PENERAPAN TEMA BIOFILIK PADA PERANCANGAN FASAD YOUTH CENTER DI JALAN PAHLAWAN KOTA BANDUNG

Authors

  • Dede Muhamad Husni

Keywords:

Arsitektur Biofilik, Efisiensi Energi, Fasad, Youth Center

Abstract

Abstrak
Perancangan Youth Center di Bandung ini mengusung prinsip arsitektur biofilik sebagai pendekatan utama untuk menciptakan ruang yang sehat, nyaman, dan selaras dengan alam. Tujuan perancangan adalah menghadirkan fasilitas publik yang mendorong interaksi sosial, kreativitas, serta kesejahteraan psikologis pengguna. Latar belakang desain ini didasari oleh kebutuhan akan ruang komunitas yang ramah lingkungan sekaligus mendukung efisiensi energi. Konsep yang digunakan mencakup integrasi elemen alami pada fasad melalui penggunaan kaca Low-E, secondary skin berbahan rotan, serta green wall dan vegetasi rambat yang memperkuat hubungan visual dengan lanskap luar. Atap dak beton dimanfaatkan sebagai ruang hijau dengan vegetasi dan kolam air, sedangkan area olahraga dirancang dengan struktur baja truss dan atap zincalume untuk memaksimalkan sirkulasi udara alami. Kebaruan yang dihasilkan terletak pada kombinasi material alami dan sistem pasif yang meningkatkan kenyamanan termal sekaligus menghadirkan identitas visual yang organik. Hasil perancangan menciptakan bangunan yang efisien energi, meningkatkan kualitas udara, memperkaya pengalaman ruang, dan memperkuat keterhubungan manusia dengan lingkungan sekitarnya.
Kata Kunci: Arsitektur Biofilik, Efisiensi Energi, Fasad, Youth Center

Abstract
The design of the Youth Center in Bandung adopts the principles of biophilic architecture as the main approach to create a healthy, comfortable, and nature-integrated space. The objective is to provide a public facility that encourages social interaction, creativity, and psychological well-being for its users. The design background is based on the need for a community space that is environmentally friendly and energy-efficient. The concept includes the integration of natural elements into the façade through the use of Low-E glass, rattan secondary skin, and green walls with climbing plants that strengthen the visual connection with the outdoor landscape. The concrete roof deck is utilized as a green space with vegetation and water features, while the sports area is designed with steel truss structures and zincalume roofing to maximize natural airflow. The novelty lies in the combination of natural materials and passive systems that enhance thermal comfort while presenting an organic visual identity. The result is an energy-efficient building that improves air quality, enriches spatial experience, and strengthens the connection between humans and the surrounding environment.
Keywords: Biophilic Architecture, Energy Efficiency, Façade, Youth Center

References

N. K. Sayed, H. Sadik, and F. Elnekhaily, “Design Considerations of Biophilic Design to Improve Human Health and Well-being in Indoor Spaces,” Int. J. Curr. Eng. Technol., vol. 11, no. 02, pp. 173–181, 2021, doi: 10.14741/ijcet/v.11.2.5.

M. M. Al Aziz, “Perancangan Bio Centrum Parahyangan Dengan Menggunakan Prinsip Desain Biofilik,” no. 1, pp. 1–13, 2021.

U. Mahira, A. Dafrina, and D. Y. Novianti, “Kajian Karakteristik Arsitektur Modern Pada Elemen Fasad Masjid Syuhada Di Kota Lhokseumawe,” J. Educ. Sci., vol. 11, no. 1, pp. 51–56, 2025.

W. Zhong, T. Schröder, and J. Bekkering, “Biophilic design in architecture and its contributions to health, well-being, and sustainability: A critical review,” Front. Archit. Res., vol. 11, no. 1, pp. 114–141, 2022, doi: 10.1016/j.foar.2021.07.006.

M. Syifa, M. D. S, and M. A. Husaini, “Penerapan Prinsip Building As Nature pada Youth Center Dikota Dumai Applying the Principles of Building As Nature at the Youth Center in Dumai City,” vol. 4, no. 1, pp. 15–20, 2020.

G. Pendekatan and A. Futuristik, “Perancangan pusat kegiatan remaja (youth center) di kota gorontalo pendekatan arsitektur futuristik,” vol. 4, no. 2, pp. 111–115, 2022.

F. Sains, D. A. N. Teknologi, U. I. N. Ar-raniry, and B. Aceh, “Perancangan gelanggang remaja di banda aceh,” 2022.

A. A. Fajar and D. Susilowati, “Application of the biophilic concept to kollektiv hotel buildings,” pp. 1–15, 2023.

Z. Lubis, L. Kusumawati, A. J. Karista, J. A. Fakultas, T. Sipil, and D. Perencanaan, “Implementasi Prinsip Arsitektur Biofilik Terhadap Bangunan Komersil,” p. 26, 2024, [Online]. Available: https://publikasi.kocenin.com/index.php/teksi

M. Najmudin Azhar, “Penerapan Arsitektur Biofilik Visual Connection With Nature Pada Parahyangan Central Walk,” pp. 1–10, 2021.

D. Setiawan and T. B. Utami, “Tipologi Perubahan Elemen Fasad Bangunan Ruko,” J. Arsitektur, Bangunan, Lingkung., vol. 5, no. 1, pp. 15–24, 2016.

R. P. Sihombing, “Kontekstualisme Elemen Fasad Hotel Ibis Styles Braga terhadap Fasad Bangunan Eks Bank Denis,” J. Arsit. TERRACOTTA, vol. 2, no. 2, pp. 91–99, 2021, doi: 10.26760/terracotta.v2i2.4405.

J. Adha, H. Rois, F. Mutia, and G. Anyar, “PENERAPAN PRINSIP RESILIENCE ARCHITECTURE PADA HUNIAN Pendahuluan Kajian Teori,” vol. 20, pp. 105–116, 2022.

R. P. Sihombing, “Climatological Aspects in the Circulation of Sustainable Apartment,” J. Archit. Res. Educ., vol. 1, no. 2, p. 139, 2020, doi: 10.17509/jare.v1i2.22305.

Downloads

Published

2025-08-29

Issue

Section

2025 Arsitektur