PENERAPAN ARSITEKTUR PERILAKU PADA PERANCANGAN KOTAKATA YOUTH CENTER DI JL. IR. H. JUANDA, KOTA BANDUNG
Keywords:
Arsitektur Perilaku, Gaya Hidup, Generasi Z, Youth CenterAbstract
Abstrak
Perubahan pola hidup Generasi Z dalam konteks lanskap urban menuntut keberadaan ruang publik yang tidak hanya mengedepankan aspek fungsional, tetapi juga memiliki kapasitas adaptif terhadap kebutuhan sosial, emosional, dan kognitif penggunanya. Kotakata Youth Center dirancang sebagai respons atas tuntutan tersebut, dengan pendekatan arsitektur perilaku yang diterapkan sejak tahap analisis hingga pengolahan desain. Penelitian ini bertujuan menciptakan ruang yang responsif terhadap pola perilaku, preferensi, dan gaya hidup generasi Z. Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan kualitatif deskriptif, di mana proses pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung di lokasi, kajian teori dari berbagai sumber literatur, penelaahan proyek preseden, serta identifikasi karakter dan kebutuhan pengguna yang menjadi dasar dalam penyusunan konsep desain. Hasil perancangan menunjukkan bahwa integrasi elemen sensorik, fleksibilitas ruang, serta penciptaan zona interaktif dan komunal mampu mewadahi kebutuhan aktual generasi Z, sekaligus membangun koneksi sosial dan kenyamanan psikologis. Melalui pendekatan tersebut, Kotakata Youth Center tidak sekadar menjadi ruang publik bagi generasi muda, tetapi berkembang sebagai ekosistem interaktif yang relevan, kontekstual, dan mampu mewadahi dinamika kehidupan urban di Kota Bandung.
Kata Kunci: Arsitektur Perilaku, Gaya Hidup, Generasi Z, Youth Center
Abstract
The shifting lifestyle patterns of Generation Z within the urban landscape demand public spaces that go beyond mere functionality, requiring adaptability to users' social, emotional, and cognitive needs. Kotakata Youth Center is designed in response to this demand, employing a behavioral architecture approach from the analysis phase through to the design process. This study aims to create spaces that are responsive to the behavior patterns, preferences, and lifestyles of Generation Z. The research method applied is qualitative descriptive, utilizing data collection through field observation, literature review, precedent studies, and user analysis. The design outcomes demonstrate that the integration of sensory elements, spatial flexibility, and the creation of interactive and communal zones can accommodate the actual needs of Generation Z while fostering social connections and psychological comfort. Through this approach, Kotakata Youth Center emerges not only as a public space for youth but also as an interactive ecosystem that is relevant, contextual, and capable of supporting the dynamic nature of urban life in Bandung.
Keywords: Behavioral Architecture, Lifestyle, Generation Z, Youth Center
References
L. Sekar Arum, Amira Zahrani, and N. A. Duha, “Karakteristik Generasi Z dan Kesiapannya dalam Menghadapi Bonus Demografi 2030,” Account. Student Res. J., vol. 2, no. 1, pp. 59–72, 2023, doi: 10.62108/asrj.v2i1.5812.
A. N. Ekananda and S. Rachma Marcillia, “Preferensi Atribut Fisik Hunian Generasi Y Dan Z Di Yogyakarta,” SMART Semin. Archit. Res. Technol., vol. 4, no. 1, pp. 327–335, 2019.
R. Alifiana et al., “ADAPTIVE REUSE BANGUNAN HERITAGE SEBAGAI RUANG KOMERSIAL : EKSPLORASI DAYA TARIK GENERASI Z ADAPTIVE REUSE OF HERITAGE BUILDINGS AS COMMERCIAL SPACES : EXPLORING THE APPEAL OF GENERATION Z,” J. Ilm. Desain dan Konstr., vol. 23, no. 2, pp. 284–297, 2024.
M. S. Meiriza, S. Oktavia, G. Febrina, and ..., “Analisis Perubahan Model Kerja Generasi Z Pasca Covid-19,” Ikraith-Ekonomika, vol. 8, no. 1, pp. 453–462, 2025, [Online]. Available: https://journals.upi-yai.ac.id/index.php/IKRAITH-EKONOMIKA/article/view/4657
A. F. T. Syawal, “Perancangan Youth Center dengan Pendekatan Arsitektur Biofilik,” 2022.
N. F. Endriana, B. Joko, W. Utomo, and M. N. Mulki, “YOUTH CENTER DI KOTA MALANG TEMA : ARSITEKTUR PERILAKU,” Pengilon, vol. 5, no. 02, pp. 145–164, 2021.
M. McCrindle, The ABC of XYZ: Understanding the Global Generations, no. October. 2014. [Online]. Available: http://mccrindle.com.au/resources/The-ABC-of-XYZ_Chapter-1.pdf
M. F. Tomu, S. Saman, and L. Tatura, “Penerapan Arsitektur Perilaku Pada Perancangan Pusat Pelatihan Olahraga Disabilitas Fisik Di Gorontalo,” JAMBURA J. Archit., vol. 5, no. 2, pp. 103–110, 2024, doi: 10.37905/jjoa.v5i2.20718.
Arsyad, “PERANCANGAN WELLNESS CENTER DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU DI KABUPATEN SLEMAN,” 2017.
M. F. Assidiqi, “Youth Space di Bandar Lampung Dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku,” 2020.
R. Ulvia, “Pusat Remaja Banjarbaru,” J. Tugas Akhir Mhs. Lanting, vol. 10, no. 1, pp. 196–203, 2021.
N. Rachmawati and Windi, “Perancangan Youth Center di Kota Kota Bogor Dengan Pendekatan Green Building,” semrestek, pp. 490–499, 2024.
