PENERAPAN PRINSIP CO-LAB DALAM PERANCANGAN YOUTH CENTER SEBAGAI URBAN INNOVATION SPACE DI BANDUNG
Keywords:
Co-Lab, Youth Center, Urban Innovation Space, ruang kolaboratif, Pemberdayaan PemudaAbstract
Abstrak
Karya ini merupakan perancangan Youth Center di kawasan Dago, Bandung, sebagai respons terhadap kebutuhan ruang publik yang adaptif dan relevan bagi generasi muda di tengah tantangan sosial-ekonomi dan perkembangan kota. Tujuan utama dari perancangan ini adalah menciptakan ruang inkubasi ide, kolaborasi, dan jejaring sosial yang mendukung kreativitas serta pemberdayaan generasi milenial dan Gen Z. Latar belakang desain didasarkan pada minimnya ruang publik produktif yang mendorong interaksi sosial dan inovasi pemuda. Pendekatan yang digunakan meliputi prinsip Co-Lab, konsep Urban Innovation Space, dan metode perancangan arsitektural kontekstual, dengan penerapan biophilic design, fleksibilitas ruang, dan integrasi teknologi. Kebaruan rancangan ini terletak pada integrasi ruang kolaboratif yang inklusif dan adaptif terhadap kebutuhan sosial generasi muda. Luaran yang dihasilkan berupa rancangan Youth Center sebagai katalisator ruang inovatif dan sosial yang berkontribusi pada revitalisasi ruang kota secara partisipatif dan progresif.
Kata Kunci: Co-Lab, Youth Center, Urban Innovation Space, ruang kolaboratif. Pemberdayaan Pemuda.
Abstract
This work is a design proposal for a Youth Center located in the Dago area of Bandung, responding to the need for adaptive and relevant public spaces for young generations amidst socio-economic challenges and urban development. The main objective of this design is to create an idea incubator, a collaborative environment, and a social networking space that supports creativity and the empowerment of millennials and Gen Z. The design background is based on the lack of productive public spaces that foster social interaction and youth-driven innovation. The approach integrates Co-Lab principles, the concept of Urban Innovation Space, and a contextual architectural design method, incorporating biophilic design, spatial flexibility, and technological integration. The novelty of this design lies in the integration of collaborative spaces that are inclusive and responsive to the social needs of young people. The output is a Youth Center design that acts as a catalyst for innovative and social space, contributing to the revitalization of urban areas in a participatory and progressive manner.
Keywords: Co-Lab, Youth Center, Urban Innovation Space, Collaborative Space, Youth Empowerment.
References
RADEN JIHAD AGUNG MAHESHA and SONY HERDIANA, “Kajian Perkembangan Dan Kontribusi Infrastruktur Pendukung Kota Kreatif Terhadap Kota Bandung Sebagai Kota Kreatif Desain,” FTSP Ser., p. 386, 2014.
W. O. Suciyani and A. N. Hinanti, “ANALISIS POTENSI PENGEMBANGAN ASET HUTAN KOTA BERDASARKAN KRITERIA RUANG HIJAU BERKELANJUTAN (Studi Kasus: Hutan Kota Babakan Siliwangi Bandung),” Pondasi, vol. 27, no. 2, p. 187, 2022, doi: 10.30659/pondasi.v27i2.23095.
C. Afrianti et al., “An Assessment of Urban Forest Landscape Services for Green Space Management Improvement in Bandung City, West Java, Indonesia,” BIO Web Conf., vol. 94, pp. 1–9, 2024, doi: 10.1051/bioconf/20249404006.
N. Edniadiah and E. Kridarso, “Kajian Prinsip Arsitektur Kontemporer Pada Elemen Fasad Galeri Seni ‘Selasar Sunaryo’, Bandung,” AGORAJurnal Penelit. dan Karya Ilm. Arsit. Usakti, vol. 20, no. 2, pp. 134–143, 2023, doi: 10.25105/agora.v20i2.14282.
H. Tussakdiyah, A. H. Prabowo, and J. Iskandar, “Penerapan Social Space Pada Ruang Dalam Apartemen Melalui Studi Komparasi. the Application of Social Space in the Space in the Apartment Through a Comparative Study,” pp. 288–293, 2021.
P. Esport and A. Di, “Penerapan fleksibilitas ruang,” vol. 6, no. 2, pp. 687–696, 2023.
A. Hardianto, Utami, and R. P. Sihombing, “Penerapan Ruang Komunal Sebagai Tempat Interaksi Sosial Pada Lembang Seniors Home Di Kab. Bandung Barat,” Fad, vol. 4, no. 1, pp. 63–70, 2024, [Online]. Available: https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/fad/article/view/2838%0Ahttps://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/fad/article/download/2838/2271
T. Hyman and W. Li, “Engineering Intelligent Racing Concepts Using Design Research Methods,” World J. Eng. Technol., vol. 06, no. 02, pp. 420–440, 2018, doi: 10.4236/wjet.2018.62026.
B. Ahmad and M. S. Laha, “Implementation of Field Studies To Improve Problem Analysis Ability (Case Study in the Student Sociology Iisip Yapis Biak),” Jurnal Nalar Pendidikan, vol. 8, no. 1. p. 63, 2020. doi: 10.26858/jnp.v8i1.13644.
J. Jefri and P. Puspitasari, “Arsitektur Kontekstual Pada Design Bangunan,” Pros. Semin. Intelekt. Muda, vol. 1, no. 1, pp. 14–20, 2019, doi: 10.25105/psia.v1i1.5767.
Mu. Z. Umar and D. jaya Ningrat, “Analisis Tapak Pada Desain Gedung Kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (Kpud) Di Kabupaten Konawe Kepulauan,” J. Malige Arsit., vol. 3, no. 2, pp. 61–74, 2021.
M. A. R. Pratama and Utami, “PENERAPAN ARSITEKTUR BIOFILIK DALAM PERANCANGAN SENIOR LIVING DI KABUPATEN BANDUNG,” Fad, vol. 4, no. 1, pp. 71–79, 2024.
