Penerapan Arsitektur Ekologi pada Bangunan Parahyangan Eco Mall di Kota Baru Parahyangan

Abstract

ABSTRAK
Kota Baru Parahyangan kota mandiri dan sebagai tempat perkembangannya properti yang akan
membuat pertambahan penghuni di dalamnya dapat membuat dampak cukup besar bagi wilayah di
sekitarnya. Kota dengan aktivitas penghuni yang tinggi dan padat menyebabkan fungsi ruang terbuka
hijau dan keadaan alamnya tergantikan dengan kepadatan bangunan. Oleh karena itu, untuk mencegah
persoalan ketersediaan ruang terbuka hijau dan kondisi alam maka diperlukan tempat membangun
lingkungan alam yang dapat setidaknya menyeimbangi pengaruh kepadatan bangunan dan manusia.
Selain perlu juga peningkatkan kualitas kelangsungan hidup manusia maka pusat perbelanjaan menjadi
solusi yang diharapkan mampu mengatasi dan mengimbangi antara tingginya angka pertumbuhan
penduduk dengan kebutuhan dasar manusia yang akan terus meningkat dengan cara pembangunan
berkelanjutan dan tanggap terhadap alam. Bangunan terdiri dari tiga lantai terdiri dari satu lantai semi
basement sebagai fungsi parkir kendaraan, lalu lantai dasar dan lantai satu sebagai aktifitas
perbelanjaan sedangkan lantai tiga diisi oleh fungsi hiburan dan foodcourt. Penerapan konsep ekologi
pada elemen bangunan pusat perbelanjaan berupa pengolahan ruang dalam seperti pemberian void dan
pengolahan fasad untuk dapat memudahkan pencahayaan alami oleh sinar matahari dan pemberian
green fasade. Melalui pendekatan ini diharapkan mampu menciptakan bangunan pusat perbelanjaan
yang ramah dengan kondisi lingkungan alam. Penerapan konsep arsitektur ekologi dapat membuat
bangunan komersial ini menjadi efektif dalam penggunaan energi seperti air dan energi lainnya;
melindungi kesehatan penghuni dan meningkatkan produktivitas pengguna serta mengurangi limbah dan
polusi.
Kata kunci: pusat perbelanjaan, arsitektur ekologi, energi

ABSTRACT
Kota Baru Parahyangan is an independent city and as a place for property development that will
increase the number of residents in it, it can make a big impact on the surrounding area. A city with a
high and dense population activity causes the function of green open space and its natural condition to be
replaced by a density of buildings. Therefore, to prevent problems with the availability of green open
space and natural conditions, a place to build a natural environment is needed that can at least balance
the effects of building density and humans. In addition to the need to improve the quality of human
survival, shopping centers are a solution that is expected to be able to overcome and balance the high
population growth rate with basic human needs which will continue to increase by means of sustainable
development and responsiveness to nature. The building consists of three floors consisting of one semibasement
floor as a vehicle parking function, then the ground floor and first floor for shopping activities,
while the third floor is filled with entertainment and food court functions. The application of ecological
concepts to shopping center building elements is in the form of internal space processing such as giving
voids and processing facades to facilitate natural lighting by sunlight and providing green facades.
Through this approach, it is expected to be able to create a shopping center building that is friendly with
natural environmental conditions. The application of the concept of ecological architecture can make this
commercial building effective in the use of energy such as water and other energy; protect occupant
health and increase user productivity and reduce waste and pollution.
Keywords: shopping center, ecological architecture, energy