PERANCANGAN KAMPANYE UNTUK MENEMUKAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK PASCA PERCERAIAN ORANG TUA MELALUI MEDIA WEBSITE
Keywords:
divorce, parent, child, confidence, change, perceraian, orang tua, anak, kepercayaan diri, perubahanAbstract
Divorce is a decision that can affect several parties at once. The divorce rate in Indonesia itself in 2022 increased by 15.31% compared to the total from 2021. The total divorce in 2022 reached 516,224 cases with an increase of 447,743 cases from 2021. The main cause of divorce in 2022 was quarrels and disputes. Although divorce is carried out based on differences or conflicts between parents, the child is not free from the negative effects caused by divorce. One of them is the level of self-confidence in children which is an important point in the development of children as individuals. The public view of divorce is seen as a major sin, a disgrace, or an act of unloving children because it separates them from the figure of two parents who are generally seen as an ideal family. Children have difficulty feeling loved by their parents, especially in different home conditions and social worlds. By designing a campaign through website media using illustrations adapted to children obtained from children's insights after divorce conducted through interviews, children can feel heard, understood to open their hearts to realize they are loved and trigger the discovery of confidence.
Keywords: divorce; parent; child; confidence; change
Abstrak
Perceraian merupakan keputusan yang dapat memengaruhi beberapa pihak sekaligus. Tingkat perceraian di Indonesia sendiri pada tahun 2022 meningkat 15.31% dengan membandingkan total dari 2021. Total perceraian pada tahun 2022 mencapai 516.224 kasus dengan peningkatan 447.743 kasus dari tahun 2021. Penyebab utama perceraian pada tahun 2022 adalah pertengkaran dan perselisihan. Meskipun perceraian dilakukan atas dasar karena perbedaan atau konflik antara orang tua, pihak anak tidak terlepas dari efek negatif yang ditimbulkan. Salah satunya adalah tingkat kepercayaan diri pada anak yang merupaka sebuah titik penting dalam perkembangan anak sebagai individu. Pandangan masyarakat pada perceraian dilihat sebagai dosa besar, aib, atau tindakan rasa tak kasih sayang pada anak karena memisahkan mereka dari sosok dua orang tua yang umumnya dilihat sebagai keluarga ideal. Anak mengalami kesulitan dalam merasa mereka disayangi oleh orang tua, terutama dengan kondisi rumah yang berbeda juga dalam dunia sosial. Dengan perancangan kampanye melalui media website, menggunakan ilustrasi disesuaikan dengan anak yang didapatkan dari insight anak pasca perceraian yang dilakukan melalui wawancara, anak dapat merasa didengar, dipahami untuk membuka hati dalam menyadari kasih sayang orang tua dan memicu penemuan kepercayaan diri.
Kata kunci: perceraian; orang tua; anak; kepercayaan diri; perubahan
References
Pustaka yang berupa judul buku
Gunawan. 2014. Dampak-Dampak Perceraian Terhadap Para Pihak yang Melakukan Perceraian.
Hasanah, Uswatun. 2019. Pengaruh Perceraian Orangtua Bagi Psikologis Anak. Pustaka yang berupa jurnal ilmiah
Desriani, Zahra & Elda Franzia. 2017. Peranan Desain Komunikasi Visual Dalam Perancangan Buku Motivasi “Dibesarkan Oleh Satu”
Sholeh, Muhammad. 2021. Peningkatan Angka Perceraian Di Indonesia: Faktor Penyebab Khulu’ dan Akibatnya.
Desriani, Zahra & Elda Franzia. 2017. Peranan Desain Komunikasi Visual Dalam Perancangan Buku Motivasi “Dibesarkan Oleh Satu”
Pustaka yang berupa disertasi/thesis/skripsi:
H, Amella Stefani. 2015. Perancangan Komik untuk Mendukung Remaja Meminimalkan Dampak Negatif Perceraian Orang Tua