PERENCANAAN YOUTH WELLNESS CENTER DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PSIKOLOGI DI BOJONGSOANG KABUPATEN BANDUNG

Authors

  • Gabriel Bintang Perdana

Keywords:

Wellness, Arsitektur Psikologi, Generasi Muda, Youth Facilities, Bojongsoang

Abstract

Abstrak
Perubahan gaya hidup generasi muda, khususnya Gen Z dan milenial, akibat perkembangan teknologi digital dan media sosial membawa tantangan baru terkait kesehatan mental, sosial, dan fisik. Generasi ini membutuhkan ruang fisik yang mampu merespons dinamika tersebut dengan menyediakan fasilitas yang mendukung keseimbangan hidup secara menyeluruh. Perancangan Youth Wellness Center di Bojongsoang hadir sebagai jawaban dengan mengusung tema wellness serta pendekatan arsitektur psikologi. Proyek ini bertujuan menciptakan ruang yang tidak hanya fungsional, tetapi juga menghadirkan pengalaman psikologis positif melalui pencahayaan alami, vegetasi, material alami, serta pengolahan ruang yang inklusif dan ramah pengguna. Metode perancangan dilakukan melalui tahapan identifikasi masalah, pengumpulan serta analisis data, perumusan konsep, hingga penyusunan rancangan akhir. Bangunan terdiri atas satu basement dan dua lantai utama yang menampung empat zona: edukasi, kesehatan, komersil, serta kreatif dan produktif. Hall utama berfungsi sebagai penghubung antar zona sekaligus terhubung dengan node sirkulasi berupa kolam penampungan air hujan yang menjadi pusat orientasi bangunan. Integrasi elemen alami dengan prinsip arsitektur psikologi menghasilkan lingkungan binaan yang mendukung kesehatan fisik, emosional, sosial, dan spiritual penggunanya. Hasil perancangan ini adalah konsep bangunan yang tidak hanya menjadi fasilitas aktivitas, tetapi juga sarana pemulihan, interaksi, dan pengembangan diri generasi muda, sehingga berkontribusi terhadap peningkatan kualitas hidup dan terciptanya kesejahteraan secara berkelanjutan.
Kata Kunci: Wellness, Arsitektur Psikologi, Generasi Muda, Youth Facilities, Bojongsoang

Abstract
The lifestyle transformation of young generations, particularly Gen Z and millennials, driven by rapid digital and social media development, presents new challenges related to mental, social, and physical health. This generation requires physical spaces that respond to these dynamics by providing facilities that support holistic well-being. The design of the Youth Wellness Center in Bojongsoang emerges as a response, carrying the theme of wellness through an architectural psychology approach. The project aims to create spaces that are not only functional but also capable of generating positive psychological experiences through natural lighting, vegetation, natural materials, and inclusive, user-friendly spatial arrangements.The design methodology consists of problem identification, data collection and analysis, concept formulation, and final design development. The building consists of one basement and two main floors accommodating four zones: education, health, commercial, and creative-productive. The main hall functions as a connector between zones and is directly linked to a circulation node in the form of a rainwater collection pool, which serves as the spatial focal point of the building. The integration of natural elements with architectural psychology principles creates a built environment that supports the physical, emotional, social, and spiritual well-being of its users.The result of this design is a building concept that functions not only as an activity facility but also as a space for recovery, interaction, and self-development for young people, contributing to improved quality of life and sustainable well-being.
Keywords: Wellness, Architectural Psychology, Young Generation, Youth Facilities, Bojongsoang

References

J. D. Asmoro, “Gen Z dan Media Sosial : Amplifikasi Kesadaran Kesehatan Mental,” MegaShift Fisipol UGM, 2023, [Online]. Available: https://megashift.fisipol.ugm.ac.id/2023/06/26/gen-z-dan-media-sosial-amplifikasi-kesadaran-kesehatan-mental/

K. Laelawati, “Membangun SDM yang Produktif di Era Kerja Fleksibel : Analisis Tantangan dan Solusi dalam Pengelolaan Remote dan Hybrid Work,” vol. 8, no. 2, pp. 566–576, 2025.

D. L. Stoewen, “Dimensions of wellness: Change your habits, change your life,” Can. Vet. J., vol. 58, no. 8, pp. 861–862, 2017.

D. P. Nabilah and S. Hardiyati, “Penerapan Psikologi Arsitektur Pada Perancangan Sekolah Pendidikan Anak Usia Dini Di Surakarta,” Senthong, vol. 3, no. 1, pp. 166–177, 2020, [Online]. Available: https://jurnal.ft.uns.ac.id/index.php/senthong/index

J. Ewing, “What is Architectural Photography?,” Follow Sun, vol. 0, pp. 19–26, 2021, doi: 10.4324/9781315797281-7.

dan A. M. Yasmine Putri Anindita, Utami, “Penerapan Arsitektur Psikologi Terhadap Perancangan Sekolah Menengah Kejuruan Seni Pertunjukan Di Kota Baru Parahyangan Kabupaten Bandung Barat,” e-Proceeding Inst. Teknol. Nas. Bandung, vol. 3, no. 1, pp. 199–208, 2023.

A. Widyakusuma, “Dampak Elemen Interior Terhadap Psikologis Dan Perilaku Pengguna Ruang,” J. Kalibr. Karya Lintas Ilmu Bid. Rekayasa Arsitektur, Sipil, Ind., vol. 3, no. 2, pp. 38–54, 2020, doi: 10.37721/kalibrasi.v3i2.740.

B. Pramono, Lukas, “Metode Perancangan Arsitektur Dasar,” Modul Pembelajaran, pp. 1–38, 2023.

D. O. F. Youth, “Definition of youth,” no. 2009, pp. 1–7, 2014.

Syahsudarm, “Pengaruh Fasilitas dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien RSUD Embung Fatimah,” J. Ilm. Kohesi, vol. 4, no. 3, pp. 276–285, 2021.

Bupati Bandung, “PERATURAN BUPATI BANDUNG TENTANG RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERENCANAAN BOJONGSOANG TAHUN 2020 - 2039,” p. 6, 2021.

S. Polpuech, “First impression : the study of entry in architecture,” Public Health, p. 125, 1989, [Online]. Available: http://scholar.google.com/scholar?hl=en&btnG=Search&q=intitle:Some+Contributions+on+MIMO+Radar#0

M. J. Rees, “Understanding the beginning and the end,” Geol. Soc. Spec. Publ., vol. 190, no. September 2021, pp. 275–283, 2001, doi: 10.1144/GSL.SP.2001.190.01.19.

Downloads

Published

2025-08-29

Issue

Section

2025 Arsitektur