PENERAPAN ARSITEKTUR COMBINED METAPHOR PADA PERANCANGAN GEDUNG MICE DI JL. SOEKARNO-HATTA, KOTA BANDUNG

Authors

  • Oksalis Fathya
  • Nur Laela Latifah

Keywords:

Bangunan MICE, Combined Metaphor, Modernisasi, Tradisi dan Budaya Sunda

Abstract

Abstrak
Berdasarkan hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), meningkatnya modernisasi di Indonesia yang didukung dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan kota-kota besar, salah satunya Kota Bandung, memicu meningkatnya kebutuhan fasilitas publik seperti pembangunan gedung modern, pusat perbelanjaan, pariwisata, hingga industri MICE untuk mengoptimalisasi pertumbuhan ekonomi. Bangunan MICE merupakan wadah untuk memfasilitasi kegiatan yang terdiri dari Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition. Industri MICE merupakan salah satu pilar industri pariwisata yang mengintegrasikan kegiatan perjalanan untuk kepentingan bisnis dan wisata. Minimnya fasilitas MICE di Kota Bandung diiringi dengan meningkatnya minat
mengadakan acara besar seperti konferensi, konvensi, pameran, dan pertemuan bisnis menjadi alasan diperlukannya pembangunan MICE. Seiring perkembangan zaman dengan industri MICE yang maju di era modern, hal ini menjadi salah satu pemicu munculnya globalisasi dan sikap westernisasi yang berdampak pada kepunahan tradisi dan budaya dari suku-suku di Indonesia, salah satunya suku Sunda di Kota Bandung. Semua fenomena tersebut membangun respon perlunya menjaga lokalitas suku Sunda dengan tetap mengikuti era modern melalui perancangan bangunan MICE di Kota Bandung. Maka, dilakukan metode penelitian deskriptif kualitatif dalam pengangkatan tema “Give Rise to an Expressive and Up-To-Date Design”, melalui pendekatan arsitektur combined metaphor untuk mengkomunikasikan tradisi dan budaya Sunda pada perancangan bangunan MICE. 
Kata kunci: Bangunan MICE, Combined Metaphor, Modernisasi, Tradisi dan Budaya Sunda


Abstract
Based on a survey by the Indonesian Internet Service Providers Association (APJII), the increasing modernization in Indonesia, supported by population growth and the development of major cities, including Bandung, has led to a rising demand for public facilities such as the construction of modern buildings, shopping centers, tourism, and the MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions) industry to optimize economic growth. MICE buildings serve as venues to facilitate activities that consist of Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions. The MICE industry is one of the pillars of the tourism industry, integrating travel activities for business and leisure purposes. The lack of MICE facilities in Bandung, coupled with the growing interest in hosting large events such as conferences, conventions, exhibitions, and business meetings, highlights the need for the development of MICE infrastructure. As the times progress with the advancement of the MICE industry in the modern era, this has become one of the triggers for the emergence of globalization and westernization, which has led to the erosion of traditions and cultures of various ethnic groups in Indonesia, including the Sundanese in Bandung. All of these phenomena have led to a response that emphasizes the need to preserve the local identity of the Sundanese while embracing modernity through the design of MICE buildings in Bandung. Therefore, a qualitative descriptive research method was employed under the theme "Give Rise to an Expressive and Up-To-Date Design," using a combined metaphor architectural approach to communicate Sundanese traditions and culture in the design of MICE buildings.
Keywords: Combined Metaphor, Modernization, MICE Building, Sundanese Traditions and Culture

References

Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, “Platform MICE Indonesia: Meningkatkan Potensi Pariwisata dan Industri MICE di Indonesia,” mice.kemenparekraf.go.id. Diakses: 14 Agustus 2024. [Daring]. Tersedia pada: https://mice.kemenparekraf.go.id/news/a46e88a0-dc7b-4583-b45a-1d327ec30ed3

