Penerapan Arsitektur Ekologi pada Bangunan GreenLand Exhibition and Convention Hall di Kota Baru Parahyangan

Authors

  • Eva Febrianti Nurul Izza
  • Erwin Yuniar Rahadian

Keywords:

Bandung, Kota Baru Paarahyangan, Eksibisi dan Konvensi, Arsitektur Ekologi, Bangunan Arsitektur

Abstract

ABSTRAK
Seiring berjalannya waktu, perkembangan pariwisata MICE menjadi salah satu daya tarik, terutama untuk
aktifitas perekonomian suatu kota. Pada kota-kota besar terdapat peningkatan destinasi pariwisata MICE.
Bandung merupakan salah satu kota yang meningkatkan pariwisata MICE (Meeting incentives conferences
dan exhibitions). Beragam kegiatan pertemuan, pagelaran seni, seminar, hingga pameran produk dan karya
seni menjadi daya tarik tersendiri. Namun saat ini sedang terjadi covid-19, yang menyebabkan sulitnya
masyarakat berkumpul dan menjalani aktifitas tersebut. Tetapi dengan adanya peraturan baru dari
pemerintah yang mengeluarkan era New Normal masyarat dapat menjalani aktifitas dan kegiatan dengan
mematuhi peraturan tersebut. Maka dari itu untuk menangani permasalahan tersebut menciptakan bangunan
Exhibition and Convention dengan mendukung era New Normal dan penerapan Arsitektur Ekologi yang
dapat mengharmonisasikan bangunan dengan alam dengan adanya area terbuka dan vegetasi yang dapat
menyerap polusi, sebagai salah satu point untuk dapat menunjang era New Normal.
Kata kunci: Bandung, Kota Baru Paarahyangan, Eksibisi dan Konvensi, Arsitektur Ekologi, Bangunan
Arsitektur.

ABSTRACT
Over time, the development of MICE has become one of the attractions, especially for the economic
activity of a city. In big cities, there is an increase in MICE tourism destinations. Bandung is one of the
cities that increase MICE (Meeting Incentives Conferences and Exhibitions) tourism. Various meeting
activities, art performances, seminars until the exhibition of products and works of art is the main
attraction. But currently there is a Covid 19 outbreak, which make it difficult for people to gather and
carry out these activities, but with the new regulations from government that issued the New Normal Era,
people can carry out activities by complying with these regulations. Therefore, to deal with these
problems, an Exhibition and Convention Building was created to support the new normal era and the
application of Ecological Architecture that can harmonize buildings with nature with open areas and
vegatition that can absorb polution, as one of the point to be able to support the New Normal Era.
Keywords: Bandung, Kota Baru Parahyangan, Exhibition And Convention, Ecological Architecture,
Architectural Building.

References

Lawson, Fred. (1981). Conference, “Convention, and Exhibition Facilities. London: The

Architecture Press.”

Effendi, Monica Chrysilla 2017 “Convention And Exhibition Center di Yogyakarta Sebagai

Pengembangan Industri MICE.”

Frick H, Tri Hesti Mulyani, (2006), “Arsitektur Ekologis, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.”

Frick H, FX Bambang Suskiyanto, (1998), “Dasar-dasar Eko-arsitektur, Penerbit Kanisius,

Yogyakarta.”

Broadbent G, Brebia CA, (ed) (2006), “Eco-Architecture, harmonization between architecture

and nature, WIT Press, Southampton, UK.”

Downloads

Published

2022-03-15

Issue

Section

2021 Arsitektur