IMPLEMENTASI KONSEP MUSIK SEBAGAI PENGALAMAN HOLISTIK PADA BANGUNAN PERTUNJUKAN SENI BUMI GITA PARAHYANGAN
Keywords:
Pengalaman Musik, Arsitektur Holistik, Pusat Pertunjukan Seni, AkustikAbstract
Abstrak
Pusat Pertunjukan Seni Bumi Gita Parahyangan dirancang dengan mengaplikasikan konsep musik sebagai pengalaman holistik, yang memungkinkan pengembangan kesadaran estetis, emosional, intelektual, dan spiritual. Berlokasi di Kota Baru Parahyangan, yang mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dan pendidikan, pusat ini diharapkan menjadi pusat kreativitas dan edukasi, mendukung pengembangan budaya lokal dan pertumbuhan ekonomi. Desain ini memungkinkan pengembangan kebudayaan dan pendidikan musik, serta peningkatan kesadaran budaya dan keterampilan musik di wilayah sekitar. Pusat ini juga menawarkan ruang latihan untuk pelatihan musik, studio rekaman, dan auditorium untuk pertunjukan. Desain ini menyoroti pengalaman ruang pengunjung melalui akustik optimal di auditorium utama, ruang auditorium kecil untuk pertunjukan solo, dan studio rekaman. Hasil dari proyek ini menunjukkan bahwa penerapan konsep holistik secara efektif dapat meningkatkan fungsi dan nilai edukasi fasilitas seni, serta meningkatkan kesadaran budaya dan keterampilan musik. Dengan demikian, desain ini dapat membantu meningkatkan kesadaran budaya dan keterampilan musik di wilayah sekitar, serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengembangan budaya dan pendidikan musik. Pusat Pertunjukan Seni Bumi Gita Parahyangan juga menawarkan berbagai program edukasi dan pelatihan musik untuk meningkatkan kesadaran budaya dan keterampilan musik masyarakat.
Kata Kunci: Pengalaman Musik, Arsitektur Holistik, Pusat Pertunjukan Seni, Akustik.
Abstract
The Bumi Gita Parahyangan Performing Arts Center is designed to apply the concept of music as a holistic experience, allowing for the development of aesthetic, emotional, intellectual, and spiritual awareness. Located in New Parahyangan City, which integrates principles of sustainability and education, this center aims to become a hub for creativity and education, supporting local cultural
development and economic growth. The design enables the development of cultural and music education, as well as an increase in cultural awareness and music skills in the surrounding area. The design highlights the audience experience through optimal acoustics in the main auditorium, small auditorium for solo performances, and recording studios. The results of this project show that the effective application of holistic concepts can increase the functionality and educational value of art facilities, as well as increase cultural awareness and music skills. Therefore, this design can help increase cultural awareness and music skills in the surrounding area, as well as raise public awareness of the importance of cultural development and music education. The Bumi Gita Parahyangan Performing Arts Center also offers various educational programs and music training to enhance cultural awareness and music skills in the community.
Keywords: Music Experience, Holistic Architecture, Performing Arts Center, Acoustics.
References
S. Sadya, “Sederet Pertunjukan Seni Favotit Masyarakat Indonesia Pada 2021,” DataIndonesia.id, 2022. https://dataindonesia.id/varia/detail/sederet-pertunjukan-seni-favoritmasyarakat-indonesia-pada-2021
Y. Parera, “ERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG PERTUNJUKAN DAN KESENIAN DI KOTA SO’E (DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR
DEKONSTRUKSI),” Universitas Katolik Widya Mandira, 2019. [Daring]. Tersedia pada: http://repository.unwira.ac.id/2824/
E. Arkoudis, “Fostering Community Engagement and Growth in Arts Programs: Insights and Practical Strategies for Educators (A Case Study of West Virginia University’s Community Music Program),” Int. J. Music Entrep. Leadersh., vol. 1, no. 1, hal. 11, Jul 2023, doi:
61629/ijmel.v1i1.16.
H. Kim, “Community and art: creative education fostering resilience through art,” Asia Pacific Educ. Rev., vol. 16, no. 2, hal. 193–201, Jun 2015, doi: 10.1007/s12564-015-9371-z.
J. Jaeni, “Arts Communication Model: The Development of Performing Arts through Empowering Cultural Art-Based Tourism,” Harmon. J. Arts Res. Educ., vol. 23, no. 2, hal. 318–332, Des 2023, doi: 10.15294/harmonia.v23i2.41463.
D. P. J. Barat, “Jumlah Wisatawan Berdasarkan Kategori di Jawa Barat,” Open Data Jabar, 2022. https://opendata.jabarprov.go.id/id/dataset/jumlah-wisatawan-berdasarkan-kategori-dijawa-barat
I. Appleton, Buildings for the Performing Arts a Design and Development Guide. Elsevier Limited, 2008.
B. Ölgen, “A Literature Review on the Use of Music in Architectural Design Education.,” Des. Technol. Educ., vol. 25, no. 2, hal. 74–88, 2020.
M. M. Morimoto dan P. Chamberlain, “Music and Architecture: Notes on Experiencing The Convergence of Muisc and Built Environment,” hal. 126, 2016.
I. Adianti, “PENERAPAN PRINSIP DASAR AKUSTIK PADA PERANCANGAN AUDITORIUM (KASUS:AUDITORIUM DRIYAKARA, USD),” Sinektika J. Arsit., vol. 18, no. 1, Feb 2021, doi: 10.23917/sinektika.v18i1.12551.
F. Y. Ainusyamsi, “Akhlaq and Music : Student Character Development through Musical Expression,” vol. 17, no. 2, hal. 101–113, 2023.
A. Biyantania, T. Hendrarto, B. Subekti, dan P. S. Arsitektur, “Optimalisasi Kualitas Hidup Lansia Melalui Penerapan Arsitektur Zen Berwawasan Perilaku pada Senior House di,” vol. 4, no. 1, hal. 120–130, 2024.
M. F. Naja, I. R. Kuswanto, A. Purnama, H. Fathurraziqin, dan M. K. Wardhani, “Exploring Experience and First Impression in The Liminal Spaces (Case Studies: Corridors and Stairs in Campus Environment),” J. Archit. Des. Urban., vol. 6, no. 1, hal. 12–22, Jan 2024, doi:
14710/jadu.v6i1.18709.