenal Panti Werdha Terbaik Di Indonesia,” Https://Nalar.Id/Mengenal-Panti-Werdha-Terbaik-Di-Indonesia/.
F. Darda, E. Yuniar R, And N. Dwika, “Penerapan Arsitektur Organik Pada Bangunan Smk Seni Penampilan Di Kabupaten Garut.” [Online]. Available: Www.Maps.Google.Com
G. Larasati Oktaverinal, “Kajian Konsep Arsitektur Analogi Pada Bangunan Museum,” 2021.
K. Silviana And D. Kustianingrum, “Penerapan Arsitektur Organik Pada Pawon Ancient.”
A. Setyoningrum And A. Anisa, “Aplikasi Konsep Arsitektur Organik Pada Bangunan Pendidikan,” Langkau Betang: Jurnal Arsitektur, Vol. 6, No. 1, P. 26, Jun. 2019, Doi: 10.26418/Lantang.V6i1.32905.
I. Fajriati, P. Puspitasari, K. Lahji, J. Arsitektur, F. Teknik Sipil Dan Perencanaan, And U. Trisakti, Rekonsepsi Pendekatan Arsitektur Bionic Melalui Model Diagramatik Reconception Of Bionic Architecture Approach Through Diagramatic Model. 2021. [Online]. Available: Https://Travelingyuk.Com/Perpustakaan-Universitas-