N. D. Andiani, Pengelolaan Wisata Konvensi , 1 ed. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014.

B. E. S. Lagarense dan M. T. Bawole, Pengembangan Pariwisata MICE. Manado: Polimdo Press, 2020.

Astute Analytica, “Indonesia MICE Market - Industry Dynamics, Market Size, And Opportunity Forecast To 2031,” Astute Analytica. Diakses: 14 Agustus 2024. [Daring]. Tersedia pada: https://www.astuteanalytica.com/industry-report/indonesia-mice-market

M. T. Astuti, “Strategi Komunikasi Kota Bandung Dalam Membentuk City Branding Sebagai Destinasi Wisata Belanja,” Jurnal Kepariwisataan Indonesia, vol. 12 No. 1, 2017, doi: https://doi.org/10.47608/jki.v12i12017.111-128.

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, “Survei APJII Pengguna Internet di Indonesia Tembus 215 Juta Orang,” apjii.or.id. Diakses: 14 Agustus 2024. [Daring]. Tersedia pada: https://apjii.or.id/berita/d/survei-apjii-pengguna-internet-di-indonesia-tembus-215-juta-orang

Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, “Sensasi MICE Berbeda di Paris van Java,” mice.kemenparekraf.go.id. Diakses: 14 Agustus 2024. [Daring]. Tersedia pada: https://mice.kemenparekraf.go.id/news/a26c7948-22ec-4c40-952e-84dd280e10b1

Iskandar, “Modernisasi & Kelompok Menengah Indonesia,” Jurnal REP (Riset Ekonomi Pembangunan), vol. 3 No.2, 2018, doi: https://doi.org/10.31002/rep.v3i2.1041.

U. Desthiani dan Suwandi, MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition). Tangerang Selatan: UNPAM PRESS, 2019.

A. A. Noor, Pengertian MICE (Meeting Incentive Conference Exhibition) , SPAR4316 Modul 1. Universitas Terbuka, 2018.

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, “Undang-undang (UU) Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan,” dalam Peraturan Perundang-undangan, Jakarta, 2009.

Akbar, “Borneo Convention And Exhibition Center,” JMARS : Jurnal Mosaik Arsitektur, vol. 6 No.1, 2018, doi: http://dx.doi.org/10.26418/jmars.v6i1.25165.

H. I. Sapitri, L. Mauliani, dan Y. S. Sari, “Penerapan Konsep Arsitektur Metafora Pada Bangunan Pusat Mode Dan Kecantikan Anne Avantie Di Semarang,” Jurnal Arsitektur PURWARUPA, vol. 3 No 3, no. 241–246, 2019.

invest.bandung.go.id, “Buah Batu.” Diakses: 14 Agustus 2024. [Daring]. Tersedia pada: https://invest.bandung.go.id/id/location/buahbatu

Anthony C. Antoniades, Poetics of Architecture: Theory of Design. Wiley, 1992.

P. Rahmawati, L. Mohamadi, dan L. Mohamadi, “Perancangan Astronomy Center Kabupaten Semarang,” SARGA : Journal Of Architecture And Urbanism, vol. 14 No.1, 2020, doi: https://doi.org/10.56444/sarga.v14i1.181.

R. Fauzi, D. Silviani, A. N. Nurhasanah, dan N. R. Amelia, “Etnokoreologi Tari Merak Dan Korelasinya Dengan Pendidikan Anak Usia Dini,” Jurnal Pendidikan Sultan Agung, vol. 2 No..2, 2022, doi: http://dx.doi.org/10.30659/jp-sa.v2i2.21188.

N. L. Latifah, K. H. Zulwaqar, K. Andini, dan A. S. Nisa, “Building Envelope Design with Glass Curtain Wall to Reduce OTTV, Study Case: WU Tower Building at Bandung, Indonesia,” IJBESR : International Journal of Built Environment and Scientific Research , vol. 6 No.2, Des

, doi: https://doi.org/10.24853/ijbesr.6.2.97-110.

Downloads

Published

2024-09-05

Issue

Section

2024 Arsitektur