PENERAPAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR PADA PERANCANGAN ABIRAMA EXHIBITION AND CONVENTION CENTRE DI KOTA BARU PARAHYANGAN

Authors

  • A. Mujib Yasin Fadhilla
  • Shirley Wahadamaputera

Keywords:

Ekshibisi, Konvensi, Neo Vernakular

Abstract

ABSTRAK
Kota Baru Parahyangan merupakan kota satelit mandiri yang berada di daerah strategis dan berpotensi untuk ikut andil dalam wisata MICE, yaitu kegiatan Meeting, Incentives, Conferences dan Exhibitions. Pembangunan fasilitas dengan fungsi khusus seperti gedung ekshibisi dan konvensi menjadi pilihan tepat untuk mengakomodir kegiatan wisata tersebut. Perancangan bangunan ini mengusung tema Arsitektur Neo Vernakular yang merupakan akulturasi antara arsitektur modern dengan unsur budaya, dalam hal ini yaitu budaya Sunda. Tema yang dipilih bertujuan untuk menghasilkan bangunan baru yang modern tetapi bernafaskan budaya lokal. Penerapan tema terhadap bangunan diaplikasikan pada eksterior hingga interior bangunan. Implementasi pada eksterior bangunan meliputi desain atap yang memadukan atap lengkung bangunan modern dengan atap tradisional capit gunting, unsur warna coklat pada bangunan yang diadaptasi dari material kayu, penggunaan “secondary skin” pada fasad bangunan yang memiliki motif dari batik megamendung, hingga terdapat sun shading yang berbentuk siluet dari senjata tradisional Jawa Barat yaitu congkrang. Implementasi pada interior bangunan meliputi pemilihan material, sistem rancangan plafond, ornamen dinding, juga desain pada lantai bangunan. Perancangan bangunan ini menghasilkan “Abirama Exhibition and Convention Centre” dengan unsur – unsur Arsitektur Neo Vernakular pada rancangannya, sehingga dapat menjadi bangunan yang menarik dan dapat meningkatkan daya jual dari Kota Baru Parahyangan.
Kata kunci: Ekshibisi, Konvensi, Neo Vernakular.

ABSTRACT
Kota Baru Parahyangan is an independent satellite city located in a strategic area and has the potential to take part in MICE tourism, namely Meeting, Incentives, Conferences and Exhibitions activities. The construction of facilities with special functions such as exhibition and convention buildings is the right choice to accommodate these tourism activities. The design of this building carries the theme of Neo Vernacular Architecture which is an acculturation between modern architecture and cultural elements, in this case, Sundanese culture. The chosen theme aims to produce a new building that is modern but breathes local culture. The application of the theme to the building is applied to the exterior to the interior of the building. Implementation on the exterior of the building includes a roof design that combines the curved roof of a modern building with a traditional roof with claw scissors, the brown color element in the building adapted from wood material, the use of "secondary skin" on the facade of the building which has a motif from batik Megamendung, until there is sun shading that in the form of a silhouette of a traditional West Java weapon, namely the congkrang. Implementation in the interior of the building includes material selection, ceiling design systems, wall ornaments, as well as design on the building floor. The design of this building resulted in the "Abirama Exhibition and Convention Center" with elements of Neo Vernacular Architecture in its design, so that it can become an attractive building and can increase the selling power of Kota Baru Parahyangan.
Keywords: Exhibitions, Conventions, Neo Vernacular.

References

Lawson, F., (1981). Conference, Convention, and Exhibition Facilities : Planning, Design, and Management. London: The Architectural Press.

Muhyidin, SKM., (2020). Kamus Bahasa Sunda Ringkas. Jakarta. Dari https://muhyidin.id/kamus-bahasa-sunda-ringkas/ diakses pada 20 Mei 2021.

Kota Baru Parahyangan., (2018) “Kota Baru Parahyangan – Visi Misi” https://kotabaruparahyangan.com/tentang-kbp/visi-misi diakses pada 20 Mei 2021.

Kota Baru Parahyangan., (2018) Kota Baru Parahyangan – Master Plan” https://kotabaruparahyangan.com/tentang-kbp/master-plan diakses pada 20 Mei 2021.

Jencks, Charles., (1984). The Language of Post-Modern Architecture (Fourth Ed). New York : Rizzoli Publishing.

Richardson, Vicky. (2001). New Vernacular Architecture. London : Laurence King Publishing.

Erdiono, Deddy., (2011). ARSITEKTUR „MODERN‟ (NEO) VERNAKULAR di INDONESIA. Manado. Jurnal SABUA Vol 3, No 3.

Downloads

Published

2022-03-14

Issue

Section

2021 Arsitektur