PERANCANGAN GEDUNG PUSAT KESENIAN DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR MODERN DI KOTA BARU PARAHYANGAN
Keywords:
Arsitektur Modern, Gaya Internasional, Gedung Kesenian, Pertunjukan SeniAbstract
Abstrak
Pada era modern saat ini terdapat banyak pelaku seni dan penikmat seni yang angkanya semakin bertambah, hal ini memunculkan kebutuhan fasilitas penunjang untuk mewadahi kegiatan tersebut. Di Jawa Barat khususnya di Bandung, banyak terdapat seniman lokal yang sangat beragam ciri khas karakternya masing-masing. Dengan adanya pelaku seni maka hadir juga pihak kedua yaitu penikmat seni yang berperan sebagai apresiator karya-karya yang disajikan oleh para seniman. Dua faktor tersebut sangat cukup menjadi dasar untuk dibangunnya fasilitas umum yang dapat berperan mewujudkan aspirasi tersebut. Fasilitas ini memiliki dua aspek peran yaitu pada aspek hiburan dan industri kreatif serta aspek pendidikan, maka perlu dibuat gedung pusat kesenian di Bandung khususnya di Kota Baru Parahyangan sesuai dengan visinya untuk menjadi kota yang berwawasan pendidikan dan berkelanjutan. Kota Baru parahyangan hingga saat ini masih belum memiliki fasilitas gedung kesenian yang benar-benar representatif untuk mewujudkan visi dan misinya, maka layak dibangun fasilitas tersebut menggunakan konsep desain arsitektur modern. Desain yang dihasilkan diharapkan dapat menunjang kebutuhan dalam kurun waktu beberapa dekade pada masa depan, dengan menerapkan efisiensi ruang dalam dan ruang luar serta kesederhanaan yang mutlak dalam proses perancangannya. Gedung pusat kesenian ini kemudian diharapkan juga menjadi ikon Jawa Barat dan kebanggaan masyarakat Bandung akan kayanya kreatifitas dan pendidikan yang dimilikinya.
Kata Kunci: Arsitektur Modern, Gaya Internasional, Gedung Kesenian, Pertunjukan Seni
Abstract
In today's modern era, there are many artists and art lovers whose numbers are increasing, this gives rise to the need for supporting facilities to accommodate these activities. In West Java, especially in Bandung, there are many local artists who have very diverse character traits. With the presence of artists, a second party is also present, namely art lovers who act as appreciators of the works presented by the artists. These two factors are sufficient to be the basis for building public facilities that can play a role in realizing these aspirations. This facility has two aspects of role, namely in the entertainment and creative industry aspects and the education aspect, so it is necessary to create an arts center building in Bandung, especially in Kota Baru Parahyangan in accordance with its vision to become a city with an educational and sustainable perspective. Kota Baru Parahyangan until now still does not have a truly representative arts building facility to realize its vision and mission, so it is appropriate to build such a facility using a modern architectural design concept. The resulting design is expected to support needs over several decades into the future, by implementing efficiency of interior and exterior space as well as absolute simplicity in the design process. It is hoped that this arts building will also become an icon of West Java and a source of pride for the people of Bandung for the richness of creativity and education it has.
Keywords: Art Building, International Style, Modern Architecture, Performing Art
References
Surajiyo, "Keindahan Seni Dalam Perspektif Filsafat," Jurnal Desain, vol. Vol. 02 No. 03, pp. 117 - 202, 2015.
Badan Pusat Stastistik. (2015). Statistik Kecamatan Kiaracondong 2015. Bandung: Badan Pusat Statistik Kota Bandung.
UU Nomer 28 Tahunn 2002 Pasal 5 Ayat 1, Bangunan Gedung
E. Narita, "Gedung Pertunjukan Seni di Tepian Sungai Kapuas," Jurnal online mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura, pp. 184-203, 2014.
A. Susilo, S. Winarni, Ar Rafi Maulana, "Gedung Pertunjukan Musik dan Teater Tema: Arsitektur Kontekstual," Jurnal Arsitektur, vol. 5(2), no. Vol. 5 No. 02 (2021): Pengilon: Jurnal Arsitektur, pp. 225-241, 2021.
I. Appleton, Buildings for the Perfoming Arts, London: The Architectural Press, 2008.
D. Karsono, Ismadi, D. K. Basta, "Museum Alat Musik Tradisional Dan Gedung Opera di Surakarta," Jurnal Teknik Sipil Dan Arsitektur, vol. Vol. 25 No. 1, pp. 25 - 32, 2020.
A. Sutanto, J. Priatman, C. E. Mediastika, Akustik Bangunan, Jakarta: Erlangga, 2005.
Ashadi, Peradaban dan Arsitektur Modern, Jakarta: Arsitektur UMJ Press, 2016.
M. R. T. T. Wicaksono, &. L. Prayogi, "Kajian Arsitektur Modern Pada Prasarana Sekolah Keberbakatan Olahraga (SKO)," Jurnal Arsitektur Zonasi, vol. 3(2), pp. 252-260, 2020.
N. L. Latifah, K. H. Zulwaqar, K. Andini, and A. S. Nisa, "Building Envelope Design with Glass Curtain Wall to Reduce OTTV," International Journal of Built Environment and Scientific Research, vol. Volume 06 Number 02, pp. 97 - 110, 20-02.