PENERAPAN ARSITEKTUR PERILAKU PADA PERANCANGAN GREEN ESCAPE YOUTH CENTRE DI KABUPATEN BANDUNG
Keywords:
Arsitektur, Generasi muda, Produktivitas, Perilaku, Youth centreAbstract
Abstrak
Youth Centre hadir sebagai tipologi arsitektur baru, dimana tempat tersebut akan menjadi pusat para remaja melakukan berbagai macam kegiatan yang saling berintegrasi. Tempat ini juga akan menjadi upaya dalam peningkatan produktivitas dan kreativitas generasi muda, khususnya Generasi Z dan Generasi Milenial. Dalam perancangannya, upaya tersebut menghadapi tantangan, yaitu bagaimana generasi muda dapat menggunakan berbagai macam jenis kegiatan yang dihadirkan dengan mencapai potensi maksimalnya. Arsitektur Perilaku hadir sebagai solusi untuk mencapai potensi produktivitas tersebut secara maksimal. Prinsip ini dirasakan berbagai sensori manusia dalam menerjemahkan bagaimana ruang serta suasananya akan berpengaruh pada sikap dan perilaku penggunanya, terkhusus pada visual approach. Aspek-aspek seperti pencahayaan alami, sirkulasi udara, skala ruang, warna, tekstur, hingga bau dan suara, menjadi elemen penting yang dirancang secara sadar untuk merangsang interaksi positif, kenyamanan emosional, serta keterlibatan aktif dari para remaja. Hal ini diharapkan dapat menjadi solusi pada tipologi arsitektur lainnya dalam menangani permasalahan perilaku manusia.
Kata Kunci: Arsitektur, Generasi muda, Produktivitas, Perilaku, Youth centre
Abstract
Youth Centre emerges as a new architectural typology, serving as a hub where teenagers can engage in a wide variety of integrated activities. This place also aims to enhance the productivity and creativity of the young generation, particularly Generation Z and Millennials. In its design process, a key challenge arises: how can young people fully utilize the various activities offered to reach their maximum potential? Behavioral Architecture presents itself as a solution to optimize this potential. This principle is perceived through the human sensory system in interpreting how space and its atmosphere influence user attitudes and behavior, with a particular emphasis on visual approach. Elements such as natural lighting, air circulation, spatial scale, color, texture, as well as scent and sound, are consciously designed to stimulate positive interaction, emotional comfort, and active engagement among youths. It is hoped that this approach can also offer solutions for other architectural typologies in addressing issues related to human behavior.
Keywords: architecture, behavioral, productivity, young generation, youth centre
References
N. Fairuz Endriana, B. Joko Wiji Utomo, and M. Nelza Mulki Iqbal, “YOUTH CENTER DI KOTA MALANG TEMA: ARSITEKTUR PERILAKU.”
G. B. A. Dipa, “YOGYAKARTA YOUTH CENTER BERKARAKTER EKOLOGIS DENGAN PENDEKATAN TEORI VISUAL APPROPRIATENESS,” no. PROGRAM STUDI ARSITEKTUR, 2014.
R. Deskarina, “Pusat Remaja di Surakarta Sebagai Wadah Interaksi Sosial Bagi Remaja di Surakarta,” 2011.
N. A. Hidayat and S. Wahadamaputera, “Tema Human Friendly pada Perancangan Kampung Vertikal Derwati Bandung,” Repository Tugas Akhir Prodi Arsitektur Itenas, vol. 1, 2017.
S. N. Cahyani and S. Wahadamaputera, “PERANCANGAN BANDUNG VIRTUAL SPORT DENGAN KONSEP ARSITEKTUR KONTEMPORER.” [Online]. Available: https://batununggal.bandung.go.id/index.php/2017/01/08/peta-kecamatan-batununggal/,
E. K. Tambunan, U. Siahaan, and M. M. Sudawarni, “Pengaruh Ruang Terbuka Hijau Terhadap Psikologis Masyarakat di Kota Bekasi Khususnya Kecamatan Jatiasih,” ARSITEKTURA, vol. 19, no. 2, p. 297, Oct. 2021, doi: 10.20961/arst.v19i2.53995.
F. S. Simanjuntak, “PROYEK AKHIR SARJANA ARSITEKTUR (PASA 72) PERANCANGAN SUMMARECON YOUTH CENTER BEKASI DENGAN PENDEKATAN BIOPHILIC DESIGN,” no. Details in building design and construction Including walls, roofs, 2023.
S. G. Baraki and G. Thupayagale-tshweneagae, “Individual and relational dynamics perceived to influence the sexual behaviour of adolescents in Ethiopia: a qualitative study,” Frontiers in Reproductive Health, vol. 6, 2024, doi: 10.3389/frph.2024.1348953.
F. B. Zingwe and M. R. Lekganyane, “THE EXPERIENCES OF YOUTHS WHO LEFT CHILD AND YOUTH CARE CENTRES OF THE EKURHULENI METRO MUNICIPALITY DURING THE COVID-19 PANDEMIC,” Social Work (South Africa), vol. 60, no. 1, pp. 38–60, 2024, doi: 10.15270/60-1-1250.
N. Grant, H. Neville, N. Ogunfemi, A. Smith, S. Groth, and N. Rodriguez, “An emerging youth‐centered model of community resilience in communities impacted by gun violence: Power through Black Community and Unity,” Am J Community Psychol, vol. 71, no. 3–4, pp. 355–370, Jun. 2023, doi: 10.1002/ajcp.12647.
M. Morton and P. Montgomery, “PROTOCOL: Youth empowerment programs for improving self‐efficacy and self‐esteem of adolescents,” Campbell Systematic Reviews, vol. 6, no. 1, pp. 1–38, Jan. 2010, doi: 10.1002/CL2.71.
A. F. T. SYAWAL, “PERANCANGAN YOUTH CENTER DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BIOFILIK,” 2022.
T. Fathan Alfariza and N. Soewarno, “PERANCANGAN SENIOR LIVING DI LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG BARAT,” 2024. [Online]. Available: www.earth.google,
W. O. Suriana, A. Faslih, and L. O. A. Hasan, “PENERAPAN ARSITEKTUR PERILAKU PADA RUMAH SINGGAH ANAK JALANAN DI KOTA KENDARI ,” GARIS-Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur , vol. 5, no. 2, 2020.
C. Dinar Aguspriyanti, K. Husnul, M. Reza Sudirman, N. Dea Alifia, S. Ayuning Suwarlan, and J. Arsitektur, “Strategi Revitalisasi Taman Gajah Mada Kota Batam dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku,” Jurnal Arsitektur TERRACOTTA |, vol. 5, no. 2, pp. 116–124, 2024.
“Museum of Troy / Yalin Architectural Design,” Archdaily.
J. T. Arsitektur, T. Sipil, and D. Perencanaan, “Pengolahan dan Pemanfaatan Elemen Air Sebagai Kearifan Lokal pada Arsitektur Kampung Naga SHIRLEY WAHADAMAPUTERA, MAISEL MAIKEL NAUW, ADHARISKA SONDAKA, EUIS KUSUMA NINGRUM, CHANDRA ADHILA MAULANA,” 2014. [Online]. Available: http://anangelnino.blogspot.com/2012/08/jenis-jenis-atap-bangunan-
