PENERAPAN FALSAFAH SUNDA PADA PERANCANGAN PERFORMING ARTS CENTER MELALUI PENDEKATAN INTANGIBLE METAPHOR ARCHITECTURE DI KOTA BARU PARAHYANGAN
Keywords:
Arsitektur Metafora Abstrak, Gedung Pertunjukan, Kota Baru Parahyangan, Silih Asah Asih AsuhAbstract
Abstrak
Bandung sebagai salah satu kota yang dijuluki sebagai kota kreatif menghasilkan beragam seni dan budaya pertunjukan, termasuk di dalamnya adalah seni tradisonal sunda seperti tari, musik, dan seni pertunjukan lainnya. Kurangnya fasilitas yang memadai di Bandung menjadi hambatan bagi pelaku di industri seni untuk mengembangkan dan menampilkan karya mereka. Pengembangan gedung pertunjukan dapat menjadi salah satu solusi dari permasalahan ini yang berlokasi di Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Pendekatan desain melalui arsitektur metafora abstrak, yaitu desain yang mengedepankan bentuk - bentuk berdasarkan abstraksi falsafah sunda, yaitu silih asah, asih, asuh. Falsafah ini dapat memberikan ikon baru bagi kawasan Kota Baru Parahyangan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi penerapan falsafah sunda sebagai metafora abstrak pada sebuah gedung pertunjukan. Hasilnya berupa tiga buah zona bangunan yang merepresentasikan falsafah tersebut yaitu silih asah diterjemahkan ke dalam zona oertunjukan, silih asih diterjemahkan sebagai zona publik dan silih asuh diterjemahkan sebagai mengelola dan membina berupa ruang pengelola dan ruang latihan. Ragam hias dan warna juga mendukung konsep falsasah tersebut sehingga gedung ini dapat menjadi ikon bagi Kota Baru Parahyangan.
Kata Kunci: Arsitektur Metafora Abstrak, Gedung Pertunjukan, Kota Baru Parahyangan, Silih Asah Asih Asuh
Abstract
Bandung as one of the cities dubbed as a creative city produces a variety of performing arts and culture, including Sundanese traditional arts such as dance, music, and other performing arts. The lack of adequate facilities in Bandung is an obstacle for actors in the art industry to develop and display their work. The development of a performance hall can be one of the solutions to this problem located in Kota Baru Parahyangan, Padalarang, West Bandung Regency. The design approach is through abstract metaphor architecture, a design that emphasizes forms based on the abstraction of Sundanese philosophy, namely silih asah, asih, asuh. This philosophy can provide a new icon for the Kota Baru Parahyangan area. The purpose of this research is to identify the application of Sundanese philosophy as an intangible metaphor in a performance hall. The results are three building zones that represent the philosophy, namely silih asah translated into the performance zone, silih asih translated as a public zone and silih asuh translated as managing and fostering in the form of a manager's room and training room. The ornamental and color variety also supports the concept of the philosophy so that this building can become an icon for Kota Baru Parahyangan.
Keywords: intangible metaphor architecture, Kota Baru Parahyangan, performing arts building, silih asah asih asuh
References
M. A. Sikumbang dan Y. Putra, “Designing a Binjai City Performing Arts Building with a Tropical Architecture Approach,” International Journal of Architecture and Urbanism, vol. 6, no. 3, Des 2022, doi: 10.32734/ijau.v6i3.10393.
N. Mylajingga dan L. Mauliani, “KAJIAN ELEMEN PERANCANGAN HAMID SHIRVANI PADA KAWASAN KOTA SATELIT,” 2019.
S. Fitri Rizky, S. Amalia, dan C. Nursaniah, “Metaphor Approach in Architecture Design,” Jurnal Arsitektur ZONASI, vol. 5, no. 2, 2022, doi: 10.17509/jaz.v5i2.41403.
A. Darfina, “Penerapan Arsitektur Metafora Pada Museum Tsunami Aceh Di Banda Aceh,” JURNAL ARSITEKNO, vol. II, hlm. 1–8, 2013.
R. Purnamasari, “Kajian Konsep Arsitektur Metafora Pada Bangunan Fashion Design & Modelling School,” Jurnal Linears, vol. 5, no. 2, hlm. 61–70, Nov 2022, doi: 10.26618/j-linears.v5i2.7097.
N. Fauzia, S. Maslihah, dan D. Z. Wyandini, “Trisilas Local Wisdom Scale , Silih Asih, Silih Asah, Silih Asuh,” Jurnal Psikologi TALENTA, vol. 5, no. 2, hlm. 121, Mar 2020, doi: 10.26858/talenta.v5i2.12757.
D. Ikbal, “ANALISISKONSEP SILIH ASAH, SILIH ASIH, SILIH ASUH DALAM MENUMBUHKAN SIKAP PERSATUAN DAN KESATUAN DI MASYARAKAT KAMPUNG SUKAWANA,” Universitas Pasundan, Bandung, 2022. Diakses: 23 Agustus 2024. [Daring]. Tersedia pada: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/61007
A. N. Kurniawan dan J. Anita, “Penerapan Konsep Adaptive Architecture pada Era New Normal dalam Rancangan Lo.ka Mall Parahyangan,” e-Proceeding, vol. I, no. 1, Sep 2021.
C. P. Bimantara, J. Anita, dan R. P. Sihombing, “PENERAPAN KONSEP KEBAHAGIAAN DALAM ARSITEKTUR PADA PERANCANGAN TAMAN KEMAH MUSIK DI SITU CILEUNCA, KABUPATEN BANDUNG,” e-Proceeding, vol. 3, 2023.