PERANCANGAN BUKU POP-UP SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MEMULIAKAN IBU DALAM BUDAYA SUNDA SEBAGAI ALTERNATIF EDUKASI KULTURAL

Abstract

Cultural heritage is not solely transmitted through oral traditions, but also through lifestyles and social interactions. One of the cultural inheritances of the Sundanese is the principles of silih asih, silih asuh, silih asah, which are widely regarded as guidelines for Sundanese society. However, contemporary Sundanese society shows a diminished connection to its own cultural heritage. This is due to the current generation's limited ability and willingness to teach Sundanese teachings to their children. Therefore, there is a need for media that can strengthen the bond between children and parents in imparting knowledge about Sundanese culture. One approach is to design educational media aimed at enhancing children's moral values. Qualitative analysis methodically conducted through subjective descriptive literature review has resulted in the design of a pop-up book. This book aims to inform children about the behaviors associated with the Sundanese principles of silih asih, silih asuh, silih asah, particularly in honoring their mothers. The book's design follows the ADDIE instructional design model, ensuring appropriate output through Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation phases. The pop-up book applies storytelling with an informative approach to convey its message. The outcome is a pop-up book printed in a size of 15x15 cm, containing approximately 9 pages divided into 3 chapters. It features cartoon-style illustrations and employs pop-up techniques such as parallel folds and angel folds.
Keywords: learning, Sundanese culture, mother, silih asih, silih asuh, silih asah, pop-up book

Abstrak
Pewarisan budaya tidak hanya terjadi memalui lisan saja, tetapi cara hidup dan bersosial juga termasuk kedalam pewarisan budaya. Salah satu pewarisan budaya sunda adalah ada asas silih asih, silih asuh, silih asah yang banyak dijadikan pedoman bagi masyarakat sunda. Tetapi masyarakat sunda pada jaman sekarang kurang memiliki keterikatan terhadap budaya sunda itu sendiri. Hal ini terjadi karena masyarakat sunda masa kini kurang mampu dan bersedia untuk mengajarkan ajaran-ajaran sunda kepada anak-anak mereka. Maka dari itu diperlukan sebuah media untuk bisa mendekatkan hubungan anatar anak dan orangtua dalam memberikan pembelajaran akan kebudayaan sunda. salah satunya dengan merancangan media pembelajaran perbaikan moral bagi anak. Metode analisis kulitatif dilakukan secara deskriptif subjektif melalui studi pustaka yang menghasilkan rancangan buku pop-up yang mampu memberikan informasi mengenai sikap-sikap apa yang bisa diamalkan anak dalam memahami konsep asas budaya sunda silih asih, silih asuh, silih asah dalam memuliakan ibu. Dalam perancangan buku digunakan model desain system pembelajaran ADDIE untuk menghasilkan output yang sesuai melalui proses Analysis (Analisis), Design (Rancangan), Development (Pengembangan), Implementation (Implementasi), dan Evaluation (Evaluasi). Buku pop-up ini mengaplikasikan cerita dengan pendekatan informatif dalam menyampaikan pesan. Hasil perancangan berupa buku pop-up yang dicetak dengan ukuran 15x15 cm dengan tebal halaman sekitar 9 halaman yang dibagi menjadi 3 bab menggunakan desain ilustrasi gaya kartun dan Teknik pop-up parallel folds dan angel folds.
Kata Kunci: pembelajaran, budaya sunda, ibu, silih asih, silih asuh, silih asah, buku pop-up