PENERAPAN TEMA HEALING ENVIRONMENT PADA PERANCANGAN SERENITY YOUTH CENTER DI KOTA BANDUNG

Authors

  • Rifan Giry Raumahadid
  • Bambang Subekti
  • Ratu Sonya Mentari

Keywords:

Generasi Z dan milenial, Healing architecture, Healing environment, Kota Bandung, Youth center

Abstract

ABSTRAK
Perubahan zaman membawa tantangan psikologis baru bagi generasi Z dan generasi milenial, terutama di Kota-kota besar seperti Kota Bandung. Perancangan Serenity Youth Center hadir sebagai respon terhadap kebutuhan ruang yang tidak hanya mendukung kegiatan kreatif tetapi juga dapat mendukung dalam proses penyembuhan mental dan emosional penggunanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang sebuah Youth Center dengan menggunakan tema healing environment, dimana healing environment ini merupakan pendekatan terhadap healing architecture. Pendekatan ini menekankan kepada integrasi asritektur alami dan juga kesejahteraan psikologis pengguna. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik analitis dan eksploratif. Perancangan dilakukan dengan mengintegrasikan ruang hijau, memanfaatkan pencahayaan alami, menggunakan material alami, dan membuat ruang yang lebih fleksibel. Hasil perancangan menunjukkan bahwa tema healing environment tidak hanya meningkatkan pengalaman ruang, baik secara fungsional maupun emosional, tetapi juga berpotensi menjadi media yang efektif dalam pemulihan psikologis bagi generasi Z dan generasi milenial yang banyak menghadapi tekanan sosial dan akademis yang semakin kompleks.
Kata kunci: Generasi Z dan milenial, Healing architecture, Healing environment, Kota Bandung, Youth center

ABSTRACT
The shifting times have introduced new psychological challenges for Generation Z and Millennials, particularly in major urban centers like Bandung. The design of the Serenity Youth Center emerges as a response to the need for spaces that not only foster creative activities but also support mental and emotional healing for its users. This study aims to design a Youth Center that applies the concept of a healing environment, a design philosophy rooted in healing architecture. This approach emphasizes the integration of natural architectural elements and the psychological well-being of users. The methodology employed is qualitative-descriptive, utilizing both analytical and exploratory techniques. The design process incorporates green spaces, maximizes natural lighting, uses natural materials, and creates flexible spatial configurations. The design outcomes indicate that implementing a healing environment not only enhances spatial experience both functionally and emotionally but also holds significant potential as an effective medium for psychological recovery. This is especially relevant for Generation Z and Millennials, who are increasingly burdened by complex social and academic pressures.
Keywords: generation Z and millennials, healing architecture, healing environment, Bandung City, youth center

References

S. S. Oktaviani, S. M. Putri, dan S. Mulyeni, “Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental bagi Mahasiswa untuk Mencegah Stigma Bunuh Diri ( Studi Pada Mahasiswa Universitas Nasional Pasim ),” Corona J. Ilmu Kesehat. Umum, Psikologi, Keperawatan dan Kebidanan, vol. 3, no. 1, hal. 41–53, 2025.

M. Hafiizh dan Y. Sari, “Kajian Konsep Arsitektur Healing Pada Bangunan Johns Hopkins Hospital Children’S Center,” PURWARUPA, vol. 7, no. 1, hal. 81–86, 2023, doi: 10.24853/purwarupa.7.1.81-86.

N. F. Endriana, B. J. W. Utomo, dan M. N. M. Iqbal, “Youth Center di Kota Malang Tema : Arsitektur Perilaku,” Pengilon, vol. 5, hal. 145–164, 2021.

I. S. Sampe, A. R. Nurmaningtyas, dan I. S. Zulfiana, “Perencanaan Youth Center Dengan Pendekatan Arsitektur High-Tech Di Kota Jayapura,” Median J. Arsit. dan Planol., vol. 12, no. 2, hal. 62–71, 2022, doi: 10.58839/jmap.v12i2.1095.

A. F. T. Syawal, “Perancangan Youth Center Dengan Pendekatan Arsitektur Biofilik,” Universitas Lampung, 2022.

M. A. Rosyadi, A. W. Purwantiasning, dan Y. Sari, “Pendekatan Building Infill Pada Perancangan Youth Center Di Kotatua Jakarta,” PURWARUPA, vol. 3, no. 4, hal. 49–56, 2019, [Daring]. Tersedia pada: https://jurnal.umj.ac.id/index.php/purwarupa/article/view/3788

S. M. Sahida, “Perancangan Pusat Rehabilitasi Kesehatan Mental di Surabaya Dengan Pendekatan Healing Environment,” UIN Sunan Ampel, 2022.

N. M. Mumtaz, “Youth Care Center: Perancangan Pusat Rehabilitasi dan Edukasi dengan Pendekatan Healing Thereuphatic Architecture di Tangerang,” Universitas Islam Indonesia, 2024.

M. Shalsabilla, “Implementasi Hypnotherapy Dalam Proses Pemulihan Mental Block Di Klinik Griya Bahagia Sehat Bandar Lampung,” UIN Raden Intan Lampung, 2024.

Asma, A. Haq, dan E. Sudarma, “Penerapan Healing Architecture dalam Desain Rumah Sakit,” J. Sains dan Seni ITS, vol. 6, no. 1, hal. 11–15, 2017, doi: 10.12962/j23373520.v6i1.22579.

J. Kamban, M. Noviana, dan Z. Hidayati, “Penerapan Konsep Healing Environment Pada Perancangan Pusat Rehabilitasi Korban Kekerasan Anak dan Perempuan di Samarinda,” J. Kreat., vol. 8, no. 1, 2020.

Downloads

Published

2025-08-29

Issue

Section

2025 Arsitektur