PENERAPAN TEMA ARSITEKTUR SKANDINAVIA PADA YOUTH CENTER DI DAGO, KOTA BANDUNG, JAWA BARAT
Keywords:
Youth Center, Arsitektur Skandinavia, Dago Bandung, Desain Kontekstual, Ruang FleksibelAbstract
Abstrak
Youth Center merupakan sebuah fasilitas yang dirancang untuk mewadahi berbagai aktivitas remaja, seperti pendidikan, kreativitas, sosial, dan rekreasi. Kawasan Dago di Kota Bandung dipilih sebagai lokasi perancangan karena memiliki iklim yang sejuk dan populasi remaja serta mahasiswa yang tinggi. Permasalahan utama dalam perancangan ini adalah menciptakan ruang yang tidak hanya fungsional, namun juga fleksibel, nyaman, dan berkelanjutan. Untuk menjawab permasalahan tersebut, digunakan pendekatan arsitektur Skandinavia yang dikenal dengan prinsip kesederhanaan, fungsionalitas, pencahayaan alami, dan penggunaan material alami yang ramah lingkungan [1][2]. Tujuan dari perancangan ini adalah menghasilkan desain Youth Center yang inklusif, inspiratif, dan mampu berintegrasi dengan konteks lingkungan Dago. Metode perancangan meliputi pendekatan arsitektur kontekstual serta analisis kebutuhan pengguna sebagai dasar perumusan ruang dan fungsi [3][4]. Hasil desain menunjukkan rancangan bangunan dengan konfigurasi ruang multifungsi, tata massa responsif terhadap iklim, dan material alami untuk kenyamanan visual serta termal. Diharapkan Youth Center ini dapat menjadi sarana pengembangan potensi generasi muda serta memperkuat identitas Dago sebagai kawasan edukatif dan kreatif [5].
Kata kunci: Youth Center, Arsitektur Skandinavia, Dago Bandung, Desain Kontekstual, Ruang Fleksibel
Abstract
The Youth Center is a facility designed to accommodate various youth activities, including education, creativity, social interaction, and recreation. The Dago area in Bandung City was selected as the design site due to its cool climate and a high concentration of teenagers and university students. The main challenge in this design is to create a space that is not only functional but also flexible, comfortable, and sustainable. To address this issue, a Scandinavian architectural approach was employed, known for its principles of simplicity, functionality, natural lighting, and the use of environmentally friendly natural materials [1][2]. The objective of this project is to produce a Youth Center design that is inclusive, inspiring, and integrated with the environmental context of Dago. The design methodology involves a contextual architectural approach and user needs analysis as the foundation for determining space and function [3][4]. The design outcome features multifunctional spaces, climate-responsive massing, and the use of natural materials to ensure both visual and thermal comfort. This Youth Center is expected to serve as a medium for youth development and to reinforce Dago’s identity as an educational and creative district [5].
Keywords: Youth Center, Scandinavian Architecture, Dago Bandung, Contextual Design, Flexible Space
References
Ching, F. D. K. (2014). Architecture: Form, Space, and Order. John Wiley & Sons.
Weston, R. (2003). Key Buildings of the 20th Century: Plans, Sections and Elevations. Laurence King Publishing.
Rapoport, A. (1982). The Meaning of the Built Environment: A Nonverbal Communication Approach. University of Arizona Press.
Pallasmaa, J. (2005). The Eyes of the Skin: Architecture and the Senses. John Wiley & Sons.
Pløger, J. (2006). "In Search of Urban Vitality: A Spatial Approach to the Study of Urban Public Life." Journal of Urban Design, 11(1), 31–50.
Yulianti, R., & Nugraha, B. (2020). Kota Sejuk dan Perkotaan Berkelanjutan: Studi Geografis Bandung. Jurnal Tata Kota, 12(2), 88–97.
Badan Pusat Statistik. (2024). Kota Bandung dalam Angka 2024. BPS Kota Bandung.
Putra, A., & Dewi, L. (2022). Karakteristik Generasi Milenial dan Z dalam Perencanaan Kota Inklusif. Jurnal Sosial dan Perkotaan, 8(1), 45–58. [9] Suryani, M. (2019). Youth Center dan Ruang Publik Ramah Remaja. Jurnal Arsitektur Komunitas, 5(1), 55–66.
Norberg-Schulz, C. (1980). Genius Loci: Towards a Phenomenology of Architecture. Rizzoli.
Kurnia, N. Z., Utami, U., & Muhsin, A. (2023). Penerapan arsitektur minimalis pada perancangan Sekolah Menengah Kejuruan Kabupaten Bandung. e-Proceeding of Architecture, Institut Teknologi Nasional Bandung, 3(1), 1–10.
Weston, R. (2003). Key Buildings of the 20th Century: Plans, Sections and Elevations. Laurence King Publishing.
Norberg-Schulz, C. (1980). Genius Loci: Towards a Phenomenology of Architecture. Rizzoli.
Unwin, S. (2009). Analysing Architecture. Routledge.
Muwarih, A. A., Utami, U., & Prabowo, A. (2023). Penerapan arsitektur berkelanjutan pada perancangan Lokopark di Jalan Laswi Kota Bandung. e-Proceeding of Architecture, Institut Teknologi Nasional Bandung, 3(2), 1–10.