PENERAPAN GAYA ARSITEKTUR MODERN PADA PERANCANGAN YOUTH CENTER DI KOTA BANDUNG
Keywords:
Arsitektur Modern, Fungsionalitas, Generasi Muda, Ruang Interaksi, Youth CenterAbstract
Abstrak
Dalam era urban yang semakin padat dan serba cepat, kebutuhan akan ruang sosial yang bisa menyesuaikan dengan perubahan dinamika masyarakat menjadi semakin penting. Bagi generasi muda, ruang publik tidak hanya berfungsi sebagai tempat berkumpul, tetapi juga sebagai ruang untuk berinteraksi dan mengembangkan potensi diri. Sebagai fasilitas publik, idealnya Youth Center menyediakan ruang-ruang yang mengutamakan fungsionalitas, kesederhanaan, dan efisiensi untuk mengakomodasi berbagai aktivitas individu maupun komunitas. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan rancangan yang mampu menciptakan ruang interaksi dan pengembangan diri melalui pendekatan gaya arsitektur modern yang berorientasi pada fungsionalitas dan kesederhanan. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode campuran (mixed methods) yang mengombinasikan pendekatan metodologi kulitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif dilakukan melalui studi pustaka dan survei langsung ke lapangan. Sementara, pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengolah data numerik yang mendukung perancangan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam perancangan fasilitas publik yang mampu mewadahi berbagai aktivitas untuk mendorong proses pertumbuhan generasi muda melalui desain yang sederhana, nyaman, dan efisien.
Kata Kunci: Arsitektur Modern, Fungsionalitas, Generasi Muda, Ruang Interaksi, Youth Center.
Abstract
In an increasingly dense and fast-paced urban era, the need for social spaces that can adapt to changing societal dynamics is becoming increasingly important. For the younger generation, public spaces serve not only as gathering places but also as spaces for interaction and self-development. As public facilities, Youth Centers ideally provide spaces that prioritize functionality, simplicity, and efficiency to accommodate various individual and community activities. This research aims to produce a design that can create a space for interaction and self-development through a modern architectural style approach oriented towards functionality and simplicity. The method used in this research is a mixed method that combines qualitative and quantitative methodological approaches. The qualitative approach is carried out through literature studies and direct field surveys. Meanwhile, the quantitative approach is used to process numerical data that supports the design. This research is expected to contribute to the design of public facilities that can accommodate various activities to encourage the growth process of the younger generation through simple, comfortable, and efficient designs.
Keywords: Modern Architecture, Functionality, Young Generation, Interaction Space, Youth Center.
References
Y. P. Asep and K. Wijaya, Kota Bandung: Antara Citra dan Identitas. 2013. [Online]. Available: https://www.researchgate.net/publication/325755006
M. Faqih, A. Sidiq, T. Hendrarto, and A. Bangunan, “PENERAPAN KONSEP MOVEMENT ARCHITECTURE PADA BANGUNAN MICE UNTUK MENDUKUNG FLEKSIBILITAS DI KOTA BANDUNG,” 2024. Accessed: Aug. 21, 2025. [Online]. Available: https://scholar.google.com/citations?view_op=view_citation&hl=id&user=dO49g2AAAAAJ&pagesize=80&citation_for_view=dO49g2AAAAAJ:hC7cP41nSMkC
I. Arifiyani and P. Setijanti, “Ruang Publik Sebagai Optimalisasi Pengembangan Diri Remaja dengan Pendekatan Psikologi Arsitektur: Surabaya Youthcenter,” 2021. Accessed: Aug. 20, 2025. [Online]. Available: https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/94030118/69399-156501-1-PB-libre.pdf
Q. Huynh, W. Craig, I. Janssen, and W. Pickett, “Exposure to public natural space as a protective factor for emotional well-being among young people in Canada,” 2013. [Online]. Available: http://www.biomedcentral.com/1471-2458/13/407
H. N. Anggraini, N. L. I. F. Lestari, and F. Mutia, “Co-Working Space in Library: A Literature Review,” Edulib, vol. 14, no. 2, pp. 110–121, Nov. 2024, doi: 10.17509/edulib.v14i2.66596.
A. Rese, L. Görmar, and A. Herbig, “Social networks in coworking spaces and individual coworker’s creativity,” Review of Managerial Science, vol. 16, no. 2, pp. 391–428, Feb. 2022, doi: 10.1007/s11846-021-00445-0.
R. P. Dewantoro and R. Fitrianti, “Policy Formulation Analysis of Youth Friendly City: Policy Studies of Ministry of Youth and Sports and the City Government of Bandung,” Journal of Strategic and Global Studies, vol. 4, no. 1, Jul. 2021, doi: 10.7454/jsgs.v4i2.1041.
P. D. Janitra, A. Sasmito, dan G. Wardianto, “Youth Center di Kota Semarang dengan Pendekatan Arsitektur Modern”, Journal of Architecture, 2023.
Efit, “Perancangan Bangunan Agro Techno Park di Wonosobo dengan Konsep Arsitektur Modern,” Journal of Economic, Business and Engineering (JEBE), vol. 2, no. 2, 2021.
N. Fairuz Endriana, B. Joko Wiji Utomo, and M. Nelza Mulki Iqbal, “YOUTH CENTER DI KOTA MALANG TEMA: ARSITEKTUR PERILAKU,” 2021. Accessed: Aug. 20, 2025. [Online]. Available: https://mail.ejournal.itn.ac.id/index.php/pengilon/article/view/4325
Dwi Annisa and Wahyuni Zahrah, “Perancangan Youth Center di Tebing Tinggi dengan Pendekatan Arsitektur Metafora,” Abstrak : Jurnal Kajian Ilmu seni, Media dan Desain, vol. 1, no. 4, pp. 151–164, Jul. 2024, doi: 10.62383/abstrak.v1i4.221.
D. O. Artha, B. J. Gultom, and E. Kalsum, “YOUTH CENTER DI KOTA PONTIANAK,” JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur, vol. 9, no. 1, p. 69, Feb. 2021, doi: 10.26418/jmars.v9i1.44614.
H. M. Furqon and G. P. Verlialdi S, “Aplikasi Material pada Bangunan Modern Ditinjau dari Estetika Fasade,” 2015.
Kaharuddin, “Kualitatif : Ciri dan Karakter Sebagai Metodologi,” vol. 1, 2021, doi: https://doi.org/10.26618/equilibrium.v9i1.4489.
A. Tiara Maheswari, T. Hendrarto, and R. Phalevi, “Penerapan Arsitektur Modern Tropis pada Perancangan SMK Pariwisata di Bojongsoang, Kabupaten Bandung,” 2023. [Online]. Available: www.google.com
T. Lilo, A. Sucipto, J. Utomo, D. Hatmoko, S. Sumarni, and J. Pujiastuti, “KAJIAN PENERAPAN GREEN BUILDING PADA GEDUNG BANK INDONESIA SURAKARTA,” 2014.
