PERANCANGAN YOUTH CULTURAL CENTER BERBASIS DESAIN UNIVERSAL SEBAGAI RUANG INKLUSIF

Abstract

Abstrak
Perancangan Youth Cultural Center di Jalan Terusan Jakarta difokuskan pada penciptaan ruang inklusif bagi generasi muda dengan latar belakang, kemampuan, dan kebutuhan yang beragam. Prinsip desain universal diterapkan untuk memastikan setiap pengguna, termasuk penyandang disabilitas, dapat merasakan aksesibilitas, kenyamanan, dan kemandirian dalam memanfaatkan fasilitas yang tersedia. Konsep tersebut diwujudkan melalui penerapan modul struktur fleksibel yang memungkinkan penyesuaian fungsi ruang, sirkulasi sederhana yang mudah dipahami, serta keterbacaan fasad yang jelas guna memperkuat orientasi pengguna. Selain itu, integrasi ruang terbuka hijau tidak hanya memberikan nilai ekologis, tetapi juga menjadi elemen penting dalam mendukung interaksi sosial, rekreasi, serta aktivitas kreatif di luar ruang. Bangunan dirancang sebagai wadah multifungsi yang mampu menampung berbagai kegiatan, seperti ruang pertunjukan seni, workshop interaktif, galeri pameran, ruang diskusi, hingga area sosial yang terbuka bagi komunitas. Kehadiran beragam fungsi tersebut diharapkan dapat memicu kolaborasi lintas bidang, memperkuat ikatan sosial, serta membuka ruang bagi tumbuhnya kreativitas dan inovasi generasi muda. Dengan pendekatan ini, Youth Cultural Center tidak hanya berfungsi sebagai pusat kegiatan seni dan budaya, tetapi juga menjadi simbol penerapan desain inklusif dalam arsitektur kontemporer. Lebih jauh, proyek ini diharapkan mampu menjadi model rujukan dalam pengembangan ruang publik inklusif di kawasan perkotaan yang menekankan keberlanjutan, kesetaraan, serta penghargaan terhadap keragaman.
Kata Kunci: Disabilitas, Seni, Fleksibel, Generasi Muda

Abstract
The design of the Youth Cultural Center on Jalan Terusan Jakarta focuses on creating an inclusive space for young people with diverse backgrounds, abilities, and needs. The principles of universal design are applied to ensure that every user, including persons with disabilities, can experience accessibility, comfort, and independence in utilizing the available facilities. This concept is realized through the application of flexible structural modules that allow spatial adaptability, simple and easy-to-understand circulation, as well as clear façade legibility to strengthen user orientation. In addition, the integration of green open spaces not only provides ecological value but also serves as an essential element in fostering social interaction, recreation, and creative outdoor activities. The building is designed as a multifunctional hub capable of accommodating various activities, such as art performance spaces, interactive workshops, exhibition galleries, discussion rooms, and open social areas for the community. The presence of these diverse functions is expected to stimulate cross-disciplinary collaboration, strengthen social bonds, and open opportunities for the growth of creativity and innovation among young generations. With this approach, the Youth Cultural Center not only serves as a center for arts and cultural activities but also symbolizes the implementation of inclusive design in contemporary architecture. Furthermore, this project is envisioned as a reference model for the development of inclusive public spaces in urban areas, emphasizing sustainability, equality, and the appreciation of diversity.
Keywords: Disabilities, Art, Flexibel, Youth