Penerapan Arsitektur Biofilik Pada Perancangan Bridge of Parahyangan Shopping Mall di Kota Baru Parahyangan

Authors

  • Kiranti Puspita Anggraeny
  • Dwi Kustianingrum

Keywords:

Biofilik, Alam dalam Ruang, Fitur Alami

Abstract

ABSTRAK
Pusat perbelanjaan modern merupakan bangunan yang berfungsi sebagai tempat untuk kegiatan jual beli, berkumpul, dan berekreasi. Pada masa pandemi Covid-19, tingkat kecemasan dan gangguan depresi masyarakat Indonesia mengalami peningkatan. Salah satu cara untuk menghilangkan perasaan negatif pada manusia adalah dengan melihat alam dan berjalan mengelilingi mall. Khususnya untuk masyarakat Kota Baru Parahyangan, dimana belum terdapat bangunan pusat perbelanjaan modern. Tema yang digunakan dalam perancangan Bridge Mall adalah arsitektur biofilik dengan menerapkan prinsip Nature in The Space dan elemen Environmental Features pada bangunan. Bentuk massa bangunan ini merupakan transformasi dari bentuk lahan yang dibagi menjadi dua massa dan dihubungkan melalui jembatan sebagai respon terhadap potensi lingkungan yang terdiri dari tiga lantai pusat perbelanjaan dan satu lantai semi basement. Lantai semi basement untuk fungsi parkir dan kantor pengelola, lantai dasar dan dua untuk fungsi perbelanjaan, serta lantai tiga untuk area bermain dan foodcourt. Desain biofilik yang diterapkan pada bangunan ini dengan menyediakan fasilitas area hijau pada bangunan yang dapat diakses oleh pengunjung sebagai tempat untuk healing. Selain itu juga menghadirkan tanaman disetiap fasad yang berfungsi sebagai buffer terhadap cahaya matahari dan filter terhadap udara kotor. Perancangan bangunan Bridge Mall bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar dan tetap mempertahankan ekosistem yang ada.
Kata kunci: Biofilik, Alam dalam Ruang, Fitur Alami

ABSTRACT
A modern shopping center is a building that functions as a place for buying and selling activities, gathering, and recreation. During the Covid-19 pandemic, the level of anxiety and depression in Indonesian society has increased. One way to get rid of negative feelings in humans is to see nature and walk around the mall. Especially for the people of Kota Baru Parahyangan, where there is no modern shopping center building yet. The theme used in the design of Bridge Mall is biophilic architecture by applying the principles of Nature in The Space and elements of Environmental Features in the building. The mass form of this building is a transformation of the land form which is divided into two masses and connected via a bridge in response to the environmental potential consisting of three floors of a shopping center and one semi-basement floor. The semi-basement floor is for parking functions and the management office, the ground and second floors are for shopping functions, and the third floor is for the play area and food court. The biophilic design applied to this building is to provide green area facilities in the building that can be accessed by visitors as a place for healing. In addition, it also presents plants on each facade that functions as a buffer against sunlight and filters against dirty air. The design of the Bridge Mall building aims to improve the quality of life of the surrounding community and maintain the existing ecosystem.
Keywords: Biophilic, Nature in The Space, Environmental Features

References

Wikipedia, “Kota Baru Parahyangan.” https://en.wikipedia.org/wiki/Kota_Baru_Parahyangan (accessed Mar. 20, 2021).

W. Suriastini, B. Sikoki, and Listiono, “Gangguan Kesehatan Mental Meningkat Tajam : Sebuah Panggilan Meluaskan Layanan Kesehatan Jiwa,” Res. Brief, 2020.

Hijab Lifestyle, “Memandang Alam Terbuka Ternyata Menurunkan Tingkat Stress,” Kumparan.com, 2018. https://kumparan.com/hijab-lifestyle/memandang-alam-terbuka-ternyata-menurunkan-tingkat-stress-1537258957977660845/full.

Kota Baru Parahyangan, “Kota Baru Parahyangan.” https://kotabaruparahyangan.com/tentang (accessed Mar. 22, 2021).

Pemerintah Kabupaten Bandung Barat, “Peta penetapan Kawasan Strategis Bandung Barat,” Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian Dan Pengembangan Daerah Kab. Bandung Barat,2017.https://bappelitbangda.bandungbaratkab.go.id/index.php/tata_ruang/peta_kawasan_strategis_kabupaten/Lampiran-Peta-Kawasan-Strategis (accessed Mar. 17, 2021).

S. R. Kellert and E. O. Wilson, The Biophilia Hypothesis. Island Press, 1993.

F. L. Olmsted, 14 Patterns of Bhiophilic Design: Improving Health & Well-Being in The Built Environment. New York, 1865.

S. R. Kellert, J. H. Heerwagen, and M. L. Mador, Biophilic Design: The Theory, Science and Practice of Bringing Buildings to Life. Canada, 2008.

A. Almusaed, Biophilic and Bioclimatic Architecture: Analytical Therapy for the Next Generation of Passive Sustainable Architecture. Denmark, 2011.

Downloads

Published

2022-03-09

Issue

Section

2021 Arsitektur