PENDEKATAN PRINSIP DESAIN MODERN INDUSTRIAL PADA PERANCANGAN YOUTH FACILITIES (COMMERCIAL), JALAN RAYA BOJONGSOANG, BANDUNG
Keywords:
Youth facilities, Arsitektur modern industrial, Urban vibe, Komunitas kreatif, Desain komersialAbstract
Abstrak
Perkembangan gaya hidup generasi muda di kawasan urban seperti Bojongsoang semakin menuntut hadirnya ruang yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat berkegiatan, tetapi juga sebagai wadah ekspresi diri, interaksi sosial, serta pengembangan potensi kreatif. Penelitian ini berupaya merancang youth facilities komersial yang mampu menjawab kebutuhan tersebut dengan menerapkan pendekatan arsitektur modern industrial serta prinsip desain urban vibe. Konsep modern industrial dipilih karena menghadirkan karakter ruang yang sederhana, jujur terhadap material, namun tetap ekspresif, sedangkan urban vibe diterapkan untuk menciptakan atmosfer yang hidup, hangat, dan mendukung interaksi lintas komunitas. Metode penelitian menggunakan mixed methods, yaitu studi pustaka, studi preseden, dan observasi lapangan pada sisi kualitatif, serta analisis demografi dan perhitungan kebutuhan ruang pada sisi kuantitatif. Hasil rancangan melahirkan fasilitas terpadu yang mengombinasikan area publik, ruang komunitas, serta unit komersial berupa kafe, coworking space, dan studio kreatif dalam desain yang fleksibel dan adaptif. Kehadiran fasilitas ini diharapkan menjadi katalisator bagi perkembangan komunitas kreatif, memperkuat jaringan sosial pemuda, sekaligus meningkatkan kualitas lingkungan urban Bojongsoang secara berkelanjutan.
Kata Kunci: Youth facilities, Arsitektur modern industrial, Urban vibe, Komunitas kreatif, Desain komersial
Abstract
The lifestyle transformation of young generations in urban areas such as Bojongsoang highlights the increasing demand for facilities that serve not only as activity spaces but also as platforms for self-expression, social interaction, and creative development. This study focuses on designing a commercial youth facility that accommodates these needs by adopting modern industrial architectural principles combined with an urban vibe design approach. The modern industrial style emphasizes honest use of materials, exposed structures, and straightforward spatial expression, while the urban vibe concept enhances the atmosphere by promoting vibrancy, inclusivity, and cross-community engagement. The research applies a mixed-methods approach, consisting of literature reviews, precedent studies, and site observations for the qualitative aspect, along with demographic analysis and spatial requirement calculations for the quantitative aspect. The final design produces an integrated facility that combines public zones, community areas, and commercial units such as cafés, coworking spaces, and creative studios within a cohesive and adaptable environment. This project is expected to catalyze the growth of creative communities, strengthen youth networks, and improve the quality of the urban environment in Bojongsoang sustainably.
Keywords: youth facilities, modern industrial architecture, urban vibe, creative community, commercial design
References
B. Pusat Statistik Kabupaten Kendal, “A XXXXX Dalam Angka 2023,” 2023.
M. O. Azizah, “ntegrasi Area Komersial dan Publik dalam Fasilitas Berbasis Komunitas,” pp. 167–186, 2019.
I. J. Pramesvara and A. Susanto, “Pengaruh Perubahan Fungsi Bangunan Pada Fasade Kantor Kiriminaja Di Yogyakarta,” Sakapari Semin. Karya Pameran Arsit. Indones., vol. 6, no. 1, pp. 883–891, 2023.
M. Y. Basthomi, F. H. Suprahman, and B. P. P. Sinaga, “URBAN PLACEMAKING PADA RUANG PUBLIK: Adaptasi Ruang Publik Alun-Alun Nganjuk terhadap Perilaku Masyarakat Komunal,” vol. 6, no. 1, pp. 439–447, 2023, [Online]. Available: https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/46992%0Ahttps://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/46992/038 SAKAPARI 11_Mohammad Yazid Basthomi%2C Faiz Hamdi Suprahman%2C dan Bryan Putra Parsada Sinaga.pdf?sequence=1&isAllowed=y
T. Akhir, “Youth activity center”.
R. Rainy and T. B. Jayanti, “Integrasi Ruang Dan Kehidupan Melalui Adaptive Reuse Di Kawasan Senen, Jakarta Pusat,” J. Sains, Teknol. Urban, Perancangan, Arsit., vol. 6, no. 2, pp. 939–950, 2024, doi: 10.24912/stupa.v6i2.30877.
W. R. Ballinan and S. Supatra, “Perancangan Ruang Publik Kreatif Sebagai Regenerasi Ruko ‘9 Walk Bintaro’ Dengan Pendekatan Urban Acupuncture,” J. Sains, Teknol. Urban, Perancangan, Arsit., vol. 4, no. 2, pp. 2219–2232, 2023, doi: 10.24912/stupa.v4i2.22137.
M. O. Azizah, “Perancangan Pusat Kegiatan Remaja / Komunitas ( Youth Center ) Di Kota Pekanbaru Dengan Pendekatan Arsitektur High-Tech,” Tugas Akhir, 2020.
H. D. Fitriyani and T. Hendrarto, “Eksplorasi dan Proses Perancangan,” vol. 3, no. 2, pp. 242–251, 2023.
N. T. Fuadah and Y. Satya, “Perancangan Pusat Kegiatan Remaja Sebagai Wadah Pengembangan Kreativitas dan Bakat Remaja di Kabupaten Bandung,” Pros. Temu Ilm., pp. 55–62, 2023, [Online]. Available: https://www.iplbijournals.id/index.php/pti/article/view/303%0Ahttps://www.iplbijournals.id/index.php/pti/article/download/303/253
E. Y. Simahendali, I. S. Asharhani, and A. G. Wiranata, “Perancangan ruang bekerja kreatif masa depan,” Arsnet, vol. 3, no. 1, 2023, doi: 10.7454/arsnet.v3i1.67. Vol. 5 |No. 1
M. Faqih, A. Sidiq, and T. Hendrarto, “Penerapan Konsep Movement Architecture Pada Bangunan Mice Untuk Mendukung Fleksibilitas Di,” vol. 4, no. 2, pp. 125–136, 2024.