IMPLEMENTASI KONSEP MOSAIC PADA FASAD BANGUNAN: ANTARA ESTETIKA DAN IDENTITAS
Keywords:
Youth Mosaic, Generasi Z, Arsitektur kontemporer, Ruang publikAbstract
ABSTRAK
Penelitian ini membahas konsep Youth Mosaic sebagai pendekatan desain arsitektur kontemporer dalam merancang ruang publik yang sesuai dengan kebutuhan generasi muda, khususnya Generasi Z. Konsep ini dipahami bukan hanya sebatas estetika visual, melainkan sebagai strategi yang memadukan keberagaman sosial dan psikologis generasi muda ke dalam sistem spasial yang inklusif, adaptif, dan komunikatif. Dalam penerapannya, Youth Mosaic pada desain youth center diwujudkan melalui zoning fleksibel, integrasi ruang dalam dan luar, serta penggunaan elemen visual yang dinamis. Eksperimentasi dalam bentuk, fungsi, dan material turut menjadi bagian penting untuk menciptakan ruang publik yang mampu menampung berbagai aktivitas generasi muda, mulai dari belajar, bekerja, berkolaborasi, hingga berekspresi secara kreatif.
Hasil kajian menunjukkan bahwa konsep ini tidak hanya memberikan nilai estetika, tetapi juga membentuk makna, identitas, serta keterikatan emosional bagi penggunanya. Dengan demikian, Youth Mosaic dapat menjadi inspirasi baru dalam arsitektur ruang publik yang berdaya guna, kontekstual, dan relevan dengan perkembangan generasi muda.
Kata kunci: Youth Mosaic, Generasi Z, Arsitektur kontemporer, Ruang publik.
ABSTRACT
This study discusses the concept of Youth Mosaic as a contemporary architectural design approach for creating public spaces that respond to the needs of young people, particularly Generation Z. The concept is not merely understood as visual aesthetics, but as a strategy that integrates the social and psychological diversity of youth into spatial systems that are inclusive, adaptive, and communicative. In its application to youth center design, Youth Mosaic is manifested through flexible zoning, integration of indoor and outdoor areas, and the use of dynamic visual elements. Experimentation in form, function, and materials also plays a significant role in producing public spaces that accommodate diverse youth activities, such as learning, working, collaborating, and creative self-expression. The findings indicate that this concept not only provides aesthetic value but also creates meaning, identity, and emotional connection for its users. Therefore, Youth Mosaic can serve as a new inspiration in public space architecture that is functional, contextual, and relevant to the development of younger generations.
Keywords: Youth Mosaic, Generation Z, contemporary architecture, public space.
References
D. PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEMPORER Hasna Haura Taqiyyah and T. Joko Daryanto, “RANCANGAN TAMPILAN FASAD BANGUNAN PUSAT SENI VISUAL,” 2024. [Online]. Available: https://jurnal.ft.uns.ac.id/index.php/senthong/index
C. S. Karuniawan and A. Rolalisasi, “ARSITEKTUR KONTEMPORER SEBAGAI EKSPRESI IDENTITAS DAN BUDAYA,” Jurnal Ilmiah Arsitektur, vol. 13, no. 2, pp. 198–207, 2023.
D. E. Fanggidae and Y. N. Bahar, “Eklektisisme pada Fasad Bangunan sebagai Ekspresi Identitas Kelokalan (Kasus: Kantor Bupati Rote Ndao),” Review of Urbanism and Architectural Studies, vol. 21, no. 2, pp. 71–80, Dec. 2023, doi: 10.21776/ub.ruas.2023.021.02.8.
K. Putri Lestari, D. P. Laksmiyanti, A. Mukmin Rachim, J. Arsitektur, F. Teknik Sipil dan Perencanaan, and I. Teknologi Adhi Tama Surabaya, “Fasad Galeri Seni dan Budaya Osing dengan Nilai-Nilai Arsitektur Neo-Vernakular.”
D. E. Fanggidae and Y. N. Bahar, “Eklektisisme pada Fasad Bangunan sebagai Ekspresi Identitas Kelokalan (Kasus: Kantor Bupati Rote Ndao),” Review of Urbanism and Architectural Studies, vol. 21, no. 2, pp. 71–80, Dec. 2023, doi: 10.21776/ub.ruas.2023.021.02.8.
D. Setiawan and R. P. Sihombing, “Penerapan Prinsip Fleksibilitas dan Arsitektur Kontemporer Pada Perancangan Gedung Kesenian di Kota Baru Parahyangan.”
A. Maysefira Wati, A. Ratnasari, and A. Hibrawan, “L A K A R CREATIVE HUB DESIGN FOR GENERATION Z WITH AN EDUCATIONAL AND RECREATIONAL APPROACH IN TANGERANG Informasi artikel ABSTRAK Sejarah artikel: Diterima Revisi Dipublikasikan”.
N. Gusti, A. Trisnawati, I. Gede, S. Darmawan, M. Anggita, and W. Linggasani, “Pendekatan Arsitektur Kontemporer Pada Bangunan Youth Center Di Denpasar,” vol. 9, no. 1, pp. 30–39, 2021, [Online]. Available: https://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/undagi/index
D. Carelys and D. M. Satya Adhitama, “YOUTH EMPOWERMENT CENTER DENGAN KONSEP NEURO-ARCHITECTURE DI KOTA MALANG.”
P. Fataros, “PERANCANGAN YOUTH CENTER DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEMPORER,” Journal of Architecture Student, vol. 4, no. 1, pp. 15–27, May 2023.